1. Pengertian Merupakan pemberian imunisasi measles-rubella (MR) bagi bayi usia 9 bulan sampai dengan
anak usia < 15 tahun yang diberikan oleh petugas kesehatan yang telah di tunjuk, yang
dilaksanakan di POS MR.
2. Tujuan Untuk mengetahui prosedur pelayanan imunisasi measles-rubella (MR) yang benar di POS
MR.
3. Kebijakan 1. UU Kesehatan 2009 : ps 123 (3) Setiap anak berhak memperoleh imunisasi
2. Kepmenkes no : 1611/MENKES/SK/XI/2005
3. UU Perlindungan anak no 23/2003
a. Pasal 4 : Setiap anak berhak dapat hidup, tumbuh, berkembang serta mendapat
perlindungan.
b. Pasal 8 : Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan
c. Pasal 77 : setiap orang dengan sengaja melakukan tindakan
1. Penelantaran terhadap anak yang mengakibatkan anak mengalami
sakit/penderitaan, baik fisik, mental, maupun sosial
2. Dipidana dengan penjara palinglama 5 (Lima) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp.100.000.000 (seratus juta rupaih)
4. Referensi Juknis Kampanye Imunisasi Measles-Rubella (MR) Direktorat Jendra Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI 2017
4.Safety Box
5.Tempat sampah
6.Pen marker
7.Sarung tangan
1
6. Langkah-langkah 1. Melakukan pendataan sasaran kampanye MR
2. Menghitung jumlah sasaran kampanye imunisasi MR
3. Menghitung jumlah vaksin dan logistic untuk kegiatan kampanye imunisasi MR
4. Membuat jadwal petugas pelaksana dan kader kampanye imunisasi MR
5. Sebulan sebelumnya menyebarkan undangan bagi sasaran kampanye imunisasi MR
6. Sehari sebelum pelayanan cool pack ke dalam lemari es
7. 30 menit sebelum pelayanan imunisasi, pastikan semua vaksin dan logistik
(termasuk anafilatik kit) dalam kondisi VVM A/B dan tidak kadaluarsa.
8. Siapkan daftar sasaran kampanye imunisasi MR dan pencatatan hasil imunisasi
MR
9. Ambil vaksin dari lemari es Sesuai kebutuhan dan masukkan dalam vaksin carrier
yang telah berisi cool pack
10. Tentukan dan Informasikan kepada orang tua tentang manfaat dari imunisasi yang
akan di berikan
11. Cuci tangan dengan sabun /antiseptik tiap kali akan memberikan imunisasi
12. Pakai sarung tangan
13. Ambil vaksin dan pelarut MR yang akan di gunakan,pastikan vaksin dan pelarut
dari produsen yang sama,kondisi VVM A/B,tidak beku dan tidak kadaluarsa,serta
tulis tanggal,jam pelarutan dan nomor urut vial yang telah di larutkan
14. Larutkan vaksin dengan menggunakan ADS 5cc.jangan menyentuh jarum ADS
dengan jari.larutkan vaksin dengan cara di putar perlahan searah jarum jam
15. Vaksin yang telah di larutkan boleh di gunakan selama 6 jam dari pelarutan dan
oleh karena itu vaksin hanya boleh melarutkan satu vial vaksin dan boleh
melarutkan vaksin lagi bila vaksin habis dan masih ada sasaran
16. Ambil ADS 0,5ml dan pastikan tidak kadaluarsa,keluarkan dari kemasan dan
buang bungkusan ke dalam plastik sampah,buka tutup jarum dan di buang ke
plastik sampah
17. Tusuk jarunm ke dalam botol vaksin pastikan ujung jarum selalu berada dalam
cairan vaksin,sedot vaksin sesuai kebutuhan
18. Apabila ada gelembung udara atau kelebihan dosis,buang gelembung udara dan
kelebihan dosis tanpa mencabut jarum dari botol vaksin
19. Bersikan lokasi penyuntikan dengan air hangat,tunggu sampai kering
20. Penyuntikan di lakukan pada lengan kiri atas secara Subcutan dengan kemiringan
45 derajat
21. Buang langsung alat suntik yang di gunakan tanpa menutup jarumnya(non
recapping)ke dalam safety box
22. Beritahu orang tua agar menunggu 30 menit setelah penyuntikan untuk memantau
jika terjadi efek samping
23. Beri tanda pada jari kelingking kiri menggunakan pen marker
24. Catat hasil imunisasi pada kolom yang tersedia pada format imunisasi
25. Pastian limbah bukan tajam di buang ke dalam plastik sampah
26. Lepas sarung tangan ,cuci tangan dengan sabun sabun /antiseptic
27. Vaksin sisa dan belum di gunakan di simpan kembali di dalam lemari es pada
tempat terpisah dan di beri tanda
2
7. Bagan Alir
3
8. Unit terkait 1. Petugas Kesehatan
9. Dokumen terkait Buku Reister dan Laporan hasil imunisasi.
4
PELAKSANAAN KAMPANYE IMUNISASI
MEASLES-RUBELLA (MR) DI SEKOLAH
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :2
1.Pengertian Merupakan pemberian imunisasi measles-rubella (MR) bagi bayi usia 9 bulan sampai dengan
anak usia < 15 tahun yang diberikan oleh petugas kesehatan yang telah di tunjuk, yang
dilaksanakan di sekolahTK,Play Group, SD,SMP dan SMU
2.Tujuan Juknis Kampanye Imunisasi Measles-Rubella (MR) Direktorat Jendra Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI 2017
3.Kebijakan 1.UU Kesehatan 2009 : ps 123 (3) Setiap anak berhak memperoleh imunisasi
2.Kepmenkes no : 1611/MENKES/SK/XI/2005
a.Pasal 4 : Setiap anak berhak dapat hidup, tumbuh, berkembang serta mendapat
perlindungan.
2.Dipidana dengan penjara palinglama 5 (Lima) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp.100.000.000 (seratus juta rupaih)
4.Referensi Modul pelatihan tenaga imunisasi puskesmas kerja sam Direktorat jenderal PP &PL dan
pusdiklat SDM kesehatan depertemen kesehatan R.I tahun 2006
5
5.Alat dan Bahan 1. ADS(Auto Disposible)0,5ml dan 5ml
4.Safety Box
5.Tempat sampah
6.Pen marker
7.Sarung Tangan
6
6.Langkah-langkah 1.Melakukan pendataan sasaran kampanye MR di PlayGroup,TK,SD,SMP,SMU
8
8.Unit terkait 2. Petugas Kesehatan
10.Dokumen terkait Buku Reister dan Laporan hasil imunisasi.
9
IMUNISASI Hb0
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :2
1.Pengertian Pemberian imunisasi Hb0 adalah suatu upaya sendini mungkin memberikan perlindungan
pada bayi baru lahir usia 0-7 hari terhadap penyakit yang di sebabkan oleh virus Hepatitis B
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan imunisasi Hb0 agar anak
mempunyai daya tahan terhadap penyakit Hepatitis B yang dapat berkembang menjadi
penyakit kronis,sehingga terjadi pengerasan hati/liver cirrhosis dan dapat pula berkembang
menjadi kanker hati/carcinoma hepatocelluler
3. Kebijakan 1. UU Kesehatan 2009 : ps 123 (3) Setiap anak berhak memperoleh imunisasi
2. Kepmenkes no : 1611/MENKES/SK/XI/2005
3. UU Perlindungan anak no 23/2003
a. Pasal 4 : Setiap anak berhak dapat hidup, tumbuh, berkembang serta mendapat
perlindungan.
2.Dipidana dengan penjara palinglama 5 (Lima) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp.100.000.000 (seratus juta rupaih)
4. Referensi Modul Pelatihan tenaga kesehatan imunisasi puskesmas kerja sama direktorat jenderal PP &
PL dan pusdiklat SDM kesehatan depertemen kesehatan R.I tahun 2018
10
5. Alat dan Bahan 1.Vaksin Hb0 dalam vaksin carrier yang barisi cool pack
4.Safety Box
5.Tempat sampah
6.Pen marker
7.Sarung tangan
7.Dorong dan tekan dengan cepat penutup jaru ke dalam port,jarak penutup jarum
dengan port akan hilang dan terasa ada klik
9.Pengang paha bayi sebelah kanan dengan ibu jari dan jari telunjuk
11.Pengang vaksin Hbo dan suntikan jarum dengan 90 derajat di 1/3 paha luar sebelah
kanan (intra muskuler)
11
7. Bagan Alir
Ambil vaksin dan Posisi kan bayi tidur Cuci tangan dengan
Dorong dan tekan telentang sabun dan gunakan
dengan cepat sarung tangan
penutup jaru ke
dalam port,jarak
penutup jarum
dengan port akan
hilang dan terasa
ada klik
pelayangakan
Bersikan paha yang Keluarkan penutup Pengang vaksin
akan di suntik jarum Hbo dan suntikan
dengan air jarum dengan 90
hangat,pengang
paha bayi sebelah derajat di 1/3 paha
kanan dengan ibu luar sebelah kanan
jari dan jari tekunjuk (intra muskuler)
12
IMUNISASI BCG
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :2
2.Tujuan Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi Basilus Calmette Guerin(BCG)agar anak
mempunyai kekebalan yang aktif terhadap tuberkolosis
3.Kebijakan 1.UU Kesehatan 2009 : ps 123 (3) Setiap anak berhak memperoleh imunisasi
2.Kepmenkes no : 1611/MENKES/SK/XI/2005
a. Pasal 4 : Setiap anak berhak dapat hidup, tumbuh, berkembang serta mendapat
perlindungan.
4.Referensi Modul Pelatihan tenaga kesehatan imunisasi puskesmas kerja sama direktorat jenderal PP &
PL dan pusdiklat SDM kesehatan depertemen kesehatan R.I tahun 2006
13
5.Alat dan Bahan 1.Vaksin Carrier dan Cool Pack
6.Safety Box
7.Tempat sampah
8.Sarung tangan
4. pastikan Vaksin dan pelarut dari produsen yang sama,dalam suhun yang sama(2-8
derajat celsius)
5.Kocok secara perlahan botol atau ampul vaksin,pastikan semua vaksin bubuk ada
pada dasar botol
7.Suntik kan pelarut dalam vial vaksin dengan menggunkan ADS kemudian di sedot
pelan-pelan masuk kan kedalam spoit dan suntikkanlagi ke dalam botol.ulangi sampai
3x
8.Pastikan anak belum pernah di BCG dengan menanyakan pada orang tuaanak tersebut
10.Bersikan lengan dengan kapas yang telah di bahasi air bersih,jangan menggunakan
alkohol sebab akan merusak vaksin
11.Suntik kan vaksin tersebut sepertiga bagian lengan kanan atas(tepatnya pada
insersio muskulus deltois)secara intra Cutan di bawah kulit (Ic)dibawah kulit
dengan10-20 derajat
14
7.Bagan Alir
15
IMUNISASI DPT/HB/HIB
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :2
1.Pengertian Imunisasi DPT/HB/HIB adalah usaha untuk memberikan kekebalan kepada bayi dan anak
terhadap penyakit difteri,pertusis,tetanus,hepatitis B dan peradangan selaput otak
2.Tujuan Membentuk daya tahan tubuh sehingga bayi/anak terhindar dari penyakit tersebut dan kalau
terkena penyakit ini tidak sampai menyebabkan kematian atau kecacatan
3.Kebijakan 1.UU Kesehatan 2009 : ps 123 (3) Setiap anak berhak memperoleh imunisasi
2.Kepmenkes no : 1611/MENKES/SK/XI/2005
a. Pasal 4 : Setiap anak berhak dapat hidup, tumbuh, berkembang serta mendapat
perlindungan.
4.Referensi 1.Modul Pelatihan tenaga kesehatan imunisasi puskesmas kerja sama direktorat jenderal PP
& PL dan pusdiklat SDM kesehatan depertemen kesehatan R.I tahun 2006
16
5.Alat dan Bahan 1.Vaksin Carrier dan Cool Pack
2.vaksin DPT/HB/HIB
3.ADS 0,5cc
6.Safety Box
7.Tempat sampah
8.Sarung tangan
11.Jelaskan pada ibu bila daya tahan tubuh anak tidak kuat bisa berakibatkan panas
17
7.Bagan Alir
18
IMUNISASI POLIO
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :2
1.Pengertian Imunisasi polio adalah memasukkan vaksin polio yang telah di lemah kan ke dalam tubuh
melalui oral
3.Kebijakan 1.UU Kesehatan 2009 : ps 123 (3) Setiap anak berhak memperoleh imunisasi
2.Kepmenkes no : 1611/MENKES/SK/XI/2005
a. Pasal 4 : Setiap anak berhak dapat hidup, tumbuh, berkembang serta mendapat
perlindungan.
4.Referensi Modul Pelatihan tenaga kesehatan imunisasi puskesmas kerja sama direktorat jenderal PP &
PL dan pusdiklat SDM kesehatan depertemen kesehatan R.I tahun 2006
19
5.Alat dan Bahan 1.Vaksin Carrier dan Cool Pack
2.Vaksin Polio
3.Pipet/Dropper
5.Tempat sampah
6.Sarung tangan
10.Buka mulut bayi dengan menekan kedua pipi menggunakan jari telunjuk dan ibu jari
12.Jelaskan pada orang tua vaksin polio akan di berikan sebanyak 4x sebanyak 2 tetes
20
7.Bagan Alir
21
IMUNISASI IPV
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :2
1.Pengertian Imunisasi IPV adalah upaya untuk meningkatkan kekebalan tubuh secara aktif pada bayi
sebagai pencegahan dari penyakit polio
2.Tujuan Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit polio dan sebagai acuan penerapan lanhkah-
langkah pemberian imunisasi IPV
3.Kebijakan 1.UU Kesehatan 2009 : ps 123 (3) Setiap anak berhak memperoleh imunisasi
2.Kepmenkes no : 1611/MENKES/SK/XI/2005
a. Pasal 4 : Setiap anak berhak dapat hidup, tumbuh, berkembang serta mendapat
perlindungan.
4.Referensi Buku pedoman Introduksi vaksin baru IPV Kemenkes RI tahun 2015
22
5.Alat dan Bahan 1.Vaksin Carrier dan Cool Pack
2.Vaksin IPV
3.ADS 0,5cc
6.Tempat sampah
6.Sarung tangan
7.Safety Box
23
7.Bagan Alir
24
IMUNISASI TT
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :2
1.Pengertian Melakukan penyuntikan kepada ibu hamil/WUS dan calon pengantin dengan memasukkan
vaksin Tetanus Toxoid ke dalam tubuh ibu hamil/WUS dan calon pengantin agar
memperoleh kekebalan /daya tahan tubuh
2.Tujuan Agar anak mendapatkan daya tahan tubuh/kekebalan terhaadap penyakit Tetanus
3.Kebijakan 1.UU Kesehatan 2009 : ps 123 (3) Setiap anak berhak memperoleh imunisasi
2.Kepmenkes no : 1611/MENKES/SK/XI/2005
a. Pasal 4 : Setiap anak berhak dapat hidup, tumbuh, berkembang serta mendapat
perlindungan.
