Anda di halaman 1dari 4

X

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI (PE) DBD UPT PUSKESMAS SUKOREJO
Tahun 2022

A. PENDAHULUAN
Demam berdarah dengue merupakan masalah kesehatan yang ditemukan di
daerah tropis dan sub tropis,terutama daerah perkotaan. Di Indonesia, DBD telah
menjadi masalah kesehatan masyarakat selama 30 tahun terakhir dan telah
menyebar di seluruh provinsi dan 75 % dari seluruh jumlah kabupaten / kota. Untuk
mencegah dan menanggulangi DBD sampai saat ini hanya dapat dilakukan dengan
cara pencegahan secara promotif dan preventif dengan pemberantasan nyamuk
vektor dan penyuluhan kesehatan. Pemberantasan sarang nyamuk dilakukan
dengan cara 3M, yakni: menguras,menutup tempat penampungan air dan
mengubur / membuang barang bekas yang dapat menampung air hujan plus
menaburkan bubuk larvasida. Selain itu penyuluhan terhadap masyarakat
memahami DBD sangatlah penting. Disamping upaya pencegahan dan
penanggulangan masalah DBD, hal yang perlu dilakukan adalah penyelidikan
epidemiologi (PE) guna mengetahui intensitas masalah yang terjadi. Hal ini
kemudian untuk menentukan ada atau tidaknya KLB DBD serta menentukan jenis
tindakan yang tepat dan efisien. Pemeriksaan ini terdiri dari kegiatan memeriksa
jentik ditempat penampungan air di dalam dan diluar rumah warga serta mencari
tersangka DBD lain dengan menanyakan penderita demam dalam kurun waktu 1
minggu sebelumnya atau 3 minggu sebelumnya.

B. LATAR BELAKANG
Demam Berdarah Dengue adalah demam tinggi mendadak 2 – 7 hari tanpa
penyebab yang jelas, terdapat tanda - tanda perdarahan ada pembesaran hati dan
dapat timbul syok (pasien gelisah nadi cepat dan lemah, kaki tangan dingin ,kulit
lembab ,kesadaran menurun). Pada pemeriksaan laboratorium terdapt
hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit 20 %) dan trombositopeni (Trombosit <
100.000 / mm3).
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan
masyarakat dan merupakan salah satu penyakit menular yang potensial
menimbulkan kejadian luar biasa, terutama pada musim penghujan. Pentingnya
menanggulangi penyakit DBD dengan melakukan kegiatan penyelidikan
epidemiologi DBD di kegiatan PSN yang sudah digalakan oleh pemerintah kota
Mojokerto benar – benar harus dijalankan dengan baik,karena hal ini yang dapat
menekan adanya kasus DBD.
X

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Melakukan tindakan penanggulangan dan pengendalian serta melakukan
analisa terhadap berbagai faktor yang berhubungan dengan penyakit DBD
2. Tujuan Khusus
1. Memastikan kebenaran kasus ( D B D )
2. Mengetahui kemungkinan kecenderungan terjadinya penyebarluasan penyakit
DBD di lokasi.
3. Mengetahui gambaran situasi penyakit dan saran alternatif pencegahannya.
4. Melakukan penanggulangan DBD di lokasi.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN


Kegiatan pokok:
Bersama dengan lintas program dan lintas sector terkait merencanakan dan
melaksanakan kegiatan penanggulangan DBD sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
Rinciankegiatan:
1. Kegiatan yang dilakukan dalam gedung sehubungan dengan perdarahan DBD
yang dating ke Puskesmas
Pemeriksaan dan Deteksi Dini DBD
a. Anamnesis (wawancara) penderita / keluarga tentang keluhan yang
dirasakan.
b. Observasi sehubungan ada perdarahan / tidak.
c. Observasi terhadap tanda-tanda vital
d. Uji Tourniquet (Rumple Leede).
e. PemeriksaanLaboratoris.
2. Kegiatan yang dilakukan di luar gedung
a. Pengamatan epidemologi ( Survey lens Epidemologi)
b. Penyuluhan kepada masyarakat
c. PSN

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Setelah menemukan / menerima laporan adanya kasus, petugas mencatat
dalam buku catatan harian penderita DBD
2. Petugas menyiapkan peralatan survei, seperti: tensimeter, senter, formulir PE dan
surat tugas
3. Petugas menginformasikan kepada kades/lurah, ketua RW/RT bahwa di
wilayahnya ada penderita DBD dan akan dilakukan PE
4. Masyarakat di lokasi tempat tinggal penderita membantu kelancaran PE
X

5. Pelaksanaan PE,sebagai berikut :


a. Petugas puskesmas memperkenalkan diri,lalu melakukan wawancara dengan
keluarga
b. Bila ditemukan penderita demam tanpa sebab yang jelas pada saat
itu,dilakukan pemeriksaan kulit dan dilakukan uji tourniquet
c. Melakukan pemeriksaan jentik pada tempat-tempat penampungan air di dalam
maupun doluar rumah / bangunan
d. Kegiatan ini dilakukan pada radius 100 meter dari tempat tingal penderita
e. Bila penderita adalah siswa sekolah,maka PE dilakukan juga disekolah
f. Hasil pemeriksaan adanya penderita DBD lainnya dan hasil pemeriksaan
terhadap penderita demam ( tersangka DBD ) dan pemeriksaan jentik dicatat
dalam formulir PE
g. Hasil PE segera dilaporkan kepada dinas kesehatan untuk tindak lanjut
lapangan
h. Berdasarkan hasil PE dilakukan penanggulangan fokus

F. SASARAN

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

H. TATA NILAI DAN BUDAYA KERJA


a. Profesional
Memiliki kemampuan, ketrampilan, kompetensi dalam memberikan pelayanan
sesuai prosedur yang ditetapkan.
b. Aman
Adanya perlindungan terhadap bahaya yang mungkin timbul dari pelayanan yang
diberikan.

I. PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR


1. Lintas Program
a) PROMKES
Melaksanakan promosi kesehatan
b) KESLING
Koordinasi dalam penanganan jika terjadi kasus akibat lingkungan
X

2. Lintas Sektor
1. CAMAT
Mendukung adanya kegiatan
2. LURAH
Sebagai fasilitator kegiatan sehingga kegiatan berjalan dengan lancar
dimasyarakat.
3. TOMA/TOGA adalah sarana penyampai yang baik

J. MONITORING DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan kegiatan dilakukan setiap selesai melakukan kegiatan dan evaluasi
dilakukan setiap bulan setelah pelaksanaan kegiatan oleh Kepala Puskesmas
bersama penanggung jawab program P2 DBD dan lintas program lainnya.
2. Hasil kegiatan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas dan disampaikan pada
kegiatan Rapat minilok Puskesmas.

K. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Setelah melaksanakan kegiatan PE DBD, hasil kegiatan langsung dilaporkan
kepada dinas kesehatan dan evaluasi kegiatan dilakukan setiap bulan setelah
pelaksanaan kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai