No Dokumen :
No Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
1. Pengertian Alat pelindung diri (APD) adalah alat yang digunakan sebagai
teknik pencegahan mikroorganisme pathogen dari seseorang
ke orang lain disebut “Carrier”. APD (Barrier) yang umum
digunakan adalah masker, kacamata pelindung, jas/apron,
sarung tangan, penutup kepala, pelindung kaki.
Langkah-langkah melepaskan :
B. Pemakaian jas/aplon
Langkah – langkah :
Langkah – langkah :
7. Hal – hal yang perlu diperhatikan Referensi harus jelas dan dapat dipertanggunjawabkan
8. Unit terkait Semua unit di puskesmas
9. Dokumen terkait Dokumen eksternal yang menjadi acuan
10. Rekaman historis perubahan
No Yang Isi perubahan Tanggal mulai
dirubah diberlakukan
ASUHAN KEPERAWATAN
No Dokumen :
No Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS HJ.H ASIAH.A, Amd.Keb
TOPOYO NIP: 196405041987032020
1. Pengerian Asuhan keperawatan merupakan proses atau rangkaian
kegiatan pada praktik keperawatan yang diberikan secara
langsung kepada pasien diberbagai tatanan pelayanan
kesehatan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk asuhan
keperawatan.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Topoyo ……….. tentang
penetapan standar operasional prosedur layanan klinis.
4. Referensi Undang – undang Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2014
tentang Keperawatan.
5. Langkah – langkah 6. Bagan Alir
1. Melakukan pengkajian yang meliputi :
a. Pengumpulan data antara lain :
Melakukan rencana
- Keluhan utama. Pengumpulan data
keperawatan
- Status kesehatan sebelumnya Analisa data
dan sekarang.
- Fungsi status sebelumnya dan Perumusan data
sekarang.
- Respon terhadap terapi
terhadap medis dan tindakan
keperawatan. Menentukan rencana
- Resiko untuk masalah Menetukan
keperawatan
potensial diagnose
b. Analis data keperawatan
c. Perumusan masalah
- Setelah analisa data dilakukan,
dapat dirumuskan beberapa
masalah kesehatan, masalah
kesehatan tersebut ada yang Melakukan
tidak dapat diintervensi
implementasi
dengan asuhan keperawatan
keperawatan
(masalah keperawatan) tetapi
ada juga yang tidak dan lebih
memerlukan tindakan medis.
Selanjutnya disusun masalah
keperawatan sesuai dengan
prioritas. Melakukan evaluasi
- Proritas masalah ditentukan keperawatan
berdasarkan kriteria penting
dan segera.
2. Menetukan masalah keperawatan
a. Aktual : menjelaskan masalah
kesehatan nyata akan terjadi jika
tidak dilakukan intervensi.
b. Resiko : menjelaska masalah
kesehatan nyata akan terjadi jika
tidak dilakukan intervensi.
c. Kemungkinan : menjelaskan bahwa
perlu adanya data tambahan untuk
memeastikan masalah keperawatan.
d. Wellness : keputusan klinis tentang
keadaan individu, keluarga atau
masyarakat dalam transisi dari
tingkat sejahtera tertentu ketingkat
sejahtera yang lebih tinggi.
e. Syindrom : Diagnosa yang terdiri
dari kelompok diagnose actual dan
resiko tinggi yang muncul / timbul
karena suatu kejadian atau situasi
tertentu.
3. Melakukan Rencana Keperawatan
Rencana asuhan keperawatan tertulis
juga mencakup kebutuhan pasien
jangka panjang.
4. Melakukan implementasi keperawatan
a. Tahap 1 persiapan : tahap awal
tindakan keperwatan menuntut
perawat mengevaluasi yang
diindentifikasi Pada tahap
perencanaan.
b. Tahap 2 intervensi : kegiatan dan
pelaksanaan tindakan perencanaan
untuk memenuhi kebutuhan fisik
dan emosional.
c. Tahap 3 dokumentasi : pelaksanaan
tindakan keperawatan harus di ikuti
oleh pencatatan yang lengkap dan
akurat terhadap suatu kejadian.
5. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan
a. Sasaran evaluasi masalah :
Proses asuhan keperawatan,
berdasarkan kriterian/ rencana yang
telah disusun.
- Hasil tindakan keperawatan
berdasarkan criteria
kebehasilan yang telah
dirumuskan dalam rencana
evaliasi.
b. Hasil evaluasi
- Masalah teratasi, apabila
pasien telah menunjukkan
perbaikan/kemajuan sesuai
dengan criteria yang telah
ditetapkan.
