3+1
3+0
2+1
As of Nov 2020
Adapted from Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health – IVAC 2016; Data on file.
Pfizer Inc, New York, NY. 2020.
*PCV13 is used in either a 3+1, 3+0, or 2+1 schedule, depending on a specific country’s NIP
guidelines.
†Both PCVs are available/reimbursed in the NIP or the NIP consists of different PCVs by
1. Johns Hopkins
region/county; Bloomberg
shared School
NIPs use eitherof Public
a 3+1 or Health – IVAC: International Vaccine Access Center (View-Hub) data. www.view-hub.org. Accessed April, 2021. 2. Data on file. Pfizer Inc, New York, NY. 2020.
2+1 schedule. 7
NIP=national immunization program.
Vaksin PCV mencegah karier nasofarings pneumokokus, berarti
mencegah penularan
Saudara
Ibu/ayah
Nenek/kakek
IPD=invasive pneumococcal disease; PCV=pneumococcal polysaccharide
vaccine. Davis SM, et al. Vac c ine. 2013;32:133-145.
REKOMENDASI ITAGI
Sudah ada Rekomendasi ITAGI untuk pelaksanaan introduksi imunisasi PCV secara nasional
Kurangi rasa nyeri dengan memberikan vaksin yang lebih tidak sakit dahulu
Contohnya:
TETES Polio, Suntikan PCV atau IPV terlebih dahulu, baru DPT-HB-Hib
IZIN EDAR VAKSIN PCV MULTIDOSE
Vaksin PCV dapat bertahan (masih tetap poten) selama 36 bulan apabila disimpan
2
dalam lemari es pada suhu 2 – 8°C dan terlindung dari cahaya matahari.
PENTING!!
CATAT JUMLAH VAKSIN PCV YANG DIGUNAKAN
KETENTUAN PEMBERIAN IMUNISASI PCV PADA ANAK YANG
TERLAMBAT
MULAI DIBERIKAN
[1] PADA SASARAN YG LAHiR per 1 APRIL 2021 dst
1) Jika anak belum mendapatkan imunisasi PCV pada usia 2 dan 3 bulan, maka imunisasi PCV masih
dapat diberikan 2 kali sampai usia 11 bulan dengan interval 4 minggu. Kemudian, imunisasi
lanjutan PCV dapat diberikan pada usia min 12 bulan dengan memperhatikan interval minimal 8
minggu dari dosis kedua.
2) Jika anak di atas usia 12 bulan belum pernah mendapat imunisasi PCV, maka anak tersebut
masih dapat diberikan dua dosis imunisasi PCV dengan interval minimal 8 minggu sebelum
berusia 24 bulan.
3) Jika anak belum mendapatkan imunisasi PCV lanjutan (dosis ke-3) pada usia 12 bulan, maka
imunisasi tersebut masih dapat diberikan sampai usia 24 bulan.
4) Jika anak di atas usia 24 bulan belum pernah mendapat imunisasi PCV, maka anak tersebut
masih dapat diberikan satu dosis imunisasi PCV sampai sebelum berusia 5 tahun (DILAKUKAN
TAHUN 2027 PADA BAYI YG LAHIR MULAI PER 1 JULI DST )
KETENTUAN PEMBERIAN IMUNISASI PCV
PADA ANAK YANG TERLAMBAT [2]
SITUASI TINDAK LANJUT
Sesuai Jadwal
???
(HANYA DIPERUNTUKKAN BAGI BAYI YG LAHIR per
1 JULI 2022
Anak Usia < 12 bulan ▸
Dosis 1 : Sudah ▸
Dosis 2 :
Belum
Anak usia > 12 bulan ▸
Dosis 1 : Belum ▸
Dosis 2 : Belum
Anak usia 12 - 24 bulan ▸ Diberikan dosis 2 dengan interval minimal 4 minggu dari dosis 1
Dosis 1 : Sudah ▸ imunisasi lanjutan PCV (dosis 3) diberikan dengan interval minimal 8 minggu dari dosis kedua
Dosis 2 :
Belum
Anak usia 12 - 24 bulan ▸
Dosis 1 : Sudah
Dosis 2 :
Sudah
Anak usia >24 bulan ▸
Belum pernah mendapat imunisasi PCV
Keterangan:
a. Jika terdapat jawaban ya pada nomor 1-6, maka
imunisasi ditunda sampai anak dinyatakan
sehat kembali oleh dokter atau minimal 14 hari
setelah timbulnya gejala.
b. Jika terdapat jawaban ya pada nomor 7-11,
maka sebaiknya anak dikonsultasikan kepada
dokter.
c. Jika terdapat jawaban ya pada nomor 12, maka
anak dapat diimunisasi (kecuali pada reaksi
anafilaktik/ kejang pasca imunisasi, lihat
ketentuan b). Apabila keluhan termasuk KIPI
non serius, maka anak tersebut dicatat dalam
formulir pelaporan KIPI non serius.
