Anda di halaman 1dari 19

SOSIALISASI

IMUNISASI (HPV)
HUMAN PAPILLOMA
VIRUS
Kebijakan
Imunisasi
Nasional
Jadwal Imunisasi Rutin
IMUNISASI LANJUTAN Td PADA WUS  HARUS MELALUI
IMUNISASI DASAR PADA BAYI & LANJUTAN PADA
SKRINING
BADUTA
Status Interval Minimal
UMUR (BULAN) JENIS IMUNISASI
Imunisasi Pemberian Masa Perlindungan
0 Hepatitis B
1 BCG, OPV1 T1 - -
2 DPT/HepB/Hib1, OPV2, PCV1
T2 4 minggu setelah T1 3 tahun
3 DPT/HepB/Hib2, OPV3, PCV2
4 DPT/HepB/Hib3, OPV4, IPV T3 6 bulan setelah T2 5 tahun
9 MR T4 1 tahun setelah T3 10 tahun
10 JE*
T5 1 tahun setelah T4 >25 tahun
12 PCV3
18 DPT/HepB/Hib4, MR2 -DT HPV HP
Td
* di Prov/Kab/Kota Terpilih Td V
-MR

Kelas Kelas Kelas Kelas


1 SD 2 SD 5 SD 6 SD
BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH
Perubahan Paradigma
 Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) saja
hingga 11 bulan tidak cukup
untuk memberikan perlindungan
Imunisasi Dasar Lengkap yang optimal terhadap PD3I.
(IDL)  Pemahaman masyarakat imunisasi cukup
sampai usia 9 bulan (campak) saja.
 Imunisasi lengkap adalah keadaan jika
seorang anak memperoleh imunisasi rutin
secara lengkap mulai dari:
1) IDL pada usia 0-11 bulan
2) Imunisasi Lanjutan DPT-
HB-Hib dan Campak
Rubela pada usia 18 bulan
3) Imunisasi lanjutan Rubela
Campak DT dan SD/MI
pada kelas 1
Imunisasi Rutin Lengkap
4) Imunisasi Td pada kelas 2
(IRL) dan 5 SD/MI

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Kebijakan
Program
Imunisasi HPV
Latar Belakang
Saat ini program nasional pencegahan kanker serviks yang sudah dilaksanakan adalah deteksi dini kanker
serviks dengan metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA).
Pemeriksaan IVA hanya dapat dilakukan pada Program Penapisan dengan IVA belum berjalan
perempuan yang sudah menikah
optimal

Pencegahan kanker serviks akan semakin efektif jika dibarengi dengan upaya proteksi
spesifik dengan memberikan imunisasi HPV
Vaksin HPV sudah tersedia dan sudah dipakai di Rekomendasi ITAGI tentang pelaksanaan program
sektor swasta demonstrasi imunisasi HPV

Penambahan vaksin baru dalam program BIAS yaitu pemberian vaksin HPV pada
anak
perempuan usia kelas 5 (dosis pertama) dan 6 (dosis kedua) SD/MI/sederajat
TARGETGLOBAL

Menurunkan angka kejadian menjadi 4 per 100.000


penduduk per tahun pada tahun 2030
90% wanita yang
70% wanita dilakukan diidentifikasi menderita
90% anak perempuan kanker leher rahim
sepenuhnya mendapat skrining kanker leher mendapat
vaksinasi dengan vaksin rahim dengan tes penatalaksanaan serta
HPV pada usia 15 tahun presisi tinggi pada usia perawatan terhadap
35 dan 45 tahun penyakitnya
13
Perluasan Imunisasi Human Papilomavirus Vaccine(HPV)
Tahapan introduksi imunisasi HPV

2016 - 2021 2022 2023


Program introduksi bertahap di 20 kab/kota:  Perluasan Introduksi bagi anak
NASIONAL
• DKI Jakarta (semua kota administrasi) perempuan kelas 5 di 112 kab/kota
• DIY (semua kabkota) (di Provinsi Jateng, Jatim, Bali,  2.722.311 anak
• Jawa Tengah (Kab Sukoharjo, Sulut, Gorontalo, Sultra) perempuan kelas 5 & 6
Karanganyar)  Total sasaran 889.813 anak (kelas
• Jawa Timur (Kota Surabaya, Kediri, 5 dan
Lamongan) 6) dengan target cakupan 95%
• Bali (Kota Denpasar, Badung)*
• Sulsel (Kota Makassar)
• Sulut (Kota Manado)

Rencana perluasan introduksi imunisasi HPV tahun 2022


 Waktu Pelaksanaan : Agustus - September

 Sasaran : Anak perempuan kelas 5 dan 6


SD
 Jadwal : - Dosis Pertama (kelas 5 SD)
Pemberian - Dosis Kedua (kelas 6 SD)
13
*menggunakan vaksin pengadaan daerah
Keluaran yang diharapkan

Jangka Pendek Jangka Panjang


Menurunkan angka insiden Menurunkan prevalensi
kutil kelamin (genital warts) kanker serviks

Hal ini dapat tercapai apabila cakupan tinggi sesuai dengan


rekomendasi WHO (WHO Position Paper 2017)
Sasaran dan Jadwal
Sasaran
Anak perempuan usia kelas 5 (dosis pertama) dan 6 (dosis
kedua) SD/MI dan yang sederajat. Jadi, bulan ini dimulai
dengan penyuntikan usia kelas 5 saja karena merupakan
dosis pertama.
Jadwal
Targets
Vaccine Bulan
Sekolah Tidak Sekolah
1st 7 tahun Campak Rubella Agustus
DT November
2nd 8 tahun Td November
5th 11 tahun Td November
HPV (dosis pertama)*) Agustus
6th 12 tahun HPV (dosis kedua)*) Agustus
Pelaksanaan imunisasi HPV dalam kegiatan
BIAS didukung dengan adanya Peraturan
Bersama 4 Menteri Tahun 2014 yaitu
Mendikbud, Menkes, Menag, dan Mendagri
tentang “Pembinaan dan Pengembangan
Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah”

Salah satu bentuk


pelayanan kesehatan
yang dimaksud dalam
Trias UKS/M adalah
‘Pemberian Imunisasi”
Strategi Menjangkau
Sasaran di Luar Sekolah
1) Dalam melaksanakan imunisasi HPV yang terintegrasi dengan BIAS,
sasaran yang harus dijangkau tidak hanya anak yang bersekolah di
sekolah formal tetapi juga anak-anak yang bersekolah di sekolah-
sekolah non formal, anak usia sekolah yang tidak bersekolah atau
putus sekolah.
2) Bagi sasaran yang tidak bersekolah, imunisasi dapat dilaksanakan
di posyandu, puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
Imunisasi juga dapat dilaksanakan di tempat-tempat dimana anak
yang tidak bersekolah itu berkumpul seperti rumah singgah anak
jalanan, yayasan/panti asuhan, panti sosial, sekolah non formal,
dsb.
3) Untuk mendapatkan data anak usia sekolah yang tidak bersekolah,
petugas dinas kesehatan kabupaten/kota dapat berkoordinasi
dengan dinas sosial setempat atau dengan melakukan pendataan
secara langsung oleh kader dari rumah ke rumah.
Berbagai Potensi Tantangan yang Dapat
Diidentifikasi
• Adanya Black Campaign tentang imunisasi HPV (isu syari, rumor
di media, and misperception tentang KIPI)
• Adanya beberapa penolakan baik dari sekolah dan orang tua.
• Anak usia sekolah yang tidak sekolah

Terkait rumor negatif, perlu untuk segera


diklarifikasi agar tidak mengganggu jalannya
pelaksanaan BIAS HPV dan cakupan yang tinggi
dapat dicapai (minimal 95%)
Kesimpulan

1. Upaya pencegahan kanker serviks yang paling efektif adalah pemberian


imunisasi HPV pada kelompok umur wanita naif atau wanita yang belum
pernah terinfeksi HPV.
2. Vaksin HPV yang digunakan terbukti aman karena telah lolos uji BPOM
dan mendapat rekomendasi WHO
3. Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk menurunkan angka
kesakitan karena kanker serviks, salah satunya melalui perluasan
program imunisasi HPV secara nasional secara bertahap
4. Diperlukan dukungan dari semua pihak untuk menyukseskan
pelaksanaan imunisasi HPV dalam Bulan Imunisasi Anak Sekolah
(BIAS)
Optimalisasi Imunisasi
Kemenko DPR
PMK (APBN)
Kemeneg PP
Bappenas
& PA
Kemendagri
Kemenkeu

Kemkumham JKN

Kemendikbud
Komitmen
POGI/HOGI
IDAI
Bersama
Thank You

Anda mungkin juga menyukai