Anda di halaman 1dari 27

KAP PROGRAM DBD UPT PUSKESMAS SANANKULON 1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Demam berdarah adalah penyakit akut yang disebabkan oleh
virus dengue, yang ditularkan oleh nyamuk. Penyakit ini ditemukan di
daerah tropis dan sub-tropis, dan menjangkit luas di banyak negara di
Asia Tenggara. Terdapat empat jenis virus dengue, masing-masing
dapat menyebabkan demam berdarah, baik ringan maupun Fatal.
Demam berdarah yang lebih parah ditandai dengan demam tinggi yang
bisa mencapai suhu 40-41◦C selama dua sampai tujuh hari, wajah
kemerahan, dan gelaja lainya yang menyertai demam berdarah ringan.
Berikutnya dapat muncul kecenderungan pendarahan, seperti memar,
hidung dan gusi berdarah, dan juga pendarahan dalam tubuh. Pada
kasus yang sangat parah, mungkin berlanjut pada kegagalan saluran
pernapasan, shock dan kematian. (Surat Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 1193/Menkes/SK/X/2004)
Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu faktor utama
yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Dengan demikian,
upaya promosi kesehatan pada prinsipnya terarah pada proses
perubahan perilaku individu, keluarga, kelompok serta masyarakat
umum, agar mau dan mampu berperilaku hidup bersih dan sehat.
Oleh sebab itu, dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan
upaya pemberantasan penyakit demam berdarah di puskesmas,
melakukan pencegahan penyebaran penyakit demam berdarah hal ini
dimaksudkan sebagai strategi acuan bagi pengelola program DBD
dalam melakukan peningkatan kualitas dan pengembangan pelayanan
puskesmas.

B. Tujuan Pedoman
1. Sebagai pedoman petugas dalam merencanakan dan melaksanakan
upaya pemberantasan penyakit DBD di Puskesmas
2. Sebagai pedoman petugas dalam membangun tim dan menetapkan
strategi upaya pemberantasan penyakit DBD

KAP PROGRAM DBD UPT PUSKESMAS SANANKULON 2


C. Sasaran Pelayanan Upaya pemberantasan penyakit DBD
1. Seluruh masyarakat yang menderita DBD
2. Penanggung jawab program dan pelaksana program
3. Lintas program dan lintas sektor

D. Ruang Lingkup Pelayanan Pemberantasan penyakit DBD


Pelayanan Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue
meliputi :
1. Kegiatan Pemberantasan Penyakit DBD di dalam gedung
Puskesmas adalah :
a. Melakukan pemeriksaan fisik pasien dan pemeriksaan
laboratorium.
b. Membuat surat rujukan.
c. Pencatatan dan pelaporan
2. Kegiatan Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue di
luar gedung Puskesmas adalah :
a. Deteksi dini/ pemeriksaan epidemologi (PE)
b. Penyuluhan kepada masyarakat dan Anak sekolah melalui
kegiatan yang ada didesa/ kelurahan/sekolah setempat (GEMA
PRAMANTIK)
c. Fogging focus
d. PSN bersama (pemberantasan sarang nyamuk)

E. Batasan Operasional
Batasan operasional Upaya pemberantasan penyakit DBD di
puskesmas adalah :
a. Penemuan kasus secara dini/pelacakan kasus di masyarakat
adalah pemeriksaan epidemologi ( PE ) untuk memeriksa jentik
nyamuk DBD dirumah penderita DBD dan di tempat
penampungan air /tempat umum
b. Penyuluhan kesehatan Demam Berdarah Dengue (DBD)
Dikenal dengan istilah lain pendidikan kesehatan atau sekarang
sering disebut KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi).
Penyuluhan kesehatan dapat dilaksanakan secara individu,
kelompok dan massal.

KAP PROGRAM DBD UPT PUSKESMAS SANANKULON 3


DEFINISI OPERASIONALNYA
VARIABEL PROGRAM INOVATIF/PENGEMBANGAN
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pemberantasan penyakit demam


berdarah
1) Jumlah rumah yang dilakukan pemeriksaan jentik berkala (PJB)
adalah jumlah rumah yang dilakukan pemerikasaan jentiknya
secara acak dan berkala dalam kurun waktu tertentu ( 3 bulanan )
di wilayah kerjanya.

Cara Perhitungan/rumus :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑎𝑘𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑘𝑠𝑎𝑎𝑛 𝑗𝑒𝑛𝑡𝑖𝑘
𝑡𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑖𝑘𝑠𝑎 ( 100𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑑𝑒𝑠𝑎 3 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 )
x 100%

2) Angka Bebas Jentik (ABJ) adalah jumlah yang bebes jentik


dibandingkan dengan jumlah rumah yang diperiksa jentiknya dalam
periode yang sama wilayah kerja puskesmas

Cara Perhitungan/rumus :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑠 𝑗𝑒𝑛𝑡𝑖𝑘
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑖𝑘𝑠𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑡𝑖𝑘𝑛𝑦𝑎
x100%

3) Penderita DBD ditangani : adalah jumlah kasus DBD yang ditemukan


berdasarkan kriteria WHO dan ditangani sesuai standart tatalaksanna
Target : 2022 100 %
4) Cakupan penyelidikan Epidemiologi ( PE ) kasus DBD adalah kegiatan
penyelidikan epidemiologi yang dilakukan terhadap setiap kasus DBD
di wilayah kerja puskesmas, meliputi kegiatan pemeriksaan jentik ,
pencarian kasus DBD yang lain serta menentukan tindakan
penanggulangan focus selanjutnya.
Target : 2022 100 %
5) Pelaksanaan penanggulangan focus ( FC ) adalah pelaksanaan
kegiataan penanggulangan focus dilokasi penderita DBD untuk

KAP PROGRAM DBD UPT PUSKESMAS SANANKULON 4


mencegah penularan lebih lanjut. Meliputi kegiatan penyuluhan
pemberantasan sarang nyamuk dan bila perlu foging focus.
Target : 2022 100 %

2 . INDIKATOR DAN TARGET


NO INDIKATOR TARGET ANGKA TARGET ANGKA
KINERJA PKP/SPM RIIL PUSKESM RIIL
AS
1. Iinsidens kasus 100% 100%
DBD
2. Prosentase
100%
penderita DBD 100%
di tangani
3. Case fatality 0 0 0 0
rate kasus (CDR
)
4. Angka bebas ≥95% ≥95%
jentik (ABJ)
5. Jumlah wilayah 0 0 0 0
KLB DBD

3. INDIKATOR MUTU
N INDIKATOR TARGET CAPAIAN KESENJ
O ANGAN
1 Case fatality rate kasus (CDR ) 0 0 0%

F. Landasan Hukum
1. Undang-undang Republik Indonesia No 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan
KAP PROGRAM DBD UPT PUSKESMAS SANANKULON 5
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1114/Menkes/SK/VII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan
Promosi Kesehatan di Daerah
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 585/Menkes/SK/V/2007
tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas

KAP PROGRAM DBD UPT PUSKESMAS SANANKULON 6


BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A.Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Seorang tenaga program DBD yang profesional memiliki ciri :
1. Fisik, mental, dan spiritual optimal
2. Hikmat
3. Berpengetahuan luas
4. Mendengarkan dengan nalar dan hati
5. Memelihara dan menjaga reputasi profesi
6. Memberikan pelayanan yang terbaik

Kompetensi seorang tenaga pemberantasan penyakit DBD di


Puskesmas yaitu memiliki kemampuan dalam :
1. Perencanaan upaya pemberantasan penyakit DBD
2. Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) antar pribadi, kelompok,
publik via media massa termasuk publikasi poster, brosur, profil
puskesmas dan program puskesmas, mengisi acara kesehatan di
radio dan televisi lokal
3. Perluasan jejaring kemitraan dan jejaring koalisi
4. Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan
5. Pemantauan dan penilaian upaya Pemberantasan penyakit DBD

Pemantauan dan penilaian upaya Pemberantasan penyakit DBD


Penanggung jawab upaya dan pelaksanan upaya pemberantasan
penyakit DBD merupakan tenaga kesehatan yang memiliki persyaratan
kompetensi sebagai berikut:

KAP PROGRAM DBD UPT PUSKESMAS SANANKULON 7


No SDM Kompetensi ijazah Kompetensi tambahan

1 Penanggung DIII Keperawatan --


Jawab Upaya
Pemberantasa
n penyakit
DBD

B.Distribusi Ketenagaan
Semua karyawan puskesmas wajib berpartisipasi dalam
kegiatan pemberantasan penyakit DBD mulai di Kepala puskesmas,
penanggung jawab UKP, penanggung jawab UKM, dan seluruh
karyawan. Sebagai koordinator dalam penyelenggaraan kegiatan
promosi kesehatan di Puskesmas adalah petugas DBD
Pengaturan dan penjadualan tenaga puskesmas dalam upaya
pemberantasan penyakit DBD dikoordinir oleh Petugas DBD sesuai
dengan kebutuhan dan kesepakatan

C.Jadwal Kegiatan
Jadwal pelaksanaan kegiatan pemberantasan penyakit DBD disepakati
dan disusun bersama dengan lintas program dan lintas sektor terkait.

NO KEGIATA 2022
N JA F M AP M J J A SE O N D
N E AR R E U U G PT KT O E
B I N L S V S
1 Penyuluh X X X X X X X X9
an X X X
kepada

KAP PROGRAM DBD UPT PUSKESMAS SANANKULON 8


masyara
P
kat
U
2 Penyuluh A X
an
kepada S
Anak A
Sekolah
(gema
pramanti
k)
3 Melakuk ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
an x
pencaria
n kasus
/
Pelacaka
n PE
4. Fogging
Focus

KAP PROGRAM DBD UPT PUSKESMAS SANANKULON 9


BAB III
STANDAR FASILITAS
A.Denah Ruang
Koordinasi pelaksanaan kegiatan Upaya pemberantasan
penyakit DBD dilakukan oleh Penanggung jawab UKM DBD yang
menempati ruang Poli lansia dari gedung Puskesmas. Pelaksanaan
rapat koordinasi dilakukan di aula Puskesmas Sanankulon.

B.Standar Fasilitas Ruang Upaya Peberantasa penyakit Demam


Berdah
a. Set alat kesehatan
▪ Tensimenter & stetoskop
▪ Thermometer
▪ Timbangan
▪ Tinggi Badan
▪ Senter

b. Set Alat perlengkapan fogging


1) Alat fogging
2) abatesasi :
c. Perlengkapan kantor
1) Computer dan printer : 1 unit
2) Leaflet-leaflet : sesuai kebutuhan
3) Poster-poster : sesuai kebutuhan
4) Kursi kerja : 1 buah
5) Lemari arsip : 1 buah
KAP PROGRAM DBD UPT PUSKESMAS SANANKULON 10
d. Pencatatan dan Pelaporan
1) Buku register DBD : Sesuai Kebutuhan
2) Formulir dan Surat Keterangan lain sesuai kebutuhan
pelayanan yang diberikan : Sesuai Kebutuhan
3) Kartu Status Pasien : Sesuai Kebutuhan

KAP PROGRAM DBD UPT PUSKESMAS SANANKULON 11


BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

A.Lingkup Kegiatan Upaya pemberantasan penyakit DBD


Puskesmas Sanankulon berdasarkan Permenkes No.75
tahun 2014 tentang Puskesmas, termasuk Puskesmas Kawasan
Pedesaan sehingga kegiatan dalam Upaya Pengendalian Penyakit DBD
yang dilaksanakan meliputi :

Kegiatan upaya pencegahan penyakit DBD di dalam Gedung.


No Upaya Kegiatan
. Pemberantasan
penyakit DBD
1. Pemeriksaan ● Anamnesa keluhan pasien
kesehatan ● Pemeriksaan fisik/tanda & gejala
● Pemeriksaan laboratorium
● Tatalaksana ( pengobatan & perwatan)

2. Melakukan ● Mempersiapkan surat rujukan


rujukan dan pasien yang akan dirujuk
Kasus DBD ● Menentukan tempat rujukan
yang tidak bisa yang akan dituju
ditangani di ● Menyiapkan transportasi untuk
puskesmas rujukan
● Petugas kesehatan yang akan
merujuk

3. Pelayanan ● .Memberikan konseling kepada keluarga


konseling tentang penyebab penyakit DBD dan cara
pencegahanya

KAP PROGRAM DBD UPT PUSKESMAS SANANKULON 12


4 Melakukan
pencatatan ● Melakukan pencatatan dan pelaporan dan
dan pelaporan seluruh kasus DBD yang ditemukan
kegiatan diwilayah kerja puskesmas Sugio setiap bulan
dan dilaporkan ke Dinas kesehatan
Kabupaten Blitar

Kegiatan upaya pencegahan penyakit DBD di luar Gedung.


No Upaya Kegiatan
. Pemberantasan
penyakit DBD
1. Melakukan 1. Pengumpulan Data
pelacakan 2. Mendeteksi/ kunjungan rumah
kasus 3. Melakukan pemeriksaan epidemologi di rumah
penderita DBD dan rumah sekitarnya dalam
(PE)
radius sekurang –kurangnya 100 meter serta
disekolah jika kasus DBD adalah anak sekolah
4.. Mendokumentasikan semua kegiatan

2. Penyuluhan a) Merencanakan waktu dan tempat pelaksanaan


pada b) Mengundang kader atau tokoh masyarakat
masyarakat c) Melaksanakan penyuluhan tentang Kesehatan
jiwa
d) Diskusi dan tanya jawab
KAP PROGRAM DBD UPT PUSKESMAS SANANKULON 13
e) Evaluasi, dan rencana tindak lanjut
f.) Pencatatan dan pelapor

3. Penyuluhan a. Merencanakan waktu dan tempat pelaksanaan


pada anak b. Mengundang kader atau tokoh masyarakat
sekolah c. Melaksanakan penyuluhan tentang Kesehatan
jiwa
(GEMA
d. Diskusi dan tanya jawab
PRAMANTIK)
e. Evaluasi, dan rencana tindak lanjut
f. pencatatan dan pelaporan

4. Fogging Focus
1. Petugas membuat surat pemberitahuan
kegiatan fogging
2. Petugas meminta persetujuan surat
pemberitahuan kegiatan fogging pada Kepala
Puskesmas.
3. Petugas mendistribusikan surat
pemberitahuan kegiatan fogging Kepala
5 PSN Desa/Lurah
4. Petugas menghubungi narasumber.
5. Petugas melakukan persiapan pelaksanaan
kegiatan fogging

1.Merencanakan waktu dan tempat


pelaksanaan
2.Melibatkan kader ,perangkat desa dan tokoh
masyarakat
3.Mengajak masyarakat untuk menguras
kamar mandi serta membersihkan tempat
tempat tampungan air
4.Kegiatan ini dilakukan secara rutin dan
serentak

KAP PROGRAM DBD UPT PUSKESMAS SANANKULON 14


B. Strategi Upaya pemberantasan penyakit DBD
Merupakan cara bagaimana dalam melaksanakan upaya
kesehatan DBD Secara utuh yang meliputi :
1. Profesional
2. Transparansi
3. Disiplin dan Tanggung Jawab
4. Kerjasama

C. Langkah Kegiatan Upaya pemberantasan penyakit DBD


1. Perencanaan
Secara terinci uraian ruang lingkup kegiatan perencanaan penyakit
DBD yaitu :
a. Kajian perilaku tentang masalah kesehatan yang dilakukan oleh
lintas program di puskesmas
b. Kajian kebijakan publik berwawasan kesehatan yang sudah ada
maupun yang perlu dibuat dalam mengatasi masalah kesehatan
yang ada di wilayah kerja puskesmas.
c. Lokakaryamini di puskesmas yang membahas DBD yang
terintegrasi secara lintas program maupun lintas sektor.
d. Komunikasi, informasi dan edukasi tentang kesehatan di
masyarakat, melalui kegiatan di dalam gedung dan di luar gedung
puskesmas dalam upaya meningkatkan pengetahuan, sikap dan
perilaku masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan serta
meningkatkan status kesehatannya.
e. Advokasi kesehatan pada pengambil keputusan di tingkat desa
dan kecamatan untuk mendapatkan dukungan kebijakan publik
berwawaskan kesehatan dalam mengatasi masalah kesehatan
termasuk penanganan kejadian luar biasa, dengan
mengoptimalkan potensi dan peran jejaring kemitraan.
d. Pengembangan dan pembinaan berbagai jenis upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat (UKBM) di tingkat desa dalam
mengatasi masalah kesehatan serta meningkatkan status
kesehatan masyarakat.

KAP PROGRAM DBD UPT PUSKESMAS SANANKULON 15


2. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
Dilaksanakan dengan memperhatikan :
a. Bertujuan untuk mempertahankan kegiatan yang sudah ada pada
periode sebulumnya dan memperbaiki program yang masih
bermasalah
b. Menyusun rencana kegiatan baru yang disesuaikan dengan
kondisi kesehatan di wilayah tersebut dan kemampuan
puskesmas

Contoh matrik :
N Upay Kegi Tujua Sas Tar Kebutuhan Indikat Su
o a atan n ara get Sumber Daya or mb
Keseh n Keberh er
atan asilan Bia
ya
Da Al Ten
na at aga
1 Penan PE Menc 100 20- 75. Se Bid Px BO
ggula egah met 25r 000 nt an tertang K
ngan melua er um x2x er des ani
dan snya kan ah 12 Al a/p dan
pence kasus an, sek bul at era tidak
gahan DB kiri itar an tu wat terdap
kasus ,de ru lis pon at
DB pan ma te kes kasus
,bel h ns kes DB
aka px im dan
ng DB et kad
dar r er
i jum
ru anti
ma k
h
KAP PROGRAM DBD UPT PUSKESMAS SANANKULON 16
px
DB
2 Upay Peny Menin Se 12 Inte Le Pe Peruba BO
a uluh gkatk mu des gra afl me han K
prom an an a a si et gan perilak
otif /KIE kesad ma diw den O g u
dan aran sya ilay gan H pro masyar
penke masy rak ah lint P gra akat
s araka at kerj as Fo m
dalam t dan diw a pro to DB
pence meng ilay PU gra ko Pro
gahan ubah ah SK m pi mk
dan perila kerj ES (pe m es
penan ku a MA nga at Bid
ggula masy PU S daa eri an
ngan araka SK San n des
DB t ES ank leaf a
dalam MA ulo let
penan S n dan
ggula San AT
ngan ank K)
DB ulo
n
3 Penke Gem Sosial Sis 4x Inte Le Pe Gema BO
s dini a isasi wa ku gra afl me prama K
pada pra PSN SD nju si et gan ntik
anak man diling kel nga den ge g tersosi
sekol tik kung as n gan m pro alisasi
ah an 5 ke lint a gra kan ke
dalam sekol SM sek as pr m siswa
upaya ah P ola pro a DB
prom &S h gra m Gur
otif MA dal m an u
pence kel am (pe tik pra
gahan as 1 nga mu
DB 1,2 daa
KAP PROGRAM DBD UPT PUSKESMAS SANANKULON 17
tah n ka/
un leaf KS
let)
4 Upay PSN Melak Se Dil Inte Ab Apa PSN BO
a ukan mu aku gra at rat bias K
prom pemb a kan si e pe dilaksa
otif erant wil tiap den mer nanka
pence asann aya min gan inta n tiap
gahn saran h di ggu lint h mingg
penan g kec di as des u
ggula nyam am ma pro a dimasi
ngan uk ata sin gra Kad ng2
DB dan n g2 m er desa
denga menu san des Tok
n runka ank a di oh
melib n ulo wil ma
atkan angka n aya sya
masy kejadi h rak
araka an kec t
t kasus am Da
DB ata n
n war
san ga
ank diw
ulo ilay
n ah
des
a
5 Penan Fogg Memb 200 100 Ba M Ten Nyamu Din
ggula ing unuh met -15 han es aga k kes
ngan focu nyam er 0 kim in dar dewasa
kasus s uk dis ru ia fo i mati
DB dewas ekit ma pen gg din Tidak
a ar h gas in as ada
px apa g kes kasus
DB n DB
KAP PROGRAM DBD UPT PUSKESMAS SANANKULON 18
eha diwilay
tan ah
terseb
ut

3. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)


Merupakan penetapan rincian rencana pelaksanaan kegiatan Demam
Berdarah Dengue berdasarkan RUK

