Anda di halaman 1dari 28

MONITORING DAN EVALUASI

IMUNISASI ROTAVIRUS (RV) DAN HUMAN PAPILLOMA VIRUS (HPV)


dan UPDATE READINESS ASSESSMENT
TAHUN 2023

Tim Kerja Imunisasi Tambahan dan Khusus


Direktorat Pengelolaan Imunisasi

Disampaikan pada Orientasi bagi Petugas Imunisasi dalam rangka Pelaksanaan Imunisasi RV dan HPV
Jakarta, 21 dan 24 Juli 2023
Monitoring
Evaluasi
Imunisasi RV
POKOK BAHASAN
◉ Jenis dan Instrumen Monitoring
◉ Monitoring Imunisasi RV
◉ Evaluasi Imunisasi RV
PENGERTIAN

Monitoring adalah suatu kegiatan pemantauan untuk mengetahui


pencapaian kemajuan program imunisasi apakah program sudah
dilaksanakan seperti yang direncanakan, termasuk kendala dan
hambatan yang dialami

Monitoring berkaitan erat dengan pelaporan, karena melibatkan


pengumpulan data, pengolahan, analisis data dan penyajian hasil berupa
informasi yang dibutuhkan dalam perencanaan dan pengambilan
keputusan
PELAKSANAAN MONITORING IMUNISASI RV

 Harian, Mingguan dan Bulanan


Rutin  Contoh: Cakupan Imunisasi, Surveilans KIPI

Waktu tertentu sesuai kebutuhan dengan


Periodik tujuan tertentu.
 Contoh: SS, EVM
JENIS MONITORING IMUNISASI RV
05
SS 04 EVM
03
Effective
02 Surveilans Supervisi Vaccine
Suportif
RA & PLA
Readiness
01 PWS KIPI Management
Pemantauan
Assessment
Wilayah
dan Post
Setempat
Launching
Assessment
PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT [1]
◉ Berfungsi untuk memonitor kecenderungan pencapaian cakupan program dalam
periode tertentu (kuantitas program) agar dapat segera dilakukan koreksi dan tindak
lanjut.
◉ Analisa PWS dilakukan secara berkala agar puskesmas dapat menilai kecenderungan
dari cakupan imunisasi di wilayahnya, mengidentifikasi masalah yang menghambat
pelayanan imunisasi serta menentukan tindak lanjut perbaikan (intervensi) yang
dibutuhkan

Hal-hal yang dapat dianalisa melalui PWS:


▸ Cakupan imunisasi RV
▸ Pemanfaatan imunisasi RV dengan menghitung Drop Out (DO)
▸ Membandingkan dengan cakupan jenis imunisasi lain
PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT [2]
A. Cakupan Imunisasi RV
▸ Didapatkan dengan menghitung persentase antara jumlah sasaran yang
sudah mendapatkan imunisasi RV dengan jumlah target sasaran.

Cakupan Imunisasi RV = [a / b ] x 100%

Keterangan:
a : Jumlah sasaran kelompok tertentu yang telah mendapatkan imunisasi RV 1/2/3
(numerator)
b : Jumlah target sasaran kelompok tertentu pada tahun perhitungan (denominator)
PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT [3]
Pemantauan kinerja capaian program imunisasi RV melalui cakupan imunisasi
dapat dilakukan dengan membandingkan antara:

Cakupan- Tren/
Tren/b Tren
2020
bulan
Target 2018 ulan /Tahun

Cakupan imunisasi RV Tren cakupan Tren cakupan imunisasi


dibandingkan dengan imunisasi RV per RV per tahun pada
target cakupan (per bulan beberapa tahun terakhir
tahun per bulan)
MENGHITUNG TARGET CAKUPAN IMUNISASI RV

membandingkan antara cakupan imunisasi RV


Memantau kinerja yang diperoleh wilayah dengan target cakupan
yang telah ditentukan

• Perbulan dan kumulatif selama 1 tahun


Penentuan target • Target cakupan imunisasi kumulatif target
cakupan nasional, regional maupun global

= [target cakupan imunisasi dalam 1 tahun /


Rumus Target per jumlah bulan dalam 1 tahun (12 bulan)]
Bulan
CONTOH MONITORING TARGET CAKUPAN
Imunisasi RV masuk ke dalam usulan indikator Renstra dimana target yang harus dicapai
pada tahun 2023 adalah minimal 100%. Jumlah surviving infant tahun 2023 di Provinsi X
sebesar 600.000 bayi,
- Berapa jumlah bayi yang harus mendapatkan imunisasi RV agar Provinsi X dapat
mencapai target 100% di akhir tahun 2023?
- Berapa target per bulan Provinsi X agar dapat mencapai100% di akhir tahun 2023?
Jawaban:
Target sasaran intro RV = sesuai SI= 600.000 bayi
Jumlah bayi diimunisasi RV tahun 2023 dengan target 100% = 100% X 600.000 bayi = 600.000 bayi
Jumlah bayi diimunisasi RV mulai Agustus-Desember 2023 (5 bulan) dengan target 100% =
(100%/12 x 5 bulan) x 600.000 = 250.000 bayi
Target imunisasi RV per bulan = Target 1 tahun : 12 bulan = 100% : 12 = 8,33% / bulan
Jumlah bayi diimunisasi RV per bulan = 600.000 bayi : 12 = 50.000 atau 8,33% x 600.000 = 50.000 bayi
MEMBACA DATA PWS

On Track sesuai target Ada kesenjangan antara


target dan capaian
kenapa? apa yang
harus dilakukan
PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT [4]
B. Pemanfaatan Imunisasi RV
▸ Dapat dilakukan dengan menghitung Drop-Out (DO)

Drop Out (DO) rate digunakan untuk menilai kesempatan masyarakat menggunakan
fasilitas kesehatan untuk mendapatkan layanan imunisasi RV yang diukur dengan
menilai selisih antara cakupan RV1 dengan cakupan RV3.
DO rate dikatakan baik apabila tidak lebih dari ±5%

Rumus Perhitungan Drop Out (DO) rate:

Jumlah bayi diimunisasi RV1 – Jumlah bayi diimunisasi RV3 dalam 1 periode
Jumlah bayi diimunisasi RV1 dalam 1 periode
X 100%
PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT [5]
C. Perbandingan dengan Cakupan Jenis Imunisasi Lain
▸ Monitoring dan evaluasi melalui PWS juga dapat dilakukan dengan
membandingkan cakupan imunisasi RV dengan cakupan imunisasi lain
yang pemberiannya dilakukan bersamaan atau jadwalnya hampir
berdekatan.
▸ Pada tahun 2023, perbandingan dilakukan dengan membandingkan angka
absolut anak yang mendapatkan imunisasi per bulan, untuk perbandingan
persentase cakupan dapat mulai dilakukan pada tahun depan
▸ Contoh: Pada bulan September 2023, jumlah anak yang mendapat
imunisasi RV1 yaitu 50 anak, sementara pada bulan yang sama anak
yang mendapat OPV2 tercatat sejumlah 75 anak. Dari data ini dapat kita
lihat adanya gap hasil layanan, perlu diidentifikasi masalah yang terjadi:
misalnya kekhawatiran orang tua dan/atau petugas terhadap imunisasi
Rotavirus
SUPERVISI SUPORTIF [1]
Langkah-langkah
Proses meningkatkan kualitas
sistem penyelenggaraan Mengumpulkan data-data dan bahan yang
imunisasi di semua tingkatan diperlukan terkait pengelolaan program
administrasi imunisasi

Memantau pelaksanaan kegiatan

Mengidentifikasi masalah

Memberi umpan balik dan melakukan evaluasi


SS dilakukan secara elektronik Memecahkan masalah
melalui tautan
https://linktr.ee/data_analytics_team
Dapat juga dilakukan secara manual
Memotivasi petugas di lapangan
menggunakan instrumen daftar tilik
supervisi suportif Melatih di tempat kerja (On the Job Training)

Menyusun rencana tindak lanjut (RTL)


SUPERVISI SUPORTIF [2]
Dilakukan oleh Pusat, Provinsi dan Kab/Kota

Sumber data kegiatan


supervisi suportif
Bidan Kordinator SUPERVISOR Kepala Puskesmas antara lain :
PWS, Buku Register
Kohort Ibu, Bayi dan
Balita, Kartu/status ibu
Pengelola Imunisasi
(hamil, persalinan, nifas,
Puskesmas
bayi baru lahir), Buku
stok vaksin, logistik dan
Kajian Mandiri Pertemuan Rutin & kondisi peralatan rantai
Pra Supervisi Orientasi Upaya Peningkatan dingin, Semua laporan
& Verifikasi
Langkah Mutu pelayanan imunisasi dari
Konsep, metode, fasilitas pelayanan
Supervisi Supervisor paham
pelaksanaan,
Kajian & verifikasi
dan terampil serta terhadap pengelolaan Membicarakan kesehatan swasta atau
Suportif penjelasan daftar program imunisasi hasil verifikasi dan jejaring puskesmas
menguasai
tilik menggunakan daftar rencana
tilik
peningkatan mutu

Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota perlu merencanakan Supervisi Suportif minimal 3 bulan sekali
SUPERVISI SUPORTIF [3]
Cold Chain (Rantai Dingin)
Buku Pedoman Imunisasi
Pengelolaan Vaksin dan Logistik

Ketersediaan Vaksin dan Logistik Manajemen dan Kemitraan


Komponen Penilaian
Pencatatan dan Pelaporan
Sumber Daya Manusia Pengolahan Data
INPUT PROSES
Pemantauan Program Imunisasi

