Rumus :
BAYI
1. Vaksin BCG
=
Lanjutan
2. Vaksin Hepatitis B
=
3. Vaksin Polio
=
4. Vaksin DPT-HB-Hib
=
5. Vaksin IPV
=
6. Vaksin Campak
=
BATITA
WANITA USIA SUBUR
1. Vaksin campak SD
=
2. Vaksin DT
=
3. Vaksin Td
=
STUDI KASUS DI PUSKESMAS
Safety box adalah kotak tempat pembuangan limbah medis tajam dengan tujuan
untuk keamanan bagi petugas, sasaran, dan masyarakat.
Ada dua jenis safety box dalam program imunisasi yaitu ukuran 5 liter dan 2,5 liter:
1. Safety box ukuran 5 liter dapat menampung 100 alat suntik atau 300 uniject HB
digunakan saat pelayanan di puskesmas dan posyandu.
2. Safety box 2,5 liter dapat menampung 50 alat suntik atau 150 uniject. Jenis ini
dapat juga digunakan oleh bidan didesa atau pustu untuk pelayanan pemberian
imunisasi dosis pertama antara 0,7 hari di rumah/ polindes dengan hepatitis B PID.
No Ukuran Rumur perhitungan safety Box
Safety Box
1. 5 Liter
2. 2,5 Liter
6. Sistem Bandling
Contoh :
•Setiap 10 vial vaksin DPT @ 10 dosis dilengkapi dilengkapi dengan 100 ADS + 1
buah safetybox
•Atau setiap 10 vial (1 box vaksin DPT )@ 10 dosis dilengkapi dengan ADS yang
dihitung berdasarkan IP vaksun tahun lalu + 1 buah safetybox
7. Menghitung Kebutuhan Peralatan Rantai
vaksin
Setiap obat yang berasal dari bahan bioligik harus dilindungi dari sinar matahari,
suhu beku, termasuk juga vaksin. Untuk itu dibutuhkan sarana rantai vaksin
yang dibuat khusus untuk menjaga potensi vaksin.
1. Lemari Es
2. Vaccine Carrier
3. Thermos
4. Cold Box
1. Pusat Ke Provinsi
2. Provinsi ke Kabupaten/ Kota
3. Kabupaten/kota Ke Puskesmas
4. Puskesmas Ke tempat pelayanan
b. Perminataan vaksin
a. Puskesmas ke Kabupaten/Kota
Banyaknya vaksin yang diminta ke kabupaten atau kota adalah untuk
kebutuhan satu bulan pemakaian + satu minggu cadangan - sisa vaksin yang
masih ada. Permintaan dilakukan setiap satu bulan sekali
b. Tingkat Kabupaten/Kota
Banyaknya vaksin yang diminta ke provinsi adalah untuk kebutuhan satu bulan
pemakaian + satu bulan cadangan – sisa vaksin yang masih ada. Permintaan
dilakukan setiap satu bulan sekali
c. Tingkat Provinsi
Banyaknya vaksin yang diminta ke pusat atau Biofarma adalah untuk
kebutuhan dua bulan pemakaian + satu bulan cadangan – sisa vaksin yang
masih ada. Permintaan dilakukan setiap dua bulan sekali
10. Menentukan stok minimun dan maximum
Penyusunan Perencanaan :
1. Proses penyusunan perencanaan pelaksanaan vaksinasi dilakukan oleh
masing-masing jenjang administarsi
2. perencanaan disusun dengan memperhitungkan data dasar
3. Perencanaan didukung oleh sistem informasi satu Data vaksinasi
Covid-19
PENGELOLAAN RANTAI
VAKSIN
a. Jenis peralatan rantai vaksin
Lemari Es
Harian
1. Memantau suhu dengan thermometer setiap hari pada pagi dan sore
2. Memeriksa bunga es (apabila Bunga es lebih dari 0,5 cm maka lakukan defrosting atau pencarian
bunga es )
3. Lakukan pencatatan langsung pada kartu pencatatan suhu pada kartu pencatatan suhu setelah selesai
melakukan pengecekan suhu dan defrosting
Mingguan
1. Perhatikan steker adanya tanda tanda steker hangus dengan melihat perubahan warna pada steker,
bila terjadi maka gantilah steker dengan yang baru.
2. Sebelum membersihkan badan lemari es, cabut steker terlwbih dahulu agar tidak terjadi koslet
3. lalu bersihkan lemari es dengan mwnggunakan lap basah, kuas/busa dan sabun.
Lakukan pencatatan Kembali sebagai kegiatan pemeliharaan mingguan
Bulanan
1. Sehari sebelum pemeliharaan bulanan, lakukan penghitungan vaksin yang akan di pindahkan
dangan kondisi cool pack (kotak dingin cair), vaksin carrier atau cold box sesuai dengan kebutuhan
2. Sebelum melakukan defrosting cabut steker lemari es dan lakukan pembersihan kondersor
setelah selesai melakukan hal tersebut colokan kembali steker suhu lemari es mencapai 2 sampai
dengan 8 Celcius
3. lakukan pencatatan pada kartu pemeliharaan sebagai pemeliharaan.
c. Penanganan Vaksin
Penyimpanan vaksin