*
K erang
01 Pengertian
ka
Materi
02 Komponen Mikroplaning
03 Langkah Penyusunan
Pengertian
Perencanaan mikro atau disebut dengan mikroplaning
disusun dengan tujuan untuk memastikan seluruh
sasaran imunisasi dapat dijangkau dan dilayani
sesuai usia sehingga pada akhirnya dapat
meningkatkan dan mempertahankan cakupan
imunisasi yang tinggi dan merata
Penyusunan
Rencana
6 1
Pendataan/Perhitungan Sasaran
Kegiatan
Identifikasi Hambatan
dan Solusi 5 2 Perhitungan Kebutuhan Vaksin
dan Logistik Imunisasi
Dalam menghitung jumlah kebutuhan vaksin, harus diperhatikan beberapa hal, yaitu
jumlah sasaran, jumlah pemberian, target cakupan 100% dan indeks pemakaian (IP) vaksin
dengan memperhitungkan sisa vaksin (stok) sebelumnya.
Puskesmas mengirimkan rencana kebutuhan vaksin ke kabupaten/kota untuk dilakukan kompilasi, kemudian diteruskan ke
provinsi dan ke pusat (perencanaan secara bottom up).
Perhitungan kebutuhan vaksin harus mempertimbangkan estimasi sisa stok per tanggal 31 Desember pada tahun berjalan
atau pertanggal 1 Januari pada tahun yang direncanakan
Dosis per kemasan vaksin dan IP Nasional
No Jenis vaksin Jumlah dosis/vial IP
1 Hepatitis B 1 1
2 BCG 20 3
3 OPV 10 6
4 DPT-HB-Hib 5 4
5 IPV 5 4
6 Campak/MR 10 8
7 DT 10 8
8 Td 10 8
9 HPV 1 1
10 PCV 1 3.4
11 JE 5
12 RV 5 3.85
IP vaksin pada pelaksanaan imunisasi massal, seperti pada Bulan Imunisasi Anak
Sekolah (BIAS), kampanye, ORI, Sub PIN, PIN dan lain-lain, lebih besar dari pada
pelayanan imunisasi rutin
PENGHITUNGAN KEBUTUHAN LOGISTIK LAINNYA
Left-Out (LO)
Left Out adalah anak tidak
imunisasi (belum pernah
diimunisasi sama sekali) yang
usianya dalam sasaran
program imunisasi (eligible). *Dihitung mulai bulan Januari sampai dengan bulan melakukan analisis (bulan
Angka LO menjadi indikator berjalan)
* Dihitung mulai bulan Januari sampai dengan bulan melakukan analisis (bulan berjalan)
Cara Menghitung DO Baduta
Jumlah DPT-HB-Hib-3 sampai bulan berjalan di tahun
lalu – Jumlah DPT-HB- Hib-4 sampai bulan berjalan
DO DPT-HB-Hib tahun ini
= X 100%
baduta
Jumlah imunisasi DPT-HB-Hib 3 bulan berjalan di tahun
lalu dalam 1 periode
* DPT-HB-Hib 3 dihitung mulai dari Januari s/d bulan berjalan tahun lalu
* DPT-HB-Hib 4 dihitung mulai dari Januari s/d bulan berjalan tahun ini
* Campak Rubela 1 dihitung mulai dari Januari s/d bulan berjalan tahun lalu
* Campak Rubela 2 dihitung mulai dari Januari s/d bulan berjalan tahun ini
Buat Tabel Analisa Data LO dan DO
Solusi: Solusi:
• Penambahan jumlah posyandu Pelatihan cara menghitung kebutuhan vaksin untuk tiap
• Pelaksanaan pelayanan imunisasi dengan strategi Sustainable puskesmas termasuk perhitungan stok cadangan 25% dari total
Outreach Services (SOS) melalui kegiatan terpadu seperti kebutuhan
dengan program gizi, KIA, pengobatan dsb.
Masalah: Masalah:
Waktu pelayanan yang tidak sesuai dengan waktu ibu/pengasuh Orang tua/pengasuh tidak tahu kapan harus kembali untuk
untuk datang ke tempat pelayanan mendapatkan pelayanan Imunisasi berikutnya
Solusi: Solusi:
Pengaturan kembali jadwal posyandu/pelayanan yang disesuaikan • Selalu diberikan edukasi sebelum kegiatan vaksinasi termasuk
dengan ketersediaan waktu orang tua/pengasuh, misalnya masa kapan ibu harus kembali
panen maka jadual dapat disesuaikan, membuka sesi posyandu • Membekali orang tua dengan buku KIA atau media KIE
sore hari untuk menyesuaikan dengan jadual ibu bekerja
Lakukan identifikasi hambatan beserta solusi
untuk mengatasi hambatan
Masalah Akses (LO) dan Solusi Masalah Pemanfaatan (DO) dan
Solusi
Masalah: Masalah:
Kekurangan petugas imunisasi Orang tua/pengasuh beranggapan bahwa satu kali pemberian imunisasi
sudah cukup
Solusi:
• Advokasi untuk penambahan tenaga Solusi:
• Mengoptimalkan bidan atau perawat lain sebagai vaksinator • Lakukan edukasi sebelum kegiatan imunisasi untuk
memberitahukan manfaat Imunisasi lengkap, termasuk jadwal
Imunisasi
• Membekali ibu dengan media KIE tentang pentingnya Imunisasi
lengkap
Masalah: Masalah:
Orang tua/pengasuh tidak paham program Imunisasi Adanya hambatan Komunikasi
Solusi:
• Pemberian KIE kepada ibu-ibu sebelum kegiatan vaksinasi Solusi:
• Bekerja sama dengan kader posyandu dan dasawisma setempat untuk Pelatihan teknik komunikasi yang baik
berkomunikasi dengan masyarakatnya
• Bekerja sama dengan tokoh masyarakat atau tokoh agama untuk
penggerakan sasaran
- Penentu, an solu.si dapat Oil kulrn.n melaIui metode curah pendapat yang
to -
, .,. mel1b
- ' .\
. atka11JJ Kepala 0 es.. · L ur ah toma oga anggota n1asyarakat kader, serta
1