Pencatatan Pelaporan
Kegiatan PMT bagi
Ibu Hamil dan Balita
31 Mei 2023
Pembukaan
Agenda
Pencatatan dan pelaporan
melalui Sigizi Terpadu
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan
Pemberian MT
2
Hasil SSGI tahun 2022, balita stunting mengalami
penurunan 2,8% menjadi 21.6%
3
SSGI 2022
0
100
120
20
60
80
40
KEP BANGKA BELITUNG 100
BENGKULU 98,74
DI YOGYAKARTA 98,73
JAMBI 96,79
GORONTALO 95,97
BANTEN 95,1
BALI 94,14
RIAU 94,12
ACEH 91,84
MALUKU 90,32
NTB 89,64
INDONESIA 88,85
LAMPUNG 88,11
NTT 84,2
PAPUA 51,69
Target tahun 2022: 80%
Pemberian Makanan Tambahan untuk Ibu Hamil
hamil
hamil
hamil KEK
hamil KEK
▪ Jumlah ibu
▪ Jumlah ibu
221.705 ibu
249.535 ibu
mendapat MT
0
100
120
20
40
60
80
DKI JAKARTA 99,84
JAMBI 97,68
BENGKULU 95,72
BALI 94,28
LAMPUNG 90,11
DI YOGYAKARTA 89,05
RIAU 81,92
MALUKU 81,91
GORONTALO 78,07
NASIONAL 74,69
NTT 73,36
NTB 61,97
ACEH 56,94
PAPUA 27,95
Target tahun 2022: 80%
MT
gizi
balita
▪ Jumlah
527.155
gizi kurang
mendapatkan
Balita gizi kurang mendapat tambahan asupan
makanan tahun 2022 belum mencapai target 80%
kurang
balita
balita
▪ Jumlah sasaran
393.726
Definisi Operasional
Frekuensi catpor
Persentase balita usia 6 - 59 bulan • Pencatatan/entri data dilakukan
Indikator Pelayanan dengan kategori status gizi setiap waktu saat balita
Kesehatan Balita dan berdasarkan indeks Berat Badan mendapat makanan
menurut Panjang Badan (BB/PB) atau • tambahan
Anak Prasekolah • Rekapitulasi laporan setiap bulan
Berat Badan menurut Tinggi Badan
dilakukan secara kumulatif
(BB/TB) memiliki Z-score -3 SD sampai
melalui Sigizi Terpadu
kurang dari -2 SD yang mendapat • Laporan tahunan diambil pada
Tahun Target tambahan asupan gizi selain bulan Desember
makanan utama dalam bentuk
2023 85 % makanan tambahan (baik
2024 90 % pabrikan maupun berbasis pangan
lokal) Mekanisme catpor
• Mencatat/entri data hasil
pemantauan pertumbuhan
• Rekapitulasi balita dengan status
Data yang dikumpulkan gizi kurang
Persentase balita gizi • Berat badan • Mencatat/entri data distribusi
kurang mendapat • Panjang/tinggi badan makanan tambahan
• Jumlah
1 balita gizi kurang • Laporan tahunan diperoleh dari
tambahan asupan kumulatif sampai bulan
• Jumlah balita gizi kurang mendapat
gizi tambahan asupan gizi Desember
7
Frekuensi catpor
Indikator Pelayanan Definisi Operasional • Pencatatan/entri data
Persentase balita usia 6 - 59 bulan dilakukan setiap waktu saat
Kesehatan Balita dan Anak balita mendapat makanan
dengan berat badan tidak naik (T)
Prasekolah berdasarkan tambahan
hasil penimbangan bulan • Rekapitulasi laporan setiap
sebelumnya (termasuk berat badan bulan melalui Sigizi Terpadu
naik tidak adekuat/tidak sesuai • Laporan tahunan diperoleh
dengan garis pertumbuhan normal, dengan melihat gambaran
Tahun Target berat badan tetap, dan berat badan rerata capaian dengan
turun, kecuali balita dengan status • menjumlahkan capaian bulan
2023 50 % Januari sampai Desember
gizi risiko BB lebih dan/atau risiko gizi
2024 60 % lebih/gizi lebih/obesitas) yang kemudian dicari reratanya
mendapat tambahan asupan gizi
selain makanan utama dalam bentuk
makanan tambahan (baik pabrikan Data yang dikumpulkan
maupun berbasis pangan lokal). • Berat badan
Persentase balita berat
• Umur
badan tidak naik (T) yang
• Jenis kelamin
mendapat tambahan • Jumlah seluruh balita dengan BB
asupan gizi 1 tidak naik
• Jumlah balita dengan BB tidak
naik mendapat tambahan
asupan gizi
7
Definisi Operasional Frekuensi catpor
Persentase balita usia 6 - 59 bulan dengan • Pencatatan/entri data
Indikator Pelayanan kategori status gizi berdasarkan indeks dilakukan setiap waktu saat
Kesehatan Balita dan Berat Badan menurut umur (BB/U) memiliki balita mendapat makanan
Anak Prasekolah Z-score <-2 SD dan/atau Berat Badan • tambahan
berada pada Bawah Garis Merah (BGM) di
• Rekapitulasi laporan juga
grafik KMS yang mendapat tambahan
dilakukan setiap bulan
asupan gizi selain makanan utama dalam
bentuk makanan tambahan (baik pabrikan
melalui Sigizi Terpadu
Tahun Target • Laporan tahunan diperoleh
maupun berbasis pangan lokal).
