Anda di halaman 1dari 43

SOSIALISASI

ANTIGEN BARU IMUNISASI


8 APRIL 2023
LANDASAN HUKUM
UUD 1945
Pasal 28B ayat 2: Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh & berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan & diskriminasi.
Pasal 28 H ayat 1:Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir & batin, bertempat tinggal & mendapatkan lingkungan
hidup yang baik, sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan
UU Perlindungan Anak No.35 Tahun 2014
“Perlindungan Anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi Anak dan hak -
haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai
dengan harkat dan martabat kemanusiaan,
UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009
•Setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dg ketentuan utk mencegah terjadinya penyakit yg
dapat dihindari melalui imunisasi
•Pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak
UU Pemerintahan Daerah No. 23 Tahun 2014
“Pemerintah Daerah harus memperioritaskan Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan
Dasar dengan berpedoman pada Standar Pelayanan Minimal yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat”

Hukum Pemberian Imunisasi di Indonesia :


WAJIB
Target Renstra Kemenkes
Imunisasi PCV masuk dalam indikator Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2022-2024

TARGET
INDKATOR 2022 2023 2024 DEFINISI OPERASIONAL

Persentase anak usia 0-11 bulan yang mendapat


Persentase bayi
imunisasi dasar antigen baru, meliputi imunisasi
usia 0-11 bulan
90% 100% 100% PCV dan imunisasi rotavirus sesuai dosis jenis
yang mendapat
vaksin yang digunakan dalam kurun waktu satu
antigen baru
tahun
JENIS ANTIGEN BARU IMUNISASI DASAR DAN LANJUTAN
Pneumococcal Vaccine (PCV-13)
Rotavirus (RV)
Japanese Enchephalitis (JE)
Inactivated Polio Virus (IPV-2)

JENIS ANTIGEN BARU IMUNISASI ANAK


HPV (Human Papilloma Virus)
PNEMOCOCCAL VACCINE (PCV)
BEBAN PENYAKIT PNEUMONIA

Top Countries with Pneumonia


Di Indonesia, SETIAP JAM, 2-3 Balita Meninggal karena Pneumonia

❑ Indonesia adalah satu dari 10 negara dengan jumlah kematian


balita tertinggi pada tahun 2015 dan 14% kematian balita di
Indonesia karena Pneumonia.
❑ Berdasarkan hasil Riskesdas terdapat peningkatan prevalensi
pneumonia dari 1,6% (2013) menjadi 2% (2018).
❑ Rata-rata ada 1,26 juta kasus pneumonia balita setiap tahun dan
dirawat jalan di rumah sakit dalam 6 tahun terakhir. Diperlukan
biaya perawatan sebesar US$ 28,1 juta atau Rp 379,3 M.
❑ Imunisasi adalah salah satu upaya pengendalian pneumonia pada
balita selain ASI eksklusif, gizi seimbang, PHBS dan sanitasi
lingkungan.

Source: The United Nations Children's Fund (UNICEF). Comitting to Child Survival: A Progress Renewed.
Progress Report 2015. UNICEF. September 2015. http://www.unicef.org/publications/index_83078.html.
Accessed January 22, 2016
Introduksi PCV di Lombok
❑ Imunisasi PCV mulai 200

diberikan di Kab. 180

Lombok Barat pada 160

tahun 2017 dengan 140

cakupan yang cukup 120

tinggi 100

❑ Tahun 2018 terlihat 80

terjadinya 60

penurunan kasus 40

baru di Kab. Lombok 20

Barat pasca 0
pelaksanaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52

2016 2017 2018


introduksi PCV
Surveilans Pasif • INDONESIA
Tidak ditemukan laporan KIPI serius selama
demonstrasi program imunisasi PCV di
Provinsi NTB dan Babel tahun 2017 sampai
dengan September 2022.
•Surveilans Aktif
• Studi keamanan vaksin
• N=1083
• Dosis 1 dan dosis 2
• PCV = 403
• PCV+Pentabio = 101
• PCV+Pentabio+OPV = 544

*Dalam proses publikasi


lokal
Efek simpang PCV13 pada Kemerahan (23,1%), Bengkak (17,2%), Nyeri
umumnya bersifat ringan. Vaksin (62,5%), Sulit menggerakan tungkai (10,4%)
ini telah digunakan secara luas
sejak tahun 2010 pada program
imunisasi nasional di 100 negara.
sistemik
Nafsu makan menurun (48,3%), Mengantuk (71,5%)
Diare (> 1%), Demam (23,6%), Rewel (85,6%), Ruam
(> 1%), Muntah (> 1%)
Keamanan PCV13
Sumber: package insert Prevnar 13
JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI PCV

Imunisasi PCV diberikan sebanyak 3 dosis, berikut Jadwal


pemberian imunisasi PCV,

◎ Dosis pertama : bayi usia 2 bulan


◎ Dosis kedua : bayi usia 3 bulan
◎ Dosis ketiga : anak usia 12 bulan (imunisasi lanjutan)
KETENTUAN PEMBERIAN IMUNISASI PCV
PADA ANAK YANG TERLAMBAT
1) Jika anak belum mendapatkan imunisasi PCV pada usia 2 dan 3 bulan, maka imunisasi PCV masih
dapat diberikan 2 kali sampai usia 11 bulan dengan interval 4 minggu. Kemudian, imunisasi
lanjutan PCV dapat diberikan pada usia 12 bulan dengan memperhatikan interval minimal 8
minggu dari dosis kedua.

2) Jika anak di atas usia 12 bulan belum pernah mendapat imunisasi PCV, maka anak tersebut
masih dapat diberikan dua dosis imunisasi PCV dengan interval minimal 8 minggu sebelum
berusia 24 bulan.

3) Jika anak belum mendapatkan imunisasi PCV lanjutan (dosis ke-3) pada usia 12 bulan, maka
imunisasi tersebut masih dapat diberikan sampai usia 24 bulan.

4) Jika anak di atas usia 24 bulan belum pernah mendapat imunisasi PCV, maka anak tersebut
masih dapat diberikan satu dosis imunisasi PCV sampai sebelum berusia 5 tahun.
CARA PEMBERIAN VAKSIN PCV

Vaksin PCV
diberikan secara
intramuskular,
dengan dosis 0,5 ml
di 1/3 tengah
bagian luar paha
kiri
KETENTUAN VAKSIN YANG BELUM DIGUNAKAN

Pada pelayanan statis atau pelayanan dalam gedung, vaksin PCV yang telah dibuka
dapat disimpan dan digunakan kembali sampai 28 hari dengan syarat memenuhi
kriteria Multi-Dose Vial Policy (MDVP):
◉ Vaksin tersimpan dalam suhu 2-8 C
◉ VVM masih A atau B
◉ Tertulis tanggal vaksin dibuka pada vial vaksin (diberi label)
◉ Tidak melewati masa kadaluarsa
◉ Vial vaksin tidak terendam air atau beku
KETENTUAN VAKSIN YANG BELUM DIGUNAKAN

Pada pelayanan dinamis atau pelayanan luar gedung, sisa vaksin PCV yang
sudah dibuka harus dibuang setelah sesi pelayanan imunisasi selesai.

◉ Untuk vaksin yang belum digunakan (masih dalam keadaan tertutup)


harus dikembalikan ke Puskesmas untuk disimpan dalam vaccine
refrigerator pada suhu 2-8⁰C.
◉ Vaksin diberi tanda “K” dan didahulukan penggunaannya pada pelayanan
berikutnya dengan tetap memperhatikan tanggal kadaluarsa.
KARAKTERISTIK VAKSIN PCV
Vaksin PCV merupakan vaksin yang sensitif beku, harus disimpan pada suhu 2 – 8°C
1
dan terlindung dari cahaya matahari.

Vaksin PCV dapat bertahan (masih tetap poten) selama 36 bulan apabila disimpan
2
dalam lemari es pada suhu 2 – 8°C dan terlindung dari cahaya matahari.

