Anda di halaman 1dari 17

BULAN IMUNISASI ANAK NASIONAL (BIAN)

DIREKTUR JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENYAKIT


KEMENKES RI

DISAMPAIKAN PADA ACARA WEBINAR SOSIALISASI BIAN


Jakarta, 14 Mei 2022
Target dan capaian Imunisasi dasar Lengkap pada Bayi
2018-2021
LATAR BELAKANG (1)
95
93 93,7 92,9 93
92,5 92
90
Ø Terjadi penurunan cakupan
85
84,2 84,2 imunisasi yang signifikan sejak
80
pandemi COVID
75
2018 2019 2020 2021
Ø Akumulasi anak yang tidak
target (%) capaian (%)
mendapat imunisasi rutin
JAWA BAR
AT
ACEH 179.847
332.431 lengkap mengakibatkan tidak
SUMATERA UTARA 163.454
RIAU
SUMATERA BARAT 116.832
149.060
terbentuknya Herd Immunity à
99.391
sangat berpotensi terjadi
NU SA TENGGARA
TIMUR JAWA 82.057
TIMUR 79.725
PAPUA 70.463

Kejadian Luar Biasa bahkan


JAWA TENGAH 67.966
KALIMANTAN BARAT 55.059
SUL AWESI SELATAN 50.338
KALIMANTAN SELATAN 34.074

Wabah
BANTEN 31.886
SUL AWESI TEN GGARA 31.528
MALU KU
SUMATERA SELATAN ENGGARA BARAT BALI 30.473
KALIMANTAN TENGAH DI YOGYAKARTA 29.862
KALIMANTAN TIMU 27.135
R LAMPU NG 26.082
SUL AWESI 25.954
UTARA MALU KU 23.624
UTARA SUL 22.141
AWESI BARAT 19.133
PAPUA BARAT 18.818
SUL AWESI TEN 15.969
GAH 14.594
JAMBI 13.692
KEPUL AUAN 11.832
RIAU KALIMANTAN 10.021
UTARA GOR ON TAL 7.964
O 5.406
BANGKA BELITU 4.080
NG 3.445
BENGKUL
U
T d apat 1,7 juta bayi tidak dan belum
e diimunisasi lengkap selama tahun
r 2019-2021
- 50.000 100.000 150.000 200.000 250.000 300.000 350.000
Kejadian campak dan rubella confirmed meningkat lebih dari
15x lipat dibandingkan 2021 LATAR BELAKANG (2)
Campak Konfirmasi Laboratorium
-2021 {N=132)
-2022 (N=390) a. Mayoritas wilayah Indonesia berisiko tinggi
terjadi penularan virus campak dan polio dan
Rubela Konfirmasi Laboratorium telah terjadi peningkatan kasus yang signifikan di
-2021 {N=267)
-2022 {N=326)
awal tahun 2022;
b. Kasus difteri yang dilaporkan semakin meningkat
Minggu Epid

Data as received on Central on 10 Apr 2022


--> Tahun 2022 sudah 20 provinsi yang
melaporkan
. Di eri Per Minggy i In onesia c. Bila situasi ini dibiarkan maka penularan penyakit
M.inggy 18, 2022
�2021 (N =235suspek) -<>-2022 (N = 101suspek)
akan semakin meluas. Risiko bagi Indonesia:
16 ü Gagal mencapai target eliminasi Campak-
14

12
Rubela pada tahun 2023
� 10
:,
j
ü Gagal mempertahankan Indonesia Bebas
Polio yang telah dicapai sejak 2014, menjadi
4 perhatian dunia internasional bila sampai
0
ditemukan satu saja kasus polio
1234S6789WUUU"��UU�W21llDN��vu�ronnnM��"��®"Q�«�����Wil�
Mlnggu SJ!!lL
ü Peningkatan kasus dan KLB dapat menjadi
Sowc:e: PHEOC & DIF-3 monthly report
Data as received at Central on 08 May 2022
beban
ganda di
tengah
pandemi
yang
belum
selesai
Penyakit-penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

Tetanus pada bayi baru


Polio
lahir dapat menyebabkan
menyebabkan
kematian
kelumpuhan
permanen pada
kaki dan/atau Difteri
lengan
Difteri dapat mengakibatkan
Rojudin, Campang
Way Handak, lumpuh
penyumbatan saluran Tetanus
tgl 28-05-05
Foto 03-07-’05 pernapasan dan kelumpuhan otot
jantung yang menyebabkan
Polio kematian

Rubela bila menulari ibu hamil pada


trimester pertama atau awal
Pertusis atau batuk rejan kehamilan, dapat menyebabkan
keguguran atau kecacatan pada bayi
menyebabkan anak batuk
yang dilahirkan yang dikenal
terus menerus dan
sebagai Sindroma Rubela
bertambah parah serta
Kongenital (Gangguan Penglihatan
menimbulkan suara dan Pendengaran serta penyakit
melengking, batuk dapat Jantung Bawaan)
terjadi berbulan-bulan Campak
Campak dapat menyebabkan
komplikasi berupa radang paru,
Pertusis
radang otak, diare, radang telinga,
dehidrasi, hingga berakibat
kematian Sindroma Rubela Kongenital
SOLUSI :
Bulan Imunisasi Anak Nasional
Mencapai dan mempertahankan kekebalan populasi yang tinggi

• Menghentikan transmisi virus campak dan rubela setempat


(indigenous)
di semua kabupaten/kota di wilayah Indonesia pada tahun 2023
dan mendapatkan sertifikasi eliminasi campak dan rubela/CRS pada
tahun
2026 dari SEARO.
• Mempertahankan Indonesia Bebas Polio dan mewujudkan
eradikasi polio global pada tahun 2026
• Mengendalikan penyakit difteri dan pertusis
Mengapa Dilaksanakan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)??

