Disusun oleh :
R. Rizka Melati
220503236027
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...................................................................................3
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Imunisasi.............................................................................4
B. Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)..........................................................4
1. Pengertian Tetanus Toksoid..........................................................4
2. Pencegahan Penyakit Tetanus.......................................................5
3. Bahan-Bahan Vaksin Tetanus Toksoid.........................................5
4. Waktu Pemberian Imunisasi TT....................................................6
5. Cara Penyuntikan Vaksin Tetanus Toksoid...................................7
6. Manfaat Imunisasi Tetanus Toksoid..............................................7
7. Efek Samping Imunisasi Tetanus Toksoid....................................7
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Rekam Medis........................................................................................9
B. Dokumentasi Kebidanan.......................................................................9
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pembahasan Kasus..............................................................................11
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................13
B. Saran....................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu indikator yang penting dalam pembangunan kesehatan adalah
program-program dalam penurunan angka kematian bayi. Angka kematian
bayi sangat penting dikarenakan jika angka kematian bayi ini tinggi maka
akan menunjukkan rendahnya kualitas pelayanan pada masa prakonsepsi,
konsepsi, hamil, nifas, status gizi dan penyakit infeksi. Salah satu penyebab
dari angka kematian bayi di Indonesia adalah tetanus neonatorum dimana
kasus ini banyak ditemukan di negara berkembang khususnya dengan
cakupan pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan yang rendah (Pusdatin
Kemenkes,2012).
Penyakit tetanus neonatorum adalah penyakit infeksi yang disebabkan
oleh clostridiium tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin dan
menyerang sistem saraf pusat. Kuman tersebut terdapat diseluruh
lingkungan di dunia dan bisa menkontaminasi luka, lecet ringan dan pada
neonatal akan menginfeksi tali pusat (C.Louis Thwaites, 2019). Spora kuman
tersebut masuk ke dalam tubuh bayi melalui pintu masuk satu-satunya yaitu,
tali pusat yang dapat terjadi pada saat pemotongan tali pusat ketika bayi lahir
maupun pada saat perawatan sebelum terlepasnya tali pusat. Masa
inkubaasi 3-28 hari, rata-rata 6 hari. Apabila masa inkubasi kurang dari 7
hari, biasanya penyakit lebih parah dan angka kematiannya tinggi
(Prawirohardjo, 2002).
Menurut WHO, di dunia angka kematian neonatal pada tahun 2018 2.5
juta bayi baru lahir, dengan rata-rata 7000 bayi baru lahir meninggal setiap
harinya. Penyebab Tetanus Neonatorum tahun 2018 terjadi 1803 kasus yang
dilaporkan dan hingga tahun 2015 sebanyak 34.000 bayi baru lahir
yang terkena tetanus neonatorum meninggal di dunia(WHO,2019).
Menurut data dari Kementrian Kesehatan RI, Angka Kematian Neonatal
(AKN) 15 per 1000 KH menurut SDKI tahun 2017. Penyebab kematian
1
2
B. Rumusan Masalah
3
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan konseling Pranikah
secara komprehensif
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengumpulan data dasar pada asuhan
kebidanan Pranikah dengan pemberian Imunisasi TT.
b. Melakukan interpretasi data dasar pada asuhan kebidanan Pranikah
dengan pemberian Imunisasi TT
c. Menentukan identifikasi diagnose atau masalah potensial asuhan
kebidanan Pranikah dengan pemberian Imunisasi TT
d. Menentukan kebutuhan tindakan segera pada asuhan kebidanan
Pranikah dengan pemberian Imunisasi TT
e. Melakukan penyusunan rencana asuhan pada asuhan kebidanan
Pranikah dengan pemberian Imunisasi TT
f. Melakukan implementasi pada asuhan kebidanan Pranikah dengan
pemberian Imunisasi TT
g. Melakukan evaluasi pada asuhan kebidanan Pranikah dengan
pemberian Imunisasi TT
h. Melakukan dokumentasi pada asuhan kebidanan Pranikah dengan
pemberian Imunisasi TT
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap
suatu penyakit dengan cara memasukkan kuman atau produk kuman
yang sudah dilemahkan atau dimatikan kedalam tubuh. Dengan melakukan
imunisasi kuman atau produk kuman yang sudah dimasukkan diharapkan bisa
menjadi hal yang bisa melemahkan dan melawan kuman maupun bibit
penyakit yang masuk kedalam tubuh.
5
6
4) Mual
5) Muntah
6) Sakit Kepala
b. Efek Samping Berat
Umumnya efek samping berat terjadi karena adanya alergi terhadap
Vaksin, namun efek samping berat sangat jarang terjadi, adapun efek
sampng berat yaitu :
1) Bentol-bentol di kulit
2) Gatal
3) Keulitan Bernafas
4) Kesulitan Menelan
5) Kulit Merah terutama dibagian telinga
6) Bengkak Pada Wajah
BAB III
TINJAUAN KASUS
Hari : Jumat
Tanggal : 03 Juni 2022
A. Rekam Medis & Data Pasien
Nama Pasien : Nn. Y
Umur Pasien : 24 Tahun
Agama Pasien : Islam
Pendidikan Pasien : SMA
Pekerjaan Pasien : Tidak Bekerja
B. Dokumentasi Kebidanan
S:
- Klien mengatakan akan bahwa melangsungkan pernikahan bulan depan
dan ingin Imunisasi TT
- Saat ini Klien tidak merasa keluhan apapun
O:
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Nafas : 18 x/menit
Suhu : 36,5oC
Berat badan : 44 kg
LILA : 23, 5 cm
A:
Nn. Y usia 24 tahun kunjungan baru dengan konseling Pranikah
P:
1. Memberi salam dan mengenalkan diri pada klien. perkenalan telah
dilakukan, suasana menjadi lebih cair.
10
11
A. Pembahasan Kasus
Pada kasus diatas Nn. Y datang untuk melakukan Imunisasi TT. Data
subjektif yang didapatkan adalah bahwa klien berusia 24 tahun ingin
melakukan imunisasi TT karena akan melangsungkan pernikahan bulan depan,
klien juga mengatakan tidak ada keluhan apapun saat ini. Pada pemeriksaan
fisik, tidak ditemukan kelainan apapun. Dari data yang didapatkan, maka klien
dapat diberikan imunisasi TT.
Imunisasi tetanus toksoid (TT) adalah program pemerintah yang
bertujuan untuk menekan angka kejadian penyakit tetanus. Setiap pasangan
yang hendak menikah, dianjurkan untuk melakukan suntik vaksin tetanus
toksoid (TT) khususnya bagi wanita, suntik vaksin tetanus toksoid (TT) ini
sudah dianjurkan pemerintah sejak tahun 1986.
Setelah penapisan, didapatkan bahwa klien dalam keadaan sehat, maka
asuhan yang diberikan selanjutnya adalah memberikan imunisasi TT kepada
klien . Sebelum melakukan penyuntikan pada klien, klien diposisikan pada
posisi duduk nyaman. Setelah itu dalam memberikan suntikan, tekniknya
adalah menggoyangkan botol dengan baik dan hindarkan terjadinya
gelembung-gelembung udara, kemudian keluarkan isinya melaui spuit.
Suntikkan secara intra muskular pada tiga jari lengan atas (bagian kiri) dengan
memastikan bahwa tidak ada darah saat dilakukan aspirasi. Dalam pemberian
injeksi harus tepat yaitu tidak terlalu dangkal karena apabila terlalu dangkal
penyerapannya menjadi lambat dan tidak efektif.
Setelah dilakukan injeksi, asuhan yang diberikan adalah memberikan
konseling ulang mengenai imunisasi TT mengenai efek samping dari imunisasi
TT. Hal yang kemudian harus diperhatikan dalam memberikan asuhan pada
klien yang diimunisasi TT adalah melakukan kontrak kunjungan ulang terkait
waktu untuk melakukan imunisasi TT kembali yaitu 4 minggu kemudian
setelah tanggal penyuntikan.