3 Vaksin PCV dilengkapi dengan vaccine vial monitor (VVM)


JADWAL IMUNISASI SETELAH INTRODUKSI PCV
USIA ANAK JENIS IMUNISASI
<24 jam Hepatitis 0 (HB0)
1 bulan BCG, OPV1
2 bulan DPT-HB-Hib 1, OPV 2, PCV 1, RV 1
3 bulan DPT-HB-Hib 2, OPV 3, PCV 2, RV 2
4 bulan DPT-HB-Hib 3, OPV 4 dan IPV1, RV 3
9 bulan Campak-Rubela, IPV 2
10 bulan JE*
12 bulan PCV 3
18 bulan Campak-Rubela, DPT-HB-Hib 4
Kelas 1 Campak-Rubela, DT
Kelas 2 Td
Kelas 5 Td, HPV**
Kelas 6 HPV**
*Untuk daerah endemis yang sudah melakukan introduksi imunisasi JE
**Untuk daerah yang sudah melakukan introduksi imunisasi HPV
ROTAVIRUS (RV)
VAKSIN ROTAVIRUS YANG AKAN DIGUNAKAN

❑ Jenis vaksin yang adalah ORV116E dengan serotipe G9P[11] dan


kemasan multidosis (5 dosis per vial).

❑Vaksin RV berisi virus hidup yang dilemahkan untuk


memberikan kekebalan secara aktif pada bayi terhadap
• penyakit diare yang disebabkan oleh rotavirus
BEBAN PENYAKIT DIARE
PROPORSI PENYEBAB KEMATIAN POST NEONATAL (29 HARI – 11 BULAN) PROPORSI PENYEBAB KEMATIAN ANAK BALITA (12-59
DI INDONESIA TAHUN 2020 BULAN) DI INDONESIA TAHUN 2020

Sumber: Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2021. Laporan Ditjen Kesehatan Masyarakat, Kemenkes RI, 2021

❑ 9,8% kematian pada bayi (<12 bulan) dan 4,55% kematian pada anak balita (12-59 bulan) di Indonesia
disebabkan oleh Diare.
❑ Hasil surveilans diare rotavirus di Indonesia (2006-2008) 🡪 penyebab utama diare cair akut pada anak usia
balita adalah rotavirus dengan proporsi 60% dirawat inap 🡪 Rotavirus bisa dicegah dengan vaksin
❑ Rekomendasi WHO dan ITAGI untuk introduksi RV ke dalam program imunisasi
Rencana Introduksi Imunisasi Rotavirus Vaccine (RV)
Tahapan Introduksi Imunisasi RV

2022 2023
• Lokus 21 kab/kota: Kota Palembang, Belitung, Kota
Medan, Kota Bandung, Sidoarjo, Banyumas, Kota NASIONAL
Mataram, Kota Denpasar, Kota Kupang, Kukar,
Samarinda, Tapin, Kota Makassar, Minut, Kota Manado, • Masuk sebagai program imunisasi
Gorontalo, Kota Ambon, Halsel, Kota Jayapura, Merauke, rutin.
Manokwari
• Menggunakan Vaksin Rotavirus impor (Jadwal: Bayi usia
2,3 dan 4 bulan)
• Jumlah sasaran 196.876 bayi dengan target cakupan 95%

❑ Waktu Pelaksanaan : Oktober 2022

❑ Jadwal Pemberian* : - Dosis Pertama (usia 2 bulan)


- Dosis Kedua (usia 3 bulan)
- Dosis Ketiga (usia 4 bulan)
20
DOSIS DAN CARA PEMBERIAN VAKSIN RV
Vaksin RV diberikan secara ORAL, dengan dosis 0,5 ml (5 tetes)

Lakukan skrining kesehatan, pastikan bayi dalam kondisi sehat dan tidak
memiliki kontra indikasi

Siapkan vaksin RV yang akan digunakan

Bayi diposisikan yang nyaman, digendong dengan posisi bayi setengah


duduk sehingga pada saat diteteskan tidak tersedak dan tidak muntah.
Berikan dahulu imunisasi oral yaitu OPV lalu RV dan dilanjutkan
imunisasi suntik yaitu Penta, PCV/IPV
Vaksin RV yang sudah dibuka hanya dapat digunakan sebelum 6 jam

