Anda di halaman 1dari 12

KEBIJAKAN & STRATEGI

PELAKSANAAN PROGRAM
IMUNISASI NASIONAL
Oleh :
dr. Anthon Rerung Pasari
Kepala Dinas Kab. Tana Toraja

Disampaikan pada Pertemuan Tenaga Teknis Kampanye


Campak dan Rubella
Hotel Sangalla, 22 Mei 2018
Tujuan Penyelenggaraan Imunisasi

Menurunkan kesakitan, kecacatan & kematian akibat Penyakit yang


Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
dengan menggunakan vaksin

Tuberculosis Difteri Pertusis Tetanus Polio Campak Hepatitis B

Hemophillus Pneumonia Human Papiloma Rubella rotavirus HIV


Influenzae type B Virus Malaria
DENGUE
DENGUE
KEBERHASILAN
IMUNISASI
ABAD 20
 Eradikasi Cacar (Variola),
1977 kasus Cacar terakhir, Somalia 
1980  Imunisasi Cacar Stop

ABAD 21
 Eliminasi Eradikasi Polio: Eliminasi
Tetanus 2006 Indonesia Campak &
Maternal 2014 Regional Rubella 2020
dan Asia
Neonatal Tenggara
 Mei 2016 2020 ?? Eradikasi?
1. Mempertahankan INDONESIA BEBAS
POLIO

2. Mempertahankan pencapaian
ELIMINASI TETANUS MATERNAL
DAN NEONATAL (MNTE)

3. Mencapai ELIMINASI CAMPAK DAN


PENGENDALIAN RUBELA/CRS
 Pelaksanaan Crash Program
Campak di 183 kab/kota 28
provinsi Agustus 2016
 Pelaksanaan Kampanye Imunisasi
MR  2017 - 2018
 Introduksi Vaksin MR
menggantikan vaksin Campak pada
imunisasi rutin
Jadwal Imunisasi
Rutin Nasional Usia
Imunisasi Dasar
(Bln)
< 24 jam HB0
Health Minister 1 BCG, OPV1

Decree 2 DPT-HB-Hib1, OPV2 dan PCV*


3 DPT-HB-Hib2, OPV3 dan PCV*
No.12/2017
4 DPT-HB-Hib3, OPV4, IPV
9 Campak/MR
10 JE**
Imunisasi
Imunisasi Lanjutan
DPT-HB-Hib4 12 PCV*
Campak/MR dan - DT - Td - Td HPV*
DPT-HB-Hib - Campak/MR
18 Bulan
- HPV*

1 SD 2 SD 5 SD 6 SD

* Demonstration Program di wilayah terpilih ** Dilaksanakan di wilayah endemis


TARGET PROGRAM IMUNISASI
INDIKATOR RPJMN/RENSTRA 2015-2019

2015 2016 2017 2018 2019


No. Indikator
Target Target Target Target Target

% kab/kota yang
mencapai 80 %
1 75 80 85 90 95
imunisasi dasar
lengkap

% anak usia 0 sampai


11 bulan yang
2 91 91,5 92 92,5 93
mendapat imunisasi
dasar lengkap

% anak usia baduta


mendapat imunisasi
3 35 40 45 75 95
DPT-HB-Hib lanjutan
Tantangan Pelaksanaan Program
Imunisasi
 Masyarakat belum familier dengan pelaksanaan imunisasi lanjutan
baduta  sudah mendapat campak/ MR di usia 9 bulan = lengkap
 Masih banyak rumor negatif tentang imunisasi (black campaign).
 Takut KIPI
 Masalah Geografis terutama untuk daerah-daerah yang sulit
terjangkau;
 Kualitas pelayanan imunisasi belum merata, terutama dalam hal
Sumber Daya Manusia (SDM) termasuk tingginya tingkat pergantian
petugas terlatih;
 Sistem Pencatatan dan pelaporan yang belum berjalan optimal;
 Penerapan One Gate Policy atau sistem satu pintu mengenai vaksin
didaerah belum berjalan optimal, terutama dalam hal koordinasi
antara pengelola program dengan pengelola vaksin sehingga
menyebabkan keterlambatan pendistribusian vaksin ke daerah
Strategi Penguatan Imunisasi
Peningkatan cakupan imunisasi yang
tinggi dan merata serta terjangkau
melalui kegiatan
Sweeping dan Drop-out Follow Up
(DOFU) DAERAH SULIT:

Backlog Fighting (BLF) MoU dengan LS terkait untuk dukungan


Crash Program dalam menjangkau daerah sulit (TNI,
POLRI, Swasta)
Peningkatan kualitas pelayanan imunisasi Mewajibkan kegiatan SOS sebagai strategi
melalui : utama untuk daerah sulit (dikuatkan
Petugas yang kompeten dengan PERDA)

Peralatan & logistik yang memenuhi


standar
Penggerakan Masyarakat untuk Mau dan
Mampu menjangkau pelayanan imunisasi
 Pemberdayaan organisasi
kemasyarakatan, Organisasi Profesi &
Lintas Sektor-Lintas Program
Peran Serta Masyarakat :
Konsep Dasar

Pelaksanaan kegiatan imunisasi :


• Sesuai dengan kesepakatan antara petugas kesehatan
dan masyarakat
 lokasi,
 waktu pelaksanaan,
 kader yang akan membantu,
 logistik yang dibutuhkan dan
 jenis pelayanan lainnya yang dibutuhkan

• Dapat dirasakan menjadi milik masyarakat, sehingga


dapat berjalan dengan optimal dan berkesinambungan
Lakukan Analisis Situasi
Dalam Memahami
Karakteristik Masyarakat
Gali dan pahami “karakteristik"
masyarakat :
• Suku mana mereka berasal
• Agama yang dianut
• Kebiasaan yang diyakini
• Adat istiadat yang berlaku
• Budaya turun temurun
• Norma yang dipatuhi dalam kehidupan mereka
• Mayoritas mata pencaharian penduduk setempat

“Pintu Masuk” dari mana pendekatan harus dimulai pada masyarakat tsb
2. Ajak mereka berfikir kritis
1. Mulai dari masyarakat sendiri

6. Lakukan Evaluasi &RTL 3. Lakukan analisis kearah pemahaman bersama

5. Lakukan Tindakan 4. Capai pengetahuan kesadaran, perilaku


baru rancang tindakan

Tidak partisipatif Inisiatif Partisipatif


dari pihak luar Inisiatif dari masy
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai