Anda di halaman 1dari 29

BULAN IMUNISASI ANAK NASIONAL

(BIAN )
TAHUN 2022
Disampaikan pada
Pertemuan Penguatan BIAN Kabupaten Karawang
27 Juni 2022

Halaman Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)


MATERI
◉ Kebijakan Pelaksanaan BIAN
◉ Pengertian BIAN
◉ Latar Belakang
◉ Tujuan
◉ Rekomendasi Tim Ahli
◉ Teknis Pelaksanaan
◉ Peran Lintas Sektor dalam mendukung BIAN

Bulan Imunisasi Anak Nasional (BI•A2N)


Apa itu Bulan Imunisasi Anak Nasional
(BIAN) 2022 ?
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Bulan Imunisasi Anak Nasional adalah pelaksanaan program imunisasi yang
diperuntukkan bagi sasaran anak di Indonesia
-Balita (Jawa Bali)
-Balita dan anak usia sekolah (luar Jawa dan Bali)
dengan rangkaian kegiatan meliputi pemberian imunisasi tambahan Campak-
Rubela dan imunisasi kejar untuk melengkapi status imunisasi balita meliputi:
imunisasi Polio (tetes dan suntik/IPV), serta DPT-HB-HiB

Key Point Activity BIAN 2022


1 Kampanye Imunisasi 2
Imunisasi Kejar
Campak Rubella
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mencapai dan mempertahankan kekebalan populasi yang tinggi dan merata
sebagai upaya mencegah terjadinya KLB PD3I
2. Tujuan Khusus
a. Menghentikan transmisi virus campak-rubela setempat (indigenous) di semua
kabupaten/kota di wilayah Indonesia pada tahun 2023 dan mendapatkan
sertifikasi eliminasi campak-rubela/CRS pada tahun 2026 dari SEARO.
b. Mempertahankan Indonesia Bebas Polio dan mewujudkan eradikasi polio
global pada tahun 2026
c. Mengendalikan penyakit difteri dan pertusis
KEBIJAKAN
(BIAN) 2022
Kejadian campak dan rubella confirmed meningkat lebih dari
15x lipat dibandingkan 2021 LATAR BELAKANG (3)
a. Mayoritas wilayah Indonesia berisiko tinggi terjadi
penularan virus campak dan polio dan telah terjadi
peningkatan kasus yang signifikan di awal tahun
2022;
b. Kasus difteri yang dilaporkan semakin meningkat
--> Tahun 2022 sudah 20 provinsi yang
melaporkan
c. Bila situasi ini dibiarkan maka penularan penyakit
akan semakin meluas. Risiko bagi Indonesia:
✓ Gagal mencapai target eliminasi Campak-
Rubela pada tahun 2023
✓ Gagal mempertahankan Indonesia Bebas Polio
yang telah dicapai sejak 2014, menjadi
perhatian dunia internasional bila sampai
ditemukan satu saja kasus polio
✓ Peningkatan kasus dan KLB dapat menjadi
beban ganda di tengah pandemi yang belum
Target dan capaian Imunisasi dasar Lengkap pada Bayi
2018-2021
LATAR BELAKANG (2)
95
93 93,7 92,9 93
90 92,5 92
➢ Terjadi penurunan cakupan
85
84,2 84,2 imunisasi yang signifikan sejak
80
pandemi COVID
75
2018 2019 2020 2021 ➢ Akumulasi anak tidak
target (%) capaian (%)
yang mendapat
JAWA BAR AT
ACEH 179.847
332.431 imunisasi lengkap rutin
mengakibatkanHerd Immunity à
SUMATERA UTARA 163.454
SUMATERA BARAT
RIAU