12
13
A. Kesimpulan
Tetanus yang juga dikenal dengan lokjaw merupakan penyakit yang
disebabkan tetanospasmin (sejenis neurooksin yang diproduksi oleh
Clostridium tetani) yang menginfeksi system urat saraf dan otot sehingga
saraf dan otot mejadi kaku. Tetanus adalah penyakit system saraf yang
disebabkan oleh tetanospasin (neurotoksin yang dihasilkan oleh Clostridium
tetani).
Vaksin Tetanus Toksoid mengandung antiagen sebagai bahan utama.
Antigen adalah organisme atau bagian dari organisme penyebab penyakit.
Ketika antigen tersebut dimasukkan ke dalam tubuh, maka tubuh membentuk
respon imun dengan menghasilkan protein-protein yang disebut antibodi
yang spesifik melawan antigen tersebut. Protein ini berikatan dengan antigen
sehingga merusak dan membunuh antigen tersebut.
Vaksin Tetanus Toksoid diberikan melalui suntikan intramuskular pada
lengan bagian atas. Intramuskular berarti dengan suntikan posisi tegak lurus di
kulit. Meski begitu, vaksin-vaksin di atas akan diberikan dengan dosis yang
sama, yakni 0,5 ml pada tiap penyuntikan.
Efek samping Imunisasi Tetanus Toksoid yang terjadi sebagian besar
bersifat ringan. Efek samping ini bisa muncul, karena tubuh sedang
membangun sistem imun yang akan digunakan untuk melawan bakteri tetanus
di kemudian hari, apabila terpapar.
Sistem pendokumentasian dilakukan dengan SOAP. Berdasarkan
tinjauan kasus yang telah dibuat asuhan kebidanan pranikah pada Nn. Y usia
24 tahun kunjungan baru dengan konseling Pranikah dapat disimpulkan
sebagai berikut
1. Pada pengkajian didapatkan data subyektif berdasarkan data yang telah
didapat melalui anamnesis langsung pada Nn. Y usia 24 tahun kunjungan
baru dengan konseling Pranikah
14
15
2. Pada pengkajian didapatkan data objektif berdasarkan data yang telah didapat
melalui pemeriksaan fisik dan pengkajian Nn. Y usia 24 tahun kunjungan baru
dengan konseling Pranikah
3. Pada analisa data didapatkan diagnosa kebidanan Nn. Y usia 24 tahun
kunjungan baru dengan konseling Pranikah
4. Pada kasus Nn. Y usia 24 tahun kunjungan baru dengan konseling Pranikah
tersebut, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang dibuat berdasarkan
masalah yang dirasakan klien dimana perencanaan ini dibuat untuk
memberikan asuhan kepada Nn. Y sebagai klien kunjungsn baru pranikah di
antaranya memberikan Imunisasi TT, melakukan tindakan sesuai deng
an SOP tindakan secara sistematis dan dilakukan konseling pasc
a-tindakan.
B. Saran
1. Bagi Institusi Pendidikan
Agar menjadi tambahan sumber kepustakaan dan perbandingan pada
asuhan kebidanan Pranikah.
2. Bagi Klien dan Keluarga
Sebagai informasi kepada responden terkait faktor yang
mempengaruhi imunisasi Tetanus Toksoid pada catin.
3. Bagi Lahan Praktik
Untuk menambah pengetahuan tentang faktor yang mempengaruhi
kelengkapan pelaksanaan imunisasi Tetanus Toksoid pada catin, sehingga
kedepan dapat memberikan inovasi positif untuk meningkatkan capaian
Imunisai.
4. Bagi Peneliti
Untuk memberikan tambahan pengetahuan dan pengalaman bagi
peneliti tentang Imunisasi Tetanus Toksoid pada Catin/WUS dan dapat
menerapkan metodologi penelitian dengan cara yang tepat dan benar, serta
hasil penelitian ini juga bisa menjadi bahan bagi peneliti-peneliti
selanjutnya.
16
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi, C. 2013. Faktor yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi TT pada ibu
hamil di Puskesmas Tabongo Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo.
Skripsi.Gorontalo : Fakultas Kedokteran , Universitas Negeri Gorontalo.