Anda di halaman 1dari 15

Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai

jaringan paru-paru (alveoli) yang menimbulkan


gejala seperti demam batuk dan kesulitan
bernafas.
 Pneumonia merupakan penyebab kematian terbesar
pada bayi dan balita, dimana 70% penyebabnya dapat
dicegah dengan imunisasi, yaitu 20% karena
Haemophilues Influenza tipe b (Dapat dicegah dengan
vaksin Hib) dan 50% karena Streptococcus pneumoniae
(Dapat dicegah dengan vaksin PCV).
 Imunisasi PCV sudah ditetapkan sebagai imunisasi rutin
yang akan diimplementasikan di seluruh Indonesia secara
bertahap.
 Vaksin PCV yang akan digunakan sudah memiliki izin edar
BPOM.
MENGAPA HARUS IMUNISASI??

 2-3 juta kematian dapat dicegah


setiap tahun dengan imunisasi

 Imunisasi dapat mencegah lebih


dari 26 penyakit
 Membantu membatasi/
mengurangi terjadinya
resistensi antibiotik karena
dapat mencegah penyakit pada
 tahap awal
Meningkatkan cakupan
imunisasi secara global dapat
menyelamatkan lebih dari 1,5
juta orang setiap tahunnya
SASARAN DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Sasaran Pemberian Imunisasi PCV


Seluruh bayi usia 2 dan 3
Seluruh anak usia 12 bulan
bulan

Tempat Pelaksanaan Imunisasi PCV


Posyandu, Puskesmas, Puskesmas pembantu, Rumah Sakit
pemerintah, Rumah Sakit swasta, klinik, praktik mandiri
dokter, praktik mandiri bidan, dan fasilitas-fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya yang memberikan layanan
imunisasi
STRATEGI PELAKSANAAN

Imunisasi PCV diberikan sebanyak 3 dosis

Dosis Pertama: Usia 2 bulan bersama dengan DPT-HB-


Hib1 dan OPV2

Dosis Kedua: Usia 3 bulan bersama dengan DPT-HB-


Hib2 dan OPV3

Dosis Ketiga: Usia 12 bulan sebagai imunisasi lanjutan


untuk meningkatkan titer antibodi
KARAKTERISTIK VAKSIN PCV
Vaksin PCV dikemas dalam bentuk vial, dimana dalam satu vial
1
berisi 4 dosis. IP 3,7

http://pionas.pom.go.id/ioni/
bab-14-produk-imunologis-dan-
vaksin/144-vaksin-dan-
antisera/vaksin-pneumokokus

Ijin Edar BPOM Juli


2019

5
0
Kandungan Vaksin PCV13
No Isi Fungsi
1 Polisakarida untuk serotipe Zat aktif 13 serotipe
1, 3, 4, 5, 6A, 7F, 9V, 14,18C,
19A, 19 F dan 23 F, serotipe
6B
2 Alumunium Fosfat  Adjuvan imunologi
3 Natrim klorida Penstabil vaksin
4 Asam Suksinat Stabilator
5 Polisorbat 80 Pengelmusi untuk
menyatukan bahan
6 2-fenoksietanol (vial Pengawet
multidose)
7 Air untuk injeksi
JADWAL IMUNISASI RUTIN
IMUNISASI DASAR PADA BAYI & LANJUTAN IMUNISASI LANJUTAN PADA WUS  HARUS
PADA BADUTA MELALUI SKRINING
UMUR Status Interval Minimal Masa
JENIS IMUNISASI
(BULAN)
Imunisasi Pemberian Perlindungan
0 Hepatitis B
1 BCG, OPV1 T1 - -
2 DPT/HepB/Hib1, OPV2, PCV1* T2 4 minggu setelah T1 3 tahun
3 DPT/HepB/Hib2, OPV3, PCV2*
T3 6 bulan setelah T2 5 tahun
4 DPT/HepB/Hib3, OPV4, IPV
9 MR T4 1 tahun setelah T3 10 tahun
10 JE** T5 1 tahun setelah T4 >25 tahun
12 PCV3*
- DT Td HPV** HPV**
18 DPT/HepB/Hib4, MR2 - MR Td
* Dilakukan di seluruh Indonesia
secara bertahap
** Hanya di Kab/Kota terpilih

Kelas Kelas Kelas Kelas


BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH 1 SD 2 SD 5 SD 6 SD
KETENTUAN PELAKSANAAN IMUNISASI PCV

Status (Situasi) Tindak Lanjut


Sesuai Jadwal Sesuai jadwal
Dosis 1 : usia 2 bulan Interval dosis 1 ke 2 : 4 minggu
Dosis 2 : usia 3 bulan Dosis 3 : 12 bulan
Imunisasi Lanjutan
Dosis 3 : Usia 12 bulan

Terlambat pemberian  Diberikan dosis 2 dengan interval 4 minggu


Anak Usia < 12 bulan sudah dari dosis 1
dapat dosis 1 belum dapat  imunisasi lanjutan PCV pada usia 12 bulan
dosis 2 atau diberikan interval minimal 8 minggu
dari dosis kedua .
Anak usia 12 - 24 bulan Imunisasi lanjutan (dosis 3) masih dapat
Dosis 1 : Sudah berikan sampai usia 24 bulan
Dosis 2 : Sudah

Anak usia > 12 bulan Imunisasi cukup 2 dosis


Dosis 1 : belum Dosis 1 dan dosis 2 dengan interval 4 minggu
Dosis 2 : belum (dosis 1 ke dosis 2) diberikan sebelum usia 24
bulan
CARA PEMBERIAN IMUNISASI PCV

Vaksin PCV
diberikan
secara
intramuskular,
dengan dosis
0,5 ml di paha
kiri atas
bagian luar
KEAMANAN PEMBERIAN
IMUNISASI GANDA
Vaksin PCV akan diberikan bersamaan dengan vaksin
DPT-HB-Hib dan vaksin polio oral (OPV) pada usia 2 dan
3 bulan, artinya ada pemberian imunisasi ganda pada
usia tersebut.
Pemberian imunisasi ganda terbukti aman, efektif dan
tidak meningkatkan risiko KIPI pada anak.

Manfaat pemberian imunisasi ganda:


 Melindungi anak sesegera mungkin pada bulan-
bulan awal kehidupan mereka yang rentan;
 Lebih sedikit kunjungan untuk imunisasi;
 Meningkatkan efisiensi layanan kesehatan
Jenis KIPI
Serius
01 setiap kejadian medik setelah imunisasi yang menyebabkan rawat
inap, kecacatan, dan
kematian, serta yang menimbulkan keresahan di masyarakat.

Non Serius

02 kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi dan tidak menimbulkan risiko potensial pada
kesehatan pada penerima imunisasi. Dilaporkan rutin setiap bulan bersamaan dengan hasil
cakupan imunisasi.
KETENTUAN
Status (Situasi) PELAKSANAAN IMUNISASI PCV
Tindak Lanjut
Sesuai Jadwal Sesuai jadwal
Dosis 1 : usia 2 bulan Interval dosis 1 ke 2 : 4 minggu
Dosis 2 : usia 3 bulan Dosis 3 : 12 bulan
Imunisasi Lanjutan
Dosis 3 : Usia 12 bulan

Terlambat pemberian  Diberikan dosis 2 dengan interval 4


Anak Usia < 12 bulan sudah minggu dari dosis 1
dapat dosis 1 belum dapat  imunisasi lanjutan PCV pada usia 12
dosis 2 bulan atau diberikan interval minimal
8 minggu dari dosis kedua .
Anak usia 12 - 24 bulan Imunisasi lanjutan (dosis 3) masih dapat
Dosis 1 : Sudah berikan sampai usia 24 bulan
Dosis 2 : Sudah

Anak usia > 12 bulan Imunisasi cukup 2 dosis


Dosis 1 : belum Dosis 1 dan dosis 2 dengan interval 4
Dosis 2 : belum minggu (dosis 1 ke dosis 2) diberikan
sebelum usia 24 bulan
TERIMAKASIH....

Anda mungkin juga menyukai