Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

(KAK) OTSUS TA 2024


Provinsi/Kabupaten/Kota : SUPIORI PROVINSI PAPUA
OTSUS Fisik/Non Fisik : OTSUS NON FISIK
Bidang OTSUS : KESEHATAN
Menu Sub Kegiatan : Terlaksananya Pelayan Kesehatan bagi Orang dengan
Penyakit yang Dapat dicegah dengan Imunisasi Sesuai
Standar
Instansi Pelaksana : Dinas Kesehatan Kabupaten Supiori

A. LATAR BELAKANG

Anak merupakan harapan bangsa yang harus dipenuhi haknya, misal hak mendapatkan
akses pelayanan kesehatan dimana salah satunya mendapatkan imunisasi dasar yang telah
diatur dalam UU no.23 th. 2002 tentang perlindungan anak dan UU no. 36 tahun 2009 tentang
kesehatan. Lima Imunisasi Dasar pada bayi, dilanjutkan dengan imunisasi pada anak Batita dan
imunisasi pada anak sekolah (BIAS). Semua tahapan ini dimaksudkan agar terbentuk kekebalan
pada anak secara maksimal sehingga dapat menekan angka kesakitan, kematian serta kecacatan
akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Ilmu pengetahuan dan teknologi
dibidang kesehatan berkembang sangat pesat, pemerintah selalu berupaya mengembangkan
vaksin baru dalam rangka mencegah lebih banyak penyakit yang masuk dalam program
imunisasi nasional antara lain Hemophilus Influenza tipe B (HiB), rotavirus, IPV (Inactivated Polio
Vaccine), MR (Measles Rubella) dan lain-lain.
Keberhasilan pelaksanaan imunisasi dapat diukur dengan tingginya cakupan imunisasi
dasar lengkap pada bayi, imunisasi lanjutan Baduta dan BIAS pada anak sekolah tanpa
mengesampingkan aspek kualitas. Kualitas pelayanan imunisasi antara lain dapat diukur dengan
manajemen pengelolaan vaksin, akurasi data laporan, adanya jejaring dengan petugas
dipelayanan serta dilakukannya surveilans KIPI.
Hasil cakupan imunisasi pada bayi dari tahun ke tahun tidak mencapai cakupan 100%
sehingga akumulasi anak yang rentan terhadap penyakit PD3I meningkat, mengakibatkan
kemungkinan terjadinya KLB terutama campak dan polio. Tahun 2016 merupakan dimulainya
tahapan dalam rangka pelaksanaan eradikasi polio pada tahun 2020, untuk mendukung hal
tersebut diperlukan partisipasi semua lapisan masyarakat sehingga tercapai tujuan tersebut.
Dilanjutkan dengan pengenalan vaksin Measles, Rubella pada tahun 2018 untuk mencapai
masyarakat Kepri Sehat Sejahtera.

Adapun kegiatan –kegiatan yang akan dilakukan untuk mendukung hal itu pada tahun
2024 adalah :
1. Workshop Pelaksanaan Imunisasi Rutin Tahun 2024, kegiatan ini dimaksud untuk
melakukan evaluasi program imunisasi dasar dan lanjutan baduta, anak sekolah dan Wus
ditingkat Kabupaten provinsi Papua. Serta menambah dan meningkatkan pengetahuan
pengelola program imunisasi.
2. Bimbingan Teknis dan supervisi Pelaksanaan Imunisasi oleh Pengelola Program Imunisasi
Kabupaten.
3. Pelaksanaan Sweeping Imunisasi Dasar Lengkap ( IDL) dan Desa KIPI
4. Monitoring Dan Evaluasi serta transport petugas pengambilan alat logistik ke kabupaten
Dalam Rangka Pemantauan persiapan dan pelaksanaan imunisasi rutin di kabupaten
Supiori
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Tujuan kegiatan ini adalah untuk melaksanakan dan mencapai sasaran serta KIPI bayi
baru lahir di imunisasi ( IDL ) yang dapat dicegah dengan imunisasi sesuai standar dan
meningkatkan pengetahuan dasar petugas Imunisasi puskesmas.

C. OUTPUT DAN OUTCOME

Pendanaan (Rp) Target


N Rincian Menu Jumlah
Target IDL bayi dan
o Kegiatan Penerima 2023 2024 balita
1 Peningkatan 5 Puskemas Penyakit 500.000.000 200.000.000 95 %
cakupan dan RS yang dapat (Otsus) (Otsus)
Imunisasi dicegah
Rutin untuk dengan
Bayi di imunisasi
Puskesmas Bayi dan
dan RS Balita sesuai
standar

D. PENERIMA MANFAAT

Bayi dan balita yang di imunisasi mendapatkan pelayanan sesuai dengan standar
imunisasi HB0 ,BCG, DPT, PCV, IPV, Polio dan Campak yaitu kriteria tercapainya Imunisasi Dasar
Lengkap ( IDL ), Tercapainya desa UCI di Setiap kampung atau distrik

Tenaga pelaksana Bidan atau PJ Imunisasi di 5 Puskesmas dan RS mempunyai


pengetahuan Bimtek tentang Imunisasi lebih dalam dan luas untuk penangan pada saat di
lapangan yaitu apabila terjadi KIPI di lapangan dapat di tangani dengan baik dan benar.

E. ORGANISASI/INSTANSI PELAKSANA

Pelaksanaan Kegiatan Imunisasi Kabupaten terdiri dari 1 orang dari 5 Puskesmas dan 1
orang dari Dinas Kesehatan sebegai penanggung jawab Kabupaten di 5 Puskesmas. PJ
Kabupaten harus mampu mengatasi masalah di tiap Puskesmas dan mampu melaporkan dan
mengevaluasi bayi dan balita yg di imunisasi ke dalam pengimputan PWS dan ASIK yaitu sistem
pelaporan Imunisasi untuk saat ini yang berbasis internet
F. METODE PELAKSANAAN DAN RENCANA PENYALURAN

pelaksanaan Imunisasi di laksanakan oleh 5 Puskesmas dan Rumah sakit menjadi sasaran
terhadap bayi dan balita yang akan dilakukan Imunisasi. Metode di lakukan di Pustu-Pustu di 5
Distrik atau Kampung. Mampu melakukan Sweping yang belum mendapat Imunisasi Dasar
lengkap di kampung-kampung di lingkungan Kerja Kabupaten Supiori.
Petugas Kabupaten juga berhak memantau terlaksananya Imunisasi dan melengkapi Alat
Logistik Imunisasi dan Vaksin serta menjadi pelengkap di lapangan apabila terjadinya hal yang
tidak di inginkan.
G. PEMANTAUAN DAN EVALUASI
- Tercapinya IDL Imunisasi Dasar Lengkap
- Desa Uci tercapai di Setiap Kampung atau Distrik
- Sasaran 95% tercapai
- Mengurangi terjadi dampak KIPI di lapangan
- Bayi dan balita bebas dari Penyakit yang dapat di cegah dengan Imunisasi
- Evaluasi Hasil yang telah di Imunisasi serta Sweeping belum mendapatkan Imunisasi

H. KETERANGAN LAINNYA

Petugas Penagnggung Jawab Imunisasi Puskesmas komitmen, Kompeten dan tanggung


jawab dalam menjalankan Kewajibannya sebagai Pelaksana Imunisasi di Puskesmas maupun di
Pustu.

Supiori, 21 Juni 2023


KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN SUPIORI

MARINUS MARYAR, S.Sos.M.Kes


NIP. 196440305 198703 1 022
*) Usulan berdasarkan kepada kebutuhan di daerah dan dapat dilakukan penyesuaian
terhadaptarget output/outcome, indikasi anggaran, target penerima serta lokasi jika pagu
alokasi per-daerahOTSUStelahditetapkan.
**) Data yang disampaikan sama dengan data yang diinput dalam aplikasiOTSUS. Apabila
adaperbedaan makadata di dalamaplikasiyangdipergunakan / menjadi acuan.
***)PejabatdapatberasaldariEselonIIatauEselonIIIInstansi.
****)penandatanganandapatdilakukanoleh2instansiataulebih

Anda mungkin juga menyukai