- Masalah teratasi sebagai,
apabila tujuan itu tercapai
secara maksimal, sehingga
perlu dicari penyebab dan cara
mengatasi,
- Msalah belum teratasi.
Apabila pasien tidak
menunjukkan perubahan sama
sekali bahkan timbul masalah
baru.
-
6. Hal – hal yang perlu diperhatikan Keadaan umum pasien
7. Unit terkait Unit UGD
Unit perawatan
8. Dokumen terkait Rekam medic
9. Rekaman historis perubahan
No Yang Isi perubahan Tanggal mulai
dirubah diberlakukan
KOMUNIKASI
No Dokumen :
No Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS HJ.H ASIAH.A, Amd.Keb
TOPOYO NIP: 196405041987032020
1. Pengertian Suatu proses seseorang agar terhubung dengan lingkungan dan
orang lain.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk
melaksanakan komunikasi.
3. Kebijkan SK Kepala Puskesmas Topoyo ……………….tentang
penetapan rujukan pasien.
4. Referensi 1. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2004 tentang praktek kebidanan.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2004
Tentang pusat kesehatan masyarakat
5. Alat – alat dan bahan Handpone
6. Langkah – langkah 7. Bagan Alir
1. Menghubungi Nomor RSUD Tujuan
Rujukan. Tekan no hp
2. Ucapkan salam dengan kata – kata Ucapkan Perkenalkan
RSUD
salam diri
sopan.
3. Perkenalkan diri dengan menyebut
nama dan tempat bertugas, serta tujuan
menelpon.
“maaf sebenarnya saya atas
nama......petugas dari Menayakan
ruangan…...puskesmas topoyo kesedian RSUD
bermaksud merujuk pasien dengan”…..
4. Menanyakan kesedian menerima
pasien
“apakah Dokter dan tempat bersedia”.
5. Menayakan nama penerima panggilan
Mengahiri panggilan Menayakan nama
“kalau boleh tau ini dengan siapa saya
berbicara”. penerima panggilan
6. Akhiri panggilan dengan sopan dan
salam.
“terimah kasih sebelumnya”.
KEWASPADAAN UNIVERSAL
No Dokumen :
No Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS HJ.H ASIAH.A, Amd.Keb
TOPOYO NIP: 196405041987032020
1. Pengertian Kewaspadaan Universal adalah tindakan pengendalian infeksi
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk mengurangi
resiko penyebaran infeksi.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah tentang
Kewaspadaan Universal.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Topoyo No…………
tentang penaganan pasien resiko tinggi
4. Referensi 1. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2014 tentang tenaga kesehatan.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
30 Tahun 2014 tentang standar pelayanan kefarmasian
dipusat kesehatan masyarakat.
5. Alat dan bahan 1. Safety box.
2. Sterilisator.
3. Cairan desinfektan.
4. Sabun antiseftis.
5. Tempat sampah
6. Langkah – langkah 7. Bagan Alir
1. Mencuci tangan untuk mencegah infeksi
silang. Pengelolah alat
Mencuci tangan Memakai
2. Pemakaian alat pelindung diantaranya kesehatan
sarung
pamakaian sarung tangan untuk mencegah dengan
tangan.
kontak langsung dengan darah serta cairan sterilisasi
infeksi lain.
3. Pengelolaan alat kesehatan dengan
sterilisasi.
4. Pengelolaan alat tajam untuk mencegah Pengelolah limbah infeksi
Pengolah alat
tusukan.
tajam.
5. Pengelolaan limbah infeksi
INFORMED CONSENT
No Dokumen :
No Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS HJ.H ASIAH.A, Amd.Keb
TOPOYO NIP: 196405041987032020
1. Pengertian Informed consent adalah persetujuan tindakan yang diberikan
oleh pasien, kecuali kondisi pasien darurat , masih dibawa
umur, tidak waras dapat diwakili.persetujuan tersebut atas
dasar informasi dan penjelasan mengenai penjelasan medis
yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk
memberikan Informed Consent.
3. Kebijakan Surat Keputusan kepala Puskesmas Topoyo
No……………… tentang Informed Consent
4. Referensi 1. Undang-undang Nomor 290 tahun 2008 tentang
persetujuan Tindakan Kedokteran
2. Undang-undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan
5. Langkah – langkah 6. Bagan Alir
1. Memperkenalkan diri pada
pasien/keluarga Petugas memperkenalkan Menjelaskan pada
2. Petugas memberikan penjelasan secara diri pada pasien pasien tujuan
lisan menggunakan bahasa yang tindakan yang akan
dipahami pasien/keluarga tentang dilakukan
tujuan tindakan yang akan dilakukan.
