Anda di halaman 1dari 3

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI

DBD
No.Dokumen : / / /SOP/IV/2017
No. Revisi :0
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3
Makmur S.Perangin-
Puskesmas PuntiKayu angin,SKM.MKM
Palembang NIP. 197710182003121004

1. Pengertian Penyelidikan epidemiologi Demam Berdarah adalah upaya kewaspadaan


dini dan respon kejadian penyakit DBD

2. Tujuan Sebagai acuan untuk mengetahui potensi penularan dan penyebaran DBD
lebih lanjut serta tindakan penanggulangan yang perlu dilakukan di wilayah
sekitar tempat tinggal penderita

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Punti Kayu Nomor / / /SK/I /2017


tentang jenis jenis layanan Puskesmas Punti Kayu

4. Referensi Departemen Kesehatan RI. Pemberantasan sarang nyamuk demam


berdarah dengue. Katalog Dalam Terbitan Departemen Kesehatan RI; 2007

5. Alat dan Bahan 1. Alat tulis

2. Formulir PE

3. Tensimeter

4. Stetoskop

5. Senter

6. Sarung tangan

7. Surat tugas
1. Setelah menemukan atau menerima laporan adanya penderita DBD,
6. Langkah - langkah
petugas Puskesmas/Koordinator Surveilans segera mencatat dalam form
penyelidikan epidemiologi DBD

2. Menyiapkan peralatan survei seperti tensimeter, senter, formulir PE, dan


surat tugas.

3. Memberitahukan kepada Lurah/Kades dan Ketua RW/RT setempat


bahwa di wilayahnya ada tersangka/penderita DBD dan akan
dilaksanakan PE.

4. Pelaksanaan PE sebagai berikut :


a. Petugas Puskesmas memperkenalkan diri dan selanjutnya
melakukan wawancara dengan keluarga, untuk mengetahui ada
tidaknya penderita infeksi dengue lainnya (sudah ada konfirmasi
dari RS atau unit yankes lainnya), dan penderita demam saat itu
dalam kurun waktu 1 minggu sebelumnya.

b. Bila ditemukan penderita demam tanpa sebab yang jelas, dilakukan


pemeriksaan kulit (petekie), dan uji torniquet untuk mencari
kemungkinan adanya suspek infeksi dengue.

c. Melakukan pemeriksaan jentik pada tempat penampungan air (TPA)


dan tempat-tempat lain yang dapat menjadi tempat
perkembangbiakan nyamuk aedes baik di dalam maupun di luar
rumah/bangunan.

d. Kegiatan PE dilakukan dalam radius 100 meter dari lokasi tempat


tinggal penderita.

e. Bila penderita adalah siswa sekolah dan pekerja, maka selain


dilakukan di rumah penderita tersebut, PE juga dilakukan di
sekolah/tempat kerja penderita.

f. Hasil pemeriksaan adanya penderita infeksi dengue lainnya dan


hasil pemeriksaan terhadap penderita suspek infeksi dengue dan
pemeriksaan jentik dicatat dalam formulir PE (Lampiran 1).

g. Hasil PE dilaporkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota


Palembang pada laporan mingguan (W2), untuk tindak lanjut
lapangan dikoordinasikan program kesehatan lingkungan

h. Bila hasil PE positif (Ditemukan 1 atau lebih penderita infeksi


dengue lainnya dan/atau >3 penderita suspek infeksi dengue, dan
ditemukan jentik (>5%), dilakukan penanggulangan fokus (fogging
fokus, penyuluhan PSN 3M Plus dan larvasida selektif, sedangkan
bila negatif dilakukan PSN 3M Plus, larvasida selektif dan
penyuluhan.

7. Bagan Alir
Penderita DBD ditemukan

Penyelidikan Epidemiologi
Pencarian penderita atau
tersangka DBD lainnya

Pemeriksaan jentik jentik

Jika Ditemukan (PE Positif) Jika Tidak Ditemukan (PE Negatif)

1. ≥ 1 penderita DBD Lainnya 1. ≥ 1 penderita DBD Lainnya

2. ≥ 3 orang tersangka DBD 2. ≥ 3 orang tersangka DBD

3. Lakukan ruample Leed 3. Ditemukan Jentik (≥5%)

4. Ditemukan Jentik (≥5%)

Penanggulangan Fogging, PSN PSN 3M plus,


3M plus, larvasida selektif penyuluhan

8. Hal-hal yang Kriteria Fogging Fokus harus memenuhi 2 kriteria berikut :


perlu 1. Bila ditemukan 1 atau lebih penderita infeksi dengue lainnya dan/atau
diperhatikan ada >3 suspek/tersangka infeksi dengue, dan

2. Ditemukan jentik (>5%) dari rumah/bangunan yang diperiksa

9. Unit terkait Program Kesehatan Lingkungan, Program Promosi Kesehatan

10. Dokumen terkait SOP Ruample Leed Test

SOP Pemeriksaan Jentik Jentik

Anda mungkin juga menyukai