2023 50 % dengan melihat gambaran
2024 60 % rerata capaian dengan
• menjumlahkan capaian
Data yang dikumpulkan bulan Januari sampai
• Berat badan
Desember kemudian dicari
Persentase balita • Umur reratanya
berat badan kurang • Jenis kelamin
7
Indikator Pelayanan
Definisi Operasional
Ibu hamil dengan risiko Kurang Energi
Kesehatan Ibu Hamil
Data yang dikumpulkan Kronik (KEK) yang ditandai dengan
• Jumlah ibu hamil
ukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) kurang
• Jumlah ibu hamil yang diukur
LiLA dari 23,5 cm
• Hasil pengukuran LiLA
• Jumlah ibu hamil dengan LiLA Tahun Target
<23,5 cm 2023 11,5%
Mekanisme catpor 2024 10%
• Hasil pengukuran LiLA pada saat
Frekuensi pelaporan pemeriksaan kehamilan dicatat
• Pencatatan/entri data kedalam kohort ibu dan dientri ke Sigizi
dilakukan setiap waktu pada
Terpadu
saat ibu melakukan
pemeriksaan kehamilan • Ibu hamil yang menderita KEK hanya
• Rekapitulasi laporan dilakukan dihitung 1 (satu) kali selama periode
setiap bulan kehamilannya
1
• Rekapitulasi data tahunan • Menghitung persentase ibu hamil KEK Persentase Ibu Hamil
diperoleh melalui penjumlahan
data bulan Januari sampai
dengan membagi jumlah ibu hamil KEK Risiko Kurang Energi
Desember (kumulatif) dengan ibu hamil yang diukur LiLA Kronik (KEK)
7
Definisi Operasional
Ibu hamil dengan risiko kurang energi Indikator Pelayanan
kronik (KEK) yang ditandai dengan Kesehatan Ibu Hamil
ukuran lingkar lengan atas (LiLA) kurang
dari 23,5 cm yang mengonsumsi
tambahan asupan gizi (baik pabrikan
Data yang dikumpulkan
maupun berbasis pangan lokal)
• Jumlah ibu hamil KEK
• Jumlah ibu hamil KEK yang Tahun Target
mengonsumsi makanan
tambahan Mekanisme catpor
2023 85 %
• Melakukan pemeriksaan LiLA ibu hamil 2024 90 %
dan mencatat/entri hasil pengukuran
Frekuensi pelaporan • Menentukan jumlah sasaran ibu hamil
• Pencatatan/entri data yang diperiksa LiLA dan kategori LiLA
dilakukan setiap waktu, pada
(KEK/Normal)
saat ibu mengonsumsi
makanan tambahan • Mencatat/entri pemberian dan
• Rekapitulasi laporan dilakukan konsumsi MT pada ibu hamil dengan
setiap bulan kategori KEK
1
Cakupan Ibu Hamil
• Rekapitulasi data tahunan • Menghitung persentase ibu hamil KEK Kurang Energi Kronik
diperoleh melalui penjumlahan
yang mendapat dan mengonsumsi (KEK) yang Mengonsumsi
data bulan Januari sampai
makanan tambahan Tambahan Asupan Gizi
Desember (kumulatif)
7
Pembukaan
Agenda
Pencatatan dan pelaporan PMT
melalui Sigizi Terpadu
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan
Pemberian MT
2
Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal di Sigizi
Terpadu difokuskan pada pelaksanaan program
Data
• BB, PB/TB,
Antropom LiLA
etri
• TTD
Konsumsi • Makanan
tambahan
Hasil • Perubahan
pemberian BB
Hal-hal yang perlu dicatat dan dilaporkan sebagai berikut:
Pencatatan hasil pengukuran BB, PB atau TB, LiLA, dan konsumsi tablet tambah
darah serta makanan tambahan pada ibu hamil dan balita:
‒ Catat pada buku KIA dan laporkan secara elektronik melalui Sigizi Terpadu
pada menu Pemantauan PMT.