Resiko dan komplikasi yang mungkin
terjadi.
3. Petugas mempersilahkan pasien untuk
mengisi formulir persetujuan tindakan
Pasien mengisi formulir Mempersilahkan
medis, bila pasien/keluarga menyetujui
pasien mengisi
tindakan medis tersebut penolakan tindakan jika
4. Bila pasien/keluarga menolak, maka tidak setuju formulir persetujuan
pasien/keluarganya mengisi formulir tindakan medik
penolakan tindakan medis yang akan
dilakukan
5. Formulir persetujuan/penolakan
tindakan medis harus diisi lengkap dan Formulir diisi lengkap
di tandatangani oleh : ditandatangani
a. Pasien/keluarganya pasien,dokter,petugas yang
b. Dokter/ petugas yang melakukan melakukan tindakan.
tindakan
8. Hal – hal yang perlu diperhatikan Jumlah alat dan bahan yang tersedia
9. Unit terkait 1. UGD.
2. Perawatan
10. Dokumen terkait 1. Buku laporan.
2. Buku inventarisasi alat
11. Rekaman historis perubahan
No Yang Isi perubahan Tanggal mulai
dirubah diberlakukan
7. Hal – hal yang perlu diperhatikan 1. Dokter teliti dalam mendiagnosis dan menguasai
kriteria pasien yang perlu dirujuk.
2. Petugas teliti dalam membuat surat rujukan
8. Unit terkait 1. UGD
2. Unit Perawatan
3. Unit Persalinan
9. Dokumen terkait 1. Rekam Medik Pasien
2. Surat Rujukan
10. Rekaman historis perubahan
No Yang Isi perubahan Tanggal mulai
dirubah diberlakukan
RUJUKAN
No Dokumen :
No Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS HJ.H ASIAH.A, Amd.Keb
TOPOYO NIP: 196405041987032020
1. Pengertian Rujukan adalah proses yang setelah dinilai, mengalami,
menderitakegawatan, pasien dirujuk ketingkat pelayanan yang
lebih tinggi dan memiliki fasilitas pelayanan yang lengkap .
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk melakukan
dirujuk.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Topoyo No……………. tentang
pelaksanaan rujukan pasien.
4. Referensi 3. Undang – undang Republik Indonesia No. 29 Tahun
2004 praktik Kedokteran.
4. Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2004 tentang
pusat Kesehatan Masyarakat.
5. Alat dan Bahan a. Formulir Rujukan
b. Obat dan Cairan
c. 02 (tabung 02)
d. Alat transportasi
6. Langkah - langkah 7. Bagan Alir
Persiapan Pasien :
a. Dilakukan pemiriksaan lengkap oleh Petugas
melakukan Jelaskan
petugas dan paramedic. Isi
b. Jelaskan pada pasien dan keluarga pemeriksaan alasan
formulir
kenapa pasien dirujuk (informed lengkap dirujuk
rujukan
consent). pasien
c. Mengisi Formulir rujukan yang
meliputi : Petugas
Rumah sakit yang dituju Catat Petugas
meneliti
Membuat identitas lengkap deregister menghubungi
kembali lembar
pasien rujukan rumah sakit
rujukan
Alamat lengkap pasien
Diagnose penyakit
Perawatan dan pengobatan yang Petugas Petugas menilai Mengatur
telah diberikan menghubungi kembali pasien
Nama petugas yang mengirim sopoir keadaan umum ketempat
d. Petugas menghubungi rumah sakit ambulance pasien rujukan
yang akan ditujuh untuk konfirmasi
tempat maupun pelayanan terhadap
pasien. Minta tandatangan sebagai
e. Petugas meneliti kembali kelengkapan Serah terimah
transfer pasien
formulir rujukan pasien ditempat
f. Catat dalam registrasi rujukan dan rujukan
ekspedisi rujukan
g. Petugas menghubungi sopir ambulans
h. Petugas menilai kembali keadaan
umum penderita kemudian dan
menyiapkan pasien.
i. Mengantar pasien ke tempat rujukan
j. Serah terimah pasien dengan petugas
rumah sakit yang ditujuh.
k. Minta tanda tangan sebagai bukti
transfer pasien.
8. Hal – hal yang perlu diperhatikan 1. Keadaan Umum Pasien
2. Persetujuan dari keluarga pasien
3. Anamneses pasien dengan baik
9. Unit terkait 1. UGD
2. Unit Perawatan
3. Unit Persalinan
10. Dokumen terkait 1. Surat Rujukan
2. Form Persetujuan Rujukan
11. Rekaman Historis perubahan
No Yang Isi perubahan Tanggal mulai
dirubah diberlakukan
TRANSPORTASI RUJUKAN
No Dokumen :
No Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS HJ.H ASIAH.A, Amd.Keb
TOPOYO NIP: 196405041987032020
1. Pengertian Transportasi rujukan adalah sarana transportasi yang
digunakan untuk melakukan pengiriman pasien ke tempat
tujuan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk transportasi
rujukan .
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Topoyo No…………..tentang
pelaksanaan rujukan pasien.
4. Referensi 1. Undang – undang Republik Indonesia No. 29 Tahun
2004 praktik Kedokteran.
2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2004 tentang
pusat Kesehatan Masyarakat.
5. Langkah - langkah 6. Bagan Alir
1. Jika pasien stabil dan tidak dalam
Jika pasien stabi bisa menggunakan mobol
kondisi gawat darurat, petugas bisa
ambulance atau mobil pribadi
menggunakan mobil ambulance atau
kendaraan pribadi berdasarkan
kesepakatan petugas dan pasien.
2. Jika pasien dalam kondisi gawat
darurat, petugas menggunakan mobil
ambulance sebagai transportasi rujukan Pasien gawat darurat, petugas
dan didampingi petugas yang menggunakan mobil ambulance
kompeten. puskesmas
3. Jika pasien dalam kondisi gawat
darurat, ambulance puskesmas tidak
ada, petugas menghubungi puskesmas
Jika pasien gawat darurat,ambulance tidak ada,
terdekat untuk meminta bantuan mobil
petugas menghubungi puskesmas terdekat untuk
ambulance untuk transportasi rujukan
penyediaan ambulance
pasien.
BLADDER TRAINING
No Dokumen :
No Revisi :
SOP
Dines kesehatan Tanggal Terbit :
kab.mamuju tengah Halaman :
UPTD PUSKESMAS HJ.H ASIAH.A, Amd.Keb
TOPOYO NIP: 196405041987032020
1. Pengertian Bladder training adalah latihan otot yang dilakukan
untuk mengembalikan tonus otot kandung kemih agas
fungsinya kembali normal .
2. Tujuan
Sebagai acuhan penerapan langkah-langkah untuk
melaksanakan bladder training
TRANSFER PASIEN
No Dokumen :
No Revisi :
SPO Tanggal :
Terbit :
Halaman
UPTD Puskesmas HJ.H ASIAH.A, Amd.Keb
Topoyo NIP:
196405041987032020
Pengertian Pengiriman pasien dari pendaftaran ke poli pelayanan yang dituju.
Terdapat mekanisme koordinasi petugas diruang pendaftaran dengan unit
lain/ unit terkait agar pasien/keluarga pasien memperoleh pelayanan.
Tujuan Sebagai pedoman dalam transfer pasien.
Kebijakan Langkah – langkah dalam transfer pasien sesuai dengan langkah – langkah SPO
ini.
Referensi -
Langkah – langkah ttansfer pasien adalah sebagai berikut :
1. Pasien datang ambil nomor antrian.
2. Pasien dipanggil sesuai nomor antrian
3. Pasien didaftar sesuai poli yang dituju
4. Pasien diarahkan ke poli yang dituju
5. Agar petugas poli bisa mengetahui bahwa pasien sesuai poli yang dituju
dalam berkas rekam medis lampiri kode antrian:
a. A untuk poli anak
b. B untuk poli dewasa
c. C untuk poli lansia
d. D untuk poli gigi
e. E untuk poli KIA
Unit Terkait Pendaftaran dan Rekam Medis
BPH (poli anak, dewasa, dan lansia)
KIA/KB
Poli Gigi
Rekam historis
Perubahan
Tgl. Mulai
No Isi Perubahan
Diberlakukan
Pengertian Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam
interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik
dan menyediakan kepuasan pelanggan.
Pasien adalah seorang individu yang mencari atau menerima perawatan medis.
Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
Sebagai pedoman pasien sehingga memahami alur pelayanan di puskesmas
topoyo.
Kebijakan Langkah – langkah dalam pelayanan pasien sesuai dengan langkah – langkah
SPO ini.
