Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN SURVEILANS

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DEMAM BERDARAH DENGUE


(DBD) PUSKESMAS SUMPIUH II

No Dokumen :

Tanggal Terbit :

Nomor Revisi :

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS

DINAS KESEHATAN

TAHUN 2019
KERANGKA ACUAN KEGIATAN SURVEILANS
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DBD

A. Pendahuluan
Demam Berdarah merupakan salah satu penyakit menular yang sering
menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) , nyamuk penularnya Aedes Aegepty dan
Virus Dengue tersebar luas di sebagiaan besar wilayah Indonesia , sehingga
penularan DBD dapat terjadi di semua tempat / wilayah yang terdapat nyamuk
penular penyakit tersebut.
Setiap di ketahui adanya penderita DBD Segera di tindak lanjuti dengan kegiatan
Penyelidikan Epidemiologi (PE) sehingga kemungkinan penyebaran DBD dapat di
batasi dan KLB dapat di cegah.
Dalam melaksanakan kegiatan pemberantasan DBD sangat diperlukan peran serta
masyarakat, baik untuk membantu kelancaran, pelaksanaan kegiatan
pemberantasan maupun dalam memberantas jentik nyamuk penularnya.

B. Latar Belakang
Demam Berdarah Dengue masih menjadi masalah kesehatan yang cukup serius di
Indonesia khususnya di Jawa Tengah. Penyakit DBD adalah penyakit menular
yang di sebabkan oleh virus dengue yang di tularkan melalui gigitan nyamuk Aedes
Aegepty, Penyebaran kasus DBD cenderung meluas dari tahun ke tahun di Jawa
Tengah, CFR karena DBD juga masih tinggi.
KLB DBD yang terus meningkat dari tahun ke tahun membutuhkan
penanganan yang baik, serius dan benar pada semua kejadian . Di harapkan
dengan penanganan yang baik seriua dan benar maka KLB dapat di tanggulangi
dan di cegah. Untuk menangani KLB DBD dengan baik , serius dan benar di
perlukan suatu petunjuk prosedur tetap yang layak di gunakan di seluruh jajaran
kesehatan.

C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


a. Khusus Tujuan Umum
Mengetahui potensi penularan dan penyebaran DBD lebih lanjut serta tindakan
penanggulangan yang perlu di lakukan di wilayah di sekitar tempat tinggal
penderita.
b. Tujuan Khusus:
1) Mengetahui adanya penderita dan tersangka DBD lainnya.
2) Mengetahui ada tidaknya jentik nyamuk penular DBD
3) Menentukan jenis tindakan (Penanggulangan Fokus) yang akan di
lakukan.

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


1. Setelah menemukan atau menerima laporan adanya penderita DBD,
petugas puskesmas atau programmer DBD segera berkoordinasi dengan
Nakes Desa Perawat atau Bidan setempat. Kalau penderita MRS meminta
KDRS di RS setempat.
2. Menyiapkan peralatan survey, seperti: Formulir PE, senter dan ATK.
3. Memberitahu Kades atau ketua RW/RT setempat bahwa wilayahnya ada
penderita DBD dan akan di laksanakan PE.
4. Masyarakat di lokasi tempat tinggal penderita dimohon untuk membantu
kelancaran pelaksanaan PE.
5. Pelaksanaan PE
E. Cara Melaksanakan Kegiatan
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah:

1. Petugas puskesmas memperkenalkan diri dan selanjutnya wawancara dengan


keluarga, untuk mengetahui ada tidaknya penderita DBD/Panas yang lainnya
serta kemungkinan sebab terjadinya DBD.
2. Melakukan pemeriksaan jentik pada tempat penampungan air (TPA) dan
tempat–tempat lain yang menjadi tempat berkembangbiakan nyamuk Aedes
Aegypti baik di dalam maupun di luar rumah/bangunan.
3. Kegiatan dilaksanakan ± 20 rumah di sekitar tempat tinggal penderita.
4. Bila penderita adalah siswa sekolah ,maka PE dilakukan juga di sekolah siswa
yang bersangkutan.
5. Hasil pemeriksaan adanya penderita lain dan hasil pemeriksaan terhadap
penderita demam (tersangka DBD) dan pemeriksaan jentik dicatat dalam
formulir PE.
6. Hasil PE dilaporkan kepada Dinas kesehatan kabupaten untuk kemudian
ditindak lanjuti.
7. Berdasarkan hasil PE yang terdapat penderita DBD 3 orang di lakukan
Penanggulangan Fokus.

F. Sasaran
Seluruh desa di wilayah kerja Puskesmas Sumpiuh II.

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan dan Petugas


Penyelidikan Epidemiologi dilakukan pada:
Hari/ tanggal :
Tempat :
Waktu :
Petugas :

H. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi proses dilaksanakan dengan mengisi blangko monotoring pelaksanaan
kegiatan dan dilaporkan kepada Penanggung Jawab Program setelah selesai
kegiatan
I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Pencatatan dilakukan dengan mengisi form penyelidikan epidemiologi kasus DBD.

Pelaporan dilakukan dengan membuat laporan kegiatan yang telah dilakukan


meliputi surat tugas dari atasas, risalah kegiatan atau notulen pertemuan, daftar
hadir jika bentuknya pertemuan setiap selesai kegiatan
Evaluasi kegiatan dilakukan dengan membandingkan antara rencana dengan
pelaksanaan kegiatan memuat jenis kegiatan, kesesuaian/ ketidaksesuaian
dengan rencana, analisis permasalahan/ masukan/ umpan balik, rencana tindak
lanjut setiap selesai pelaksanaan kegiatan

Anda mungkin juga menyukai