‒ Saat ini sedang dikembangkan Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK) dimana
3 Pencatatan dan pencatatan oleh kader melalui aplikasi dan WhatsApp chatbot akan
langsung terhubung pada dashboard SATUSEHAT.
pelaporan Tim Pelaksana mencatat hasil kegiatan PMT melalui formulir monev PMT dan
pemantauan berat badan pada Ibu Hamil dan Balita
Tim Pelaksana mencatat dan melihat isian kartu kontrol konsumsi PMT oleh
sasaran sebagai self-monitoring dan tindak lanjutnya misalnya menanyakan
apakah sasaran menyukai makanan tambahan yang diberikan, ada tidaknya
keluhan setelah mengonsumsi, serta memberikan edukasi.
Tim Pelaksana melaporkan hasil kegiatan PMT mulai dari tingkat Puskesmas,
lalu dilaporkan Dinkes Kab/Kota, Dinkes Provinsi, dan Pusat secara berjenjang
14
Pelaporan Indikator terkait PMT Lokal dilakukan setiap bulannya
untuk melihat cakupan pelaksanaan program
2
Monitoring PMT Lokal dilaksanakan untuk memastikan kegiatan
berjalan dengan baik
Aspek yang Peningkatan Berat Badan (BB) optimal Ibu sesuai dengan
perlu usia kehamilan
dievaluasi
Peningkatan Berat Badan (BB) adekuat pada sasaran
Balita Tidak Naik yang kurva pertumbuhannya normal
Monev Harian: Kartu Kontrol Konsumsi Makanan Tambahan Lokal untuk Balita
Kartu Kontrol Konsumsi Makanan tambahan untuk Balita Bulan 2
Formulir ini diisi dengan memberikan tanda centang (V) pada tiap kolom yang MINGGU 1
tersedia setiap kali Balita menerima dan mengkonsumsi makanan tambahan
Nama Anak : MINGGU 2
Nama Ibu/Orang tua :
Usia Anak
Jangka Waktu Penerimaan MT :………hari MINGGU 3
MINGGU 4
Bulan 1
MINGGU 1
MINGGU 2 Bulan 3
MINGGU 1
MINGGU 3
MINGGU 2
MINGGU 4
MINGGU 3
MINGGU 4
21
LAMPIRAN
Monev Harian: Kartu Kontrol Konsumsi Makanan Tambahan Lokal di Ibu Hamil KEK
Bulan 2
Kartu Kontrol Konsumsi Makanan tambahan untuk Ibu hamil KEK
Formulir ini diisi dengan memberikan tanda centang (V) pada tiap kolom yang MINGGU 1
tersedia setiap kali Ibu menerima dan mengkonsumsi makanan tambahan
Nama Ibu : MINGGU 2
Usia Ibu :
Usia kehamilan dalam minggu :
MINGGU 3
Jangka Waktu Penerimaan MT : hari
MINGGU 4
Bulan 1
MINGGU 1
MINGGU 2 Bulan 3
MINGGU 1
MINGGU 3 MINGGU 2
MINGGU 4
MINGGU 3
MINGGU 4
22
Monev Mingguan: Catatan PMT lokal dan Pemantauan BB Balita
23
Monev Bulanan: Catatan PMT lokal dan Pemantauan BB Ibu Hamil KEK
24
Formulir Pemantauan
Bulanan Pelaksanaan
PMT oleh Dinas
Kesehatan Kab/Kota
25
Formulir
Pemantauan
Bulanan
Pelaksanaan PMT
kepada Sasaran
Ibu Hamil KEK
26
Formulir
Pemantauan
Bulanan
Pelaksanaan PMT
kepada Sasaran
Balita
27
Penutup