Anda di halaman 1dari 44

URAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL

1. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Kesehatan


Reproduksi
1.1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4
Judul Cakupan K-4 Ibu Hamil
Dimensi Mutu Keselamatan, Kontinuitas dan Kualitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam
melindungi ibu hamil sehingga kesehatan janin terjamin melalui
penyediaan pelayanan antenatal.
Definisi Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4 adalah Cakupan ibu hamil yang
Operasional telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar
paling sedikit 4 kali di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Frekwensi setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah ibu hamil yang memperoleh pelayanan antenatal K-4 di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun.
Denominator Jumlah sasaran ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Sumber data - SP3 Puskesmas (LB 3)
- Kohort ibu
- Pemantauan Wilayah setempat
Target 92%
Langkah 1) Pendataan Bumil;
Kegiatan 2) Pelayanan Antenatal sesuai standar;
3) kunjungan rumah bagi yang drop out;
4) Pembuatan kantong persalinan;
5) Pencatatan dan Pelaporan;
6) Supervisi, Monitoring dan Evaluasi (PWS - KIA, Analisis
Manajeman Prog. KIA
Penanggungja Pengelola. KIA - KB
wab

1.2 Cakupan Pertolongan persalinan oleh tenaga


kesehatan
Judul Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan
Dimensi Mutu Keselamatan efektifitas
Tujuan Untuk mengurangi kesakitan dan kematian ibu maupun bayinya
dari proses kehamilan dan persalinan
Definisi Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah
Operasional persentase ibu bersalin yang mendapatkan pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan yang memiliki kopetensi kebidanan di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Setiap bulan
analisa
Numerator Jumlah ibu hamil yang ditolong oleh tenaga kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah sasaran ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu satu tahun
Sumber data - SP3 Puskesmas (LB 3)
- Kohort ibu
- Pemantauan Wilayah setempat (PWS)-KIA
- SIRS (RSUD dan Swasta)
Target 88%
Langkah Pelayanan persalinan, perawatan nifas, monitoring dan evaluasi,
Kegiatan PWS
Penanggungja Pengelola. KIA - KB
wab

1.3 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani


Judul Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara profesional
kepada ibu (hamil, bersalin, nifas) dengan komplikasi
Definisi Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani adalah ibu dengan
Operasional komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu yang mendapat penanganan definitif sesuai dengan
standar kesehatan terlatih pada tingkat pelayanan dasar (Polindes,
Puskesmas)
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Setiap bulan
analisa
Numerator Jumlah komplikasi kebidanan yang mendapatkan penanganan
definitif di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu satu satu
tahun.
Denominator 20% jumlah ibu hamil yang ada di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu satu tahun
Sumber data - SP3 Puskesmas
- Kohort ibu
- PWS-KIA
- RSUD dan Swasta)
Target 100%
Langkah Pendataan bumil, persiapan pelayanan antenatal, pertolongan
Kegiatan persalinan, detiksi bumil resti, Bulin, Bufas/komplikasi, PWS
Pelayanan penanganan komplikasi kebidanan
Pencatatan dan Pelaporan
Pemantauan dan evaluasi
Penanggungja Pengelola. KIA - KB
wab

1.4 Cakupan Pelayanan Nifas


Judul Cakupan Pelayanan Nifas
Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Mengukur kemampuan Program KIA dalam menyelenggarakan
pelayanan nifas profesional
Definisi Cakupan pelayanan nifas adalah pelayanan kepada ibu dan
Operasional neonatal pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca
persalinan sesuai standar
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Setiap bulan
analisa
Numerator Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3 kali pelayanan nifas
sesuai standar di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu satu
tahun
Denominator Seluruh ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Sumber data - SP3 Puskesmas (LB 3)
- Kohort ibu; PWS - KIA
- SIRS (RSUD dan Swasta)
Target 88%
Langkah 1) Pelayana Nifas sesuai standar (ibu dan neonatus)
Kegiatan 2) Pelayanan KB pasca persalinan
3) Pelatihan/magang klinis kesehatan maternal dan neonatal
4) Pelayanan rujukan nifas
5) Kunjunagan rumah bagi yang Drop Out
6) Pencatatan dan Pelaporan
7) Supervisi, Monitoring dan Evaluasi (PWS - KIA, Analisin
Manajemen Prog. KIA)
Penanggungja Pengelola. KIA - KB
wab