Cakupan imunisasi rendah, Terjadi peningkatan kasus


mengakibatkan immunity dan terjadi KLB (Kejadian Bulan Imunisasi Anak
gap (kesenjangan imunitas) Luar Biasa) PD3I Nasional (BIAN)

BULAN IMUNISASI ANAK NASIONAL ATAU BIAN


DILAKSANAKAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN REKOMENDASI DAN/ATAU KAJIAN
DARI PARA AHLI
No. Komite Ahli Rekomendasi
1 Komite Penasihat Ahli • Perlu dilaksanakan imunisasi tambahan Campak-Rubela untuk
Imunisasi Nasional atau ITAGI mencapai Eliminasi tahun 2023
• Perlu dilaksanakan imunisasi kejar satu dosis polio suntik (IPV) untuk
mempertahankan Indonesia Bebas Polio dan mencapai Eradikasi
polio global tahun 2026
2 Komite Verifikasi Nasional Perlu dilaksanakan imunisasi tambahan Campak-Rubela untuk mencapai
Eliminasi Campak-Rubela/CRS Eliminasi tahun 2023
Indonesia
3 Komite Ahli Difteri Perlu dilaksanakan imunisasi kejar guna menutup kesenjangan imunitas
terutama pada anak usia kurang dari 5 tahun (balita)
KEGIATAN BIAN TERDIRI DARI 2
KEGIATAN:
IMUNISASI TAMBAHAN (CAMPAK-RUBELA) DAN IMUNISASI KEJAR (OPV, IPV DAN DPT-HB-
Hib)

IMUNISASI KEJAR BERUPA


IMUNISASI TAMBAHAN BERUPA PEMBERIAN SATU ATAU LEBIH
PEMBERIAN SATU DOSIS IMUNISASI JENIS IMUNISASI UNTUK
CAMPAK-RUBELA TANPA MELENGKAPI STATUS IMUNISASI
MEMANDANG STATUS IMUNISASI DASAR MAUPUN LANJUTAN BAGI
SEBELUMNYA ANAK YANG BELUM MENERIMA
DOSIS VAKSIN SESUAI
USIA
BIAN (BULAN IMUNISASI ANAK NASIONAL)
TAHAPAN, WAKTU DAN SASARAN BIAN
Provinsi Sasaran Campak Sasaran Tahap dan
Rubela Imunisasi Kejar Waktu
Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, 9 bulan - < 15 tahun Tahap I
Sumatera Barat (Mulai
Mei 22)
Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka 9 bulan - < 12 tahun Anak usia 12-59
Belitung, Lampung bulan yang
Seluruh provinsi di Kalimantan, Sulawesi, Nusa tidak/belum
Tenggara, Maluku, dan Papua lengkap OPV, IPV,
DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, 9-59 bulan dan DPT-HB-Hib Tahap II
dan Jawa Timur (Mulai
Agust 22)
Bali dan DI Yogyakarta Tidak melaksanakan

PROVINSI BALI DAN DIY TIDAK MELAKSANAKAN PEMBERIAN IMUNISASI TAMBAHAN CAMPAK-
RUBELA,
NAMUN TETAP MELAKSANAKAN IMUNISASI KEJAR
Tempat Pelayanan BIAN

Fasilitas Pelayanan Kesehatan: Pos Pelayanan Imunisasi:


ü Puskesmas, Puskesmas pembantu;
ü Pos pelayanan di sekolah atau satuan
ü Rumah Sakit Pemerintah, Rumah Sakit pendidikan maupun pesantren
Swasta, Rumah Sakit/klinik TNI dan POLRI
ü Pos pelayanan komunitas: Posyandu,
ü Klinik, Praktik Dokter Swasta, Tempat Praktik
Mandiri Bidan; dan lapangan, drive thru, mobile dengan mobil

ü Fasilitas pelayanan kesehatan lainnya Puskesmas keliling atau lainnya, dan pasar

• 9
Dukungan yang diharapkan dari TP PKK dan
Kader PKK

q Berperan aktif dalam Posyandu termasuk program


imunisasi
q Berkoordinasi dengan Dinkes/Puskesmas untuk
pendataan sasaran
q Melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat
dan penggerakan masyarakat

10
Dukungan yang diharapkan dari Pemerintah
Desa

q Melakukan Pemantauan Wilayah Setempat untuk


memastikan anak-anak di wilayah masing-masing
sudah mendapatkan imunisasi lengkap
q Berkoordinasi dengan Dinkes/Puskesmas untuk
pendataan sasaran
q Melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat
dan penggerakan masyarakat

11
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai