DAN HPV)
IMUNISASI
PCV
BEBAN PENYAKIT PNEUMONIA
Source: The United Nations Children's Fund (UNICEF). Comitting to Child Survival: A Progress Renewed. Progress Report 2015. UNICEF. September 2015. http://www.unicef.org/publications/index_83078.html. Accessed January 22, 2016
BEBAN PENYAKIT PNEUMONIA DAN DIARE
PROPORSI PENYEBAB KEMATIAN POST NEONATAL (29 HARI – 11 BULAN) PROPORSI PENYEBAB KEMATIAN ANAK BALITA (12-59
DI INDONESIA TAHUN 2020 BULAN)
DI INDONESIA TAHUN 2020
Sumber: Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2021. Laporan Ditjen Kesehatan Masyarakat, Kemenkes RI, 2021
Di Indonesia, Pneumonia dan Diare masih menjadi penyebab utama kematian pada bayi dan balita
Kematian pada bayi (<12 bulan) 14,5% disebabkan pneumonia dan 9,8% diare
Kematian pada anak balita (12-59 bulan) disebabkan pneumonia sebesar 5,05% dan 4,55% oleh Diare.
Kebijakan Global: WHO position paper, 2007
SLIDE ITAGI
5
Kajian dan Evaluasi ITAGI, 21 Februari 2020
SLSI LDIED EIT
6
INDIKATOR ANTIGEN BARU DALAM RENSTRA 2022-2024
TARGET
INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
2022 2023 2024
Persentase bayi usia Persentase anak usia 0-11 bulan yang mendapat
0-11 bulan yang imunisasi dasar antigen baru, meliputi imunisasi PCV
mendapat antigen 90% 100% 100% dan imunisasi rotavirus sesuai dosis jenis vaksin yang
baru digunakan dalam kurun waktu satu tahun
Indikator yang digunakan untuk imunisasi PCV adalah capaian imunisasi PCV 2
DASAR PELAKSANAAN PERLUASAN TAHUN 2022
2) Jika anak di atas usia 12 bulan belum pernah mendapat imunisasi PCV, maka anak tersebut masih dapat
diberikan dua dosis imunisasi PCV dengan interval minimal 8 minggu sebelum berusia 24 bulan.
3) Jika anak belum mendapatkan imunisasi PCV lanjutan (dosis ke-3) pada usia 12 bulan, maka imunisasi
tersebut masih dapat diberikan sampai usia 24 bulan.
4) Jika anak di atas usia 24 bulan belum pernah mendapat imunisasi PCV, maka anak tersebut masih dapat
diberikan satu dosis imunisasi PCV sampai sebelum berusia 5 tahun.
Catatan:
- Ketentuan pemberian pada anak yang terlambat dilakukan dengan memperhatikan bahwa anak tersebut masuk dalam sasaran
introduksi imunisasi PCV (pada saat kick off berusia 2 bulan) lahir sesudah 13 Juni 2022 untuk daerah perluasan
IMUNISAS
I RV
WHO position paper, 2021
SLIDE ITAGI
• Secara global, rotavirus adalah penyebab utama diare dengan dehidrasi berat
pada anak usia < 5 th, diperkirakan > 500 000 kematian dan >2 juta perawatan
RS pada tahun 2000.
• Vaksin rotavirus harus disertakan dalam program imunisasi di setiap negara dan
dianggap sebagai prioritas terutama di negara dengan RVGE dan tingkat
kematian tinggi, seperti di Asia Selatan dan Tenggara dan Afrika sub-Sahara.
• Introduksi rotavirus vaksin harus disertai dengan langkah-langkah untuk
memastikan cakupan vaksinasi yang tinggi dan pemberian tepat waktu setiap
dosis
• 114 negara telah memasukkan vaksin Rotavirus dalam program imunisasi
nasionalnya
11
Kajian ITAGI – 27 Oktober 2021
SLIDE ITAGI
12
PENCEGAHAN PENULARAN DIARE
PROMOTIF PREVENTIF PERLINDUNGAN DETEKSI DINI &
SPESIFIK TATALAKSANA
Intervensi perubahan perilaku
melalui sosialisasi dan pembuatan
1. PHBS (ASI, MP ASI, air bersih, CTPS,
jamban, membuang tinja bayi
1.Imunisasi 1. Oralit dan Zinc
2. Surveilans aktif
Media KIE baik cetak maupun dengan benar) Rotavirus 3. Penemuan kasus aktif
elektronik dengan materi : 2. Penyehatan lingkungan (Stop BAB 4. LROA
1. PHBS sembarangan, CTPS, 2. Pemantauan kepatuhan 5. Penguatan kapasitas
2. CTPS pengelolaan air minum dan minum zinc pada balita petugas kesehatan
3. Penularan makanan RT, Pengamanan diare 6. Penguatan logistik
4. Pencegahan sampah RT, Pengamanan limbah 3. Suplementasi zinc di 7. Update pedoman
cair RT) lokasi manajemen program dan
3. Penyediaan air bersih bencana tatalaksana kasus
4. Pengelolaan sampah
5. Sarana pembuangan limbah
6. Penguatan SKD KLB diare
7. Kolaborasi LP dan LS dalam
pemeriksaan secara berkala kualitas
makanan dan air
8. Kontrol Reservoir
9. Kontrol transmisi
10.Kontrol populasi yang rentan
DASAR PELAKSANAAN
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NO HK.01.07/MENKES/1139/2022 TENTANG PEMBERIAN IMUNISASI ROTAVIRUS
2022 2023
KEBIJAK imunisasi.
• Sasaran pemberian imunisasi RV dimulai paling cepat pada
Luar Gedung
1 Hitung kembali dan catat vaksin RV yang digunakan, pastikan vial yang
masih utuh dan yang sudah digunakan dibawa kembali ke puskesmas
Jumlah vial vaksin yang
sudah digunakan
Jumlah vaksin yang dibawa ke pos
pelayanan
Jumlah vaksin utuh
PENTING!!
CATAT JUMLAH VAKSIN RV YANG DIGUNAKAN
2. Untuk vaksin yang belum digunakan (masih dalam keadaan tertutup) harus dikembalikan ke Puskesmas
untuk disimpan dalam vaccine refrigerator pada suhu yang direkomendasikan
3. Vaksin diberi tanda “K” dan didahulukan penggunaannya pada pelayanan berikutnya
dengan tetap memperhatikan tanggal kadaluarsa.
[2]
Pengelolaan Vaksin Setelah Pelayanan
Luar Gedung
Keterangan:
▸ Vaksin RV dosis pertama dan kedua
bersamaan dengan vaksin diberikan
PCV. OPV, DPT-HB-Hib dan
▸ Vaksin RV dosis ketiga diberikan bersamaan dengan
vaksin OPV, DPT-HB-Hib dan IPV.
DOSIS DAN CARA PEMBERIAN VAKSIN RV
Vaksin RV diberikan secara ORAL, dengan dosis 0,5 ml (5 tetes)
Lakukan skrining kesehatan, pastikan bayi dalam kondisi sehat dan tidak
memiliki kontra indikasi
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand
sanitizer sebelum dan sesudah melakukan imunisasi pada setiap sasaran
imunisasi
Siapkan vaksin RV yang akan digunakan
Bayi diposisikan yang nyaman, digendong dengan posisi bayi setengah duduk
sehingga pada saat diteteskan tidak tersedak dan tidak muntah. Berikan
dahulu imunisasi oral yaitu OPV lalu RV dan dilanjutkan imunisasi suntik yaitu
Penta, PCV/IPV
Catat hasil layanan imunisasi RV dengan menuliskan tanggal pemberian dan
no batch vaksin pada buku register kohort/rekam medis dan buku KIA, dan
dicatat secara elektronik dalam Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK).
IMUNISAS
I IPV2
Latar belakang pemberian IPV 2 dosis
SLIDE ITAGI
27
Rekomendasi Global
SLIDE ITAGI
28
Kajian ITAGI – 3 Agustus 2021
SLIDE ITAGI
• Pertemuan SAGE tanggal 5-7 Oktober 2020, mencatat bahwa produksi IPV
telah meningkat secara signifikan sehingga memungkinkan untuk
merencanakan pengenalan IPV 2 dosis ke dalam jadwal imunisasi rutin dari
94 negara yang saat ini menggunakan IPV satu dosis dan bOPV.
• ITAGI menyetujui untuk diberikan IPV-2 dosis dengan dukungan penuh dari
GAVI, yang akan dimulai tahun 2022
• Pemberian IPV dosis-2 dianjurkan bersamaan imunisasi MR pada usia 9 bulan
• Diperlukan perencanaan untuk bayi atau anak yang telah terlewat pemberian
IPV-1 dosis dikarenakan tidak tersedia stok vaksin selama periode 2019-2021
Introduksi Imunisasi Polio Suntik Dosis Kedua (IPV2)
ke dalam Imunisasi Rutin
PERLINDUNGAN
OPTIMAL
TERHADAP
POLIO
a. Pada awal pelaksanaan di tahun 2023 imunisasi IPV2 diberikan pada bayi usia 9-11
bulan (lahir mulai 13 Juni 2022) yang telah mendapatkan imunisasi IPV1
sekurang- kurangnya 4 minggu sebelumnya. Imunisasi kejar bagi anak usia ≥ 12
bulan belum dilaksanakan pada tahun 2023.
b. Mulai tahun 2024 dan seterusnya imunisasi IPV2 diberikan pada usia 9 bulan dengan
interval minimal 4 bulan dari imunisasi IPV1, bersamaan dengan
imunisasi Campak- Rubela. Imunisasi kejar dilaksanakan bagi anak yang belum
mendapatkan dua dosis imunisasi IPV hingga usia 59 bulan.
Bagi provinsi yang telah melaksanakan introduksi imunisasi IPV2 pada tahun 2022 (Provinsi
Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat) melanjutkan pemberian imunisasi IPV2 pada bayi usia 9
bulan dengan interval minimal 4 bulan dari IPV1 serta melaksanakan imunisasi kejar bagi anak
yang belum mendapatkan dua dosis imunisasi IPV hingga usia 59 bulan.
IMUNISAS
I HPV
Beban Penyakit Kanker Serviks
SLIDE ITAGI
33
Rekomendasi Global, WHO, SAGE, ACIP, JCVI -
2014
SLIDE ITAGI
34
WHO Position Paper, 2015
SLIDE ITAGI
35
Rekomendasi ITAGI, 15 Feb 2016
SLIDE ITAGI
KMK No.
HK.01.07/Menkes/1930/2022
SKB 4 MENTERI TENTANG PENYELENGGARAAN PENINGKATAN
STATUS KESEHATAN PESERTA DIDIK TAHUN 2022
SASARAN DAN JADWAL
Sasaran :
• Anak perempuan usia kelas 5 (dosis pertama) dan 6 (dosis kedua) SD/MI dan yang
sederajat
Jadwal
Target Vaksin Bulan
Sekolah Tidak Sekolah
Kelas 1 7 tahun Campak Rubella Agustus
DT November
Kelas 2 8 tahun Td November
Kelas 5 11 tahun Td November
HPV (dosis pertama)*) Agustus
• Percepatan introduksi beberapa antigen (vaksin) baru dimulai tahun 2022 dan
akan bertahap dimasukkan dalam Program Imunisasi Nasional
• Pelaksanaan imunisasi rutin harus tetap diupayakan sesuai jadwal dan tidak
dapat ditunda.
• Perlu dilakukan survailans aktif terhadap kasus-kasus penyakit pada balita untuk
mengetahui impact dari imunisasi terhadap antigen baru
• Perlu persiapan yang matang pada daerah sasaran & kerjasama stakeholder dan
mitra lembaga
• Perlu kesiapan dan penguatan di lintas sektor (Kemendikbud, Kemendagri,
Kemenag dan Kemenkominfo) dalam rangka digitalisasi data mulai dari bayi
43
Terima
Kasih
SLIDE ITAGI
44