Imunisasi Program
Dasar Lanjutan Imunisasi yang di berikan sesuai Imunisasi bagi orang yang
Imunisasi pada bayi, • Anak bawah dua kajian epidemiologi di suatu menuju dan dari tempat
yaitu: tahun: daerah, endemis jenis PD3I
• Hepatitis B DPT-HB-Hib • Crash program tertentu
• BCG Campak Rubela • PIN/Sub PIN •Imunisasi Meningitis
• Polio Tetes (OPV) • Anak Usia • Imunisasi dalam Meningokokus
• DPT-HB-Hib SD/Sederajat (BIAS): penanggulangan KLB • Imunisasi Yellow Fever
• Polio Suntik (IPV) Campak Rubela (Outbreak Response (Demam Kuning)
• Campak Rubela DT Immunization/ •Imunisasi Rabies
• PCV Td ORI) • Imunisasi Polio
• Rotavirus HPV
• WUS yaitu Td
Pengertian Dan Jenis Imunisasi
(Permenkes No.12 Tahun 2017)
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap
suatu penyakit sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya
mengalami sakit ringan
IMUNISASI
Imunisasi Program
1 Banten 8 8 100%
2 Kepulauan Riau 7 6 86 %
3 Sulawesi Selatan 24 20 83 %
4 Jawa Tengah 35 29 83 %
5 Nusa Tenggara Barat 10 8 80%
6 Bengkulu 10 7 70%
7 DKI Jakarta 6 4 67%
8 Kalimantan Utara 5 3 60%
9 Lampung 15 8 53%
10 Jawa Barat 27 14 52%
11 Gorontalo 6 3 50%
12 Bangka Belitung 7 3 43%
13 Sumatera Selatan 17 7 41%
14 Jambi 11 4 36%
15 Kalimantan Tengah 14 5 36%
16 Sulawesi Utara 15 5 33%
17 Nusa Tenggara Timur 22 7 32%
18 Sulawesi Tenggara 17 5 29%
19 Jawa Timur 38 11 29%
20 Bali 9 2 22%
21 Sumatera Utara 33 6 18%
22 Sulawesi Tengah 13 2 15%
23 Kalimantan Barat 14 2 14%
24 Kalimantan Timur 10 1 10%
25 Maluku 11 1 9%
26 Aceh 23 2 9%
27 Riau 12 1 8%
28 Papua Barat 13 1 8%
29 Papua 29 1 3%
30 Sumatera Barat 19 0 0%
31 DI Yogyakarta 5 0 0%
32 Kalimantan Selatan 13 0 0%
33 Sulawesi Barat 6 0 0%
34 Maluku Utara 10 0 0%
Indonesia 514 176 34%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
0.00%
32.74%
51.73%
42.88%
47.27%
56.04%
59.47%
65.26%
59.42%
56.79%
63.32%
60.64%
59.69%
63.69%
60.70%
58.02%
71.47%
51.82%
72.22%
55.66%
47.03%
54.05%
36.66%
53.62%
76.85%
56.80%
53.86%
71.31%
CAPAIAN IDL 2022 - (23 SEPTEMBER 2022)
52.78%
Target IDL sampai bulan Agustus 2022: 60%, capaian 57,33%
68.01%
46.34%
40.65%
40.34%
28.06%
29.59%
TARGET
57.33%
RENCANA PERLUASAN VAKSIN BARU
Sumber: Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2021. Laporan Ditjen Kesehatan Masyarakat, Kemenkes RI, 2021
14,5% kematian pada bayi (<12 bulan) dan 5,05% kematian pada anak balita (12-59 bulan) di Indonesia disebabkan oleh
Pneumonia.
Proporsi kematian akibat Pneumonia lebih besar pada bayi usia <12 bulan sehingga harus diberikan perlindungan sedini
mungkin sebelum bayi menderita Pneumonia.
GLOBAL VACCINE ACTION PLAN 2011 – 2020
Komitmen Global dari 194 Negara untuk Mencegah Jutaan Kematian dengan Menyediakan
Akses yang Adil dan Merata terhadap Vaksin untuk Setiap Orang
DILANJUTKAN DENGAN
Eradikasi Polio Global • Pada tahun 2023, mempertahankan status bebas polio
• 80% kab/kota mencapai 95% cakupan anak usia 0-11 bulan yang
Tercapainya Target Cakupan Imunisasi di Setiap
menerima imunisasi Dasar Lengkap (IDL)
Wilayah, Negara dan Komunitas • 95% anak usia 0-11 bulan menerima Imunisasi Dasar Lengkap
Mencapai Target MDG – Menurunkan Angka • Mencapai Target MDG – Menurunkan Angka Kematian Anak
Kematian Anak
WHO POSITION PAPER – PCV, 2019
WHO position paper on Pneumococcal
vaccine tahun 2019
merekomendasikan vaksinasi PCV
untuk dimasukkan ke dalam
Program Imunisasi Nasional.
BELITUNG JAWA
(Kota Pangkal Pinang, BARAT
Bangka dan Bangka (Bogor, Bandung,
Tengah) Karawang, Bekasi, Kota
Bandung, Kota Bekasi)
JAWA TIMUR
(Ponorogo, Kediri,
Malang, Jember,
Sidoarjo, Gresik, Kota
Kediri, Kota Malang)
DAMPAK IMUNISASI PADA INSIDENS PNEUMONIA
DI LOMBOK BARAT 2016-2018
Imunisasi PCV mulai 200
tinggi 100
terjadinya 60
penurunan kasus 40
Barat pasca 0
pelaksanaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
Pemahaman/ pengetahuan petugas Melakukan peningkatan kapasitas dan sosialisasi terus menerus kepada petugas dan kader
dan kader masih kurang Melakukan OJT dan pembinaan
Orang tua belum terbiasa dengan Membuat poster atau spanduk di lokasi strategis untuk memberikan informasi ke masyarakat
adanya vaksin PCV dan jadwal baru Melakukan Sweeping bagi bayi yang belum mendapatkan vaksin PCV
Mengaktifkan kembali lembur kuring di posyandu
Keterbatasan kapasitas cold chain Saat ini vaksin PCV sudah dalam bentuk multidose
(awal intro, vaksin PCV single dose) Melakukan penambahan vaccine refrigerator untuk memenuhi kekurangan kapasitas
Mengatur jadwal pengambilan/ distribusi vaksin dari Dinkes Kako ke Puskesmas
Penggunaan vaksin PCV diharapkan Melakukan pendataan dan pengumpulan sasaran yang akan diberikan PCV
efisien dengan IP cukup tinggi Membuka pelayanan dalam gedung, termasuk melibatkan RS/ klinik swasta, BPS, dll
LESSON LEARNT PELAKSANAAN INTRODUKSI
IMUNISASI PCV DI PROVINSI SEBELUMNYA
1) Rencana introduksi vaksin baru harus dipersiapkan dengan baik agar dapat disosialisasikan tepat waktu
kepada pemerintah daerah dan fasilitas kesehatan. Hal ini penting untuk memastikan pemangku
kepentingan di daerah memiliki waktu yang cukup untuk menyesuaikan rencana dengan konteks lokal.
2) Pelatihan yang terstruktur dengan baik untuk introduksi vaksin baru
• Meningkatkan keterampilan praktis dan teknik untuk mengelola vaksin baru
• Melibatkan semua pemangku kepentingan imunisasi termasuk kader
• On The Job Training untuk memperkuat pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan
• Pelatihan penyegaran rutin karena tingginya pergantian tenaga kesehatan
3) Persiapan logistik untuk vaksin baru penting untuk implementasi tepat waktu dari rencana tersebut.
4) Advokasi dan sosialisasi yang efektif, informatif, edukatif dan komunikatif adalah komponen kunci bagi
penerimaan masyarakat terhadap vaksin baru.
5) Sistem manajemen data dan supervisi suportif penting dalam memantau dan mengevaluasi kemajuan
program imunisasi.
6) Pengaturan SDM untuk implementasi vaksinasi COVID-19 agar implementasi imunisasi rutin (termasuk
vaksin baru) tetap berjalan sesuai jadwal.
TARGET ANTIGEN BARU DALAM RENSTRA KEMENKES
Imunisasi PCV masuk dalam indikator Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2022-2024
TARGET
INDKATOR DEFINISI OPERASIONAL
2022 2023 2024
Vaksin
Jenis vaksin PCV 13
Jumlah dosis 3 kali (0,5 ml )
Cara pemberian Intra Muskular
Jadwal pemberian 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan
Kemasan Multi doses (4 dosis per vial)
Sediaan Cairan Injeksi
Penyimpanan 2 – 80 C
CARA PEMBERIAN VAKSIN PCV
Vaksin PCV
diberikan secara
intramuskular,
dengan dosis 0,5 ml
di 1/3 tengah
bagian luar paha
kiri
STRATEGI PELAKSANAAN IMUNISASI PCV PADA
MASA PANDEMI COVID-19
Tentukan jadwal hari dan jam pelayanan. Jam layanan tidak perlu lama dan
batasi jumlah sasaran yang dilayani dalam satu kali sesi pelayanan agar
tidak terjadi penumpukan atau kerumunan orang.
Pos imunisasi dapat digunakan berulang dalam satu hari dengan syarat
dilakukan desinfeksi antar sesi
MANAJEMEN LIMBAH
Setiap tempat pelayanan imunisasi harus disediakan safety box dengan jumlah yang
cukup berdasarkan jumlah sasaran. Safety box harus diberi label dengan nama petugas,
nama tempat pelayanan dan tanggal pelayanan.
