Farmakovigilans
Farmakovigilans:
mendeteksi, menilai, memahami, merespon dan mencegah reaksi
samping obat, termasuk reaksi vaksin
bagian integral dari regulasi obat dan kemanan vaksin.
Sistem surveilans ini di tingkat nasional dan internasional untuk menjamin
monitoring yang efektif dan respon yang cepat terhadap KIPI.
www.vaccine-safety-training.org
Peraturan Menteri
Kesehatan No 12/2017
tentang
Penyelenggaraan
Imunisasi
Kejadian Ikutan
Pasca Imunisasi
(KIPI) adalah semua
kejadian medik yang
terjadi setelah
imunisasi, menjadi
perhatian dan diduga
berhubungan
dengan imunisasi
Dasar Pemantauan & Penanggulangan KIPI (PMK 12/2017)
Setiap fasyankes yang menyelenggarakan
Pasal 45 imunisasi, wajib melakukan pencatatan
dan pelaporan KIPI.
PP KIPI) 🡪
Pasal 40Pemantauan dan Penanggulangan melalui:
• Surveilans KIPI dan laman (website) keamanan vaksin,
• Pengobatan dan perawatan
• Penelitian
dan
Diperlukan Kajian Independen
pengembangan
Laporan dugaan KIPI bisa dilaporkan
Pasal 42masyarakat/petugas kesehatan, ditindaklanjuti dengan pengobatan/perawatan, investigasi oleh program dan
kajian oleh komite independen. Pembiayaan
pengobatan dan perawatan sesuai peraturan yang
berlaku.
Untuk mengkaji efek simpang, diperlukan kajian independen, yang
terpisah dari program imunisasi.
www.vaccine-safety-training.org
Komite Pencegahan Pengendalian KIPI
Komite Nasional
Komite Daerah PP-KIPI
PP-KIPI
• Komda PP-KIPI
🡪 komite independen yang
melakukan pengkajian untuk
penanggulangan laporan
KIPI di tingkat daerah
provinsi
• SK dari Gubernur/Pimpinan
• Komnas PP-KIPI: Provinsi
🡪 komite independen
melakukan pengkajian untuk
penanggulangan laporan KIPI
tingkat nasional
• SK dari MenKes RI
KAJIAN KOMNAS KIPI:
Klasifikasi Penyebab Spesifik
3 4
2
1 Reaksi yang Reaksi yang 5
Reaksi yang
Reaksi yang berkaitan dengan berkaitan dengan Kejadian Koinsiden
berkaitan dengan
berkaitan dengan kekeliruan prosedur kecemasan yang (Coincidental
defek kualitas
produk vaksin pemberian berlebihan yang event)
vaksin
imunisasi berhubungan
dengan imunisasi/
reaksi suntikan
CONTOH CONTOH
CONTOH Demam setelah
CONTOH CONTOH Vasovagal
Transmisi infeksi imunisasi dan
syncopepada
Vaksin Rotavirus melalui vial ternyata
Demam pada seorang dewasa ditemukan
DPT generasi pertama multidosis yang muda setelah parasit malari
terkontaminasi
imunisasi. dalam darah.
Deteksi dan Pelaporan KIPI
menangani atau
merujuk penderita
mendeteksi KIPI melaporkan KIPI untuk penanganan
lanjut.
www.vaccine-safety-training.org
Jenis KIPI
Serius
KIPI serius adalah setiap kejadian medik setelah imunisasi yang menyebabkan
rawat inap, kecacatan, dan kematian, serta yang menimbulkan keresahan di
01 masyarakat. Oleh karena itu, perlu dilaporkan segera setiap kejadian secara
berjenjang yang selanjutnya diinvestigasi oleh petugas kesehatan yang
menyelenggarakan imunisasi untuk dilakukan kajian serta rekomendasi oleh
Komda dan atau Komnas PP KIPI, yang terdiri dari para ahli epidemiologi dan
profesi.
Non Serius
02 KIPI non serius adalah kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi dan
tidak menimbulkan risiko potensial pada kesehatan si penerima.
Dilaporkan rutin setiap bulan bersamaan dengan hasil cakupan imunisasi.
Pelaporan KIPI Non Serius
Saat kunjungan
FORM imunisasi KIPIbulan Orangtua/ berikutnya:
masyarakat
Formulir • Ditanyakan
KIPI, KIPI Serius & apakah ada memberi
Investigasi dapat diunduh di :
gejala yang timbul setelah informasi kepada imunisasi
Form KIPI Form KIPI Form
atau di: sebelumnya? Non Serius Serius Investigasi
petugas
Cara Pencatatan dan Pelaporan KIPI dapat
dilakukan melalui:
• Bila ada, petugas E-mail: komnasppkipi@gmail.com
Tatacara pelaporan melalui web
Website: keamananvaksin.kemkes.go.id
keamanan vaksin dapat dilihat pada
Buku Pedoman:
puskesmas mengisi kesehatan. formulir KIPI non-
serius.
Alur Pelaporan KIPI Non-serius
Alur Pelaporan dan Investigasi KIPI
Serius
AGENDA
• PENDAHULUAN
• PENANGANAN KIPI
• RUJUKAN
• PEMBIAYAAN
Tindak Lanjut KIPI
1. Pengobatan
Dengan adanya data KIPI dokter
Puskesmas dapat memberikan
pengobatan segera. Apabila KIPI
tergolong serius harus segera dirujuk
untuk pemeriksaan lebih lanjut dan
pemberian pengobatan segera.