4.Referensi Modul Pelatihan tenaga kesehatan imunisasi puskesmas kerja sama direktorat jenderal PP &
PL dan pusdiklat SDM kesehatan depertemen kesehatan R.I tahun 2006
25
5.Alat dan Bahan 1.Vaksin Carrier dan Cool Pack
2.Vaksin TT
3.ADS 0,5cc
6.Tempat sampah
6.Sarung tangan
7.Safety Box
11.Suntik kan vaksin pelan-pelan untuk mengurangi rasa sakit dan cabutlah jarum dari
lokasi penyuntikan bila telah selesai
26
7.Bagan Alir
Petugas Pastikan Vaksin dalam
Siapkan vaksin di
Menjelaskan pada VVM A/B,tidak beku
dalam vaksin carrier
ibu hamil,WUS,calon dan tidak kadaluarsa.
yang telah di isi
pengantin tentang Siapkan vaksin dalam
dengan cool pack
imunisasi TT vaksin carrier yang
berisi cool pack
Lepas sarung
tangan,cuci
tangan dengan
sabun,catat hasil
imunisasi pada
register/KMS
27
PELAYANAN IMUNISASI DI
PUSKESMAS DAN FASILITAS KESEHATAN
LAINNYA
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :2
1.Pengertian Merupakan pemberian layanan program imunisasi yang di berikan oleh petugas kesehatan
yang telah di tunjuk,yang di laksanakan di puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya
2.Tujuan Untuk mengetahui prosedur pelayanan imunisasi yang benar di puskesmas dan fasilitis
kesehatan lainnya
4.Referensi Modul Pelatihan tenaga kesehatan imunisasi puskesmas kerja sama direktorat jenderal PP &
PL dan pusdiklat SDM kesehatan depertemen kesehatan R.I tahun 2006
6.Tempat sampah
6.Sarung tangan
7.Safety Box
8.Buku regester
9.Anafulaktik KIT
28
6.Langkah-langkah 1.Sehari sebelum pelayanan masukkan pelarut dan cool pack dalam lemari es
4.Ambil vaksin dan pelarut dari lemari es sesusai kebutuhan dan masukkan dalam
vaksin carrier yang berisi cool pack,,pastikan pelarut dan vaksin dari produsen yang
sama
5.vaksin carrier harus di letak kan pada tempat yang tidak terkena sinar matahari
langsung,disebelah nya di letakkan alat suntik,kapas,air hangat,buku register,anafilatik
kit.letak kan safety box dan plastik sampah sebelah kanan petugas
9.Tentukan dan informasikan pada orang tua jenis dan manfaat imunisasiyang akan di
berikan saat ini
10.Ambil vaksin dan pelarut yang akn di gunakan dan pastikan kondisi VVM
A/B,tidak beku,tidak kadaluarsa serta tulis tanggal,jam dan nomor urut vial ke berapa
yang sudah di larutkan
11.Untuk imunisasi oral ambil penetes,keluarkan dari plastik kemasan ,buang kemasan
ke dalam plastik sampah
15.Tususkan jarum suntik kedalam botol pastikan ujung jarum selalu berada dalam
cairan vaksin,sedot vaksin sesuai kebutuhan
16.Apabila terdapat gelembung pada alat suntik atau kelebihan dosis,buang gelembung
dan kelebihan dosis yang ada tanpa mencabut jarum dari botolvaksin
29
7.Bagan Alir
Sehari sebelum Pastikan Vaksin dalam Siapkan vaksin dan
pelayanan VVM A/B,tidak beku pelarut sesuai
masukkan pelarut dan tidak kadaluarsa. kebutuhan dalam
dan cool pack Siapkan vaksin dalam vaksin carrier yang
dalam lemari es vaksin carrier yang telah di isi dengan
berisi cool pack cool pack
30
8.Unit terkait 1.Petugas Kesehatan
2.Posyandu
9.Dokumen terkait Buku Register dan Laporan hasil imunisasi.
31
32
6.Langkah-langkah 20.Buang langsung alat suntik yang di gunakan tanpa di tutup(non recappig) ke dalam
safety box
21.Beri informasi pada orang tua tentang kapan kunjungan berikutnya dan
kemungkinan efek samping yang akan di alami dan cara penanganan nya
22.Beritahu orang tua agar menunggu 30 menit setelah di imunisasi untuk memantau
kemungkinan terjadi efek samping
23.Vaksin sisa dan yang belum di gunakan di simpan kembali di dalam lemari es dan di
beri tanda
33
S BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :2
2. Tujuan Untuk mengetahui prosedur pelayanan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)
3. Kebijakan 4. UU Kesehatan 2009 : ps 123 (3) Setiap anak berhak memperoleh imunisasi
5. Kepmenkes no : 1611/MENKES/SK/XI/2005
6. UU Perlindungan anak no 23/2003
d. Pasal 4 : Setiap anak berhak dapat hidup, tumbuh, berkembang serta mendapat
perlindungan.
e. Pasal 8 : Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan
f. Pasal 77 : setiap orang dengan sengaja melakukan tindakan
3. Penelantaran terhadap anak yang mengakibatkan anak mengalami
sakit/penderitaan, baik fisik, mental, maupun sosial
4. Dipidana dengan penjara palinglama 5 (Lima) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp.100.000.000 (seratus juta rupaih)
4. Referensi Modul Pelatihan tenaga kesehatan imunisasi puskesmas kerja sama direktorat jenderal PP &
PL dan pusdiklat SDM kesehatan depertemen kesehatan R.I tahun 2006
4.Safety Box
5.Tempat sampah
6.Sarung tangan
34
6. Langkah-langkah 1. Kepala puskesmas memberikan wewenang kepada petugas sebagai koordinator
imunisasi
2. Perawat/Bidan melaksanakan Program Imunisasi
3. Koordinator imunisasi melaksanakan kerjasama lintas program dengan guru UKS
untuk menentukan sasaran BIAS yaitu jumlah murid SD kelas 1,2,3
4. Koordinator imunisasi membuat jadwal pelaksanaan BIAS dan menentukan
kebutuhan logistik
5. Kepala puskesmas memberikan surat tugas kepada koordinator imunisasi
6. Koordinator imunisasi membuat surat pemberitahuan ke SD tentang pelaksanaan
BIAS
7. Koordinator Imunisasi Mengambil vaksin dan logistik di Dinkes
8. Perawat dan bidan melaksanakan imunisasi BIAS sesuai surat tugas kepala
puskesmas
9. Petugas melakukan skreening sasaran yang sehat dan sakit
10. Melakukan Imunisasi Bias sesuai SOP Imunisasi IM
11. Melakukan observasi terjadinya KIPI sesuai SOP penanganan KIPI
12. Koordinasi dengan SD bagi sasaran yang tidak mendapat imunisasi karena sakit
dan tidak masuk sekolah
13. Melakukan Pencatatan dan pelaporan
35
7. Bagan alir
SK kepala puskesmas tentang Koordinator Imunisasi
Pengambilan logistik
YA
Sakit
Ditunda
Melakukan Skreening
Tidak
Melakukan Imunisasi SOP IM
Observasi KIPI
36
8. Unit terkait 1. Petugas Kesehatan
2. Sekolah Dasar/SD
3. Dinkes kota Ambon
9. Dokumen terkait Buku Reister dan Laporan hasil imunisasi.
37
ALUR PELAYANAN IMUNISASI
PUSKESMAS LATERI
PASIEN DATANG
LOKET PENDAFTARAN
PELAYANAN
PASIEN DI PANGGIL SESUAI NOMOR IMUNISASI
ANTRIAN
ANAMNESE
TIMBANG BB
1.KELENGKAPAN KMS/BUKU KIA
2.KEADAAN UMUM
3.RIWAYAT IMUNISASI
PEMBERIAN IMUNISASI
PULANG
38
PEMELIHARAAN COLD CHAIN
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :2
1. Pengertian Suatu prosedur tata cara peralatan yang di gunakan dalam pengiriman dan penyimpanan
vaksin dari pabrik sampai pada sasaran nya yaitu ibu dan anak di posyandu
2. Tujuan Untuk memperkecil kesalahan selama penanganan terhadap vaksin sehingga dapat di
yakinkan bahwa vaksin yang akan di gunakan/di suntikkan masih mempunyai potensi yang
dapat menimbulkan kekebalan
3. Kebijakan
4. Referensi Modul Pelatihan tenaga kesehatan imunisasi puskesmas kerja sama direktorat jenderal PP &
PL dan pusdiklat SDM kesehatan depertemen kesehatan R.I tahun 2006
5. Langkah- 1.Cold chain tidak akan efektif walaupun dengan peralatan yang modern sekalipun,bila tidak
Langkah ada petugas yang menagani secara benar
2.Periksa dan catat suhu lemari es 2x sehari yaitu pagi dan siang pada suhu grafik.Hindarikan
buka tutup yang terlalu sering pada lemari es
4.Khusus vaksin HB0 dapat di simpan pada suhu kamar sampai VVM tidak berubah warna
7.Letakkan vaksin yang peka pembekuan (DPT,TT,DT dan Hepatitis B )di bagian depan jauh
dari evaporator
39
6. Bagan Alir
Cold chain tidak Periksa dan catat suhu Vaksin
akan efektif lemari es 2x sehari BCG,Campak,DPT,
yaitu pagi dan siang TT,Polio di simpan
walaupun dengan
pada suhu pada suhu +2-8
peralatan yang grafik.Hindarikan buka derajat celcius
modern tutup yang terlalu
sering pada lemari es
sekalipun,bila tidak
ada petugas yang
menagani secara
benar
40
SYOK ANAFILAKTIK
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :2
1.Pengertian Merupakan pemberian layanan program imunisasi yang di berikan oleh petugas kesehatan
yang telah di tunjuk,yang di laksanakan di puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya
2.Tujuan Untuk mengetahui prosedur pelayanan imunisasi yang benar di puskesmas dan fasilitis
kesehatan lainnya
4.Referensi Modul Pelatihan tenaga kesehatan imunisasi puskesmas kerja sama direktorat jenderal PP &
PL dan pusdiklat SDM kesehatan depertemen kesehatan R.I tahun 2006
6.Tempat sampah
6.Sarung tangan
7.Safety Box
8.Buku regester
9.Anafulaktik KIT
41
6.Langkah-langkah 1.Sehari sebelum pelayanan masukkan pelarut dan cool pack dalam lemari es
4.Ambil vaksin dan pelarut dari lemari es sesusai kebutuhan dan masukkan dalam
vaksin carrier yang berisi cool pack,,pastikan pelarut dan vaksin dari produsen yang
sama
5.vaksin carrier harus di letak kan pada tempat yang tidak terkena sinar matahari
langsung,disebelah nya di letakkan alat suntik,kapas,air hangat,buku register,anafilatik
kit.letak kan safety box dan plastik sampah sebelah kanan petugas
9.Tentukan dan informasikan pada orang tua jenis dan manfaat imunisasiyang akan di
berikan saat ini
10.Ambil vaksin dan pelarut yang akn di gunakan dan pastikan kondisi VVM
A/B,tidak beku,tidak kadaluarsa serta tulis tanggal,jam dan nomor urut vial ke berapa
yang sudah di larutkan
11.Untuk imunisasi oral ambil penetes,keluarkan dari plastik kemasan ,buang kemasan
ke dalam plastik sampah
15.Tususkan jarum suntik kedalam botol pastikan ujung jarum selalu berada dalam
cairan vaksin,sedot vaksin sesuai kebutuhan
16.Apabila terdapat gelembung pada alat suntik atau kelebihan dosis,buang gelembung
dan kelebihan dosis yang ada tanpa mencabut jarum dari botolvaksin
42
7.Bagan Alir
Sehari sebelum Pastikan Vaksin dalam Siapkan vaksin dan
pelayanan VVM A/B,tidak beku pelarut sesuai
masukkan pelarut dan tidak kadaluarsa. kebutuhan dalam
dan cool pack Siapkan vaksin dalam vaksin carrier yang
dalam lemari es vaksin carrier yang telah di isi dengan
berisi cool pack cool pack
43
8.Unit terkait 1.Petugas Kesehatan
2.Posyandu
9.Dokumen terkait Buku Register dan Laporan hasil imunisasi.
44
SYOK ANAFILAKTIK
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :2
1.Pengertian Syok anafilaktik adalah suatu reaksi hipersensitivitas yang berlebihan terhadap masuknya
protein/zat asing ke dalam tubuh.
2.Tujuan Sebagai acuan dalam menerapkan langkah-langkah penanganan syok anafilaktik khususnya
saat pelaksanaan imunisasi
4.Referensi Petunjuk teknis kampanye imunisasi measles Rubella Kementerian kesehatan RI 2017
45
6.Langkah-langkah 1.Airway:membebaskan jalan napas.Jika pasien tidak sadar tempatkan pasien pada
posisi tidur terlentang atau berbaring dengan leher hiperekstensi dan kedua tungkai di
angkat(di ganjal dengan kursi).Yakinkan jalan napas lancar dengan menghisap
lendir(suction),tahan lidah agar tidak jatuh ke belakang.
5.jika pasien sadar sesudah pemberian epineprin,letakkan kepalanya lebih rendah dari
pada kaki dan jaga pasien dengan suhu tetap
6.Kemudian pasang infus dengan menggunakan cairan Nacl 0,9% berikan dosis
pemeliharaan(maintenance) sebanyak 80-100ml/kg BB/24 jam,maksimal cairan di
berikan 1.500 ml/24 jam.Pemberian cairan infus sebaiknya di pertahankan sampai
tekanan darah kembali optimal dan stabil.
8.Lihat respon bayi atau anak.Jika ada perbaikan bayi atau anak akan
sadar,aktif,menagis dan denyut nadi teraba kuat.Jika kondisi pasien tidak ada perbaikan
dalam 5-15 menit setelah suntikan pertama,ulangi pemberian dosis epineprin,sampai
maksimum total tiga dosis.Penyembuhan syok anafilaktik umumnya cepat sesudah
pemberian epineprin.
10.Tandai catatan imunisasi dengan jelas,sehingga anak tersebut tidak boleh lagi
mendapat jenis vaksin tersebu
46
7.Bagan Alir
Airway:membebas Breathing:berikan Circulation:Nilai
kan jalan napas,jika oksigen 2-4 frekuensi denyut
pasien tidak sadar liter/menit melalui jantung dan frekuensi
tidurkan pasien nasal kanul pernapasan.kemudian
telentang mulai lakukan
resusitasi
kardiopulmonal sesuai
keadaan
Pasang infus
dengan
menggunakan cairan jika pasien sadar Drug:Berikan
sesudah pemberian epinefrin 1:1000(0,2
Nacl 0,9% berikan
ml untuk anak usia < 6
dosis epineprin,letakkan
tahun)secara intra
pemeliharaan(maint kepalanya lebih muskuler pada paha
enance) sebanyak rendah dari pada kaki yang berlawanan
dengan tempat
80-100ml/kg BB/24 dan jaga pasien
penyuntikan
jam dengan suhu tetap
Tandai catatan
imunisasi dengan
jelas,sehingga
anak tersebut
tidak boleh lagi
mendapat jenis
vaksin tersebut
47
48