Jarum sutik dibuang ke dalam safety box tanpa ditutup kembali/no recapping
Jangan membuang sampah lainnya ke dalam safety box. Limbah lainnya seperti vial
vaksin, ampul pelarut, kapas, masker medis, dan sarung tangan dibuang ke dalam
kantong plastik khusus limbah medis atau kantong plastik biasa yang diberi tanda/ditulis
“limbah medis”.
Pemusnahan limbah dapat dilakukan melalui pihak ke-3 atau pemusnahan secara mandiri
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring
Kegiatan pemantauan untuk mengetahui pencapaian kemajuan
program apakah sudah dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan,
termasuk identifikasi kendala dan hambatan yang dialami.
Monitoring dilakukan secara rutin (harian, mingguan, bulanan)
maupun periodik (waktu tertentu sesuai kebutuhan dan tujuan
tertentu)
Monitoring dilakukan secar berjenjang
Beberapa kegiatan monitoring: Pemantauan Wilayah Setempat (PWS),
Supervisi Suportif, DQS, RCA, EVM
MONITORING DAN EVALUASI
Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk membahas kegiatan,
hambatan pelaksanaan, dukungan dan hasil cakupan.
Evaluasi juga dilakukan terhadap stok vaksin dan
logistik, pengelolaan rantai dingin.
Dapat dilakukan dalam bentuk pertemuan satu kali
dalam setahun atau dalam periode tertentu sesuai kebutuhan.
PCV
BAYI BARU LAHIR SURVIVING INFANT
NO KABUPATEN/KOTA PENGIRIMAN TAHAP I
L P JUMLAH L P JUMLAH ALOKASI DIAMBIL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Nias 1.798 1.791 3.589 1.672 1.666 3.338 146
2 Mandailing Natal 4.745 4.724 9.469 4.716 4.696 9.412 413
3 Tapanuli Selatan 2.943 2.787 5.730 2.801 2.652 5.453 239
4 Tapanuli Tengah 4.325 4.203 8.528 4.011 3.898 7.909 347
5 Tapanuli Utara 3.179 3.070 6.249 3.099 2.993 6.092 267
6 Toba 1.850 1.787 3.637 1.812 1.751 3.563 156
7 Labuhan Batu 5.101 5.224 10.325 4.977 5.097 10.074 442 250
8 Asahan 6.861 6.748 13.609 6.594 6.485 13.079 574
9 Simalungun 7.493 7.488 14.981 7.164 7.159 14.323 628
10 Dairi 2.967 2.851 5.818 2.739 2.632 5.371 236
11 Karo 4.047 3.988 8.035 3.744 3.689 7.433 326
12 Deli Serdang 21.079 20.807 41.886 20.364 20.101 40.465 1.775
13 Langkat 9.255 9.117 18.372 8.779 8.649 17.428 764
14 Nias Selatan 3.660 3.858 7.518 3.417 3.601 7.018 308 300
15 Humbang Hasundutan 2.160 2.118 4.278 2.071 2.030 4.101 180
16 Pakpak Bharat 604 585 1.189 565 548 1.113 49
17 Samosir 1.255 1.213 2.468 1.191 1.151 2.342 103
18 Serdang Bedagai 5.692 5.408 11.100 5.445 5.174 10.619 466
19 Batu Bara 4.161 3.962 8.123 4.027 3.835 7.862 345
20 Padang Lawas Utara 3.520 3.642 7.162 3.517 3.639 7.156 314
21 Padang Lawas 3.656 3.661 7.317 3.604 3.608 7.212 316
22 Labuhan Batu Selatan 3.973 3.903 7.876 3.795 3.728 7.523 330
23 Labuhan Batu Utara 3.891 3.646 7.537 3.590 3.690 7.280 319
24 Nias Utara 1.582 1.615 3.197 1.429 1.339 2.768 121
25 Nias Barat 963 935 1.898 838 855 1.693 74
26 Kota Sibolga 806 829 1.635 768 745 1.513 66
27 Kota Tanjung Balai 1.752 1.754 3.506 1.618 1.664 3.282 144
28 Kota Pematang Siantar 1.967 1.970 3.937 1.988 1.991 3.979 175
29 Kota Tebing Tinggi 1.397 1.416 2.813 1.391 1.393 2.784 122
30 Kota Medan 17.221 17.412 34.633 16.742 16.964 33.706 1.478
31 Kota Binjai 2.209 2.376 4.585 2.264 2.289 4.553 200
32 Kota Padangsidimpuan 2.115 1.985 4.100 2.008 2.160 4.168 183
33 Kota Gunungsitoli 1.479 1.521 3.000 1.508 1.416 2.924 128
TERIMA KASIH