PERJANJIAN KERJASAMA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI
DAN
RUMAH SAKIT UMUM HIDAYAH BOYOLALI
NOMOR : 044.
5 4070 | 4.2 12022
NOMOR : 001 /MOU. RSHB/v / 2022
TENTANG
PELAKSANAAN RUJUKAN
Pada hari ini Jum’at, tanggal Satu, bulan April, tahun Dua Ribu Dua Puluh
Dua , bertempat di Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, kami yang
bertanda tangan dibawah ini:
1. Puji Astuti
2. Ida Wulandari
selaku Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Boyolali berdasarkan Surat
Keputusan Bupati_ Noor
821.2/0843 Tahun 2021 tanggal 05
Oktober 2022 yang berkendudukan
dan berkantor di Jalan Pandanaran
No. 156 Boyolali, dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama serta
mewakili Dinas Kesehatan Kabupaten
Boyolali, selanjutnya disebut PIHAK
PERTAMA;
selaku Direktur Rumah Sakit Umum
Hidayah berdasarkan Surat
Keputusan Yayasan Dua September
Boyolali Nomor 01/SK/YDSB/1/2021
yang berkedudukan dan berkantor di
Jalan Searah Kragilan Mojosongo,
Boyolali, Telpon (0276)324614, dalam
hal ini bertindak untuk dan atas nama
| Paraft | Para 1 |
|
sipemlesserta mewakili Rumah Sakit Umum
Hidayah , Mojosongo, Boyolali Kode
Pos 57322 selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA.
Berdasarkan
Q)
(2)
3)
(4)
(5)
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 50,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456);
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063) sebagaimana telah
diubah dengan Undang undang Nomer 11 Tahun 2020 tentang Cipta
Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
245,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomer 6573);
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2018 tentang
Jaminan Kesehatan;
Peraturan Bupati Nomor 28 Tahun 2013 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kerjasama Daerah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Boyolali.
Selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang secara bersama-
sama disebut PARA PIHAK dan masing-masing disebut PIHAK bersepakat
untuk melakukan Perjanjian Kerjasama dengan terlebih dahulu PARA
PIHAK menerangkan dalam hal-hal sebagai berikut:
1. Dinas Kesehatan Kabupaten adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali
yang mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan
daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang
kesehatan.
Pa I =— |bos ee
“ueyn{ns Ueeuesyelad eures efioy UBeURSE[OW UETeP HWHId WAV
(eq uvnow uvyequeu yNIUN Yerepe ruT eUTesefray UEHfuefiag PnsyEW (T)
eresed
NvOraL Nva ansivW
ava
“[eyuos}0y,
undnew pexnios req 3W7eq [equ eros ULJeYoSoy UUWARIad qemef BuUNBUE
uep sein ueyedumjed mpeSuour Suek ueyeyasoy uBUeAejad UBBLeBBUd[aAued
wo}SIS Yefepe UBNInY waIsIs pnsyeunp Bus tur eueseliey ueHfuelieg Were
T resed
WAWD NVOINALI4
lava
sangjyieq peBeqas yereds-yereds uep UENIUD}ay UeBUEp
vuresvlisy ueifuefieg ueyepeBuow ynqun yexedes ‘Suyseur-Surseur uesueuoMey|
uep uvynpnpay ueduap rensos MVEId Vad ‘Inqosio) eY-[eYy UByIesepiog
uarednqey 1248uN eped xpsreIseds ueyeyasoy eFeUs) wep VUES
‘ueuvsejed uexynnquieu Suek ueynfhr yerepe uayednqey ueyniny -¢
‘ueeyasoy ueyereseuniad neve yppedued ypepeseur neye Ippedued
snsey depeysey feuojs8uny wep yesnp[nys undneur ‘eruosyoy undnew
[eqns req eq requn wreoes qemef Sunsuey uep sesm ueyedumed
amjeBuew Sues ueyeyasoy ueereSZuajesued yerepe ueynfny wasIg “>
-ynfaey yrqey weye9e94
ueyeeouad uep emedu ueyyeurejefuou: und ero8es sipou ueyepun
ueyyninquieur Sues uarsed stp] Weepesy yerepe (s1pout) yemep emeD “¢
“yernzep yemes wep ‘uvypef yemes ‘deur yemer usuedvjad
ueyepesuow Suek eundied ereses ueSuero1ed ueyeyesoy ueUeAerod
upyere8Zusjehuow uep ueyeyssay uvuekejed Is8uny ueyuepefuour
BueX ueyeyasoy weuedyjag seypsey yepepe yedepry WMUIA Weg yeuNy “Zz(2) Perjanjian Kerjasama ini bertujuan untuk
a, Meningkatkan sistem rujukan berjenjang pelayanan kesehatan.
b. Meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pasien.
c. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan rujukan.
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 3
Ruang Lingkup Perjanjian Kerjasama ini adalah dalam hal :
1. Fasilitasi peningkatan kualitas pelayanan gawat darurat dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk rujukan;
2. Penguatan efisiensi dan efektivitas sistem rujukan fasilitas kesehatan yang
ada.
BABIV
PELAKSANAAN
Pasal 4
(1) Dalam melaksanakan kerjasama ini, PIHAK PERTAMA menunjuk Unit
Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai
berikut :
1. Puskesmas Selo
2. Puskesmas Cepogo
3. Puskesmas Ampel
4. Puskesmas Gladagsari
5. Puskesmas Musuk
6. Puskesmas Tamansari
7. Puskesmas Boyolali I
8. Puskesmas Boyolali II
9. Puskesmas Mojosongo
10. Puskesmas Teras
11. Puskesmas Sawit
12. Puskesmas Banyudono I
Parafl_| Parafll
fe13. Puskesmas Banyudono II
14, Puskesmas Sambi
15. Puskesmas Simo
16. Puskesmas Nogosari
17. Puskesmas Ngemplak
18. Puskesmas Klego I
19. Puskesmas Klego Il
20. Puskesmas Andong
21, Puskesmas Karanggede
22. Puskesmas Wonosegoro
23, Puskesmas Wonosamudro
24. Puskesmas Kemusu
25. Puskesmas Juwangi
(2) Puskesmas sebagaimana dimaksud ayat (1) melaksanakan sistem
rujukan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
BABV
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 5
(1) PIHAK PERTAMA mempunyai hak:
a, Mengakses data-data yang diperlukan.
b. Memperoleh kemudahan dalam hal rujukan.
(2) PIHAK PERTAMA mempunyai kewajiban:
a. Membuat peraturan tentang rujukan.
b. Menfasilitasi penguatan pelayanan kegawatdaruratan.
c. Menfasilitasi penguatan sistem rujukan melalui pengembangan
penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
(3) PIHAK KEDUA mempunyai hak:
a. Memberitahu prosedur rujukan yang baik.
b. Menerima data atau informasi.
(4) PIHAK KEDUA mempunyai kewajiban:
|_Paraf! | Pargflta. Menerima rujukan dari UPT Puskesmas.
b. Melaksanakan rujukan berjenjang,
c. Memberi informasi yang diperlukan PIHAK PERTAMA.
d. Memberi rujukan balik kepada yang Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama yang merujuk.
BAB VI
JANGKA WAKTU
Pasal 6
Perjanjian kerjasama ini berlaku selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal ditetapkan
dan dapat diperpanjang atas kesepakatan PARA PIHAK,
BAB VII
PEMBIAYAAN
Pasal 7
Biaya yang timbul dalam rangka pelaksanaan kerjasama ini dibebankan pada
anggaran PARA PIHAK dan/atau lain-lain sumber pendapatan yang sah dan
tidak mengikat, sesuai dengan tugas, tanggung jawab dan kewenangan masing-
masing, dan dilaksanakan menurut ketentuan perundangan yang berlaku.
BAB VIII
TANGGUNG JAWAB
Pasal 8
1. PIHAK PERTAMA bertanggung jawab atas rujukan yang dilakukan
UPT Puskesmas.
2. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas pasien yang telah dirujuk.
BAB Ix.
FORCE MAJEURE
Pasal 9
[Parapt | Parafu |
Ch A()
(2)
(3)
(4)
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dibebaskan dari hak dan
kewajiban dari Perjanjian Kerjasama ini apabila terjadi force majeure.
Force majeure sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi
keadaan-keadaan sebagai berikut:
a. Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, longsor
dan kejadian-kejadian lain di luar kemampuan manusia;
b. Huru-hara, seperti kerusuhan sosial, perang dan kejadian lain
yang ditimbulkan oleh ,manusia namun berada di luar
kemampuan PARA PIHAK untuk mengatasinya;
c. Perubahan kebijakan Pemerintah, yang secara langsung
ataupun tidak langsung mempengaruhi _pelaksanaan
Perjanjian kerjasama ini.
Dalam hal PIHAK KEDUA mengalami force majeure, maka PIHAK
KEDUA harus memberitahukan kejadian tersebut kepada PIHAK
PERTAMA secara tertulis paling lambat dalam waktu 3 X 24 jam
sejak terjadinya ketidakmampuan dalam —_melaksanakan
kewajibannya, yang diketahui oleh Pejabat yang berwenang di tempat
terjadinya force majeure, schingga berdasarkan alasan tersebut
kegiatan atau sebagian dari kegiatan akan ditunda selama
berlangsungnya force majeure.
Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
kejadian force majeure tidak diberitahukan kepada PIHAK
PERTAMA, maka force majeure dianggap tidak pernah terjadi.
BABX
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Pasal 10Apabila dikemudian hari terdapat perbedaan pendapat dalam
pelaksanaaan Perjanjian Kerjasama ini, PARA PIHAK sepakat untuk
menyelesaikan secara musyawarah dan mufakat
BAB XI
ADENDUM
Pasal 11
Hal-hal penting yang belum diatur dalam Perjanjian Kerjasama ini akan
diatur dan ditetapkan lebih lanjut oleh PARA PIHAK berdasarkan
kesepakatan yang dituangkan dalam bentuk adendum/ perubahan dari
nota kesepakatan kerjasama ini yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dengan nota kesepakatan ini,
BAB XII
PENUTUP
Pasal 12
Demikian Perjanjian Kerjasama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli,
masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah
ditandatangani PARA PIHAK, dibubuhi stempel dan materai yang cukup.
1ADTBD8S709
IDA WULANDARI
Parafl_| Parafit
Lapeer!