A. PENDAHULUAN
B. LATAR BELAKANG
F. SASARAN
1. Bayi
2. Batita
3. Anak Sekolah
No. Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des
1. Pemberian x x X x x x x x x x x x
imunisasi di
posyandu
2. x x
Pemberian
imunisasi
pada anak
sekolah
3. x x x x x
Sweeping
Imunisasi
di
Desa/Kel
H. EVALUASI
I. Latar Belakang
Seiring dengan cakupan imunisasi yang tinggi maka penggunaan vaksin juga
meningkat dan sebagai akibatnya kejadian yang berhubungan dengan imunisasi juga
meningkat. Dalam menghadaapi hal ini penting diketahui apakah kejadian tersebut
berhubungan dengan vaksin yang diberikan ataukah terjadi secara kebetulan.
Reaksi simpang yang dikenal dengan kejadian ikutan pasca imunisasi(KIPI)
adalah kejadian medic yang berhubungan dengan imunisasi dapat berupa reaksi
vaksin, reaksi suntikan, kesalahan prosedur ataupun koinsiden sampai ditentukan
adanya hubungan kausal. Untuk mengetahui hubungan antara imunisasi dengan KIPI
diperlukan pencatatan dan pelaporan semua reaksi simpang yang timbul setelah
pemberian imunisasi. Surveilans KIPI tersebut sangat membantu program imunisasi,
khususnya untuk memperkuat keyakinan masyarakat akan pentingnya imunisasi
sebagai upaya pencegahan penyakit yang paling efektif.
II. Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
- Kesalahan prosedur/tehnik
pelaksanaan
- Reaksi suntikan
- Induksi vaksin
- Koinsiden
- Komunikasi
- Evaluasi tahunan
V. Sasaran
Sasaran dari program ini adalah seluruh sasaran dari kegiatan imunisasi
- Keakuratan laporan
- Kecepatan investigasi
Pencatatan dilakukan setelah kegiatan penemuan KIPI baik yang dilaporkan orang
tua,masyarakat maupun petugas kesehatan. Laporan KIPI dicatat oleh petugas
kesehatan dalam formulir laporan KIPI, kemudian direkapitulasi setiap bulannya
dan dilaporkan dalam laporan rutin bulanan.
KERANGKA ACUAN KERJA
PENGELOLAAN RANTAI VAKSIN ( COLD CHAIN )
I. PENDAHULUAN
Dari hasil penilaian EVM (Effective Vaccine Management) yang dilakukan oleh
Kemenkes RI bersama UNICEF ahun 2011 dan 2012, diketahui banyak peralatan
rantai vaksin yang tidak dikelola secara benar sehingga banyak terjadi kerusakan
vaksin.
Disamping penataan vaksin secara benar, suhu penyimpanan vaksin
memerlukan pemantauan terus menerus untuk menghindari kerusakan vaksin akibat
paparan suhu yang tidak sesuai.
III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Melakukan pengelolaan peralatan rantai vaksin dan rantai vaksin yang memenuhi
standar yang telah ditetapkan.
b. Tujuan Khusus
c. Penyimpanan vaksin
d. Pemantauan suhu
Lintas
Kegiatan Pokok
No laksanaan Program Lintas Sektor Ket
Pe Program terkait
Terkait
Pengelolaan 1. Petugas Dinas
rantai vaksin menentukan kesehatan
jumlah sasaran kota Palangka
imunisasi Raya
2. Petugas - Sebagai
menghitung penyedi
kebutuhan arantai
vaksinsesuai vaksin
sasaran
imunisasi
3. Pengambilan
vaksin:
a. Petugas
mengambil
vaksin di
dinas
kesehatan
menggunaka
n vaccine
carrier cold
pack
b. Sebelum
memasukka n
vaksin
kedalam
vaccine
carrier,
pastikan
kondisiVVM
masih
menunjukka n
A,B Vaccine
carrier Yang
sudah Berisi
vaksin,
selama
perjalanan
dari dinas
kesehatan
kepuskesma
stidak boleh
kena sinar
matahari
langsung.
4. Penyimpanan
vaksin:
a. Semua vaksin
disimpan pada
suhu 2 oC – 8 oC
Bagian bawah yang
sudah di isi lemari
es
diletakkan kotak
dingin cair (cool
pack) sebagai
penahan dingin dan
kestabilan
suhu.
b. Penempatan vaksin
HS (BCG, MR,
Polio, IPV)
diletakkan dekat
evaporator
c. Penempatan vaksin
FS (DPT/HB/Hib, Td,
Hepatitis B)
diletakkan lebih
jauh dari
evaporator
e. Letakkan 1 buah
termometer dibagian
tengah
chold chain
f. Pelarut vaksin
campak dan BCG
disimpan pada
suhu kamar
pelarut tidak boleh
beku.
5. Pemantauan suhu
a. Suhu dipantau
setiap hari pagi
dan sore
b. Catat suhu di buku
grafik suhu.
VI. SASARAN
Rantai vaksin dan vaksin