Analisis dan Tindak Lanjut


Fasilitas Ruangan
Pelayanan Imunisasi

Kelengkapan Dalam Ruangan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)


Pengolahan PWS di Puskesmas
SUPERVISI SUPORTIF [4]

SS elektronik melalui
tautan
https://linktr.ee/data_ana
lytics_team

Pemilihan Puskesmas yang akan disupervisi:


• Tingkat kesulitan jangkauan (wilayah sulit dan biasa)
atau
• daerah yang berisiko tinggi (cakupan imunisasi rendah,
pernah terjadi KLB PD3I, daerah kumuh, padat
penduduk, daerah sulit secara sosial dan ekonomi, dan
lain-lain).
EFFECTIVE VACCINE MANAJEMENT (EVM)

Untuk Mekanisme
mengukur monitor &
Penilaian
kualitas pengembangan
Manajemen
pengelolaan stuktur dan
Penyimpanan vaksin dan alat prosedur
Vaksin logistik lainnya manajemen
vaksin

1. Penilaian manajemen pengelolaan vaksin RV dengan EVM sama halnya dengan melakukan
penilaian pada pengelolaan vaksin lainnya.
2. Dalam EVM ini dapat dilihat apakah perencanaan vaksin RV serta pengelolaannya dilakukan
dengan baik atau tidak.
SURVEILANS KIPI

kelengkapan dan ketepatan laporan baik


pada kasus KIPI serius maupun
non serius

wajib setiap bulan  bahan penilaian


keamanan vaksin  termasuk zerro report

PENJELASAN RINCI DAN LENGKAP DAPAT DIPELAJARI PADA


MATERI SURVEILANS KIPI
EVALUASI
Evaluasi diperlukan untuk melihat hasil pelaksanaan kegiatan,
mengidentifikasi hambatan pelaksanaan, dukungan, hasil cakupan,
dampak dari pelaksanaan kegiatan dan lain sebagainya.

◉ Ada beberapa kegiatan dalam pelaksanaan evaluasi pada imunisasi RV,


antara lain pertemuan evaluasi dan pelaksanaan evaluasi dampak melalui
kegiatan surveilans DIARE.
◉ Pertemuan evaluasi bisa dilakukan minimal satu tahun sekali, atau dalam
periode waktu tertentu sesuai kebutuhan, untuk membahas kegiatan,
termasuk di dalamnya hambatan pelaksanaan, dukungan dan hasil cakupan.
◉ Evaluasi juga dapat dilakukan terhadap stok vaksin RV dan logistik, suhu
vaccine refrigerator dan cakupan imunisasi RV.
Monitoring
Evaluasi
Imunisasi HPV
A. Pemantauan dan Evaluasi Hasil Imunisasi HPV
Pemantauan imunisasi HPV pada anak perempuan usia kelas 5 dan 6 dilakukan di tingkat
Puskesmas, Kecamatan, Kabupaten/Kota dan Provinsi, meliputi
◉ % cakupan imunisasi pertama sebagai indikator jangkauan program, dan
◉ % cakupan dosis kedua anak dengan interval 12 bulan kemudian sebagai indikator
perlindungan.
Kedua indikator tersebut adalah indikator kuantitas program.

Target Cakupan HPV


BIAS 2023: 90%
B. Pemantauan KIPI
◉ Vaksin HPV pada umumnya tidak menimbulkan KIPI yang serius.
◉ Reaksi lokal dapat ditemukan berupa kemerahan, pembengkakan dan nyeri di lokasi
suntikan pada 25% anak yang menerima imunisasi HPV.
◉ Gejala ini timbul satu hari setelah pemberian imunisasi dan berlangsung satu
sampai tiga hari.
◉ Reaksi sistemik berupa demam atau iritability jangka pendek setelah pemberian
imunisasi lebih jarang ditemukan.
C. Evaluasi Imunisasi HPV

1. Evaluasi cakupan imunisasi HPV baik dari pencatatan dan


pelaporan rutin maupun hasil survey;
2. Evaluasi logistik vaksin dengan menilai indeks pemakaian
(IP) Vaksin; dan
3. Evaluasi dampak untuk menilai keberhasilan imunisasi
terhadap penurunan morbiditas penyakit kanker leher
rahim bekerjasama dengan Cancer Registry.
KESIMPULAN

◉ Monitoring Evaluasi perlu dilakukan untuk memantau sejauh


mana pelaksanaan dan keberhasil dari program yang
dilakukan.
◉ Jenis dan instrumen yang digunakan dalam pelaksanaan
monitoring evaluasi pelaksanaan imunisasi RV dan HPV
pada prinsipnya sama dengan monitoring evaluasi
pelaksanaan imunisasi rutin lainnya. Dalam pelaksanaannya
bisa diintegrasikan dengan pelaksanaan monev imunisasi
rutin.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai