A. PENDAHULUAN
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi virus akut yang
disebabkan oleh virus dengue yang ditandai demam 2-7 hari disertai dengan manifestasi
perdarahan, penurunan trombosit (trombositopenia), adanya hemokonsentrasi yang
ditandai kebocoran plasma (peningkatan hematokrit, asites, efusi pleura,
hipoalbuminemia). Dapat disertai gejala-gejala tidak khas seperti nyeri kepala, nyeri otot
dan tulang, ruam kulit, atau nyeri belakang bola mata.
Tidak semua yang terinfeksi virus dengue akan menunjukkan manifestasi DBD
berat. Ada yang hanya bermanifestasi demam ringan yang akan sembuh dengan
sendirinya atau bahkan ada yang sama sekali tanpa gejala sakit (asimtomatik). Sebagian
lagi akan menderita demam dengue saja yang tidak menimbulkan kebocoran plasma dan
mengakibatkan kematian.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebarluasan DBD antara lain : Perilaku
masyarakat, perubahan iklim (climate change) global, pertumbuhan ekonomi,
ketersediaan air bersih. Sampai saat ini belum ada obat atau vaksin yang spesifik. Cara
yang dapat dilakukan saat ini dengan menghindari atau mencegah gigitan nyamuk
penular DBD.
Oleh karena itu upaya pengendalian DBD yang penting pada saat ini adalah
melalui upaya pengendalian nyamuk penular dan upaya membatasi kematian karena
DBD. Atas dasar itu maka upaya pengendalian DBD memerlukan kerja sama dengan
program dan sektor terkait juga peran serta masyarakat .
B. LATAR BELAKANG
Perkembangan penyakit DBD di wilayah Puskesmas Poopo ada kecenderungan
naik turun namun kasusnya dan kematian selalu ada setiap tahunnya. Kasus DBD di
Puskesmas Poopo merupakan kasus yang endemis karena setiap tahun terjadi kejadian
kasus DBD. Pada tahun 2017 terdapat 3 kasus DBD, pada tahun 2018 terjadi
penurunan sebanyak 3 kasus DBD, dan pada tahun 2019 dari januari sampai desember
terjadi peningkatan sebanyak 3 kasus DBD.
Penemuan dan penanganan kasus DBD di Puskesmas Poopo sejalan dengan
dengan Visi ,Misi dan tata nilai Puskesmas Poopo dan Standar Pelayanan Minimal
(SPM) tingkat puskesmas dilaksanakan untuk menurunkan prevalensi Kasus DBD.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terwujudnya individu dan masyarakat yang mampu mencegah dan melindungi
diri dari DBD melalui optimalisasi kegiatan PSN 3M Plus dan kebersihan lingkungan
bebas DBD.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit DBD
b. Mencegah terjadinya penularan kasus DBD
c. Menentukan tindakan penanggulangan kasus DBD
F. SASARAN
1. Sasaran pembinaan Secara Langsung
Masyarakat Daerah ditemukannya Kasus DBD dan daerah endemis DBD
2. Sasaran Pembinaan Tidak Langsung
Pembinaan lintas sector terutama kader Jumantik mengaktifan gerakan PSN satu
rumah satu Jumantik, Sekolah dan Fasilitas Umum lainnya.
4 Pencegahan
5 Penyuluhan
6 Evaluasi
Mengetahui
Kepala Puskesmas Poopo Penanggung Jawab Program