pada Program
Imunisasi
Prof. Dr. Hindra Irawan Satari, dr., Sp.A(K), M.Trop.Paed
Ketua Komite Nasional PP-KIPI
AGENDA
• Pendahuluan
• Kea m a nan Vaksin
• Surveilans KIPI
• Kesimpulan
PENDAHULUA
N
AGENDA
• Pendahuluan
• Keamanan Vaksin
• Surveilans KIPI
• Kom unikasi
Resiko
• Kesimpulan
Keamanan vaksin
merupakan
kesepakatan global
• 2011
• WHO and a group of partners developed a strategic document
on vaccine safety called the Global Vaccine Safety Blueprint.
• This doc ument sets out indic a tors tha t a im to ensure tha t all
c ountries have at least a minimal capacity to ensure vaccine safety.
• 2021
• Update on Global Vaccine Safety (GVSB2.)
Kom ite Pena s iha t Kea m a na n V a ks in Globa l
( Globa l Advisory C om m ittee on V a ccine
S a fety)
Komnas KIPI menghadiri Global Vaccine Safety Summit, di Geneva, 2-3 Dec
2019
KEAMANAN VAKSIN ( vaccin e
s afety)
Saat kunjungan
imunisasi Orangtua/
bulan masyarakat
berikutnya: memberi
• Ditanyakan apakah ada informasi kepada
gejala yang timbul setelah petugas
imunisasi sebelumnya? kesehatan.
• Bila ada, petugas
puskesmas mengisi
formulir KIPI non-serius.
ALUR PELAPORAN KIPI SERIUS
Menteri Kesehatan
~24 jam
Komda KIPI:
Sistematik Telaah Komda & Komnas:
⚫ Menentukan Penyebab dan 1. Telaah medis:
Klasifikasi KIPI • Telaah waktu: …. jam setelah imunisasi timbul ... (contoh
⚫ Melaporkan hasil audit ke demam yang diikuti oleh kejang pada satu hari setelah
Komnas imunisasi … dapat disebabkan oleh reaksi vaksin)
KIPI • Telaah kemungkinan penyebab lain: .....
Komnas KIPI: 2. Telaah medikolegal: …… (contoh tidak ada tuntutan)
3. Kesimpulan:
⚫ Menentukan Klasifikasi Kausalitas • Diagnosa: ……
⚫ Melaporkan hasil audit ke Dirjen • Kondisi Akhir: ……
P2P cq Menkes RI untuk selanjutnya • Kajian KIPI:
Ditjen P2P melalui Dir Surkarkes - Klasifikasi KIPI: …..
melakukan umpan balik/feedback - Klasifikasi Kausalitas: ….
ke Kepala Dinkes Prov terkait
Diperlukan Kajian Independen
Tim ini biasanya tidak termasuk pejabat dari program imunisasi nasional,
karena mereka dikhawatirkan mempunyai konflik kepentingan bila harus
menyelidiki kejadian ikutan yang berkaitan dengan vaksin.
www.vaccine-safety-training.org
Komite Ahli yang melakukan kajian
Secretariat
Balitbangkes, Ditjen P2P, Gedung C Lt.3 Jl.
Percetakan Negara No. 29,
Jakarta Pusat 10560
E-mail: komnasppkipi@gmail.com
Website: keamananvaksin.kemkes.go.id
TUGAS K O M N A S PP-KIPI: Mengkaji KETERKAITAN
Kausalitas
2 3 4
1
Reaksi yang terkait Reaksi yang terkait Reaksi kecemasan
Reaksi yang terkait kekeliruan prosedur terkait imunisasi 5
cacat mutu vaksin
kandungan vaksin imunisasi (Immunization Kejadian Koinsiden
(Vaccine quality
(Vaccine product- (Immunization error- anxiety-related (Coincidental event)
defect-related
related reaction) related reaction) reaction)
reaction)
CONTOH
CONTOH CONTOH Demam setelah
CONTOH CONTOH Vasovagal imunisasi
Invaginasi pada Transmisi infeksi
syncope pada (hubungan
Demam pada vaksin rotavirus melalui vial
seorang dewasa sementara) dan
vaksin DPT generasi pertama multidosis yang
muda setelah parasit malaria
terkontaminasi
imunisasi. yang diisolasi dari
darah.
• Step 1: Eligibility. The first step aims to determine if the AEFI case satisfies the
• Step 2: Checklist. The second step involves systematically reviewing the relevant and
• Step 3: Algorithm. The third step obtains a trend as to the causality with the
Step 4: Classification. The fourth step categorizes the AEFI’s association to the vaccine or
vaccination on the basis of the trend determined in the algorithm.
REKOMENDASI
FREKUENSI REAKSI VAKSIN
Proporsi Reaksi Vaksin FR
Reaksi Lokal Reaksi Sistemik
Vaksin
Nyeri, bengkak, merah Demam > 38 o C Rewel, malaise,…
BCG 90-95 % _ _
Dewasa ~15 % _
Hepatitis B Anak-anak ~ 5 % 1-6 %
Awitan
BCG Lymfadenitis Supuratif 2-6 bulan 100-1000
BCG osteitis 1-12 bulan 1-700
BCG Diseminata 1-12 bulan 2
Hep B Anafilaksis 0-1 jam 1-2
Sindrom Guillain Barré 1-6 minggu 5
Measles/MR/ Kejang demam 5-12 hari 333
MMR Trombositopenia 15-35 hari 33
Anafilaksis 0-1 jam 1-50
Ensefalopati - <1
OPV Vaccine-associated paralytic poliomyelitis (VAPP) 4-30 hari 0.76-1.3 (dosis pertama)
Risiko meningkat pada dosis pertama, dewasa, dan 0.17 (dosis berikutnya)
penderita imunokompromis 0.15 (kontak)
Td/DT Neuritis brakial 2-28 hari 5-10
Anafilaksis 0-1 jam 1-6
Abses steril 1-6 minggu 6-10
DPT-HB-Hib Persistent inconsolable screaming (>3 jam) 0-24 jam 1000-60 000
Kejang 0-3 hari 570
Hypotonic,hyporesponsive episode (HHE) 0-24 jam 570
Anafilaksis / renjatan 0-1 jam 20
Ensefalopati 0-3 hari 0-1
Profil Keamanan setelah Pemberian Dosis Primer Vaksin
Pentabio® pada Bayi di Indonesia
Julitasari Sundoro, Kusnandi Rusmil, Mei Neni Sitaresmi, Arhana, I.G.G. Djelantik,
Sri Rezeki Hadinegoro, Hindra Irawan Satari, Syafriyal, Novilia Sjafri Bachtiar, Rini Mulia Sari
Reaksi Sistemik:
PMS, 4.000 subjek di Demam
Jabar, DIY, Bali, NTB 14,03%
Rewel 34,19%
Incosolable crying
Reaksi lokal: Tidak0,18%
ada KIPI serius.
Nyeri Reaksi lokal dan sistemik
pasca imunisasi
67,6% Pentabio® dapat
Kemerahan 21,79% ditoleransi pada bayi
Pembengakakan
37,31% http://journal.fk.unpad.ac.id/index.php/mkb/article/view/1052/pdf
33
Kit
Anafilaktik
Laporan KIPI Serius berdasarkan Klasifikasi (2017-2021)
KIPI adalah suatu keadaan alamiah yang dapat terjadi pada semua vaksin, sebagian besar
bersifat ringan dan dapat hilang tanpa/dengan pengobatan
Tenaga medis harus memberikan vaksinasi yang aman dan dapat memberikan
penanganan jika terjadi KIPI.
Komnas/Komda adalah komite independen yang bertugas untuk melakukan kajian kausal
Respons yang cepat dan tepat dapat menentramkan masyarakat dan memastikan program berjalan
berkesinambungan
Terima
Kasih