Anda di halaman 1dari 11

BULAN IMUNISASI ANAK NASIONAL

(BIAN)

DIREKTUR JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENYAKIT


KEMENKES RI

DISAMPAIKAN PADA ACARA WEBINAR SOSIALISASI BIAN


Jakarta, 15 Mei 2022
Target dan capaian Imunisasi dasar Lengkap pada Bayi

95
2018-2021
LATAR BELAKANG (1)
93 93,7 92,9 93
92,5 92
90

85
84,2 84,2
 Akumulasi anak tidak
80
yang mendapat
75
2018 2019 2020 2021 imunisasi rutin
lengkap mengakibatkan tidak
target (%) capaian (%)
terbentuknya Herd Immunity
JAWA BARAT 332.431
 sangat berpotensi terjadi
ACEH 179.847
SUMATERA
UTARA
RIAU 116.832
163.454
149.060 Kejadian Luar Biasa bahkan
SUMATERA BARAT 111.967
DKI JAKARTA
NU SA TENGGARA
TIMUR
JAWA TIMUR
99.391
82.057
79.725
Wabah
70.463
PAPUA 67.966
JAWA TENGAH 55.059
KALIMANTAN 50.338
BARAT 34.074
SUL AWESI 31.886
SELATAN 31.528
KALIMANTAN
SELATAN
BANTEN
30.473
29.862 Terdapat 1,7 juta bayi tidak dan belum
27.135
SUL AWESI TEN
GGARA
26.082
25.954
diimunisasi lengkap selama tahun
MALUKU
SUMATERA SELATAN
23.624
22.141 2019-2021
KALIMANTAN 19.133
TENGAH 18.818
KALIMANTAN TIMUR 15.969
LAMPU NG 14.594
SUL AWESI 13.692
UTARA MALUKU 11.832
UTARA SUL 10.021
AWESI BARAT 7.964
PAPUA BARAT 5.406
SUL AWESI TEN GAH 4.080
JAMBI 3.445
KEPUL AUAN RIAU
KALIMANTAN - 50.000 100.000 150.000 200.000 250.000 300.000 350.000
UTARA
Terjadi penurunan cakupan imunisasi yang signifikan sejak pandemi COVID
Target dan capaian Imunisasi dasar Lengkap pada Bayi JAWA BAR AT 332.431
ACEH 179.847
2018-2021 SUMATERA 163.454
95 UTARA
RIAU
149.060
116.832
90 92,5 93 93,7 92,9 93 SUMATERA BARAT 111.967
92
DKI JAKARTA 99.391
85 NU SA 82.057
80 84,2 84,2 TENGGARA TIMUR
79.725
JAWA
TIMUR 70.463
75 PAPUA 67.966
55.059
2018 2019 2020 2021 JAWA TENGAH
KALIMANTAN BARAT 50.338
34.074
target (%) capaian (%) SUL AWESI SELATAN
KALIMANTAN
SELATAN
31.886
31.528
Terdapat 1,7 juta bayi tidak
100 BANTEN 30.473
29.862
diimunisasi lengkap selama
periode 2019-2021
SUL AWESI TEN

80 27.135
Persentase Capaian

GGARA
MALUK 26.082

60 Secara rata-rata terjadi penurunan U SUMATERA


SELATAN
25.954
23.624
cakupan sebesar 11.27% pada 4 KALIMANTAN 22.141
40 19.133
antigen sejak 2019 Pandemi
TENGAH
KALIMANTAN TIMUR 18.818
COVID LAMPU 15.969
20 NG SUL AWESI 14.594
UTARA MALUKU 13.692
11.832
0 UTARA SUL
AWESI BARAT 10.021
2001 2003 2005 2007 2009 2011 2013 2015 2017 2019 PAPUA BARAT 7.964
SUL AWESI TEN 5.406
Campak Bayi Polio 4 DPT-HB-Hib 3 BCG GAH 4.080
JAMBI 3.445
KEPUL AUAN RIAU

Jenis Antigen Cakupan 2019 (%) Cakupan 2021 (%) Perubahan Akumulasi anak yang tidak mendapat imunisasi
KALIMANTAN
UTARA

Campak Bayi 95.14 87.30 -7.84


rutin lengkap mengakibatkan tidak terbentuknya
GOR
ON TAL O BANGKA
BELITU NG
Polio 4 96.47 80.00 -14.10
Herd Immunity  sangat
BENGKUL
U NU SA TENGGARA
terjadi
DPT-HB-Hib 3 94.22 80.12 -16.47
BCG* 96.00 89.35 -6.65
berpotensi Kejadian Luar Biasa
BARAT
BAL 3
bahkan Wabah
I DI
YOGYAKARTA
* Data cakupan terakhir BCG tercatat pada 2020
Kejadian campak dan rubella confirmed meningkat lebih dari
LATAR BELAKANG (2)
15x lipat dibandingkan 2021
a. Mayoritas wilayah Indonesia berisiko tinggi terjadi
penularan virus campak dan polio dan telah terjadi
peningkatan kasus yang signifikan di awal tahun
2022;
b. Kasus difteri yang dilaporkan semakin meningkat -->
Tahun 2022 sudah 20 provinsi yang melaporkan
c. Bila situasi ini dibiarkan maka penularan penyakit
akan semakin meluas. Risiko bagi Indonesia:
 Gagal mencapai target eliminasi Campak-
Rubela pada tahun 2023
 Gagal mempertahankan Indonesia Bebas Polio
yang telah dicapai sejak 2014, menjadi
perhatian dunia internasional bila sampai
ditemukan satu saja kasus polio
 Peningkatan kasus dan KLB dapat menjadi
beban ganda di tengah pandemi yang belum
selesai
SOLUSI :
Bulan Imunisasi Anak Nasional
Mencapai dan mempertahankan kekebalan populasi yang tinggi