Catat hasil layanan imunisasi RV dengan menuliskan tanggal pemberian


dan no batch vaksin pada buku register kohort/rekam medis dan buku
KIA, dan dicatat secara elektronik dalam Aplikasi Sehat IndonesiaKu
(ASIK).
Kontraindikasi Vaksin RV
0
Hipersensitifitas terhadap komponen vaksin
Severe combined immunodeficiency disease (SCID).
Riwayat intususepsi

Perhatian Khusus
Penderita defisiensi imun dan kontak erat dengan penderita defisiensi
imun, pemberian imunisasi dapat dikonsultasikan dengan dokter ahli.
Demam, infeksi saluran pencernaan, maka pemberian imunisasi
ditunda
Pemberian
Imunisasi
Ganda

Pemberian Imunisasi RV dengan imunisasi lain pada saat bersamaan


aman diberikan pada bayi, dengan manfaat imunisasi ganda adalah:
- Menghemat waktu, tenaga, dan efisien
- Meningkatkan cakupan imunisasi
- Melindungi anak dari diare berat yang dapat menyebabkan kematian
JAPANESE ENCHEPALITIS (JE)
REKOMENDASI ITAGI – JE
Rekomendasi tahun 2016:
Upaya introduksi vaksin JE ke dalam program imunisasi nasional dapat
dimulai dengan menggunakan vaksin tersebut sebagai bagian dari crash
program didaerah paling endemis di Indonesia. Daerah paling endemis
yang memiliki data paling lengkap tentang JE, dan memiliki nilai strategi
nasional adalah Provinsi Bali
Hasil crash program pelaksanaan imunisasi JE di Provinsi Bali dapat
menjadi dasar rencana strategi di daerah lain yang memiliki endemisitas
JE tinggi di Indonesia

Rekomendasi tahun 2019:


Hasil kampanye dan introduksi JE
di Bali dapat menjadi dasar acuan
pengembangan JE di daerah JE
Endemis lainnya di Indonesia
Tahapan Introduksi Imunisasi JE

2018 2023 2024

Bali Kalimantan Barat DIY

Pelaksanaan Introduksi Imunisasi JE didahului dengan crash program


pemberian imunisasi JE secara massal

Target :
• Crash Program : 9 bulan - < 15 tahun
• Introduksi : 10 bulan
POST-MARKETING SURVEILLANCE
JE VA CCINE – INDONESIA
Reaksi yang Umum Terjadi
Nyeri
(21.1% subjek) Pada 30 menit
paca vaksinasi
Bengkak Ringan
(14.1% subjek)

Kemerahan Pada 24 jam


(15.8% subjek) paca vaksinasi

Demam
(0.8% subjek)

Tidak Terdapat Laporan KIPI Serius Kesimpulan: vaksin JE aman untuk anak dan usia remaja
INACTIVATED POLIO VIRUS (IPV 2)
LATAR BELAKANG : INTRODUKSI IPV2

• Strategic Advisory Group of Experts (SAGE) on Immunization telah


mengadakan pertemuan virtual pada tanggal 31 Maret – 1 April
2020 mengenai rekomendasi prioritas imunisasi IPV yaitu :
1. Introduksi IPV satu dosis dalam Imunisasi rutin (sudah dilaksanakan)
2. Imunisasi catch up untuk anak yang belum diimunisasi karena
keterlambatan pemberian (sudah dilaksanakan)
3. Imunisasi tambahan untuk daerah endemis dan berisiko tinggi
berdasarkan penilaian risiko, dan
4. Introduksi IPV dosis kedua dalam program imunisasi rutin.
• Dalam kajian yang disusun oleh Komite Penasihat Ahli Imunisasi
Nasional atau ITAGI nomor 84/ITAGI/AdmN1I1/2021 tanggal 3
Agustus 2021 terkait pemberian imunisasi IPV dosis kedua,
disampaikan bahwa :
• ITAGI menyetujui pelaksanaan introduksi imunisasi IPV dosis
kedua (IPV2) ke dalam program imunisasi rutin.
• Pemberian IPV dosis kedua dianjurkan dilakukan bersamaan
dengan imunisasi Campak Rubela pada usia 9 bulan.
Tahapan Introduksi Imunisasi IPV2