Referensi -
1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor antrian, mendaftar,
mengidentifikasi dan menyerahkan RM ke poli yang dituju
2. Petugas kasir menerima pembayaran sesuai retribusi serta mencatat biaya
tindakan bagi pasien/umum/bayar
3. Pasien yang membutuhkan layanan laboratorium akan menerima surat
permintaan dari unit pengiriman dan menyerahkan hasil tersebut ke unit
pengirim.
4. Pasien membawa resep yang dikeluarkan oleh poli klinik ke unit Farmasi.
5. Petugas farmasi memberikan pelayanan dengan menyiapkan obat sesuai
resep, menyerahkan kepada pasien dan memberikan informasi berkaitan
dengan obat yang diberikan.
6. Pasien yang telah mendapatkan pelayanan dari poli Umum, Anak, BP Gigi,
Konsultasi Gizi, Laboratorium atau Farmasi dapat pulang.
Unit Terkait Semua unit
Rekam historis
Perubahan
Tgl. Mulai
No Isi Perubahan
Diberlakukan
PENGKAJIAN AWAL
No Dokumen :
No Revisi :
SPO Tanggal :
Terbit :
Halaman
UPTD Puskesmas HJ.H ASIAH.A, Amd.Keb
Topoyo NIP: 196405041987032020
Pengertian Pengkajian awal adalah penggalian informasi tentang identitas pasien, keluhan,
factor pencetus dan factor pendukung penyakit kepada pasien, untuk
mendapatkan informasi mengenai masalah kesehatan yang dialami pasien.
Tujuan Sebagai pedoman petugas untuk melakukan pengkajian awal.
Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Topoyo Nomor ….tentang pemberian
Layanan Klinis.
Referensi H.M.S Markum. Penuntut Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik. FKUI. Jakarta. 2000.
1. Petugas unit pelayanan memanggil nama pasien.
2. Petugas unit pelayanan mencocokan identitas pasien dengan rekam medis.
3. Jika ada ketidaksesuaian data, petugas unit pelayanan mengkonfirmasikan
dengan unit pendaftaran.
4. Petugas unit pelayanan mempersiapkan pasien untuk duduk
5. Petugas unit pelayanan menanyakan keluhan utama pasien.
6. Petugas unit pelayanan menanyakan riwayat penyakit sekarang.
7. Petugas unit pelayanan menanyakan riwayat penyakit sebelumnya
8. Petugas unit pelayanan menanyakan hal – hal yang sesuai dengan jenis
penyakit atau keluhan pasien, seperti pola makan, aktifis.
9. Petugas unit pelayanan menanyakan riwayat penyakit keluarga yang
berhubungan dengan jenis penyakit atau keluhan.
10.Petugas unit pelayanan menanyakan riwayat alergi obat pasien.
11.Petugas unit pelayanan melakukan vital sign (sesuai indikasi dan kebutuhan
pasien).
12. Petugas unit pelayanan melakukan penimbangan berat badan, jika
diperlukan.
13.Petugas unit pelayanan menacatat hasil anamnesa dan pemeriksaan vital
sign ke rekam medis pasien.
14.Petugas unit pelayanan menyerahkan rekam medis ke pemeriksa.
Unit Terkait 1. Unit BP Umum
2. Unit BP Gigi
3. Unit KIA/KB
Rekam historis
Perubahan
Tgl. Mulai
No Isi Perubahan
Diberlakukan
PEMBENTUKAN TIM
INTERPROFESI
No Dokumen :
No Revisi :
SPO Tanggal :
Terbit :
Halaman
UPTD Puskesmas HJ.H ASIAH.A, Amd.Keb
Topoyo NIP: 196405041987032020
Pengertian Pembentukan tim interprofesi adalah suatu proses dalam pembetukan tim yang
berisi petugas kesehatan yang professional untuk melakukan kajian bila
diperlukan penagana pasien secara tim.
Tujuan Sebagai pedoman petugas untuk melakukan pembetukan tim interprofesi.
Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Topoyo Nomor: ……..tentang Layanan
Klinis Yang Menjamin Kesinambungan Layanan.
Referensi -
1. Kepala Puskesmas Mengidentifikasikan kebutuhan pembentukan tim
interprofesi.
2. Kepala puskesmas merencanakan pertemuan untuk tim interprofesi.
3. Kepala puskesmas meminta kepala TU untuk mengundang masing-masing
coordinator unit dalam pertemuan pembentukan tim interprofesi.
4. Coordinator unit menghadiri pertemuan pembentukan tim interprofesi.
5. Kepala Puskesmas dan peserta pertemuan menganalisa kompetensi masing –
masing petugas klinis.
6. Kepala Puskesmas dan peserta pertemuan menentukan susunan tim
interprofesi termasuk, termasuk ketua tim dan sekertaris.
7. Sekertaris tim interprofesi membuat undangan untuk anggota tim
interprofesi yang sudah dibentuk.
8. Ketua tim dan anggota tim mengadakan pertemuan untuk
mengidentifikasikan kasus – kasus yang memerlukan penanganan terpadu.
9. Ketua tim dan anggota tim melakukan kajian jika dibutuhkan penaganan
secara terpadu.
10.Ketua tim melaporkan hasil kajian Kepala Puskesmas.
11.Sekertaris tim mendokumentasikan hasil kajian.
Unit Terkait 1. Unit BP Umum
2. Unit BP Gigi
3. Unit KIA-KB
4. Unit Gizi
5. Unit Farmasi
6. Unit Laboratorium
Rekam historis
Perubahan
Tgl. Mulai
No Isi Perubahan
Diberlakukan
PELIMPAHAN WEWENANG
No Dokumen :
No Revisi :
SPO Tanggal :
Terbit :
Halaman
UPTD Puskesmas HJ.H ASIAH.A, Amd.Keb
Topoyo NIP:
196405041987032020
Pengertian Pelimpahan wewenang adalah proses pengalihan tugas kepala orang lain yang
sah atau terlegitimasi (menurut mekanisme tertentu dalam organism) dalam
melakukan berbagai aktivitas yang ditujukan untuk pencapaian tujuan
organisasi yang jika tidak dilimpahkan akan menghambat proses pencapaian
tujuan tetsebut.
Tujuan Sebagai pedoman petugas didalam melakukan pelimpahan wewenang.
Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Topoyo Nomor …….. tentang pelimpahan
wewenang.
Referensi 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang praktik
kedokteran.
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan.
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 pasal 29 tentang
keperawatan.
1. Penanggung jawab Usaha Kesehatan perorangan (UKP) melakukan
koordinasi dengan coordinator unit BP Umum, BP Gigi dan KIA-KB.
2. Penanggung jawab Usaha Kesehatan perorangan (UKP) dengan koordinator
unit BP Umum, BP Gigi, dan KIA-KB. Mengidentisifikasi kebutuhan
pelimpahan wewenang.
3. Coordinator BP Umum, BP Gigi dan KIA-KB merencanakan jenis
kompetensi apa saja yang bisa dilimpahkan.
4. Coordinator unit BP Umum, BP Gigi, dan KIA-KB membuat pernyataan
pelimpahan wewenang yang isinya memuat petugas dan jenis kompetensi
yang dilimpihkan.
5. Dokter atau dokter gigi yang member wewenang dan petugas yang diberi
wewenang menandatangani surat pernyataan pelimpahan wewenang.
6. Penanggungjawab UKP menyerahkan surat pernyataan pelimpahan
wewenang untuk ditandatagani kepada Kepala Puskesmas.
7. Kepala Puskesmas menandatangani serat pernyataan surat pelimpahan
wewenang.
8. Coordinator unit BP Umum, BP Gigi dan BP KIA-KB mensosialisasi surat
pelimpahan wewenang kepada petugas yang diberi wewenang.
9. Petugas yang diserahi wewenang menerima tugas yang diberikan.
10.Petugas melaksanankan tugas sesuai kompetensi yang dilimpihkan.
Unit Terkait 1. Unit BP Umum
2. Unit BP Gigi
3. Unit KIA/KB
Rekam historis
Perubahan
Tgl. Mulai
No Isi Perubahan
Diberlakukan
PENYUSUNAN RENCANA
LAYANAN TERPADU
No Dokumen :
No Revisi :
SPO Tanggal :
Terbit :
Halaman
UPTD Puskesmas HJ.H ASIAH.A, Amd.Keb
Topoyo NIP:
196405041987032020
Pengertian Penyusunan rencana layanan terpadu adalah kegiatan penyusunan rencana
pengobatan dan tindakan jika diperlukan penanganan oleh tim kesehatan antara
profesi yang terkordinasi.
Tujuan Sebagai pedoman petugas untuk melakukan penyusunan rencana layanan
terpadu.
Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Topoyo Nomor …….. tentang Penyusunan
Rencana Layanan Terpadu.
Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor ……..tentang
Akreditas Puskesmas, Klinik pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan
Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi.
Perencanaan layanan terpadu (jika diperlukan):
1. Penanggung jawab Usaha Kesehatan Perorangan (UKP) menetukan jadwal
untuk melakukan koordinasi tentang penyusunan rencana layanan terpadu.
2. Kepala Puskesmas, penanggungjawab UKP dan coordinator unit melakukan
koordinasi untuk membahaspenyusunan rencana layanan terpadu.
3. Kepala Puskesmas, penanggungjawab UKP dan coordinator unit
mengidentisifikasikan kemungkinan layanan terpadu yang bisa dilakukan.
4. Kepala Puskesmas, penanggungjawab UKP dan coordinator unit penyusunan
rencana layanan terpadu.
Unit Terkait 1. Unit Pendaftaran dan Rekam Medis
2. Unit BP Umum
3. Unit BP Gigi
4. Unit BP KIA-KB
5. Unit Gizi
6. Unit Farmasi
7. Unit Laboratorium
Rekam historis
Perubahan
Tgl. Mulai
No Isi Perubahan
Diberlakukan
EVALUASI KESESUAIAN
LAYANAN KLINIS
No Dokumen :
No Revisi :
SPO Tanggal :
Terbit :
Halaman
UPTD Puskesmas HJ.H ASIAH.A, Amd.Keb
Topoyo NIP:
196405041987032020
Pengertian Evaluasi kesesuaian layanan klinis adalah cara penilaian kinerja yang menunjuk
pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, untuk peningkatan mutu
layanan klinis dengan cara membandingkan rencana layanan klinis yang telah
dibuat dengan layanan klinis yang telah dilakukan sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan.
Tujuan Sebagai pedoman petugas untuk melakukan evaluasi kesesuain layanan klinis.
Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Topoyo Nomor …….. tentang Evaluasi
Mutu Pelayanan Klinis.
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor ……..tentang
Standar Pelayanan Kedokteran.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor …….tentang
panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
1. Penanggung jawab Usaha Kesehatan Perorangan (UKP) menentukan waktu
evaluasi pelaksanan kesesuaian layanan klinis dengan rencana layanan klinis.
2. Coordinator tim membuat daftar tilik dan mensosialisasikannya kepada
seluruh anggota tim.
3. Pelaksanaan evaluasi dengan cara membandingkan daftar tilik rencana
pelayanan klinis dengan pelayanan klinis yang telah dilakukan.
4. Coordinator unit pada masing-masing unit merekap layanan klinis yang telah
dilakukan dalam satu bulan.
5. Laporan dibuat setiap bulan dan dievaluasi setelah periode penilaian daftar
tilik berakhir.
6. Laporan evaluasi dan daftar tilik didokumentasikan.
7. Tindak lanjut bila ada ketidaksesuaian.
Unit Terkait 1. Unit Pendaftaran dan Rekam Medis
2. Unit BP Umum
3. Unit BP Gigi
4. Unit BP KIA-KB
5. Unit Gizi
6. Unit Farmasi
7. Unit Laboratorium
Rekam historis
Perubahan
Tgl. Mulai
No Isi Perubahan
Diberlakukan
LAYANAN TERPADU
No Dokumen :
No Revisi :
SPO Tanggal :
Terbit :
Halaman
UPTD Puskesmas HJ.H ASIAH.A, Amd.Keb
Topoyo NIP:
196405041987032020
Pengertian Layanan terpadu adalah layanan kesehatan yang dilakukan untuk mengatasi
masalah kesehatanpasien dengan melibatkan tim kesehatan yang komprehensif
sehingga tercapai hasil yang diharapkan.
Tujuan Sebagai pedoman petugas untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien
secara terpadu.
Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Topoyo Nomor …….. tentang Layanan
Klinis Yang Menjamin Kesinambungan Layanan.
Referensi -
1. Petugas mengidentisifikasikan jenis penyakit atau masalah kesehatan pada
pasien yang perlu ditangani dengan tim kesehatan lain secara terpadu.
2. Petugas member informasi mengenai kemungkinan tindakan, pengobatan
atau penyuluhan yang akan dilakukan beserta resikonya.
3. Petugas mengidentisifikasikan penangana pasien pada tim kesehatan lain
sesuai masalah kesehatan pasien dengan melakukan rujukan internal.
4. Petugas mengantar pasien ke tempat tujuan rujukan internal.
5. Petugas tujuan rujukan internal menerima pasien dan melakukan penaganan
sesuai masalah kesehatan pasien.
6. Jika pasien tidak memungkinkan untuk menuju tempat tujuan rujukan,
petugas menghubungi tujuan rujukan dan meminta petugas datang.
