Anda di halaman 1dari 5

A .

PENGERTIAN KRISIS MONETER

Krisis moneter adalah krisis yg berhubungan dengan uang atau keuangan suatu
Negara, hal ini ditandai dengan Keadaan keuangan yang tidak menentu sebagai akibat
lembaga keuangan dan nilai tukar mata uang tidak berfungsi dan tidak berjalan sesuai
dengan harapan.

B. PENYEBAB KRISIS MONETER

Penyebab krisis ekonomi menurut identifikasi para pakar :

1. Kesenjangan produktifitas yang erat berkaitan dengan lemahnya alokasi aset


ataupun faktor-faktor produksi.
2. Jebakan ketidak seimbangan yang berkaitan dengan ketidakseimbangan
struktur antar sektor produksi.
3. Ketergantungan pada utang luar negeri yang berhubungan dengan perilaku
para pelaku bisnis yang cenderung memobilisasi dana dalam bentuk mata
uang asing.
4. Stok utang luar negeri swasta yang sangat besar dan umumnya berjangka
pendek, telah menciptakan kondisi yang tidak stabil. Hal ini diperburuk oleh
rasa percaya diri yang berlebihan (bahkan cenderung mengabaikan) para
menteri di bidang ekonomi maupun masyarakat perbankan sendiri, dalam
menghadapi besarnya serta persyaratan utang swasta tersebut.
5. Terkait erat dengan masalah di atas, adalah banyaknya kelemahan dalam
sistem perbankan di suatu negara. Dengan kelemahan sistemik perbankan
tersebut, masalah utang swasta eksternal langsung beralih menjadi masalah
perbankan dalam negeri.
6. Sejalan dengan makin tidak jelasnya arah perubahan politik, maka isu tentang
pemerintahan otomatis berkembang menjadi persoalan ekonomi pula.
7. Perkembangan situasi politik yang makin menghangat akibat krisis ekonomi,
dan pada gilirannya memperbesar dampak krisis ekonomi itu sendiri.

8. argument bahwa pasar financial internasional tidak stabil secara inheren yang
kemudian mengakibatkan buble ekonomi dan cenderung bergerak liar.
Bahkan sejak tahun 1990-an pasar financiall lebih tidak stabil lagi. Hal ini
dikarenakan tindakan perbankan negara-negara maju menurunkan suku bunga
mereka. Sehingga mendorong dana-ana masuk pasar global. Maka pada tahun
1990-an ana asing melonjak dari $9 Miliyard menjadi lebih dari $240
Milliyard.
9. Kegagalan manajemen makro ekonomi tercermin dari kombinasi nilai tukar
yang kaku dan kebijkan fiskal yang longgar, inflasi yang merupakan hasil dari
apresiasi nilai tukar efectif riil,deficit neraca pembayaran dan pelarian modal.
10. Kelemahan sektorfinacial yang over gradueted, but under regulete
11. Semakin membesarnya cronycapitalism dan sistem politik yang otoriter dan
sentralistik(M. Fadhil Hasan).
Jika diartikan secara ekonomis teknis, krisis bisa disebut sebagai titikbalik
pertumbuhan ekonomi yang menjadi merosot.

Untuk mengatasi dilema fundamental ini diperlukan suatu konsensus politik


secara nasional, yang berfokus pada pilihan politik untuk merekonsiliasikan
keperluan penyelesaian secara tuntas terhadap masalah-masalah dari masa
lalu, dengan kepentingan bangsa dan negara untuk maju ke depan didukung
oleh semua pihak.

Dengan adanya konsensus politik secara nasional, barulah kita dapat


menyusun suatu Program Nasional untuk cepat keluar dari krisis dan mulai
memulihkan kembali Pertumbuhan Ekonomi Nasional yang mampu
memberantas pengangguran, kemiskinan, kebodohan, dan Utang Nasional.
Sebab di situlah letak kepentingan mendesak dari ekonomi rakyat.
C. DAMPAK DARI KRISIS EKONOMI

Krisis Moneter membawa dampak yang kurang baik bagi Negara yang
mengalaminya, ini disebabkan karena kurs nilai tukar valas, khususnya dollar AS,
yang melambung tinggi. Dampak yang terlihat seperti : Banyak perusahaan yang
terpaksa mem-PHK pekerjanya dengan alasan tidak dapat membayar upah para
pekerjanya. Sehingga menambah angka pengangguran. Pemerintah kesulitan menutup
APBN. Harga barang yang naik cukup tinggi, yang mengakibatkan masyrakat
kesulitan mendapat barang-barang kebutuhan pokoknya. Utang luar negeri melonjak.
Harga BBM naik.
Kemiskinan juga termasuk dampak krisis moneter. Meningkatnya jumlah penduduk
yang miskin tidak terlepas dari jatuhnya nilai mata uang yang tajam, yang
menyebabkan terjadinya kesenjangan antara penghasilan yang berkurang akibat PHK
atau naik sedikit dengan pengeluaran yang meningkat tajam karena tingkat inflasi
yang tinggi.
Disaat krisis itu terjadi banyak pejabat yang melakukan korupsi. Sehingga
mengurangi pendapatan para pekerja yang lain. Banyak perusahaan yang meminjam
uang pada perusahaan Negara asing dengan tingkat bunga yang lumayan tinggi, hal
itu menambah beban utang Negara. Pada sisi lain merosotnya nilai tukar mata uang
juga membawa hikmah. Secara umum impor barang menurun tajam. Sebaliknya arus
masuk turis asing akan lebih besar, daya saing produk dalam negeri dengan tingkat
kandungan impor rendah meningkat sehingga bisa menahan impor dan merangsang
ekspor khususnya yang berbasis pertanian.
Dampak dari krisis moneter lebih banyak yang negative dibandingkan dampak
positifnya. Itu di karenakan krisis ini mengganggu kesejahteraan masyarakat.
D. CIRI NEGARA YANG MENGALAMI KRISIS MONETER

Ciri ciri suatu negara yang rentan terhadap krisis moneter

 memiliki jumlah hutang luar negeri yang cukup besar


 mengalami inflasi yang tidak terkontrol
 defisit neraca pembayaran yang besar
 kurs pertukaran mata uang yang tidak seimbang
 tingkat suku bunga yang diatas kewajaran

Jika ciri ciri di atas dimiliki oleh sebuah negara,maka dapat dipastikan Negara
tersebut hanya menunggu waktu mengalami krisis ekonomi.

E. KEBIJAKAN MONETER DALAM MENANGANI KRISIS MONETER

Macam-macam kebijakan moneter dalam rangka mengatasi krisis moneter

1. Operasi pasar terbuka (Open market operation)


Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual
atau membeli surat berharga pemerintah (government security). Jika ingin menambah
jumlah uang beredar, pemerintahan akan membeli surat berharga pemerintah.
Namaun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan
menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah
antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan
SPBU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.

2. Fasilitas Diskonto (Discount Rate)


Fasilitas diskonto (Discount Rate) adalah pengaturan jumlah uang beredar dengan
memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum kadang-kadang
mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk
membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank
sentral, serta sebaliknya menaikan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar
berkurang.

3. Rasio cadangan wajib (Reserve Requirement Ratio)


Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan
jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan oleh pemerintah. Untuk
menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk
menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikan rasio.

4. Himbauan moral (moral persuasion)


Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar
dengan jalan member himbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti
menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit
untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang
lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.

Anda mungkin juga menyukai