1.5 Cakupan Kunjunagn Neonatal 1 (KN 1)


Judul Cakupan Kunjungan Neonatal 1 (KN 1)
Dimensi Mutu Keselamatan dan kontinuitas
Tujuan Terpeliharanya kesehatan bayi umur 0-28 hari melalui pelayanan
kesehatan maupun pelayanan melalui kunjunagn rumah.
Definisi Cakupan Kunjunagn Neonatal 1 (KN 1) adalah cakupan neonatus
Operasional yang mendapatkan pelayana sesuai standar 6-48 jam setelah lahir
di wilayah kerja Puskesms pada kurun waktu satu tahun
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Setiap bulan
analisa
Numerator Jumlah neonatus yang telah memperoleh pelayanan kunjunagn
neonatal pada masa 6-48 jam setelah lahir sesuai standar di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Seluruh sasaran bayi di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Sumber data - SP3 Puskesmas (LB 3)
- Kohort ibu
- Formulir MTBM
- Pemantauan Wilayah setempat (PWS)-KIA
Target 88%
Langkah Pemantauan pasca persalinan dan MTBM, pelayanan kunjungan
Kegiatan neonastus di dalam gedung dan di luar gedung, pelayanan rujukan
neonatus, audit kesakitan dan kematian neonatus, PWS
Penanggungja Pengelola. KIA - KB
wab
1.6 Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap (KN
Lengkap)
Judul Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap (KN
Lengkap)
Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Terpeliharanya kesehatan bayi melalui pelayanan kesehatan
maupun pelayanan kunjungan rumah
Definisi Cakupan Kunjungan Neonatal (KN) lengkap adalah cakupan
Operasional neonatus yang telah memeperoleh 3 kali pelayanan Kunjunagn
Neonatal pada 6-48 jam, 3-7 hari, 8-28 hari, sesuai standar (3 kali
pelayanan) di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Setiap bulan
analisa
Numerator Jumlah neonatus yang telah memperoleh 3 kali pelayanan
Kunjungan Neonatal (KN) pada 6-48 jam, 3-7 hari, 8-28 hari sesuai
standar di wilayah kerja Puskesmas dalam waktu satu tahun
Denominator Seluruh sasaran bayi di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Sumber data - SP3 Puskesmas (LB 3)
- Kohort bayi
- Formulir MTBM
- Pemantauan Wilayah setempat (PWS)-KIA
Target 88%
Langkah - ASI eksklusif
Kegiatan - pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat,
pemberian vitamin K injeksi bila tidak diberikan saat lahir.
- manajemen terpadu bayi muda
Penanggungja Pengelola. KIA - KB
wab

1.7 Cakupan Neonatus Dengan Komplikasi yang


Ditangani
Judul Cakupan Neonatus Dengan Komplikasi yang
Ditangani
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara profesional
kepada neonatus dengan komplikasi
Definisi Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani adalah
Operasional neonatus dengan komplikasi di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu, yang ditangani sesuai dengan standar oleh
tenaga kesehatan terlatih di sarana pelayanan kesehatan.
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Setiap bulan
analisa
Numerator Jumlah neonatus dengan komplikasi yang ditangani di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator 15% dari sasaran bayi yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Sumber data - SIMPUS
- Kohort bayi
- Formulir MTBM
- PWS-KIA
Target 80%
Langkah - deteksi dini bumil, bulin, bufas komplikasi
Kegiatan - pelayanan kesehatan pasca persalinan untuk ibu dan neonatus
sesuai standar
- penyediaan sarana, peralatan, laboratorium, obat essensial yang
memadai dan transport
- pelatihan manajemen BBLR bagi bidan, manajemen asfiksia bayi
baru lahir, MTBS, PONED
- pemantauan untuk asuhan tidak lanjut bagi neonatus yang
dirujuk
- pencatatan dan pelaporan
- pemantauan pasca pelatihan dan evaluasi.
Penanggungja Pengelola. KIA - KB
wab

1.8 Cakupan Kunjungan Bayi


Judul Cakupan Kunjungan Bayi
Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam melindungi
bayi sehingga kesehatan terjamin melalui penyediaan pelayanan
kesehatan
Definisi Cakupan Kunjungan bayi adalah cakupan bayi yang memperoleh
Operasional pelayanan kesehatan sesui dengan standar oleh Dokter, bidan dan
perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan paling sedikit
4 kali di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Setiap bulan
analisa
Numerator Jumlah bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan (minimal 4
kali ) sesuai standar disatu wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh sasaran bayi di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun.
Sumber data - SP3 Puskesmas (LB3)
- Kohort bayi
- PWS KIA
- Buku KIA
Target 85%
Langkah - peningkatan kompetensi klinis kesehatan bayi meliputi SDIDTK,
Kegiatan stimulasi perkembangan bayi dan MTBS
- Pemantauan pasca pelatihan MTBS dan SDIDTK
- pelayanan kesehatan bayi sesui standar di fasilitas kesehatan
- pelayanan rujukan
- pembahasan audit kematian dan kesakitan bayi
- pelayanan kunjungan rumah bagi yang tidak datang ke fasilitas
kesehatan
Penanggungja Pengelola. KIA - KB
wab

1.9 Cakupan Pelayanan Anak Balita


Judul Cakupan Pelayanan Anak Balita
Dimensi Mutu Keselamatan, Kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam melindungi
bayi sehingga kesehatan terjamin melalui penyediaan pelayanan
kesehatan.
Definisi Cakupan Pelayanan Anak Balita adalah anak balita (12 - 59 bulan)
Operasional yang memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8
kali setahun, pemantauan perkembangan (SDIDTK) minimal 2 kali
setahun, serta pemberian Vitamin A 2 kali setahun
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Setiap bulan
analisa
Numerator Jumlah anak balita yang memperileh pelayanan anak balita sesuai
standar disatu wilayah tertentu
Denominator Jumlah seluruh anak balita di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Sumber data SP3 (LB3), Kohort Anak balita, laporan rutin SKDN, buku KIA, KMS,
Pencatatan pada Pos PAUD, Taman bermain, Taman Penitipan
Anak, Taman kanak - kanak, Raudhatul Atfal, dll
Target 80%
Langkah -pendataan sasaran anak usia 12-59 bulan
Kegiatan - pemantauan pertunbuhan anak usia 12-59 bulan minimal 8x
dalam setahun
- pemantauan perkembangan anak usia 12-59 bulan minimal tiap
6 bulan sekali
- melakukan intervensi bila dijumpai gangguan pertumbuhan dan
kelainan perkembangan
- melakukan rujukan bila tidak ada perbaikan setelah dilakukan
intervensi
- penyediaan Skrining kit SDIDTK
-pengadaan vitamin A dosis tinggi (200.000 iu) sesuai sasaran
Penanggungja Pengelola. KIA - KB
wab