7. Petugas bersama tim kesehatan lain yang dimaksud merencanakan tindakan,
pengobatan atau penyuluhan dengan mempertimbangkan kemungkinan
resiko yang mungkin terjadi.
8. Petugas mendokumentasikan rencana tindakan, pengobatan atau penyuluhan
dalam rekam medis.
9. Petugas melakukan tindakan, pengobatan atau penyuluhan sesuai rencana.
10.Petugas melakukan evaluasi formatif terhadap tindakan yang telah dilakukan.
11.Petugas mendokumentasikan tindakan, pengobatan atau penyuluhan yang
sudah dilakukan.
12.Petugas berpesan kepada pasien untuk datang kembali (control), jika
diperlakukan atau jika permasalahan pada pasien belum teratasi.
Unit Terkait 1. Unit Pendaftaran dan Rekam Medis
2. Unit BP Umum
3. Unit BP Gigi
4. Unit BP KIA-KB
5. Unit Gizi
6. Unit Farmasi
7. Unit Laboratorium
Rekam historis
Perubahan
Tgl. Mulai
No Isi Perubahan
Diberlakukan
ANAMNESA
No Dokumen :
No Revisi :
SPO Tanggal Terbit :
Halaman :
Pengertian Anamnesa atau wawancara medis adalah terhadap awal dari suatu rangkaian
pemeriksaan terhadap pasien berupa wawancara medis pada pasien yang
berasangkutan atau keluarga maupun relasi terdekat.
Terdiri 2 macam :
1. Autoanamnesa merupakan anamnesa terhadap pasien itu sendiri.
2. Aloanamnesis merupakan anamnesis terhadap keluarga atau relasi terdekat
atau yang membawa pasien.
Tujuan Sebagai pedoman petugas untuk mendapatkan informasi menyeluruh pasien
yang bersangkutan seperti data medis organobiologis dan juga data psikososial
serta lingkungan pasien.
Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Topoyo Nomor …….. tentang Layanan
Klinis Yang Menjamin Kesinambungan Layanan.
Referensi H.M.S Markum. Penuntut Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik. FKUI. Jakarta.
2000.
1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut.
2. Petugas memberikan salam dan mempersilahkan duduk.
3. Petugas meperkenalkan diri.
4. Petugas menerangkan maksud dan tujuan wawancara yang akan dilakukan.
5. Petugas menayakan identitas pasien secara lengkap dan mencatatnya dalam
catatan medic.
6. Petugas bersikap perhatian kepada pasien, dan bersikap empati agar pasien
terbuka bercerita dengan kata-katanya sendiri.
7. Petugas menanyakan Riwayat Penyakit Sekarang (RPS), yang didahului
keluhan utama pasien dan mencatatnya dalam rekam medik.
8. Petugas menuliskan diskripsi atau analisis terhadap keluhan utama atau
keluhan penting lainnya dalam rekam medis
Seperti : lamanya, onset atau awal timbulnya mendadak/berangsur, apa yang
kemudian terjadi, menetap atau tidak, frekuensi, kronologi/urutan waktu
bertambah buruk atau baik, factor pencetus, gejala yang menyertai.
9. Petugas menanyakan Riwayat Penyakit Dahulu (RPD), penyakit yang
pernah diderita (waktunya), alergi, kecelakaan/operasi, apakah ada gejala
sisa dan mencatatnya dalam rekam medis.
10. Petugas menanyai Riwayat Penyakit Keluarga (RPK), menanyai keadaan
keluarga tentang umur dan keadaan masing-masing anggota keluarga bila
masih hidup atau umur waktu meninggal dan sebabnya, peran hereditas dan
mencatatnya dalam rekam medis.
11. Petugas menanyakan riwayat pribadi, social ekonomi dan budaya pasien
(seperti tempat dan cara partus (bila diketahui), peristiwa penting semasa
kanak-kanak dan sikap pasien terhadap keluarga dekat. Riwayat social :
pendidikan, pekerjaan, jam kerja, pengaruh lingkungan kerja dan mencatat
di dalam rekam medis.
12. Petugas menanyakan pertanyaan penutup kepada pasien, apakah ada hal-hal
yang belum jelas maupun yang merisaukan pasien dan memberikan
kesempatan apabila ada pertanyaan yang akan disampaikan.
13. Petugas mempersilahkan pasien untuk menunggu panggilan untuk diperiksa.
Unit Terkait 1. Unit BP Umum
2. Unit BP Gigi
3. Unit BP KIA-KB