• Menghentikan transmisi virus campak dan rubela setempat (indigenous)


di semua kabupaten/kota di wilayah Indonesia pada tahun 2023 dan
mendapatkan sertifikasi eliminasi campak dan rubela/CRS pada tahun
2026 dari SEARO.
• Mempertahankan Indonesia Bebas Polio dan mewujudkan eradikasi
polio global pada tahun 2026
• Mengendalikan penyakit difteri dan pertusis
Mengapa Dilaksanakan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)??

Cakupan imunisasi rendah, Terjadi peningkatan kasus


mengakibatkan immunity dan terjadi KLB (Kejadian Bulan Imunisasi Anak
gap (kesenjangan imunitas) Luar Biasa) PD3I Nasional (BIAN)

BULAN IMUNISASI ANAK NASIONAL ATAU BIAN


DILAKSANAKAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN REKOMENDASI DAN/ATAU KAJIAN
DARI PARA AHLI
No. Komite Ahli Rekomendasi
1 Komite Penasihat Ahli • Perlu dilaksanakan imunisasi tambahan Campak-Rubela
Imunisasi Nasional atau ITAGI untuk mencapai Eliminasi tahun 2023
• Perlu dilaksanakan imunisasi kejar satu dosis polio suntik (IPV) untuk
mempertahankan Indonesia Bebas Polio dan mencapai
Eradikasi polio global tahun 2026
2 Komite Verifikasi Nasional Perlu dilaksanakan imunisasi tambahan Campak-Rubela untuk mencapai
Eliminasi Campak-Rubela/CRS Eliminasi tahun 2023
Indonesia
3 Komite Ahli Difteri Perlu dilaksanakan imunisasi kejar guna menutup kesenjangan imunitas
terutama pada anak usia kurang dari 5 tahun (balita)
KEGIATAN BIAN TERDIRI DARI 2 KEGIATAN:
IMUNISASI TAMBAHAN (CAMPAK-RUBELA) DAN IMUNISASI KEJAR (OPV, IPV DAN DPT-HB-Hib)

IMUNISASI KEJAR BERUPA


IMUNISASI TAMBAHAN BERUPA PEMBERIAN SATU ATAU LEBIH JENIS
PEMBERIAN SATU DOSIS IMUNISASI IMUNISASI UNTUK MELENGKAPI
CAMPAK-RUBELA TANPA STATUS IMUNISASI DASAR MAUPUN
MEMANDANG STATUS IMUNISASI LANJUTAN BAGI ANAK YANG BELUM
SEBELUMNYA MENERIMA DOSIS VAKSIN SESUAI
USIA

BIAN (BULAN IMUNISASI ANAK NASIONAL)


TAHAPAN, WAKTU DAN SASARAN BIAN
Provinsi Sasaran Campak Sasaran Tahap dan
Rubela Imunisasi Kejar Waktu

Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, 9 bulan - < 15 tahun Tahap I
Sumatera Barat (Mulai
Mei 22)
Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka 9 bulan - < 12 tahun Anak usia 12-59
Belitung, Lampung bulan yang
Seluruh provinsi di Kalimantan, Sulawesi, Nusa tidak/belum
Tenggara, Maluku, dan Papua lengkap OPV, IPV,
dan DPT-HB-Hib
DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, 9-59 bulan Tahap II
dan Jawa Timur (Mulai
Agust 22)
Bali dan DI Yogyakarta Tidak melaksanakan

PROVINSI BALI DAN DIY TIDAK MELAKSANAKAN PEMBERIAN IMUNISASI TAMBAHAN CAMPAK-RUBELA,
NAMUN TETAP MELAKSANAKAN IMUNISASI KEJAR
Tempat Pelayanan BIAN

Fasilitas Pelayanan Kesehatan: Pos Pelayanan Imunisasi:


 Puskesmas, Puskesmas pembantu;  Pos pelayanan di sekolah atau
 Rumah Sakit Pemerintah, Rumah satuan pendidikan maupun pesantren
Sakit Swasta, Rumah Sakit/klinik TNI dan
 Pos pelayanan komunitas: Posyandu,
POLRI
lapangan, drive thru, mobile dengan mobil
 Klinik, Praktik Dokter Swasta, Tempat Praktik
Mandiri Bidan; dan Puskesmas keliling atau lainnya, dan pasar
 Fasilitas pelayanan kesehatan lainnya

• 9
Dukungan yang diharapkan dari Anggota IDI,
IDAI, IBI dan PPNI

 Berperan aktif dalam sosialisasi dan edukasi


masyarakat tentang pentingnya imunisasi
 Berperan aktif dalam menggerakkan sasaran, mis dengan
mereview riwayat imunisasi semua pasien usia balita dan
menganjurkan mereka utk ke puskesmas / pos BIAN
 Berkoordinasi dengan Dinkes/Puskesmas untuk
memberikan pelayanan imunisasi saat BIAN di fasilitas
pelayanan kesehatan atau menjadi bagian dari tim imunisasi
di pos imunisasi BIAN

10

Anda mungkin juga menyukai