DKI JAKARTA
116.832
111.967
149.060
terbentuknya
sangat berpotensi tidak
terjadi
NU SA TENGGARA TIMUR 99.391
JAWA TIMUR 82.057
PAPUA 79.725
JAWA 70.463
TENGAH
KALIMANTAN
BARAT
SUL AWESI SELATAN
67.966
55.059
50.338
Kejadian Luar Biasa
Wabah
34.074
KALIMANTAN SELATAN
BANTEN
31.886
31.528 bahkan
SUL AWESI TEN
GGARA
MALU KU
30.473
29.862 Terdapat 1,7 juta bayi tidak dan belum
27.135
SUMATERA SELATAN
KALIMANTAN TENGAH
26.082
25.954
diimunisasi lengkap selama tahun
KALIMANTAN TIMUR
LAMPU NG
23.624
22.141 2019-2021
SUL AWESI UTARA 19.133
MALUKU UTARA 18.818
SUL AWESI BARAT 15.969
PAPUA BARAT
14.594
SUL AWESI TEN GAH 13.692
JAMBI
11.832
KEPUL AUAN RIAU
10.021
KALIMANT
7.964
AN UTARA
5.406
GOR 4.080
ONTAL O BANGKA 3.445
BELITU NG
BENGKUL U - 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 300.00 350.00
NU SA TENGGARA 0 0 0 0 0 0 0
REKOMENDASI
AHLI

Halaman Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIA•


BULAN IMUNISASI ANAK NASIONAL ATAU BIAN
DILAKSANAKAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN REKOMENDASI DAN/ATAU KAJIAN DARI
PARA AHLI
No. Komite Ahli Rekomendasi
1 Komite Penasihat Ahli • Perlu dilaksanakan imunisasi tambahan Campak-Rubela
Imunisasi Nasional atau untuk mencapai Eliminasi tahun 2023
ITAGI • Perlu dilaksanakan imunisasi kejar satu dosis polio suntik
(IPV) untuk mempertahankan Indonesia Bebas Polio dan
mencapai Eradikasi polio global tahun 2026

2 Komite Verifikasi Nasional Perlu dilaksanakan imunisasi tambahan Campak-Rubela


Eliminasi Campak- untuk mencapai Eliminasi tahun 2023
Rubela/CRS Indonesia

3 Komite Ahli Difteri Perlu dilaksanakan imunisasi kejar guna menutup


kesenjangan imunitas terutama pada anak usia kurang dari 5
tahun (balita)
Halaman Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Teknis Pelaksanaan
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Tahap 2 untuk Pulau Jawa (Agustus – September) :
Provinsi Jawa Barat

Kampanye Imunisasi TARGET Imunisasi Kejar


Campak Rubella
SASARAN
Sasaran anak usia 9 – 59 bln Sasaran anak usia 12 – 59 bln
untuk provinsi tanpa melihat untuk melengkapi status
status imunisasi campak imunisasi yang terlewat/belum
rubella. lengkap.

Tempat Pelaksanaan
Puskesmas, Rumah Sakit , Sekolah atau pesantren, Posyandu, lapangan, drive
thru ,pelaksanaan imunisasi mobile dengan memanfaatkan mobil Puskesmas keliling
atau pelayanan kesehatan bergerak lainnya, dan pasar (Sesuai kondisi daerah)
PERAN LINTAS
SEKTOR
BIAN (Bulan Imunisasi
Anak Nasional)
DASAR HUKUM
PROGRAM IMUNISASI
- BIAN
LANDASAN HUKUM

UUD 1945
Pasal 28B ayat 2: Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh & berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan
& diskriminasi.
Pasal 28 H ayat 1:Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir & batin, bertempat tinggal & mendapatkan lingkungan hidup yang baik,
sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan

UU Perlindungan Anak No.35 Tahun 2014


“Perlindungan Anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi Anak dan hak - haknya agar dapat hidup, tumbuh,
berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan,
UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009
• Setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dg ketentuan utk mencegah
terjadinya penyakit yg dapat dihindari melalui imunisasi
• Pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak

UU Pemerintahan Daerah No. 23 Tahun 2014


“Pemerintah Daerah harus memperioritaskan Urusan Pemerintahan Wajib yang
berkaitan dengan Pelayanan Dasar dengan berpedoman pada Standar Pelayanan
Minimal yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat”

Imunisasi wajib diberikan pada bayi dan anak untuk mencegah


sakit, kecacatan dan kematian akibat PD3I
Dasar Hukum BIAN
SE Dirjen P2P No. :SR.02.06/II/2268/2021, tentang Pelaksanaan Bulan Imunisasi Campak dan
Rubela Tahun 2022 dan Penguatan Imunisasi Rutin, Tanggal 31 Agustus 2021

SE Dirjen P2P No. SR.02 .06/II/1589/2022, tentang Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional
Tahun 2022, tanggal 10 Maret 2022

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/menkes/1113/2022, tentang


penyelenggaraan bulan imunisasi anak nasional tahun 2022, tanggal 11 April 2022.

Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit No. HK.02.02/c/2317/2022,


tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Bulan Imunisasi Anak Nasional, tanggal 19 April 2022.

SE Kemendagri No. 440/2882/Bangda, tentang Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional Tahun
2022, tgl 25 April 2022
Dasar Hukum BIAN
SE TP PKK Pusat No. 052/Pokja IV/PKK.Pst/IV/2022, tentang Penyelenggaraan Bulan
Imunisasi Anak Nasional Tahun 2022, tanggal 27 April 2022

SEMendikbud Riset dan Teknologi RI No. 1 Tahun 2022, tentang Dukungan


Pelaksanaan BIAN 2022 pada Satuan Pendidikan, tanggal 18 Januari 2022

SEKementerian Komunikasi dan Informatika RI No. B-938/DJIKP.2/IK.01.02/05/2022


tentang Bulan Imunisasi Anak Nasional, tanggal 12 Mei 2022

RADIOGRAM Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 555.3/2351/BPD,


tentang Dukungan Bulan Imunisasi Anak Nasional, Tanggal 13 MEI 2022.

SE KETUA IDI PUSAT NO. 0269/PB/A.3/05/2022, tentang Dukungan Bulan Imunisasi


Anak Nasional, tanggal 19 MEI 2022.
PERAN LINTAS
SEKTOR
YANG DIHARAPKAN
PERAN LINTAS SEKTOR YANG
DIHARAPKAN …1)
1. KEPALA DAERAH:
a. Menggerakkan dan mengkoordinasika semua komponen
yang ada di wilayah untuk mendukung pelaksanaan BIAN
b. Memberikan dukungan SUMBER DAYA untuk
pelaksanaan BIAN
Dukungan yang diharapkan dari
Pemerintahan Desa
• Melakukan Pemantauan Wilayah Setempat untuk
memastikan anak-anak di wilayah masing-masing sudah
mendapatkan imunisasi Lengkap
• Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan/Puskesmas untuk
pendataan sasaran, agar tidak ada yang terlewatkan
• Melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dan
penggerakan masyarakat
PERAN LINTAS SEKTOR YANG
DIHARAPKAN …2)
2. TNI dan POLRI:
a. Mensosialisasikan pentingnya imunisasi khususnya BIAN
kepada jajaran dibawahnya
b. Memotivasi serta memobilisasi sasaran BIAN untuk
mendatangi Pos Pelayanan terdekat.
c. Menyediakan tempat pelayanan imunisasi (jika diperlukan
oleh tim Puskesmas).
d. Menjemput sasaran yang belum sempat hadir
e. Mengamankan proses pelayanan imunisasi  sebelum,
sedang dan setelah pelaksanaan BIAN.
PERAN LINTAS SEKTOR YANG
DIHARAPKAN …3)
3. Dinas Pendidikan,Kemenag Kabupaten/Kota, DPMD, BKKBN (Bina
Keluarga Balita)  PAUD, Fly Group, TK, dll:
a. Mensosialisasikan pentingnya imunisasi khususnya BIAN kepada jajaran dibawahnya
b. Memotivasi dan memobilisasi sasaran BIAN untuk mendatangi Pos Pelayanan
terdekat.
c. Menyediakan tempat pelayanan imunisasi (jika diperlukan oleh tim Puskesmas).
d. Memperkuat peran Posyandu dan menambah Pos lainnya (bila diperlukan) untuk
mempercepat pelaksanaan
e. Membantu proses pelayanan imunisasi (khusus guru PAUD/Fly Group/TK) 
mengatur antrian, memanggil/absensi sasaran dll.
PERAN LINTAS SEKTOR YANG
DIHARAPKAN …4)
4. Diskominfo, Forkom, Penggiat Media Sosial
a. Penyebarluasan informasi tentang imunisasi BIAN kepada
masyarakat umum mengenai: manfaat imunisasi lengkap bagi
anak, usia sasaran, lokasi dan waktu pelayanan imunisasi BIAN.
b. Publikasi kegiatan BIAN pada saat persiapan – pelaksanaan –
dan evaluasi.
c. Memberikan masukan kepada POKJA BIAN Provinsi/ Kabkota/
Kecamatan tentang informasi / opini / isu yang berkembang di
masyarakat berkaitan dengan imunisasi BIAN.
d. Berpartisipasi aktif dalam melawan mis-informasi (hoaks)
dengan membagikan berita/informasi positif
PERAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN
YANG DIHARAPKAN …5)
5. Tim Penggerak PKK:
a. Mensosialisasikan pentingnya imunisasi khususnya BIAN dan mendorong untuk
berperan aktif kepada jajaran dibawahnya (PKK tk. Kecamatan dan Kelurahan)
b. Menyiapkan kader Kesehatan dan Posyandu untuk pelayanan imunisasi BIAN
c. Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas dalam pendataan sasaran
(sesuai BNBA) agar tidak ada sasaran yang terlewat
d. Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya imunisasi lengkap
dan memberikan pemahaman jika pada saat pelaksanaan imunisasi ada
kemungkinan diberikan suntikan ganda
e. Memobilisasi dan memastikan sasaran BIAN untuk mendatangi Pos Pelayanan
terdekat.
f. Membantu proses pelayanan imunisasi  administrasi, mengatur antrian,
memanggil/absensi sasaran dll.
PERAN ORMAS KEAGAMAAN YANG
DIHARAPKAN …6)
6. MUI, Muslimat NU, Fatayat, Aisyiyah, Nasyiatul Aisyiyah, Perdaki, dan Organisasi
Keagamaan lain:
a. Mensosialisasikan pentingnya imunisasi khususnya BIAN kepada jajaran dibawahnya
untuk selanjutnya meneruskan ke anggotanya
b. Berpartisipasi aktif dalam melawan mis-informasi (hoaks) dengan membagikan
berita/informasi positif
c. Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya imunisasi lengkap dan
memberikan pemahaman jika pada saat pelaksanaan imunisasi ada kemungkinan
diberikan suntikan ganda
d. Memotivasi dan memobilisasi serta memastikan sasaran BIAN untuk mendatangi Pos
Pelayanan terdekat.
e. Menyediakan tempat pelayanan imunisasi (menambah Pos jika diperlukan oleh tim
Puskesmas).
f. Membantu proses pelayanan imunisasi  mengatur antrian, memanggil/absensi
sasaran dll.
PERAN ORGANISASI PROFESI YANG
DIHARAPKAN …7)
7. IDAI, IDI, IBI, PPNI, PERSI, dll:
a. Mensosialisasikan pentingnya imunisasi khususnya BIAN kepada jajaran
dibawahnya untuk selanjutnya meneruskan kepada anggotanya
b. Menyediakan tenaga medis-paramedis untuk membantu pelayanan
imunisasi (jika diperlukan oleh tim Puskesmas)
c. Memberikan motivasi dan meyakinkan kepada petugas kesehatan yang
memberikan pelayanan imunisasi/vaksinator adanya suntikan ganda yang
aman
d. Membantu, memantau, melaporkan KIPI ke Puskesmas/Dinas Kesehatan
Kab/kota dan memberikan penjelasan dengan benar dan secara obyektif
Kesimpulan
 Penurunan Cakupan Imunisasi Rutin telah berakibat terjadinya
peningkatan kasus PD3I  diperlukan upaya segera untuk menutup
immunity gap melalui Bulan Imunisasi Anak Nasional

 Bulan Imunisasi Anak Nasional merupakan momen penting untuk


melindungi anak- anak Indonesia terhadap PD3I (Campak Rubela,
Polio, Difteri, Pertusis, Tetanus, Hep B, dll)

 Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional menjadi : Target Bersama


Tanggung Jawab Bersama, Tugas Bersama, Keberhasilan Bersama

Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)


Bahan KIE imunisasi

07/12/2023 28
TERIMA KASIH

MARI KITA MANFAATKAN KAPASITAS,


POTENSI DAN POSISI KITA MASING-MASING

SEMOGA PERAN KITA IKUT SERTA DALAM


MELINDUNGI ANAK-ANAK BANGSA DARI
PENYAKIT MENULAR DAN BERBAHAYA SERTA
MEMATIKAN INI

Menjadi

AMAL SHOLEH YANG AKAN MENYELAMATKAN


KITA DI YAUMIL HISAB KELAK

Anda mungkin juga menyukai