dan angka kematian karena diare bersama lintas program dan lintas sektor terkait.
1. Melaksanakan tatalaksana penderita diare yang standar di sarana kesehatan melalui lima
langkah tuntaskan diare ( LINTAS Diare).
2. Meningkatkan tata laksana penderita diare di rumah tangga yang tepat dan benar.
3. Meningkatkan SKD dan penanggulangan KLB diare.
4. Melaksanakan upaya kegiatan pencegahan yang efektif.
5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi.
e. Pemberian Nasehat
Ibu atau pengasuh yang berhubungan erat dengan balita harus diberi nasehat tentang :
1. Cara memberikan cairan dan obat di rumah
2. Kapan harus membawa kembali balita ke petugas kesehatan bila :
a. Diare lebih sering
b. Muntah berulang
c. Sangat haus
d. Makan/minum sedikit
e. Timbul demam
f. Tinja berdarah
g. Tidak membaik dalam 3 hari.
Diare adalah buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa
air saja dengan frekuensi lebih sering dari biasanya (tiga kali atau lebih) dalam satu hari.
cara penularan
cara penularan diare melalui cara fecal- oral yaitu melalui minuman yang
tercemar kuman atau kontak langsung tangan penderita atau tidak langsung
melalui lalat yaitu 5 F :
- faeces
- flies
- foof
- fluid
- finger
Faktor risiko
Faktor risiko terjadinya diare terbagi menjadi 2 yaitu:
1. Faktor perilaku
- Tidak memberikan ASI (ASI Ekslusif), memberikan MP ASI akan
mempercepat bayi kontak terhadap kuman
- Menggunakan botol susu terbukti meningkatkan risiko terkena penyakit
diare karena sangat sulit untuk membersihkan botol susu.
- Tidak menerapkan kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun sebelum memberi
ASI/ Makan, setelah BAB, dan setelah membersihkan BAB anak
- Penyimpanan makanan yang tidak higienis
2. Faktor Lingkungan :
- Ketersediaan air bersih yang tidak memadai, kurangnya ketersediaan MCK
- Kebersihan lingkungan dan pribadi yang buruk