Contoh matrik :
N Upa Kegia Sas Targ Vo Rincia Lo Ten Ja Tot Su
o ya tan ara et l.K n ka aga d al mb
Kes n eg Pelak si wa Ang er
ehat sanaa l gar Bia
an n an ya

1. Pelaksanaan
Melaksanaan kegiatan Demam Berdarah Dengue sesuai dengan
jadwal yang telah disusun bersama.
Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiatan DBD
2. Pemantauan
Tindakan pengamatan yang dilakukan secara terus-menerus
terhadap pelaksanaan program DBD dengan tujuan memberikan
umpan balik pada pengelolaan upaya pemberantasan penyakit
DBD untuk perbaikan dan optimalisasi pelaksanaan upaya
pemberantasan penyakit DBD. Dilakukan untuk :
a. Menetapkan masalah dan situasi
b. Menganalisis penyebab dan faktor yang mempengaruhi
c. Merumuskan dan merevisi upaya solusi
3. Penilaian dan Evaluasi

KAP PROGRAM DBD UPT PUSKESMAS SANANKULON 19


Merupakan proses sistematis yang mempelajari pengalaman
pembelajaran upaya pemberantasan penyakit DBD sebagai upaya
meningkatkan kualitas rancangan perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan upaya pemberantasan penyakit DBD yang baru.

Rentang waktu :
a. Evaluasi pra kegiatan pemberantasan penyakit DBD
b. Evaluasi sewaktu pelaksanaan pemberantasan penyakit DBD
sedang berlangsung
c. Evaluasi setelah upaya pemberantasan penyakit DBD
dilakukan

KAP PROGRAM DBD UPT PUSKESMAS SANANKULON 20


BAB V
LOGISTIK

A. Manajemen Logistik
Penanggung jawab upaya merencanakan logistik kebutuhan
kegiatan meliputi jenis dan jumlah yang diperlukan. Di dalam
merencanakan logistik penanggung jawab bisa merencanakan
bersama sama dengan pelaksana upaya dan diusulkan pada tim
perencana puskesmas.
B. Jenis-Jenis Logistik
1. Alat tulis
2. Alat kesehatan
3. Bahan habis pakai
4. Materi kegiatan : brosur, liflet, lembar balik, lembar kuesioner
dan handout
5. LCD dan Laptop
6. Makan minum untuk kegiatan kelas

KAP PROGRAM DBD UPT PUSKESMAS SANANKULON 21


BAB VI
KESELAMATAN SASARAN/PASIEN

A. Keselamatan Sasaran Program/ Pasien


Pelaksanaan pelayanan UKM diselenggarakan dengan senantiasa
memperhatikan keselamatan pasien/ sasaran program melalui
mekanisme pelaporan sesuai dengan Indeks Keselamatan Pasien (IKP)
yang telah ditetapkan.
Mutu pelayanan kesehatan adalah kinerja yang menunjuk pada
tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, yang disatu pihak dapat
menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat
kepuasan rata-rata penduduk, serta dipihak lain tata cara
penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang
telah ditetapkan

B. Risiko yang mungkin terjadi pada sarana pelayanan upaya


Pemberantasan penyakit DBD adalah:
1. Risiko yang terkait dengan pelayanan sasaran/ pasien
2. Risiko yang terkait dengan sarana dan prasarana
3. Risiko financial
4. Risiko lain (yang lain, misalnya yang terkait dengan penggunaan
kendaraan/alat transportasi, misalnya ambulans, vans, sepeda
motor dsb)

Untuk mencegah terjadinya kasus diatas maka pelayanan puskesmas


dalam melaksanakan pelayanannya harus senantiasa memperhatikan
Keselamatan pasien (patient safety). Upaya Keselamatan Pasien adalah
reduksi dan meminimalkan tindakan yang tidak aman dalam sistem
pelayanan kesehatan sebisa mungkin melalui pratik yang terbaik untuk
mencapai luaran klinis yang optimum.

C. Sasaran Keselamatan Sasaran/ Pasien meliputi :


1. Ketepatan identifikasi sasaran/ pasien;
2. Peningkatan komunikasi yang efektif;
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai;
4. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat sasaran/ pasien
KAP PROGRAM DBD UPT PUSKESMAS SANANKULON 22
5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan;
6. Pengurangan risiko pasien jatuh

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

A. Keselamatan Kerja
Puskesmas merupakan tempat kerja yang mempunyai resiko
kesehatan maupun penyakit akibat kecelakaan kerja. Oleh karena itu
petugas puskesmas tersebut mempunyai resiko tinggi karena sering
kontak dengan agent penyakit menular, dengan darah dan cairan tubuh
maupun tertusuk jarum suntik bekas yang mungkin dapat berperan
sebagai transmisi beberapa penyakit seperti hepatitis B, HIV AIDS dan
juga potensial sebagai media penularan penyakit yang lain.

B. Tujuan Keselamatan Kerja


1) Meningkatnya kemampuan tenaga puskesmas memecahkan
masalah kesehatan kerja diwilayah kerja puskesmas.
Teridentifikasinya permasalahan kesehatan kerja dilingkungan
Puskesmas
2) Teridentifikasi potensi masyarakat diwilayah kerja puskesmas
kawasan
3) Terlaksananya pelayanan kesehatan kerja yang berkualitas.
4) Terselenggaranya kemitraan dengan para pengandil dalam
pelayanan
5) Terselenggaranya koordinasi lintas program dan lintas sektor

C. Strategi Keselamatan Kerja


1) Melindungi petugas dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin
timbul dari pekerjaan dan lingkungan kerja.
2) Membantu petugas menyesuaikan diri dengan pekerjaannya.
KAP PROGRAM DBD UPT PUSKESMAS SANANKULON 23
3) Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik, mental, maupun
sosial
4) Pakai APD pada tindakan tertentu
5) Senantiasa melaksanakan pelayanan sesuai dengan SOP

D. Pengelolaan Kesehatan Petugas


Pelaksanaan pelayanan UKM di Puskesmas Sanankulon
diselenggarakan dengan senantiasa memperhatikan keselamatan
kerja tenaga kesehatan.

E. Pencatatan dan Pelaporan


Semua kejadian yang berkaitan dengan keselamatan kerja di catat
dan dilaporkan kepada pimpinan

KAP PROGRAM DBD UPT PUSKESMAS SANANKULON 24


BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

A. Pengendalian Mutu Upaya Pemberantasan penyakit DBD


Pengendalian mutu dilaksanakan dengan cara menentukan
Indikator mutu yang ditetapkan berdasarkan standart kinerja/
standart pelayanan minimal yang meliputi indikator penyelenggaraan
upaya puskesmas.
Perencanaan disusun dengan memperhatikan kebutuhan dan
harapan sasaran, hak dan kewajiban sasaran, serta upaya untuk
mencapai sasaran kinerja yang ditetapkan.

B. Tujuan Pengendalian Mutu Upaya Pemberantasan penyakit DBD


1) Terwujudnya pelayanan berkualitas
2) Untuk meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap kualitas
pelayanan di puskesmas
3) Untuk meningkatkan cakupan pelayanan

C. Jenis Kegiatan Pengendalin Mutu Upaya Pemberantasan penyakit


DBD
1) Melaksanakan kegiatan sesuai rencana kerja tahunan program
upaya pemberantsan penyaki DBD
2) Pelaksanaan kegiatan berdasarkan SOP
3) Menentukan Indikator Mutu upaya pemberantasan penyakit DBD
4) Audit Internal

KAP PROGRAM DBD UPT PUSKESMAS SANANKULON 25


BAB IX
PENUTUP

Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan puskesmas dan lintas


sektor terkait dalam pelaksanaan upaya pemberantasan penyakit DBD
dengan tetap memperhatikan prinsip proses pembelajaran dan manfaat.

Keberhasilan kegiatan upaya pemberantasan penyakit DBD


tergantung pada komitmen yang kuat dari semua pihak terkait dalam
upaya meningkatkan kemandirian masyarakat dan peran serta aktif
masyarakat dalam bidang kesehatan.

KAP PROGRAM DBD UPT PUSKESMAS SANANKULON 26


KAP PROGRAM DBD UPT PUSKESMAS SANANKULON 27

Anda mungkin juga menyukai