Seluruh Kab/kota di • Nasional


• Jawa Barat (kecuali DIY)
• DKI Jakarta
• Banten

Vaksin yang digunakan adalah vaksin IPV Biofarma

Kepmenkes dan Kepdirjen Petunjuk Teknis Introduksi


Imunisasi IPV2 sedang proses

30
HUMAN PAPILLOMA VIRUS (HPV)
REKOMENDA SI PEMBERIA N VA KSIN HPV

REKOMENDASI REKOMENDA SI REKOMENDA SI


WHO CDC ITAGI
TARGET GLOBAL

Menurunkan angka kejadian menjadi 4 per 100.000 penduduk


per tahun pada tahun 2030
90% wanita yang
90% anak perempuan 70% wanita dilakukan diidentifikasi menderita
sepenuhnya mendapat skrining kanker leher kanker leher rahim
vaksinasi dengan rahim dengan tes mendapat
vaksin HPV pada usia presisi tinggi pada usia penatalaksanaan serta
15 tahun 35 dan 45 tahun perawatan terhadap
penyakitnya
Background: Beban Penyakit Ca Cervix

❖ Data GLOBOCAN (2020):


• 36.633 kasus baru kanker leher rahim dengan kematian
diperkirakan sebanyak 21.003 orang
• Indonesia memiliki insidens dan kematian tertinggi di
antara negara-negara di Asia Tenggara
• Insidens Ca Cervix 24,4/100.000 penduduk
• Kanker leher rahim kematian 14,4/100.000
❖ 95% Ca Cervix disebabkan oleh infeksi Human Papilloma
Virus (HPV), umumnya pada perempuan usia reproduksi
❖ Beban ekonomi kesehatan: Pembiayaan untuk kanker makin
meningkat > 120 % pada tahun 2018 dibandingkan tahun 2014
35
Perluasan Imunisasi Human Papilomavirus Vaccine (HPV)
Tahapan introduksi imunisasi HPV

2016 - 2021 2022 2023


Program introduksi bertahap di 20 ⮚ Perluasan Introduksi bagi anak
kab/kota: perempuan kelas 5 di 112 kab/kota
NASIONAL
• DKI Jakarta (semua kota administrasi) (di Provinsi Jateng, Jatim, Bali, Sulut, ⮚ 2.722.311 anak
• DIY (semua kabkota) Gorontalo, Sultra) perempuan kelas 5 & 6
• Jawa Tengah (Kab Sukoharjo, ⮚ Total sasaran 889.813 anak (kelas
Karanganyar) 5 dan 6) dengan target cakupan
• Jawa Timur (Kota Surabaya, Kediri, 95%
Lamongan)
• Bali (Kota Denpasar, Badung)
• Sulsel (Kota Makassar)
• Sulut (Kota Manado)

Rencana perluasan introduksi imunisasi HPV tahun 2022


❑ Waktu Pelaksanaan : September (bersamaan dengan Bulan Imunisasi Anak Sekolah/BIAS)

❑ Sasaran : Anak perempuan kelas 5 dan 6 SD

❑ Jadwal Pemberian : - Dosis Pertama (kelas 5 SD)


- Dosis Kedua (kelas 6 SD)
35
Sasaran dan Jadwal

Sasaran
Anak perempuan usia kelas 5 (dosis pertama) dan 6 (dosis
kedua) SD/MI dan yang sederajat
Jadwal
Targets
Vaccine Bulan
Sekolah Tidak Sekolah
1st 7 tahun Campak Rubella Agustus
DT November
2nd 8 tahun Td November
5th 11 tahun Td November
HPV (dosis pertama)*) Agustus
6th 12 tahun HPV (dosis kedua)*) Agustus
Imunisasi/ Suntikan Ganda

Diberikan pada tempat


Pemberian dua atau yang berbeda
lebih vaksin dalam
kemasan yang
berbeda, dalam waktu
yang bersamaan Diberikan pada tempat
yang sama, diberi jarak
sekitar 2 cm (1 inch)
Manfaat Suntikan Ganda / Multipel
● Melindungi anak
● imunisasi diberikan secepat mungkin untuk melindungi anak pada
saat yang rentan

● Mengurangi jumlah kunjungan :


● pemberian imunisasi secara bersamaan sehingga orang tua dan
anak tidak perlu datang berulang kali

● Meningkatkan efisiensi program imunisasi:


● petugas kesehatan mempunyai waktu lebih banyak untuk
melakukan program kesehatan lainnya
• Berbagai penelitian menunjukkan tidak ada
peningkatan angka kejadian KIPI paska
imunisasi atau suntikan ganda dibandingkan
dengan pemberian tunggal

• Imunisasi/suntikan ganda aman diberikan


pada anak
Negara Jadwal Vaksin Bersamaan Total Pasien yang
(Bulan) mendapatkan Vaksin dalam
Penelitian

249
Amerika Serikat (2013) PCV + DTaP-IPV-HBV (2, 4, 6)
Jadwal Hib (2, 4, 6)

• Penelitian di negara lain 2,4,6,12-15 bulan


menunjukkan keamanan
vaksin dengan suntikan
ganda 1712
Amerika Serikat (2013) PCV + DTaP-IPV-HBV (2, 4, 6)
• Negara-negara di dunia
telah berhasil melakukan Jadwal Hib (2, 4, 6)
2,4,6,12 bulan MMR (12-15)
introduksi Varicella (12-15)
imunisasi/suntikan ganda HepA(12-15)

dalam jadwal imunisasi Spanyol (2011) 619


rutinnya Jadwal PCV + DTaP-HBV-IPV/Hib
2,4,6,15 bulan
(2,4,6,15)
Meningococcal gr. C MMR

Jerman (2013) 604


Jadwal PCV + DTaP-HBV-IPV/Hib
2,3,4,11-12 bulan
(2,3,4,11-12)
12 mo

Eyang MIKO SOEDJATMIKO, September 2022


Apakah pada imunisasi/suntikan ganda lebih sakit
dari imunisasi terpisah?

❖Nyeri/merasa tidak nyaman hanya


akan dirasakan sebentar
❖Kadangkala bayi/anak tidak
memperhatikan pada suntikan
berikutnya yang diberikan
❖Dibandingkan jika harus datang lagi,
mungkin masih teringat rasa sakit
pada suntikan yang lalu
4 KESEPAKATAN HASIL PERTEMUAN KEGIATAN
SOSIALISASI INTRODUKSI ANTIGEN BARU
HOTEL RADJA, 8 - 10 MARET 2023
1. PENCATATAN STOK VAKSIN DI APLIKASI SMILE DAN MANUAL HARUS
SAMA (SINKRON), DIPANTAU OLEH BPK DAN INSPEKTORAT
2. IMUNISASI PCV DIBERIKAN SESUAI KETERSEDIAAN VAKSIN, PCV
DIBERIKAN PADA ANAK KELAHIRAN SEJAK 1 JULI 2022. UNTUK
PEMBERIAN IMUNISASI PCV KELAHIRAN DI BAWAH 1 JULI 2022 BOLEH
DIBERIKAN TETAPI TIDAK MASUK SASARAN, UNTUK PENCATATAN HANYA
MANUAL (TANGGAL DIBERIKAN, BATCH, ED)
3. SETIAP KEGIATAN PEMBERIAN IMUNISASI BAIK IMUNISASI DASAR,
LANJUTAN, DAN TD WAJIB DIINPUT DI APLIKASI INDONESIA SEHAT (ASIK),
PENGISIAN SOFTWARE IMUNISASI PUSKESMAS SEBAGAI LAPORAN
IMUNISASI TETAP DILAKUKAN, DAN LAPORAN BULANAN KE DINAS
KESEHATAN TETAP DIBUAT
4. SOSIALISASI ANTIGEN BARU DILAKUKAN SAAT MINLOK DAN LINSEK
TERIMA KASIH

PROGRAM IMUNISASI UPT PUSKESMAS LAMBING

Anda mungkin juga menyukai