Anda di halaman 1dari 17

UPTD

Puskesmas Cilaku

SOSIALISASI
BULAN IMUNISASI ANAK NASIONAL
(BIAN)
APA ITU IMUNISASI?

Imunisasi anak adalah pemberian vaksin


kepada anak untuk mencegah penularan
penyakit tertentu. Vaksin adalah zat yang
berfungsi membantu membentuk kekebalan
tubuh atau imunitas terhadap infeksi sejumlah
penyakit menular.
Terjadi penurunan cakupan imunisasi yang signifikan sejak pandemi COVID
Target dan capaian Imunisasi dasar Lengkap pada Bayi JAWA BAR AT 332.431
ACEH 179.847
2018-2021 SUMATERA UTARA 163.454
95 RIAU
SUMATERA BARAT
149.060
116.832
90 92,5 93 93,7 92,9 93 DKI JAKARTA 111.967
92
NU SA 99.391
85 TENGGARA TIMUR
82.057
80 84,2 84,2 JAWA
TIMUR 79.725
PAPUA 70.463
75 JAWA 67.966
55.059
2018 2019 2020 2021 TENGAH
50.338
KALIMANTAN BARAT
34.074
target (%) capaian (%) SUL AWESI SELATAN
KALIMANTAN SELATAN
BANTEN
31.886
31.528
Terdapat 1,7 juta bayi tidak
100 SUL AWESI TEN 30.473
29.862
diimunisasi lengkap selama
periode 2019-2021
GGARA

80 27.135
Persentase Capaian

MALU KU
SUMATERA SELATAN 26.082

60 Secara rata-rata terjadi penurunan KALIMANTAN TENGAH


KALIMANTAN TIMUR
25.954
23.624
cakupan sebesar 11.27% pada 4 LAMPU 22.141
40 19.133
antigen sejak 2019 Pandemi
NG SUL AWESI
UTARA MALUKU 18.818
COVID UTARA SUL 15.969
20 AWESI BARAT 14.594
PAPUA BARAT 13.692
11.832
0 SUL AWESI TEN
GAH 10.021
2001 2003 2005 2007 2009 2011 2013 2015 2017 2019 JAMBI 7.964
KEPUL AUAN RIAU 5.406
Campak Bayi Polio 4 DPT-HB-Hib 3 BCG KALIMANTAN UTARA 4.080
GOR 3.445
ON TAL O BANGKA

Jenis Antigen Cakupan 2019 (%) Cakupan 2021 (%) Perubahan Akumulasi anak yang tidak mendapat imunisasi
BELITU NG
BENGKUL

Campak Bayi 95.14 87.30 -7.84


rutin lengkap mengakibatkan tidak
U NU SA TENGGARA
BARAT

Polio 4 96.47 80.00 -14.10 BALI

terbentuknya
Herd Immunity  sangat
DI YOGYAKARTA
terjadi
DPT-HB-Hib 3 94.22 80.12 -16.47
berpotensi Kejadian Luar Biasa 3
BCG* 96.00 89.35 -6.65
bahkan Wabah
* Data cakupan terakhir BCG tercatat pada
Kejadian campak dan rubella confirmed meningkat lebih dari a. Mayoritas wilayah Indonesia berisiko tinggi
15x lipat dibandingkan 2021
terjadi penularan virus campak dan polio dan
telah terjadi peningkatan kasus yang signifikan di
awal tahun 2022;
b. Kasus difteri yang dilaporkan semakin meningkat
--> Tahun 2022 sudah 20 provinsi yang
melaporkan

c. Bila situasi ini dibiarkan maka penularan penyakit


akan semakin meluas. Risiko bagi Indonesia:
 Gagal mencapai target eliminasi Campak-
Rubela pada tahun 2023
 Gagal mempertahankan Indonesia Bebas
Polio yang telah dicapai sejak 2014, menjadi
perhatian dunia internasional bila sampai
ditemukan satu saja kasus polio
 Peningkatan kasus dan KLB dapat menjadi
beban ganda di tengah pandemi yang belum
selesai
SOLUSI :
Bulan Imunisasi Anak Nasional
Mencapai dan mempertahankan kekebalan populasi yang tinggi

• Menghentikan transmisi virus campak dan rubela setempat


(indigenous) di semua kabupaten/kota di wilayah Indonesia pada
tahun 2023 dan mendapatkan sertifikasi eliminasi campak dan
rubela/CRS pada tahun 2026 dari SEARO.
• Mempertahankan Indonesia Bebas Polio dan mewujudkan eradikasi
polio global pada tahun 2026
• Mengendalikan penyakit difteri dan pertusis
Mengapa Dilaksanakan Bulan Imunisasi Anak Nasional
(BIAN)??

Cakupan imunisasi rendah, Terjadi peningkatan kasus


mengakibatkan immunity dan terjadi KLB (Kejadian Bulan Imunisasi Anak
gap (kesenjangan imunitas) Luar Biasa) PD3I Nasional (BIAN)
KEGIATAN BIAN TERDIRI DARI 2 KEGIATAN:
IMUNISASI TAMBAHAN (CAMPAK-RUBELA) DAN IMUNISASI KEJAR (OPV, IPV DAN DPT-HB-Hib)

IMUNISASI KEJAR BERUPA


IMUNISASI TAMBAHAN BERUPA PEMBERIAN SATU ATAU LEBIH JENIS
PEMBERIAN SATU DOSIS IMUNISASI IMUNISASI UNTUK MELENGKAPI
CAMPAK-RUBELA TANPA STATUS IMUNISASI DASAR MAUPUN
MEMANDANG STATUS IMUNISASI LANJUTAN BAGI ANAK YANG BELUM
SEBELUMNYA MENERIMA DOSIS VAKSIN SESUAI
USIA

BIAN (BULAN IMUNISASI ANAK NASIONAL)


MENGAPA IMUNISASI HARUS SEGERA DIBERIKAN PADA BAYI?

Bayi muda sangat rentan Jika terkena penyakit Sistem imun bayi telah Maka pemberian
terhadap penyakit infeksi tersebut sistem imun siap merespon berbagai antigen
yang berbahaya hepatitis tidak cukup kuat antigen yang masuk akan membantu
ke dalam tubuhnya respons imun
B, polio, difteria, menghadapi sehingga secara alami, namun
menimbulkan bekerja lebih dini
pertusis, tetanus, Hib, jumlahnya sangat membentuk antibodi
pneumokokus. penyakit yang berat sedikit.

Ref. Global Polio Eradication Initiative: protecting infants as soon as possible, February 2014
APAKAH BERBAGAI ANTIGEN YANG DIBERIKAN PADA BAYI
MENYEBABKAN SISTEM IMUN MENGALAMI “OVERLOAD”

• Tidak ada bukti/laporan Bakteri dapat ikut masuk ke dalam


bahwa vaksin tubuh bayi
menyebabkan “overload” - melalui makanan,
pada sistem imun. - berbagai bakteri hidup ke dalam mulut &
hidung,
• Pada kenyataannya bayi lahir - bayi memasukkan jarinya ke dalam mulutnya
sendiri beberapa ratus kali dalam sehari
langsung berhubungan setelah memegang barang di sekitarnya,
dengan berbagai bakteri - berbagai antigen lainnya masuk ke dalam tubuh
dan virus dalam kehidupan bayi.
sehari-hari.
Imunisasi apa yang akan diberikan pada anak?

Saat lahir – 1 bulan 2-3-4 bulan 9 dan 12 bulan 15-18


• HB • DPT-HB-Hib 1,2,3 • MR-1 bulan
• DPT-HB-Hib 4
• BCG • O PV1,2,3 /IPV-1 • PCV-2 • MR-2
• PCV 1,2

5-7 tahun/BIAS 9 tahun/BIAS 10-12 tahun Dewasa


• DPT/DT • Td/Tdap
• Td • Td
• MR • HB
• HPV
• HPV

Dalam memberikan imunisasi pada anak, dua faktor yang perlu diperhatikan
1. Umur anak, berhubungan dengan risiko penularan penyakit yang akan dicegah dan adanya antibodi maternal
2. Jarak (interval) antara penyuntikan 1, 2, dan 2-3 perlu diperhatikan karena jika terlalu dekat, antibodi yang
dihasilkan tidak maksimal
UPTD
Puskesmas Cilaku

IMUNISASI KEJAR
• Imunisasi kejar merupakan kegiatan pemberian imunisasi kepada bayi dan
baduta (bawah dua tahun) yang belum mendapat dosis vaksin sesuai usia
yang ditentukan pada jadwal imunisasi nasional
• Imunisasi kejar dapat diberikan pada anak sampai usia 36 bulan
 dalam kondisi tertentu, rentang usia dapat disesuaikan, berdasarkan
kajian epidemiologis
IMUNISASI/SUNTIK GANDA
(MULTIPLE INJECTION)
IMUNISASI GANDA

Diberikan pada
tempat yang
Pemberian dua atau berbeda
lebih vaksin dalam
kemasan yang berbeda,
dalam waktu yang
bersamaan Diberikan pada
tempat yang sama,
diberi jarak sekitar
2 cm (1 inch)
MANFAAT IMUNISASI/ SUNTIKAN GANDA

 Melindungi anak
imunisasi diberikan secepat mungkin untuk melindungi
anak pada saat yang rentan

 Mengurangi kunjungan
pemberian imunisasi secara bersamaan berarti ortu dan
anak tidak perlu datang berulang kali

 Lebih efisien
petugas kesehatan mempunyai waktu lebih banyak
untuk melakukan program kesehatan lainnya
KETENTUAN SUNTIKAN GANDA

• Merujuk pada Petunjuk Teknis Pelayanan Imunisasi Rutin pada Masa


Pandemi (Kemenkes): pemberian imunisasi ganda dianjurkan untuk
program imunisasi dasar dan imunisasi kejar (catch-up).
• Tempat penyuntikan, berdasarkan pada:
• Anak sudah dapat berjalan atau belum: pada anak sudah bisa berjalan, tempat
penyuntikan sebaiknya di lengan.
• Ketebalan massa otot lengan: jika massa otot lengan tipis maka imunisasi
sebaiknya disuntikkan di paha.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai