Anda di halaman 1dari 33

MONITORING DAN EVALUASI

PROGRAM IMUNISASI
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Pengertian dan Tujuan
• Monitoring dan evaluasi merupakan komponen penting dalam
program imunisasi. Kegiatan ini merupakan suatu proses
pengamatan sistematik yang dilakukan secara rutin dan periodik
dengan menggunakan instrumen yang standar.

• Tujuannya adalah untuk menilai apakah rencana pengelolaan


program yang dibuat sebelumnya sudah dilaksanakan dengan
baik, dan apakah program imunisasi berjalan sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan. Hasil dari kegiatan monitoring evaluasi
ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai acuan untuk
melakukan tindak lanjut perbaikan program imunisasi.
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
MELAKSANAKAN MONEV
1. Mencari sumber informasi
berdasarkan wilayah
• Tingkat puskesmas :
– Data demografi dan sasaran
– Kartu imunisasi/ buku KIA dan kohort bayi
– Rekapitulasi laporan bulanan (cakupan, monitoring vaksin)
– Laporan surveilans KIPI dan PD3I.
• Tingkat kabupaten/kota, dan provinsi:
– Rekapitulasi laporan bulanan (cakupan, monitoring vaksin) .
– Rekapitulasi laporan surveilan KIPI dan PD3I.
– Inventarisasi cold chain
– Rangkuman laporan hasil penilaian program (Supervisi Suportif,
DQS,EVSM, Coverage Survei dll)

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


MELAKSANAKAN MONEV
2. Pengumpulan data
❑ Kelengkapan laporan
❑ Ketepatan laporan
❑ Memverifikasi data laporan
❑ Analisis dan interprestasi data

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


PEMANTAUAN WILAYAH
SETEMPAT

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


PENGERTIAN DAN PRINSIP
PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT

Alat pemantauan hasil imunisasi berupa grafik atau gambar pencapaian


hasil imunisasi dan kecenderungannya di masing-masing wilayah
operasional.

 Prinsip-Prinsip PWS:
 Memanfaatkan data yang ada dari cakupan imunisasi
 Menggunakan indikator sederhana : indikator akses dan pemanfaatan
 Dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan setempat
 Dimanfaatkan untuk umpan balik
 Teratur dan tepat waktu (setiap bulan)
 Memudahkan analisa
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
TAHAPAN PENGGUNAAN PWS

1 2 3 4
Pengumpulan Pengolahan Analisis Penyusunan
Data Data Data RTL

Bagian pengumpulan data Petugas dapat langsung Data yang sudah diinput, Disusun berdasarkan hasil
diisi dengan data cakupan melihat hasil pengolahan dianalisis meliputi pencapaian analisis masalah. Uraian
imunisasi yang berasal dari data pada PWS dalam cakupan dibandingkan target tindak lanjut dapat berupa:
kohort bayi, kohort balita dan bentuk grafik cakupan bulanan dan identifikasi perbaikan teknis
anak pra-sekolah, serta imunisasi masalah yang menghambat pelayanan, perbaikan
kohort ibu pelayanan imunisasi manajerial pelayanan,
penggerakan masyarakat

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


PEMANFAATAN PWS
Pemanfaatan PWS pada Pertemuan
Teknis

Pada pertemuan lokakarya mini di tingkat puskesmas tiap bulan, analisis PWS
digunakan untuk menginformasikan hasil yang telah di capai oleh Puskesmas,
identifikasi masalah, merencanakan upaya-upaya tindak lanjut dan penyusunan
rencana operasional.
Pemanfaatan PWS pada Koordinasi Lintas
Sektor

Analisis PWS disajikan dan didiskusikan pada pertemuan lintas sektoral


untuk memperoleh dukungan bagi pemecahan masalah, terutama yang
berkaitan dengan motivasi, penggerakan masyarakat dan operasional
kegiatan. Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Cakupan Imunisasi
Kinerja Program Imunisasi
Menghitung Cakupan Imunisasi
Jumlah sasaran yang diimunisasi per jenis
vaksin dan dosis, tk perlindungan

Menghitung Target Cakupan


Dilakukan secara berkala

Dg format PWS membandingkan cakupan


interval wkt tertentu Menghitung Drop Out (DO) dan Left Out
(LO)

menilai tren atau kecenderungan dari


cakupan imunisasi tersebut di wilayahnya Monitoring dan evaluasi Cakupan
imunisasi dengan memanfaatkan
Kecenderungan meningkat/menurun, program kesehatan lainnya
dibandingkan target,dan penyebabnya

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Menghitung Cakupan Imunisasi

Denominator numerator Rumus

data jumlah sasaran = [ a / b ] x 100%


data jumlah sasaran
di wilayah kerja
yang telah mendapatkan
puskesmas (bayi, Keterangan :
imunisasi tertentu
baduta, anak sekolah a = Jumlah sasaran kelompok tertentu
setiap tingkatan yang telah mendapatkan imunisasi
kelasnya, WUS atau tertentu pada tahun perhitungan
ibu hamil, dan (numerator)
sasaran tertentu pada b = Jumlah sasaran kelompok tertentu
kegiatan imunisasi pada tahun perhitungan (denominator)
masal)

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Tabel Denominator Cakupan Imunisasi
Jenis Cakupan
No Imunisasi Denominator

1 Cakupan imunisasi
dasar bayi :
a. HB0 dan BCG Jumlah bayi lahir
b. DPT-HB-Hib 1-3, Jumlah bayi yang bertahan hidup sampai usianya 1 tahun
bOPV 1-4, IPV, MR 1 (surviving infant) pada tahun perhitungan

2. Cakupan imunisasi
lanjutan :
a. Baduta (DPT-HB- Jumlah bayi yang bertahan hidup sampai usianya 1 tahun
Hib 4 atau MR 2) (surviving infant) pada tahun lalu
b. BIAS MR atau DT
Jumlah anak SD kelas 1
kelas 1
c. BIAS Td kelas 2 Jumlah anak SD kelas 2
d. BIAS Td kelas 5 Jumlah anak SD kelas 5
e. Td pada Bumil Jumlah ibu hamil

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Menghitung Target Cakupan
membandingkan antara cakupan imunisasi
Memantau tertentu yang diperoleh wilayah dengan
kinerja target cakupan yang telah ditentukan

• perbulan dan kumulatif selama 1 tahun

Penentuan target • target cakupan imunisasi kumulatif🡺


target nasional, regional maupun global
cakupan

= [target cakupan imunisasi dalam 1


tahun / jumlah bulan dalam 1 tahun
Rumus (12 bulan)]

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Tabel Penetapan Target Cakupan Imunisasi Tabel Penetapan Target Cakupan
per Tahun Imunisasi per Bulan
Target Jenis Imunisasi Target Cakupan
No
Cakupa per Bulan
No Jenis Imunisasi n per
1 Imunisasi dasar pada bayi
Tahun
1 Imunisasi dasar pada bayi - Semua antigen imunisasi
= 95% / 12 =
(HB0, BCG, DPT-HB-Hib 1-3,
7,92% ≈ 8%
- Semua antigen imunisasi (HB0, BCG, bOPV 1-4, MR 1)
95%
DPT-HB-Hib 1-3, bOPV 1-4, MR 1)
2 Imunisasi lanjutan
2 Imunisasi lanjutan - Baduta (DPT-HB-Hib 4 atau = 95% / 12 =
MR 2) 7,92% ≈ 8%
- Baduta (DPT-HB-Hib 4 atau MR 2) 95%
= 95% / 12 =
- BIAS (setiap jenis antigen 7,92% ≈ 8%
- BIAS (setiap jenis antigen dan setiap dan setiap tingkatan kelas)
95%
tingkatan kelas)
= 80% / 12 =
- Td 2+ pada Ibu Hamil 80% - Td 2+ pada Ibu Hamil
6,67% ≈ 7%
Catatan : dilakukan pembulatan ke atas untuk memudahkan dalam perhitungan dan analisa

