Anda di halaman 1dari 17

KEBIJAKAN

IMUNISASI RV
DI INDONESIA
Dr. Gertrudis Tandy, MKM
Tim Kerja Imunisasi Tambahan dan Khusus
Direktorat Pengelolaan Imunisasi

Disampaikan Pada Pertemuan Advokasi Dan Sosialisasi Pemberian


Imunisasi Rotavirus
Jakarta, 24 Oktober 2022
BEBAN PENYAKIT DIARE
PROPORSI PENYEBAB KEMATIAN POST NEONATAL (29 HARI – 11 BULAN) PROPORSI PENYEBAB KEMATIAN ANAK BALITA (12-59 BULAN)
DI INDONESIA TAHUN 2020 DI INDONESIA TAHUN 2020

Sumber: Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2021. Laporan Ditjen Kesehatan Masyarakat, Kemenkes RI, 2021

❑ 9,8% kematian pada bayi (<12 bulan) dan 4,55% kematian pada anak balita (12-59 bulan) di Indonesia disebabkan oleh
Diare.
❑ Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 menunjukkan prevalensi diare pada balita 9,8% (Balitbangkes, 2021).
❑ Penelitian Balitbangkes, Kemenkes RI juga menyatakan bahwa 5,5% kematian bayi 29 hari - 11 bulan disebabkan oleh
diare (Sample Registration System (SRS) Tahun 2018.
BEBAN PENYAKIT ROTAVIRUS

• Data dari Indonesian Rotavirus Surveillance Network (IRSN) (Soenarto


et al, 2017): rotavirus sebagai penyebab utama diare cair akut pada
balita diare yang dirawat inap,
• 2001-2008 sebesar 58%,
• 2009-2011 sebesar 52%
• 2012-2016 sebesar 45%.
• Dari data rawat jalan di 3 RS (RSHS, RS Sardjito, RS Mataram) tahun 2006
ditemukan rotavirus 41%
WHO POSITION PAPER 2021
• WHO merekomendasikan untuk melakukan
pemberian imunisasi Rotavirus (RV) pada
bayi ke dalam program imunisasi nasional
pada semua negara, terutama di negara-
negara dengan tingkat kematian terkait
Rotavirus Gastroenteritis (RVGE) yang tinggi.
• Sampai tahun 2021 terdapat 114 negara
telah memasukkan imunisasi RV ke dalam
national immunization program (NIP)
• Pemberian imunisasi RV harus menjadi
bagian dari strategi komprehensif
pengendalian penyakit diare.
Dampak Pemberian Imunisasi RV
• Hasil dari penelitian yang dilaksanakan
di Meksiko dan Brazil tahun 2021
diketahui terjadinya penurunan angka
kematian balita karena diare sebesar
46% di Meksiko dan 22% di Brazil setelah
dilaksanakan program imunisasi RV.
• Pemberian vaksin rotavirus di US
menunjukkan penurunan kasus diare
yang signifikan sejak RV digunakan
tahun 2006, dengan mencegah 40.000
sampai 50.000 kasus diare balita yang
dirawat inap (CDC)
REKOMENDASI ITAGI

Saran untuk introduksi vaksin Rotavirus di Indonesia


Introduksi vaksin RV di Indonesia
a. Dapat segera dilaksanakan pada tahun 2022 dengan
menggunakan vaksin impor secara terbatas.
b. Introduksi vaksin Rotavirus 2022 dilakukan secara
bertahap sambil menunggu produksi BioFarma.
Pertimbangan pemilihan introduksi vaksin Rotavirus,
daerah dengan prevalensi dan mortalitas tinggi,
cakupan imunisasi rutin tinggi atau sesuai target
nasional, kesiapan SDM serta infrastruktur, antisipasi
penerimaan masyarakat
DASAR PELAKSANAAN
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NO HK.01.07/MENKES/1139/2022 TENTANG PEMBERIAN IMUNISASI
ROTAVIRUS

• Menetapkan Pemberian Imunisasi Rotavirus sebagai imunisasi


rutin yang diberikan secara bertahap ke seluruh wilayah
Indonesia.
• Pelaksanaan Pemberian Imunisasi Rotavirus diberikan pada
bayi.
• Pelaksanaan Pemberian Imunisasi Rotavirus di 21 selanjutnya
perluasan wilayah pelaksanaan ditetapkan berdasarkan kajian
epidemiologi, rekomendasi ahli, dan pertimbangan kesiapan
operasional.
• Tata cara Pemberian Imunisasi Rotavirus dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Pencatatan dan pelaporan dilakukan secara berjenjang
PELAKSANAAN IMUNISASI RV
Surat Pemberitahuan Pelaksanaan
Pemberian Imunisasi Rotavirus
dari Dirjen P2P Nomor
SR.02.06/C/471/2022

Komitmen Organisasi Profesi Dukungan


Terhadap Program Imunisasi Nasional
Nomor : SR.02.06/C/4856/2022 Tgl 6
Oktober 2022
Rencana Introduksi Imunisasi Rotavirus
Vaccine (RV)
Tahapan introduksi imunisasi RV

2022 2023

• Lokus 21 kab/kota di 18 Provinsi NASIONAL


• Menggunakan Vaksin Rotavirus impor
(Jadwal: Bayi usia 2,3 dan 4 bulan)
• Jumlah sasaran 196.876 bayi dengan
target cakupan 90%

❑ Waktu Pelaksanaan : November 2022


❑ Jadwal Pemberian* : - Dosis Pertama (usia 2 bulan)
- Dosis Kedua (usia 3 bulan)
- Dosis Ketiga (usia 4 bulan)
Vaksin RV yang Akan Digunakan Tahun 2022
Vaksin Rotavac
Alasan pemilihan vaksin Rotavac:
Jenis vaksin ORV116E
• Bentuk liquid, frozen, tidak
Serotipe G9P[11] memerlukan pelarutan
• Penyimpanan sama seperti vaksin
Jumlah dosis 3 kali (0,5 ml )
OPV
Cara pemberian Oral (tetes) • Jumlah dosis yang diberikan lebih
kecil (0,5 ml)
Jadwal pemberian 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan
• Multidosis → lebih efisien dalam
Kemasan Multi doses (5 dosis per vial) penyimpanan di VR
Sediaan Liquid, Frozen • Telah memenuhi PQ WHO
• Tingkat Prov/Kab/Kota = - 200C
Penyimpanan • Tingkat Puskesmas = 2 – 80C selama 6
bulan
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
• Pemberian imunisasi RV di Indonesia dilaksanakan secara bertahap dimulai pada
tahun 2022 di 21 kab/kota dengan mempertimbangkan:
• angka morbiditas dan mortalitas diare yang tinggi pada balita;
• kesiapan sumber daya daerah dalam pelaksanaan imunisasi.
• Sasaran pemberian imunisasi RV dimulai paling cepat pada bayi usia 2 bulan yang
diberikan sebanyak 3 dosis dengan jarak 4 minggu antar dosis, dan imunisasi RV
dosis terakhir hingga bayi berusia 6 bulan
• Penyelenggaraan imunisasi dilaksanakan secara terpadu dengan lintas program
dan lintas sektoral dalam hal tenaga, sarana, dan dana mulai dari tingkat pusat
sampai tingkat pelaksana
• Seluruh kebutuhan vaksin dibebankan pada APBN, sedangkan biaya operasional
dibebankan pada APBN, APBD dan sumber lainnya yang tidak mengikat
RENCANA INTRODUKSI IMUNISASI ROTAVIRUS TAHUN 2022
PULAU KAB/KOTA PULAU KAB/KOTA
Kota Palembang Kota Makassar
SUMATERA Kota Medan Kota Manado
SULAWESI
Kab Belitung Kab Minahasa Utara
Kota Bandung Kab Gorontalo
JAWA Kab Banyumas Kota Ambon
MALUKU
Kab. Sidoarjo Kab Halmahera Selatan
Kota Denpasar Kota Jayapura
BALI – NUSA
Kota Mataram PAPUA Kab Marauke
TENGGARA
Kota Kupang Kab Manokwari
Kota Samarinda
KALIMANTAN Kab Kutai Kartanegara Total 18 Provinsi dan 21 Kab/Kota
Kab Tapin
Jadwal Imunisasi Rutin dengan Introduksi Vaksin Rotavirus

IMUNISASI LANJUTAN Td PADA WUS ➔ HARUS MELALUI


IMUNISASI DASAR PADA BAYI & LANJUTAN PADA BADUTA
SKRINING

UMUR (BULAN) JENIS IMUNISASI Status Interval Minimal


Masa Perlindungan
0 Hepatitis B Imunisasi Pemberian
1 BCG, OPV1 T1 - -
2 DPT/HepB/Hib1, OPV2, PCV1, RV1
T2 4 minggu setelah T1 3 tahun
3 DPT/HepB/Hib2, OPV3, PCV2, RV2
4 DPT/HepB/Hib3, OPV4, IPV, RV3 T3 6 bulan setelah T2 5 tahun
9 MR, IPV2 T4 1 tahun setelah T3 10 tahun
10 JE*
T5 1 tahun setelah T4 >25 tahun
12 PCV3
18 DPT/HepB/Hib4, MR2 HPV HPV
-DT Td
* di Prov/Kab/Kota Terpilih Td
-MR

Kelas Kelas Kelas Kelas


BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH 1 SD 2 SD 5 SD 6 SD
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
TARGET ANTIGEN BARU DALAM RENSTRA KEMENKES
Imunisasi PCV dan RV masuk dalam indikator Renstra Kementerian Kesehatan
Tahun 2022-2024

TARGET
INDKATOR DEFINISI OPERASIONAL
2022 2023 2024

Persentase anak usia 0-11 bulan yang


Persentase bayi
mendapat imunisasi dasar antigen baru,
usia 0-11 bulan
90% 100% 100% meliputi imunisasi PCV dan imunisasi
yang mendapat
Rotavirus sesuai dosis jenis vaksin yang
antigen baru
digunakan dalam kurun waktu satu tahun
KESIMPULAN
• Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk menurunkan angka
kesakitan dan kematian akibat Diare dengan mengintegrasikan
pemberian imunisasi RV ke dalam strategi penanggulangan diare
• Vaksin yang digunakan dalam program imunisasi nasional terbukti
efektif
• Vaksin baru (PCV dan RV) menjadi indikator Renstra Kementerian
Kesehatan tahun 2022 – 2024
• Diperlukan dukungan dari semua pihak untuk menyukseskan
introduksi vaksin-vaksin baru ke dalam program imunisasi nasional

Anda mungkin juga menyukai