LANGKAH-LANGKAH PENYUNTIKAN [2]
1. Vaksin PCV diberikan secara intramuskular dengan dosis 0,5 ml di 1/3 tengah bagian
luar paha kiri.
2. Ambil vaksin dan pastikan tidak ada gelembung udara dalam ADS.
3. Bersihkan kulit tempat pemberian suntikan dengan kapas kering sekali pakai atau
kapas yang dibasahi dengan air matang, tunggu hingga kering. Apabila paha bayi dan
anak tampak kotor diminta untuk dibersihkan terlebih dahulu.
4. Pegang lokasi suntikan dengan ibu jari dan telunjuk.
5. Tusukan jarum secara tegak lurus (suduh 90˚) terhadap permukaan kulit. Apabila
terdapat darah yang masuk ke dalam spuit, segera cabut dan ganti dengan spuit baru.
6. Untuk mengurangi rasa sakit, tidak perlu dilakukan aspirasi. Vaksin segera disuntikan
secara intramuskular. Sebaiknya, sebelum diimunisasi, anak diberi ASI atau MPASI.
LANGKAH-LANGKAH PENYUNTIKAN [3]
9. Setelah disuntikkan, jarum ditarik keluar, ambil kapas kering yang baru dan tekan
pada bekas suntikan. Jika ada pendarahan, kapas tetap ditekan pada lokasi
suntukan hingga darah berhenti. Jangan memijat-mijat daerah bekas suntikan.
10. Buang jarum suntik habis pakai ke dalam safety box tanpa menutup kembali
jarum (no recapping). Safety box harus ditutup apabila sudah ¾ penuh dan
simpan di tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak-anak.
11. Catat status imunisasi pada buku KIA dan buku kohort/register
12. Pengantar dan orang tua diminta untuk tidak meninggalkan tempat imunisasi
sampai 30 menit setelah penyuntikan untuk memantau apabila terjadi reaksi
anafilaksis dan sampaikan ke orang tua apabila di rumah timbul gejala/ tanda
yang tidak biasa pada anak, maka perlu segera dibawa ke Puskesmas.
13. Ingatkan orang tua jadwal imunisasi berikutnya.
KEAMANAN PEMBERIAN IMUNISASI GANDA
Vaksin PCV akan diberikan bersamaan dengan vaksin DPT-HB-Hib dan vaksin
polio oral (OPV), serta vaksin IPV (khusus DI Yogyakarta) pada usia 2 dan 3
bulan, artinya ada pemberian imunisasi ganda pada usia tersebut.
Kurangi rasa nyeri dengan memberikan vaksin yang lebih tidak sakit dahulu
Contohnya:
Suntikan DPT-HB-Hib terlebih dahulu, baru PCV
Suntikan IPV terlebih dahulu, baru DPT-HB-Hib dan PCV untuk Provinsi di Yogyakarta
PENYUNTIKAN YANG AMAN
Dilakukan
secara
berjenjang
sesuai waktu
yang sudah
ditentukan
FORM PENCATATAN IMUNISASI
PCV
Sasaran Tempat
Imunisasi
Posyandu
Puskesmas
Bayi,
RS
Baduta
Praktek
Swasta
(Dokter/BPS
/Klinik
Jarum sutik dibuang ke dalam safety box tanpa ditutup kembali/no recapping
Jangan membuang sampah lainnya ke dalam safety box. Limbah lainnya seperti vial
vaksin, ampul pelarut, kapas, masker medis, dan sarung tangan dibuang ke dalam
kantong plastik khusus limbah medis atau kantong plastik biasa yang diberi tanda/ditulis
“limbah medis”.
Pemusnahan limbah dapat dilakukan melalui pihak ke-3 atau pemusnahan secara mandiri
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Isi pesan melalui media sosial, poster, banner, radio
lokal
Di Indonesia, SETIAP 1 JAM 2-3 bayi balita
meninggal karena pneumonia (radang
paru),
Ayo anak, cucu, keponakan kita : umur 2 bulan
di imunisasi PCV
agar tidak sakit berat atau
meninggal karena pneumonia
• Imunisasi PCV gratis(radang
di pusatparu) layanan Imunisasi PEMERINTAH
• Disuntikkan pada bayi mulai umur 2 bulan bersama vaksin
lain
• Aman dan bermanfaat, dilakukan di banyak negara sejak lama
• Dengan sekali datang anak, cucu, keponakan kita terlindungi
dari banyak
Eyang MIKO SOEDJATMIKO, September 2022penyakit berbahaya
http://link.kemkes.go.id/MateriWorkshopPCV
ganda
Menjadi