• Pendidikan
– Dokter Umum – FKUI 1984
– Dokter Anak – FKUI 1993
– Spesialis Anak Konsultan – IDAI 2002
– Doktor – FKUI 2012
– Pendidikan tambahan Fellow Clinical Neurophysiology – UMC Utrecht The
Netherlands
• Organisasi
– Anggota Komnas PP-KIPI
– Staf Divisi Neurologi Anak Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI – RSCM
Keamanan Vaksin PCV
dan Imunisasi Ganda
Dr. Irawan Mangunatmadja, dr., Sp.A(K)
Komite Nasional PP-KIPI
DEFINISI KIPI
• Antigen • Oral
• Stabilizer • Intradermal
• Ajuvan • Subkutan
• Antibiotik • Intramuskular
• Preservasi
DASAR SURVEILANS KIPI
Setiap fasyankes yang menyelenggarakan
Pasal 45 imunisasi, wajib melakukan pencatatan dan
pelaporan KIPI.
01 02
Serius Non Serius
Kejadian medik yang terjadi
Setiap kejadian medik setelah setelah imunisasi dan tidak
imunisasi yang menyebabkan menimbulkan risiko potensial
rawat inap, kecacatan, dan pada kesehatan pada penerima
kematian, serta yang imunisasi. Dilaporkan rutin setiap
menimbulkan keresahan di bulan bersamaan dengan hasil
masyarakat. cakupan imunisasi.
FORM
KIPI
Formulir KIPI, KIPI Serius &
Investigasi dapat diunduh di :
bit.ly/formkipi
keamananvaksin.kemkes.
go.id Form KIPI Form KIPI Form
Non Serius Serius Investigasi
Setiap tanggal 15
Setiap tanggal 10
Alur
pelaporan Dinas Kesehatan Kab./ Kota
Umpan balik
Setiap tanggal 5
Faskes
Pelaporan KIPI Non Serius
Saat kunjungan
imunisasi bulan Orangtua/
berikutnya: masyarakat
• Ditanyakan apakah ada memberi
gejala yang timbul setelah informasi kepada
imunisasi sebelumnya?
petugas
• Bila ada, petugas
puskesmas mengisi kesehatan.
formulir KIPI non-serius.
ALUR PELAPORAN KIPI SERIUS
Menteri Kesehatan
~24 jam
www.vaccine-safety-training.org
Komite Ahli yang melakukan kajian
2 3 4
1 Reaksi yang terkait Reaksi kecemasan
Reaksi yang terkait
Reaksi yang terkait 5
cacat mutu vaksin kekeliruan prosedur terkait imunisasi
kandungan vaksin Kejadian Koinsiden
(Vaccine quality imunisasi (Immunization
(Vaccine product- (Coincidental event)
defect-related (Immunization error- anxiety-related
related reaction)
reaction) related reaction) reaction)
CONTOH
CONTOH
Kegagalan pabrik CONTOH CONTOH
CONTOH vaksin untuk Demam setelah
Vasovagal imunisasi
menginaktivasi Transmisi infeksi
Trombositopenia syncope pada (hubungan
secara komplit melalui vial
pasca pemberian suatu lot vaksin multidosis yang
seorang dewasa sementara) dan
vaksin campak IPV yang muda setelah parasit malaria
terkontaminasi
menyebabkan imunisasi. yang diisolasi dari
polio paralitik darah.
FREKUENSI REAKSI VAKSIN
19
Perbedaan Anafilaksis, Respon Akut Stress Umum, dan
Reaksi Vasovagal dengan Syncope
Anafilaksis Respon Akut Stress Umum Reaksi Vasovagal dengan Syncope
Onset Biasanya 5 menit setelah imunisasi, Mendadak, terjadi sebelum, selama Mendadak, terjadi sebelum, selama atau
namun dapat terjadi secara lambat atau segera (<5 menit) setelah segera (<5 menit) setelah imunisasi.
hingga 60 menit imunisasi Dapat timbul setelah 5 menit jika
mendadak berdiri
Kulit Urtikaria, eritema, angioedema, Pucat, berkeringat, dingin Pucat, berkeringat, dingin
pruritus dengan atau tanpa kemerahan,
rasa tertusuk, gatal pada mata
Respiratorik Batuk persisten, napas mengorok, Hiperventilasi Normal hingga napas dalam
bersin. Dalam kondisi berat, dapat
terjadi henti napas
Kardiovaskular Takikardi, Meningkat tekanan darah, Takikardi, normal atau meningkat Bradikardi dengan atau tanpa
henti jantung tekanan darah sistolik penurunan tekanan darah transien
Gastrointestinal Mual, muntah, kram perut Mual Mual, muntah
Neurologis dan Gelisah, agitasi, hilang kesadaran, Ketakutan, pusing, rasa kebas, Kehilangan kesadaran transien, respon
gejala lain respon sedikit Ketika berbaring kelemahan, kesemutan pada bibir, baik Ketika berbaring, dengan atau
spasme pada tangan dan kaki tanpa kejang tonik-klonik
Kit Anafilaktik
Keamanan Imunisasi Ganda
29
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Rekomendasi tambahan untuk meminimalisir rasa sakit
30
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Keamanan Vaksin PCV
Efek simpang PCV13 pada umumnya bersifat ringan. Vaksin ini telah digunakan secara luas sejak tahun
2010 pada program imunisasi nasional di 100 negara. Sumber: package insert Prevnar 13
Surveilans KIPI Pasif di NTB dan Babel
Tujuan
• Menilai kejadian ikutan pasca imunisasi
• Untuk reaksi sistemik dan reaksi lokal
Ket: *selama 3 hari pasca imunisasi Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
PCV PCV + Pentabio PCV + Pentabio +
Demam N=403 N=101 OPV, N=544
n (%) n (%) n (%) Reaksi
Total 36 (8.9) 10 (9.9) 55 (10.1) sistemik
Ringan 15 (3.7) 9 (8.9) 31 (5.7) pasca
Sedang 16 (4.0) 1 (1.0) 22 (4.0) imunisasi
Berat 5 (1.2) 0 (0) 2 (0.4)
Ket: *selama 3 hari pasca imunisasi Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
KESIMPULAN
• Keamanan vaksin merupakan hal penting dalam menjamin kelangsungan
program imunisasi.
• Prosedur pemberian imunisasi yang benar dapat mengurangi resiko KIPI.
• KIPI dapat terjadi pada semua vaksin dan harus dilaporkan.
• Tenaga medis harus memberikan vaksinasi yang aman dan dapat memberikan
penanganan jika terjadi KIPI.
• Aman memberikan suntikan vaksin ganda dalam satu kunjungan.
• Suntikan ganda lebih baik daripada suntikan terpisah karena melindungi anak,
meningkatkan efisiensi, dan menyebabkan keseluruhan kunjungan vaksinasi
lebih sedikit.
• Tidak ada laporan KIPI serius pada demontrasi program imunisasi PCV-13
konyugasi tahun 2016-2020.
• Pemberian imunisasi PCV-13 Konyugasi aman diterapkan pada Program
Imunisasi Nasional.