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Monitoring dan Evaluasi Manajemen KIPI

kelengkapan dan ketepatan laporan baik


pada kasus KIPI serius maupun
non serius

wajib setiap bulan 🡺 bahan


penilaian keamanan vaksin 🡺
termasuk zerro report

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Format PWS yang digunakan adalah format PWS
terstandarisasi yang dikembangkan oleh Kementerian
Kesehatan c.q Subdit Imunisasi

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


IMUNISASI DASAR
TABEL ENTRI DATA FORMAT LAPORAN & ANALISA

GRAFIK CAKUPAN
JANUARI MEI SEPTEMBER LAPORAN CAKUPAN BULANAN

FEBRUARI HB0 BCG CAMPAK/MR


JUNI OKTOBER
LAPORAN CAKUPAN KUMULATIF
POLIO 1
MARET JULI NOVEMBER DPT-HB- DPT-HB-
LAPORAN LUAR WILAYAH
Hib (3) Hib (1)
APRIL AGUSTUS
POLIO 4
DESEMBER
TABEL ANALISA CAKUPAN
IMUNISASI ANAK 12-59 BLN DO DPT/HB (1)-(3)
DO DPT/HB (1)-
CAMPAK/MR
(BLF, CATCH UP)
ANALISA DESA UCI
IMUNISASI TETANUS DIFTERI IPV DPT-HB-Hib
BADUTA GRAFIK DESA UCI di PUSKESMAS & CAKUPAN TRIWULAN
PCV (1)
LAPORAN
TABEL ENTRI DATA CAMPAK/MR
KUMULATIF
JEV BADUTA
RENCANA TINDAK LANJUT
LAPORAN BULANAN GRAFIK Td2+
PCV BADUTA
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Instrumen Monitoring dan Evaluasi
Program Imunisasi

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


SUPERVISI SUPPORTIF

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


PENGERTIAN:
Salah satu strategi untuk memperkuat penyelenggaraan imunisasi secara
berjenjang (Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dan Puskesmas) yang
bertujuan untuk meningkatkan pencapaian target cakupan dan mutu
program, dan merupakan suatu proses untuk meningkatkan kualitas
sistem penyelenggaraan imunisasi pada semua tingkatan administrasi
dengan cara memperkuat hubungan antar sistem yang terkait melalui:

∙ identifikasi dan pemecahan masalah


∙ optimalisasi alokasi sumber daya
∙ penerapan standar dengan kualitas yang tinggi
∙ kerjasama tim
∙ komunikasi dua arah
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
SUPERVISI SUPORTIF
Langkah-langkah
Mengumpulkan data-data dan bahan yang diperlukan terkait
Proses meningkatkan pengelolaan program imunisasi
kualitas sistem
Memantau pelaksanaan kegiatan
penyelenggaraan
imunisasi di semua Mengidentifikasi masalah
tingkatan administrasi
Memberi umpan balik dan melakukan evaluasi

Memecahkan masalah

Memotivasi petugas di lapangan


Menggunakan
instrumen daftar
Melatih di tempat kerja (On the Job Training)
tilik supervisi
suportif
Menyusun rencana tindak lanjut (RTL)

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


SUPERVISI SUPORTIF PELAYANAN IMUNISASI
DI POLINDES/POSYANDU
Dilakukan oleh pengelola imunisasi dan Bikor puskesmas

Tidak mencari- dijalankan secara Sumber data


cari kesalahan SUPERVISOR efektif dan bersifat kegiatan supervisi
suportif suportif antara lain :
PWS, Buku Register
Kohort Ibu, Bayi dan
Terencana dan tidak
Balita, Kartu/status ibu
mendadak
(hamil, persalinan,
nifas, bayi baru lahir),
Kajian Mandiri Pertemuan Bulanan Kartu/status
Pra Supervisi Orientasi & Upaya
& Verifikasi pemeriksaan
Langkah Peningkatan Mutu kesehatan bayi, Buku
Konsep, metode,
Supervisi Supervisor paham
pelaksanaan,
Kajian & verifikasi KIA/KMS
dan terampil serta terhadap pengelolaan Membicarakan
Suportif penjelasan daftar program imunisasi hasil verifikasi dan
menguasai
tilik menggunakan daftar rencana
tilik
peningkatan mutu

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


SUPERVISI SUPORTIF PELAYANAN
IMUNISASI DI POLINDES/POSYANDU
Fasilitas Fisik Polindes/Posyandu

Perlengkapan dalam Ruang

Unsur- Cold Chain (Rantai Vaksin)

unsur Pelayanan Imunisasi


penilaian Kemitraan

Penyuluhan

Pencatatan dan Pelaporan

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


SUPERVISI SUPORTIF PELAYANAN IMUNISASI
DI PUSKESMAS
Dilakukan oleh pengelola imunisasi Kabupaten/Kota Sumber data kegiatan
supervisi suportif
antara lain :
PWS, Buku Register
Bidan Kordinator SUPERVISOR Kepala Puskesmas Kohort Ibu, Bayi dan
Balita, Kartu/status ibu
(hamil, persalinan, nifas,
bayi baru lahir), Buku
Pengelola Imunisasi
stok vaksin, logistik dan
Puskesmas
kondisi peralatan rantai
dingin, Semua laporan
Kajian Mandiri Pertemuan Rutin & pelayanan imunisasi dari
Pra Supervisi Orientasi Upaya Peningkatan
& Verifikasi fasilitas pelayanan
Langkah Mutu kesehatan swasta atau
Konsep, metode, jejaring puskesmas
Supervisi Supervisor paham
pelaksanaan,
Kajian & verifikasi
dan terampil serta terhadap pengelolaan Membicarakan
Suportif penjelasan daftar program imunisasi hasil verifikasi dan
menguasai
tilik menggunakan daftar rencana
tilik
peningkatan mutu

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


SUPERVISI SUPORTIF PELAYANAN IMUNISASI
DI PUSKESMAS
Rencana Tindak Lanjut
Fasilitas Fisik
Pencatatan dan Pelaporan

Pemantauan Program Perlengkapan dalam Ruang

Analisis dan Tindak Peralatan


Lanjut PWS
Unsur-unsur
Bahan-bahan
Pengolahan PWS penilaian
Cold Chain (Rantai Vaksin)
Penyuluhan
Manajemen Vaksin dan Logistik

Kemitraan Pelayanan Imunisasi

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Data Quality Self-assessment
(DQS)

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Data Quality Self
Assessment
Penilaian Secara Internal

Kuantitas, Kualitas

Sistem Monitoring Data Imunisasi

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Data Quality Self-assessment (DQS)
Pengertian Metodologi
alat bantu penilaian pencatatan dan pelaporan imunisasi untuk Mengidentifikasi alur pencatatan dan pelaporan
mengetahui tingkat ketepatan/akurasi data imunisasi dan
kualitas sistem pemantauan program imunisasi
Mengetahui tkt akurasi laporan cakupan imunisasi dg verifikasi
atau penghitungan ulang data imunisasi scr berjenjang;
Komponen Penilaian
Mengetahui persentase kelengkapan dan ketepatan waktu
• Akurasi Data pelaporan scr berjenjang
• kualitas sistem pemantauan data imunisasi.
Mengetahui kualitas sistem pemantauan program imunisasi di
masing-masing level administrasi
Tujuan Umum
• memperoleh gambaran kualitas pencatatan dan pelaporan Mengetahui kekuatan dan kelemahan sistem pencatatan dan
pelaporan serta memberikan rekomendasi berdasarkan hasil temuan
program imunisasi secara berjenjang
penilaian
• menemukan upaya pemecahan masalah yang ditemukan untuk
meningkatkan kualitas sistem pencatatan dan pelaporan

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Pelaksana
Sasaran Penilaian DQS DQS
sistem pencatatan dan Gambaran kualitas komponen Self Assessment
pelaporan hasil imunisasi sistem pemantauan (Penilaian Sendiri)
1. Pencatatan hasil a) Data demografi • petugas Puskesmas (bidan
koordinator, juru/pengelola
pelayanan b) Pencatatan imunisasi, bidan desa)
2. Rekapitulasi hasil • petugas imunisasi
c) Pelaporan atau pengarsipan
pelayanan Kabupaten/Kota, Provinsi, Pusat.
Petugas imunisasi Kabupaten/Kota,
3. Rekapitulasi laporan d) Ketersediaan data/formular
Provinsi, atau Pusat 🡺 pemandu
puskesmas di tk e) Penggunaan data atau pengarah pelaksanaan DQS
Kab/Kota

Partisipasi aktif
petugas
Sasaran Sasaran Puskesmas
Kuantitatif Kualitatif melakukan
penghitungan
ulang

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Tindak Lanjut
Monitoring dan Evaluasi Program Imunisasi

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Sweeping
upaya aktif mencari bayi Langkah-langkah
dan/atau baduta yg belum dpt
imunisasi sama sekali atau 1 Koordinasi dg pimpinan daerah setempat (Camat,
tidak terdata dalam buku
kohort atau register imunisasi Lurah/Kepala Desa, Ketua RW dan RT), toma, toga,
di puskesmas/posyandu kader dan pihak lain yang terkait.

2 Identifikasi sasaran 🡺 kegiatan pendataan langsung


dilakukan (kunjungan rumah ke rumahkerja sama dg kader 🡺
minimal setiap 3 identifikasi anak-anak tidak dapat imunisasi sama sekali
bulan atau tidak tercatat dalam buku kohort/register imunisasi

Untuk daerah sulit, kunjungan


pendataan sasaran dapat dimanfaatkan
3 Siapkan kohort bayi dan kohort balita atau register
imunisasi 🡺 catat bayi dan baduta yg belum dapat
sekaligus melaksanakan pelayanan
imunisasi
imunisasi atau tdk terdata dlm kohort termasuk sasaran
yg mendpt di layanan swasta

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


DROP OUT FOLLOW UP (DOFU)
upaya untuk menjangkau bayi yang sudah
mendapatkan kesempatan pertama
imunisasi namun tidak menyelesaikan
rangkaian dosis pemberian sesuai jadwal

pengelola imunisasi melakukan pengjitungan


DO dengan menggunakan cakupan DPT-HB-
Hib1- DPT-HB-Hib3 atau DPT-HB-Hib1-
Campak Rubela

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Upaya Tindak Lanjut Monev lainnya
Backlog Fighting (BLF) Crash Program
• upaya aktif di tingkat Puskesmas • ditujukan untuk wilayah yang memerlukan
untuk melengkapi Imunisasi dasar intervensi secara cepat untuk mencegah
terjadinya KLB
pada anak yang berumur di bawah
• dilakukan untuk satu atau lebih jenis
tiga tahun Imunisasi, misalnya campak, atau campak
• Jenis-jenis vaksin yang dapat terpadu dengan polio
diberikan yaitu DPT-HB-Hib, Polio • Kriteria pemilihan daerah yang akan dilakukan
tetes (bOPV), MR, dan IPV crash program adalah :
• 1) Angka kematian bayi akibat PD3I tinggi;
• Kegiatan ini diprioritaskan untuk
dilaksanakan di desa yang selama • 2) Infrastruktur (tenaga, sarana, dana) kurang;
dua tahun berturut-turut tidak • 3) Desa yang selama tiga tahun berturut-turut
mencapai UCI. tidak mencapai UCI.

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Terima Kasih

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat

Anda mungkin juga menyukai