1.10 Cakupan Peserta KB Aktif


Judul Cakupan Peserta KB Aktif
Dimensi Mutu Kualitas dan kuantitas
Tujuan Untuk menunjukan berapa besar Pasangan Usia Subur (PUS) yang
berpotensi hamil yang terlindungi dari kejadian kehamilan dan
untuk menilai kinerja Program KB
Definisi Cakupan Peserta KB Aktif adalah jumlah peserta KB aktif
Operasional dibandingkan dengan jumlah pasangan usia subur (PUS) di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Setiap bulan
analisa
Numerator Jumlah PUS yang menggunakan kontrasepsi di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh PUS di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Sumber data SP3 Puskesmas (LB3), hasil pencatatan dalam pelaporan KB (Form
F2 KB) hasil pendataan KB
Target 78%
Langkah Pendataan sasaran, pemberian pelayanan yang berkualitas, PWS
Kegiatan
Penanggungja Pengelola. KIA - KB
wab

2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat


2.1. Cakupan Balita Ditimbang (D/S)
Judul Cakupan Balita datang Nimbang Berat Badan
(BB) Setiap Bulan ke Posyandu (D/S)
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk mengetahui tingkat tumbuh kembang kesehatan Seluruh
Jumlah balita umur 0-59 bulan yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Definisi Cakupan balita ditimbang (D/S) adalah cakupan balita (0-59 bulan)
Operasional yang datang ditimbang dibandingkan dengan jumlah balita yang
ada di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Setiap bulan
analisa
Numerator Jumlah balita yang datang ditimbang di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah sasaran balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun.
Sumber data Laporan LB3Gizi tingkat Puskesmas
Target 80%
Langkah Pembinaan kader, pelayanan kesehatan balita di posyandu.
Kegiatan
Penanggungja Pengelola. Gizi
wab

2.2. Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bagi Bayi (6-11


bulan)
Judul Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A bagi bayi
(6-11 bulan)
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk mencegah terjadinya kekurangan Vit. A pada balita
Definisi Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bagi Balita (6-11 Bulan) pada
Operasional tahun (selama setahun) adalah cakupan bayi (6-11 bulan) yang
mendapat kapsul Vit. A dosis 100.000 SI (kapsul warna biru) di
wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun.
Frekwensi 2 kali setahun
Pengumpulan
data
Periode 2 kali setahun
analisa
Numerator Jumlah bayi umur 6-11 bulan yang dapat satu kapsul dengan dosis
100.000 SI (kapsul warna biru) selama setahun di wilayah kerja
Puskesmas
Denominator Jumlah sasaran bayi (0-11 bulan) selama satu tahun di wilayah
kerja Puskesmas
Sumber data - Laporan LB3Gizi tingkat Puskesmas
- Laporan Khusus Distribusi kapsul Vitamin A
Target 80%
Langkah Pendataan balita dan logistik, distribusi ke posyandu, sweeping.
Kegiatan
Penanggungja Pengelola. Gizi
wab

2.3. Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bagi Anak


Balita (12-59 bulan)
Judul Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A bagi bayi
(12-59 bulan)
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk mencegah terjadinya kekurangan Vit. A pada balita
Definisi Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bagi Balita (12-59 Bulan)
Operasional selama setahun adalah anak balita (12-59 bulan) yang mendapat
kapsul Vit. A dengan dosis 200.000 SI (kapsul warna merah)
selama satu tahun (setiap bulan Februari dan Agustus) yang ada di
wilayah kerja Puskesmas
Frekwensi 2 kali setahun
Pengumpulan
data
Periode 2 kali setahun
analisa
Numerator Jumlah anak Balita(umur 12-59 bulan) yang mendapat kapsul vit.
A dengan dosis 200.000 SI (kapsul warna merah) pada bulan
Februari dan Agustus yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Denominator Jumlah sasaran anak balita (12-59 bulan) yang ada di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data - Laporan LB3Gizi tingkat Puskesmas
- Laporan Khusus Distribusi kapsul Vitamin A
Target 80%
Langkah Pendataan balita dan logistik, distribusi ke posyandu, sweeping.
Kegiatan
Penanggungja Pengelola. Gizi
wab

2.4. Cakupan Distibusi Kapsul Vitamin A Bagi Ibu Nifas


Judul Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bagi Ibu
Nifas
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk meningkatkan pemenuhan Vitamin A bagi ibu dan bayinya
sehinggga terhindar dari gangguan penyakit akibat dari difisiensi
Vitamin A.
Definisi Ibu nifas dapat Vitamin A adalah Vitamin Adiberikan pada ibu nifas
Operasional (0-42 hari) setelah melahirkan segera 1 kapsul Vitamin A (200.000
iu) warna merah dan dan satu kapsul lagi diberikan dengan selang
waktu 24 jam
Frekwensi Setiap Bulan
Pengumpulan
data
Periode setiap bulan
analisa
Numerator Jumlah ibu nifas yang mendapat dua kapsul Vitamin A dosis tinggi
dalam wilayah kerja Puskesmas dalam waktu satu tahun.
Denominator Jumlah ibu nifas yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Sumber data - Laporan LB3Gizi tingkat Puskesmas
- Laporan Khusus Distribusi kapsul Vitamin A
Target 100%
Langkah Pendataan kelahiran distribusi Vit. A melalui kunjungan neonatus
Kegiatan
Penanggungja Pengelola. Gizi
wab

2.5. Cakupan Distribusi Tablet Fe 90 Tablet Pada Ibu


Hamil
Judul Cakupan Distribusi Tablet Fe 90 Tablet Pada
Ibu Hamil
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan pemenuhan zat besi bagi ibu hamil
sehinggaterhindar dari gangguan penyakit yang diakibatkan dari
difisiensi zat besi (anemia)
Definisi Cakupan Distribusi Tablet Fe 90 Tablet Pada Ibu Hamil adalah
Operasional cakupan ibu hamil yang telah mendapat minimal 90 TTD (Fe3)
selama periode kehamilan di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Setiap bulan
analisa
Numerator Jumlah ibu hamil yang mendapat 90 TTD (Fe3) sampai dengan
bulan berjalan (kumulatif) di wilayah kerja Puskesmas
Denominator Jumlah sasaran ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas sampai
dengan bulan berjalan.
Sumber data - Laporan LB3Gizi tingkat Puskesmas
- PWS KIA
- Laporan Khusus Distribusi tablet tambah darah
Target 85%
Langkah Antenatal care, perencanaan dan disribusi tablet Fe
Kegiatan
Penanggungja Pengelola. Gizi
wab

2.6. Cakupan Distribusi MP-ASI Baduta Gakin


Judul Cakupan Distribusi MP-ASI Baduta Gakin
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan pemenuhan gizi pada bayi BGM dari maskin
sehingga terhindar dan atau jatuh ke dalam kekurangan gizi
Definisi Cakupan Distribusi MP-ASI Baduta Gakin adalah cakupan
Operasional pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan
dari keluarga miskin selama 90 hari
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Setiap bulan
analisa
Numerator Jumlah anak usia 6-24 bulan keluarga miskin yang mendapat MP-
ASI di wilayah kerja Puskesmas
Denominator Jumlah seluruh anak usia 6-24 bulan keluarga miskin yang ada di
wilayah kerja Puskesmas.
Sumber data - LB3Gizi, Laporan khusus MP-ASI
Target 100%
Langkah Pengukuran BB bayi, KIE, perencanaan dan intervensi dengan MP-
Kegiatan ASI
Penanggungja Pengelola. Gizi
wab

2.7. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan


Judul Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat
Perawatan
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan pemenuhan gizi pada bayi BGM dari maskin
sehingga terhindar dan atau jatuh kedalam kekurangan gizi.
Definisi Cakupan gizi buruk mendapat perawatan adalah balita gizi buruk
Operasional yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai tata laksana
gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu satu
tahun.
Frekwensi 1 tahun
Pengumpulan
data
Periode 1 tahun
analisa
Numerator Jumlah balita gizi buruk mendapatkan perawatan di sarana
pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu satu tahun.
Denominator Jumlah seluruh balita gizi buruk yang di temukan di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Sumber data - Laporan khusus kasus balita gizi, LB3 gizi Puskesmas
Target 100%
Langkah - surveilans gizi termasuk penemuan kasus secara aktif
Kegiatan - respon cepat penanganan kasus gizi buruk
- pelatihan tata laksana gizi buruk
- penyediaan mineral mix
- Perawatan kasus gizi buruk di RS, TFC (therapeutic feeding
center)
- bintek dan supervisi berjenjang
Penanggungja Pengelola. Gizi
wab
2.8. Cakupan Bumil KEK yang ditangani
Judul Cakupan ASI Eksklusif
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk memingkatkan pemenuhan gizi pada bumil sehingga
terhindar dan atau jatuh ke dalam kekurangan gzi
Definisi Ibu hamil Kurang Energi Kalori (KEK) adalah ibu hamil dengan
Operasional ukuran lingkar lengan atas <23,5 cm. cakupan ibu hamil KEK yang
di tangani adalah jumlah ibu hamil KEK yang ditangani dengan
pemberian penyuluhan dan atau pemberian PMT pemulihan
dibandingkan dengan jumlah ibu hamil KEK yang ditemukan
selama periode kehamilannya di wilayah kerja Puskesmas.
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Setiap bulan
analisa
Numerator Jumlah ibu hamil KEK yang ditangani sampai dengan bulan
berjalan (kumulatif) di wilayah kerja Puskesmas
Denominator Jumlah ibu hamil KEK yang ditemukan di wilayah kerja Puskesmas
sampai dengan bulan berjalan
Sumber data - PWS KIA
- Laporan Khusus Bumil KEK
Target 100%
Langkah - survei gizi termasuk penemuan kasus secara aktif
Kegiatan - respon cepat penanganan kasus gizi buruk
- pelatihan tata laksana gizi buruk
- pendampingan kasus gizi buruk pasca rawat (community
theurapeutic center)
- bintek dan supervisi berjenjang
Penanggungja Pengelola. Gizi
wab

2.9. Ketersediaan Klinik Gizi


Judul Ketersediaan Klinik Gizi
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan pemenuhan gizi pada maskin sehingga
terhindar dan atau jatuh ke dalam kekurangan gizi
Definisi Klinik Gizi adalah pelayanan gizi yang dilakukan di Puskesmas oleh
Operasional tenaga gizi terlati/terdidik berupa konseling dan anjuran dietetik,
pemberian intervensi gizi berdasarkan hasil pengkajian yang
sesuai dengan kaidah ilmu gizi
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Setiap bulan
analisa
Numerator Jumlah kunjungan karena terkait gizi yang di berikan pelayanan
konseling di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Denominator Jumlah kunjungan secara terkait gizi yang ada di satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama.
Sumber data - Laporan LB3Gizi Puskesmas
Target
Langkah pengumpulan data (data berat badan, data tinggi badan,
Kegiatan anamnesa gizi, data klinis dan data laboratorium serta data lain
yang menunjang)
Identifikasi data dan pengkajian data yang terkumpul dikaji,
diidentifikasi secara terperinci
Mengambil kesimpulan atas masalah gizi yang dihadapi pasien
berdasarkan pengkajian data.
Perencanaan konseling yang perlu dilakukan
Monitor dan evaluasi hasil konseling.
Penanggungja Pengelola. Gizi
wab

3. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit


Menular

3.1. Pelayanan Imunisasi Dasar

3.1.1. Cakupan Imunisasi BCG


Judul Cakupan Imunisasi BCG
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan sedini mungkin kepada bayi
lahir hidup dari ancaman penularan dan komplikasi berat
Tubercolosis
Definisi Cakupan Imunisasi BCG adalah imunisasi BCG yang diberikan
Operasional satu kali kepada bayi lahir hidup (dengan Indikasi) seawal
mungkin (satu paket dengan HB-0, Polio-1) dengan cara
menyuntikan di lengan kanan atas, di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu.
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah bayi yang mendapatkan imunisasi BCG di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah sasaran bayi 0-11 bulan di wilayah Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Sumber data - Laporan konsultasi imunisasi
Target 98%
Langkah Pendataan sasaran, perencanaan dan pengambilan logistik,
Kegiatan pelayanan imunisani yang berkualitas, PWS
Penanggungjaw Pengelola. Imunisasi
ab

3.1.2. Cakupan Imunisasi DPT-HB 1


Judul Cakupan Imunisasi DPT-HB 1
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan sedini mungkin kepada bayi
lahir hidup dari ancaman penularan dan komplikasi berat
penyakit difteri, pertusis, tetanus.
Definisi Cakupan Imunisasi DPT-HB 1 adalah jumlah bayi usia 2-11
Operasional bulan yang mendapatkan imunisasi DPTHB ke-satu di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah bayi yang mendapatkan imunisasi DPTHB yang ke-
satu di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah sasaran bayi 0-11 bulan di wilayah Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan konsultasi imunisasi
Target 98%
Langkah Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan sasaran,
Kegiatan perencanaan dan pengambilan logistik, pelayanan imunisasi
yang berkualitas, PWS
Penanggungjaw Pengelola. Imunisasi
ab

3.1.3. Cakupan Imunisasi HB-DPT3


Judul Cakupan Imunisasi HB-DPT 3
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan ulangan kepada bayi dari
ancaman penularan dan komplikasi berat Hepatitis B(HB) dan
penyakit Difteri, Pertuis, Tetanus (DPT-3)
Definisi Cakupan Imunisasi HB-DPT3 adalah imunisasi kombinasi HB
Operasional dan DPT lanjutan yang diberikan saat bayi berumur 4 - 11
bulan yang mendapatkan imunisasi DPTHB ke-3 (dengan
indikasi) (satu paket dengan Polio-4) dengan cara
menyuntikan di salah satu paha bayi, di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu.
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah bayi yang mendapatkan imunisasi DPTHB yang ke tiga
di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah sasaran bayi 0-11 bulan di wilayah Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan konsultasi imunisasi
Target 93%
Langkah Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan sasaran,
Kegiatan perencanaan dan pengambilan logistik, pelayanan imunisasi
yang berkualitas, PWS
Penanggungjaw Pengelola. Imunisasi
ab

3.1.4. Cakupan Imunisasi Polio-4


Judul Cakupan Imunisasi Polio-4
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan ulangan kepada bayi dari
ancaman penularan dan komplikasi berat Polio
Definisi Cakupan Imunisasi Polio-4 adalah imunisasi Polio lanjutan
Operasional yang diberikan saat bayi berumur 4 bulan (dengan indikasi)
(satu paket dengan HB-DPT3) dengan cara meneteskan
sebanyak 2 tetes dosis di mulut bayi, di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu.
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif Imunisasi Polio-4 di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran bayi 0-11 bulan di wilayah kerja dalam kurun
waktu yang sama
Sumber data Laporan konsultasi imunisasi
Target 90%
Langkah Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan sasaran,
Kegiatan perencanaan dan pengambilan logistik, pelayanan imunisasi
yang berkualitas, PWS
Penanggungjaw Pengelola. Imunisasi
ab

3.1.5. Cakupan Imunisasi Campak


Judul Cakupan Imunisasi Campak
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan kepada bayi dari ancaman
penularan dan komplikasi berat Campak
Definisi Cakupan Imunisasi campak adalah imunisasi Campak yang
Operasional diberikan saat bayi berumur 9 bulan (dengan indikasi)
dengan cara menyuntikan di lengan kiri bayi, di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu.
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah bayi yang mendapat imunisasi campak di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah sasaran bayi 0-11 bulan di wilayah kerja dalam kurun
waktu satu tahun
Sumber data Laporan konsultasi imunisasi
Target 90%
Langkah Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan sasaran,
Kegiatan perencanaan dan pengambilan logistik, pelayanan imunisasi
yang berkualitas, PWS
Penanggungjaw Pengelola. Imunisasi
ab

3.2. Imunisasi Lanjutan

3.2.1. Cakupan BIAS DT


Judul Cakupan Imunisasi BIAS DT
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan kepada anak dari ancaman
penularan dan komplikasi berat Difteri dan Tetanus
Definisi Cakupan BIAS DT adalah jumlah siswa kelas 1 sekolah dasar
Operasional (SD) atau sederajat, laki-laki dan perempuan yang
mendapatkan imunisasi DT di wilayah kerja pada kurun waktu
satu tahun.
Frekwensi Setiap tahun (Juli)
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap tahun (Juli)
Numerator Jumlah anak SD/MI atau yang sederajat kelas 1 yang
mendapat imunisasi DT di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah siswa Sekolah dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah
(MI) atau yang sederajat di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan konsultasi BIAS
Target 100%
Langkah Pendataan jumlah murid kelas 1 SD, Persiapan Logistik,
Kegiatan Pelaksanaan
Penanggungjaw Pengelola. Imunisasi
ab

3.2.2 Cakupan BIAS Td


Judul Cakupan Imunisasi BIAS Td
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan kepada anak dari ancaman
penularan dan komplikasi berat Tetanus
Definisi Cakupan BIAS Td adalah jumlah siswa kelas 2 dan kelas 3
Operasional sekolah dasar (SD) atau sederajat, laki-laki dan perempuan
yang mendapatkan imunisasi Td di wilayah kerja pada kurun
waktu satu tahun.
Frekwensi Setiap tahun (November)
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap tahun (November)
Numerator Jumlah anak SD/MI atau yang sederajat kelas 2 dan kelas 3
yang mendapat imunisasi Td di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah siswa kelas 2 dan kelas 3 Sekolah dasar (SD) dan
Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau yang sederajat di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Data anak sekolah dasar kelas 2 dan kelas 3, Absensi kelas,
laporan BIAS
Target 100%
Langkah Pendataan jumlah murid kelas 2 dan 3 SD, Persiapan Logistik,
Kegiatan Pelaksanaan
Penanggungjaw Pengelola. Imunisasi
ab

2.2.3. Cakupan Bias TT


Judul Cakupan Imunisasi BIAS TT
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan kepada anak dari ancaman
penularan dan komplikasi berat Tetanus
Definisi Cakupan BIAS TT adalah jumlah siswa kelas 2 dan kelas 3
Operasional sekolah dasar (SD) atau sederajat, laki-laki dan perempuan
yang mendapatkan imunisasi TT di wilayah kerja pada kurun
waktu satu tahun.
Frekwensi Setiap tahun (November)
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap tahun (November)
Numerator Jumlah anak SD/MI atau yang sederajat kelas 2 dan kelas 3
yang mendapat imunisasi TT di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah siswa kelas 2 dan kelas 3 Sekolah dasar (SD) dan
Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau yang sederajat di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan BIAS
Target 100%
Langkah Pendataan jumlah murid kelas 2 dan 3 SD, Persiapan Logistik,
Kegiatan Pelaksanaan
Penanggungjaw Pengelola. Imunisasi
ab

3.2.4. Cakupan BIAS Campak


Judul Cakupan Imunisasi BIAS Campak
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan kepada campak dari
ancaman penularan dan komplikasi berat Campak
Definisi Cakupan BIAS Campak adalah jumlah siswa kelas 1 sekolah
Operasional dasar (SD) atau sederajat, laki-laki dan perempuan yang
mendapatkan imunisasi Campak di wilayah kerja pada kurun
waktu satu tahun.
Frekwensi Setiap tahun (November)
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap tahun (November)
Numerator Jumlah anak SD/MI atau yang sederajat kelas 1 yang
mendapat imunisasi Campak di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah siswa kelas 1 Sekolah dasar (SD) dan Madrasah
Ibtidaiyah (MI) atau yang sederajat di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan BIAS
Target 100%
Langkah Pendataan jumlah murid kelas 1 SD, Persiapan Logistik,
Kegiatan Pelaksanaan
Penanggungjaw Pengelola. Imunisasi
ab

3.2.5. Cakupan Pelayanan Imunisasi Ibu Hamil TT 2+


Judul Cakupan Imunisasi BIAS TT 2+
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan kepada bumil dari ancaman
penularan dan komplikasi berat Tetanus
Definisi Cakupan BIAS TT 2+ Ibu hamil adalah jumlah ibu hamil
Operasional yang mendapatkan imunisasi TT ke-dua atau ke-tiga atau ke
empat atau ke-lima di wilayah kerja pada kurun waktu satu
tahun.
Frekwensi Setiap tahun
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap tahun
Numerator Jumlah ibu hamil yang mendapat imunisasi TT2, TT3,TT4, TT5
di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah sasaran ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan konsultasi Imunisasi
Target 100%
Langkah Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan sasaran,
Kegiatan perencanaan dan pengambilan logistik, pelayanan imunisasi
yang berkualitas. PWS
Penanggungjaw Pengelola. Imunisasi
ab

3.2.6. Desa/Kelurahan UCI (Universal Child


Imunization)
Judul Desa/Kelurahan UCI (Umiversal Child Imunization)
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk mengetahui akses wilayah terhadap kelengkapan dan
intensitas imunitas yang didapatkan terhadap seluruh bayi
(0-12 bulan)
Definisi Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child Imunization (UCI)
Operasional adalah desa/Kelurahan dimana 80% dari jumlah bayi yang
ada di desa tersebut sudah mendapat imunisasi dasar
lengkap dalam waktu satu tahun.
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah desa/kelurahan UCI di suatu wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh desa/kelurahan di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun.
Sumber data Laporan Konsultasi Imunisasi
Target 100%
Langkah Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan sasaran,
Kegiatan pelayanan imunisasi yang berkualitas, monev, PWS
Penanggungjaw Pengelola. Imunisasi
ab
3.2.7. Ketersediaan Balai Imunisasi (Pediasel, MMR,
HB Hib, Influensa, Thyphoid, Meningitis)
Judul Cakupan ketersediaan imunisasi non PPI
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Memberikan perlindungan terhadap penyakit menular
Definisi Cakupan Imunisasi Non PPI (Pediasel, MMR, HB Hib, Influensa,
Operasional Thypoid, Meningitis) adalah jumlah kunjungan imunisasi yang
non PPI di wilah kerja Puskesmas dalam waktu satu tahun.
Frekwensi Setiap tahun (Juli)
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap tahun (Juli)
Numerator Jumlah kunjungan yang mendapat imunisasi non PPIdi
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah kunjungan yang mendapat imunisasi non PPIdi
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Sumber data Laporan balai imunisasi non PPI
Target 100%
Langkah Penyediaan vaksin, persiapan logistik, pelaksanaan
Kegiatan
Penanggungjaw Pengelola. Imunisasi
ab

3.3. Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit

3.3.1. Cakupan Pengendalian KLB


Judul Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang Ditangani
<24jam
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Meminimalkan penyebaran wabah dan dampak penyakit
Definisi Desa/ kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam
Operasional adalah Kejadian Luar Biasa (KLB) yang ditangani < 24 jam
pada suatu desa/kelurahan di suatu wilayah kerja dalam
periode/kurun waktu tertentu.
Frekwensi Setiap hari kerja
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kejadian luar biasa (KLB) yang ditangani < 24 jam
pada suatu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama.
Denominator Jumlah kejadian luar biasa (KLB) yang terjadi dalam satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama.
Sumber data Laporan KLB 24 jam (WI), EWARS, masyarakat, Media masa
Target 100%
Langkah Pemastian KLB, Investigasi, Penanggulangan, Pemutusan
Kegiatan mata rantai, pengamatan pasca KLB
Penanggungjaw Pengelola. P2M
ab

3.3.2. Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000


penduduk < 15 tahun
Judul Acute Flacid Paralysis (AFP) Rate Per 100.000
penduduk < 15 tahun
Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Untuk mengetahui / penemuan virus polio liar
Definisi Acute Flacid Paralysis adalah jumlah kasus AFP non polio
Operasional yang ditemukan diantara 100.000 penduduk <15 tahun di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kasus AFP non polio pada penduduk <15 tahun di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Denominator Jumlah penduduk < 15 tahun di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama.
Sumber data Laporan surveilans AFP, EWARS
Target 1
Langkah Sosialisasi, Pencairan kasus, Pengamatan Specimen,
Kegiatan kunjungan ulang, pencarian kontak (teman bermain)
Penanggungjaw Pengelola. P2M
ab

3.3.3. Cakupan Penemuan Pasien Baru TB BTA+


Judul Penemuan TB Paru BTA+
Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Untuk menemukan kasus TB Paru dengan BTA+ pada
penderita suspek TB paru
Definisi Cakupan Penemuan Pasien Baru TB BTA positif adalah angka
Operasional prnemuan pasien baru TB BTA positif atau Case Detection
Rate (CDR) adalah persentase jumlah penderita baru TB BTA
Positif yang ditemukan dibanding dengan jumlah perkiraan
kasus baru TB BTA positif dalam wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun.
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien baru TB BTA positif yang ditemukan dan
diobati di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun.
Denominator Jumlah Perkiraan pasien baru TB BTA positif di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Sumber data Pelaporan TB (TB 07, 08 dan 11)
Target 80%
Langkah Sosialisasi, Penemuan Kasus, Pemeriksaan Specimen
Kegiatan
Penanggungjaw Pengelola. P2M
ab

3.3.4. Cakupan Kesembuhan Penderita TB BTA+


Judul Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang Ditangani
<24jam
Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Agar penderita TB paru dengan BTA+ secara mikroskopis
minimal 2 kali berturut - turut negatif
Definisi Angka kesembuhan Pasien TB BTA positif atau Care Rate (CR)
Operasional adalah persentase pasien baru TB paru BTA positif yang
sembuh setelah selesai masa pengobatan dibandingkan
dengan jumlah pasien baru TB BTA positif yang diobati di
wilayah kerja Puskesmas dalam waktu satu tahun
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien baru TB BTA Positif yang sembuh di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Denominator Jumlah pasien baru TB BTA positif yang di obati di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Sumber data Laporan TB 08
Target 90%
Langkah Penemuan penderita, pengobatan, Kompotensi, monev
Kegiatan
Penanggungjaw Pengelola. P2M
ab

3.3.5. Cakupan Penderita TB MDR yang Ditangani


Judul Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang Ditangani
<24jam
Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Untuk menangani Kasus TB MDR pada penderita Suspek TB
MDR
Definisi Cakupan penanganan TB MDR adalah persentase jumlah
Operasional penderita baru TB MDR yang ditemukan dibandingkan jumlah
penderita baru TB MDR yang ditangani dalam wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita baru TB MDR yang ditemukan di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Denominator Jumlah penderita baru TB MDR yang ditangani di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Sumber data Laporan TB MDR (TB MDR 07, 08 dan 11)
Target 100%
Langkah Sosialisasi, Penemuan Kasus, Pemeriksaan Specimen.
Kegiatan
Penanggungjaw Pengelola. P2M
ab

3.3.6. Cakupan Balita dengan Pnemonia yang


Ditangani
Judul Cakupan Balita Dengan Pnemonia yang Ditangani
Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Agar balita yang menderita Pnemonia mendapatkan tata
laksana penanganan sesuai standar.
Definisi Cakupan penemuan Penderita Pnemonia Balita adalah
Operasional Persentase balita dengan Pnemonia yang di temukan dan di
berikan tata laksana sesuai standar di saran kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita Pnemonia balita yang di tangani di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Denominator Jumlah perkiraan penderita Pnemonia balita di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan bulanan Prog. P2 ISPA
Target 80%
Langkah Penemuan penderita, pengobatan, Kunjungan rumah,
Kegiatan Promkes, monev, kemitraan.
Penanggungjaw Pengelola. P2M
ab

3.3.7. Cakupan Penemuan Penderita Diare


Judul Cakupan Penemuan Penderita Diare yang
ditangani
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Agar balita dengan diare mendapatkan tata laksana
penanganan sesuai standar sehingga tidak berakibat
dehidrasi.
Definisi Cakupan penemuan Penderita Diare adalah jumlah penderita
Operasional yang datang dan di layani di sarana Kesehatan dan kader di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Frekwensi Setiap hari kerja
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita diare yang datang dan dilayani di sarana
kesehatan dan kader di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun.
Denominator Jumlah perkiraan penderita diare di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun (10% dari perkiraan penderita)
Sumber data Laporan P2 Diare, EWARS, SP2TP, pelayanan swasta, laporan
kader, regiter penderita, laporan bulanan klinik.
Target 80%
Langkah Penegakan diagnosis,tatalaksana, PE, monev, promkes
Kegiatan
Penanggungjaw Pengelola. P2M
ab

3.3.8. Cakupan Penemuan Kusta Yang Ditangani


Judul Penemuan Kusta yang Ditangani
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Penemuan tersangka penderita kusta. (target sasaran 100%)
agar mendapatkan tatalaksana penanganan sesuai standar
sehingga tidak berakibat kecacatan
Definisi Cakupan penemuan tersangkan penderita kusta adalah
Operasional jumlah penderita kusta yang datang dan dilayani di sarana
kesehatan dan kader di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun.
Frekwensi Setiap hari kerja
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita kusta yang datang dandi layani di sarana
kesehatan dan kader di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun.
Denominator Jumlah perkiraan penderita kusta di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun (10% dari perkiraan penderita)
Sumber data Laporan P2 Kusta, EWARS, SP2TP, pelayanan swasta, Laporan
Kader, register penderita, laporan bulanan klinik.
Target 100%
Langkah Penegakan diagnosis,tatalaksana, PE, monev, promkes
Kegiatan
Penanggungjaw Pengelola. P2M
ab

3.3.9. Jumlah Kasus Baru Filariasis


Judul Penemuan Filariasis Baru
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Penemuan Filariasis baru agar mendapatkan tata laksana
pengamanan sesuai standar sehingga tidak terjadi kecacatan
Definisi Cakupan penemuan filariasis baru adalah jumlah penderita
Operasional yang datang dan dilayani di sarana kesehatan dan kader di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Frekwensi Setiap hari kerja
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penemuan Filariasis baru datang dan dilayani di
sarana kesehatan dan kader di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun.
Denominator Jumlah perkiraan penemuan filariasis baru di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Sumber data Laporan P2, EWARS, SP2TP, pelayanan swasta, Laporan
Kader, register penderita, laporan bulanan klinik.
Target 100%
Langkah Penegakan diagnosis,tatalaksana, PE, monev, promkes
Kegiatan
Penanggungjaw Pengelola. P2M
ab

2.3.10. Cakupan Penderita DBD yang Ditangani


Judul Penemuan Kusta yang Ditangani
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Agar penderita kasus DBD mendapatkan tata laksana
penanganan sesuai standar
Definisi Cakupan penderita DBD yang ditangani adalah persentase
Operasional penderita DBD yang ditangani sesuai standar di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun dibanding dengan
jumlah penderita DBD yang di temukan /dilaporkan dalam
kurun waktu yang sama.
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita DBD yang ditangani sesui standar di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Denominator Jumlah penderita DBD yang ditemukan di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Sumber data Laporan P2 DBD, EWARS, SP2TP, pelayanan swasta, SIMPUS,
SIRS, KDRS dan KD - DBD
Target 100%
Langkah Penegakan diagnosis,tatalaksana, PE, monev, promkes
Kegiatan
Penanggungjaw Pengelola. P2M
ab

3.3.11. Cakupan Penderita HIV - AIDS yang ditangani


Judul Penemuan Kusta yang Ditangani
Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Agar Klien mandapatkan tatalaksana penanganan sesuai
standar
Definisi Klien mendapatkan penanganan HIV - AIDS adalah klien yang
Operasional Mendapatkan penanganan HIV-AIDS sesui standar di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah klien yang mendapatkan penanganan HIV-AIDS di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Denominator Jumlah seluruh klien HIV-AIDS yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu yang sama.
Sumber data Laporan khusus rumah sakit/Dinas Kesehatan
Target
Langkah Tatalaksana terapi ODHA, peningkatan PHBS, peningkatan
Kegiatan SDM
Penanggungjaw Pengelola. P2M
ab

3.3.12. Jumlah Kasus PTM yang Ditemukan (DM, Ca,


Serviks, Hipertensi, Penyakit Jantung, Asma,
PPOK)
Judul Penemuan Kusta yang Ditangani
Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Jumlah Kasus PTM yang di temukan adalah jumlah penderita
PTM, yang di temukan / yang dilaporkan dalam kurun waktu
satu tahun yang sama
Definisi
Operasional
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode analisa 1 tahun
Numerator Jumlah penderita PTM yang ditemukan/dilaporkan di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Denominator Jumlah kunjungan pasien Puskesmas di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan penyakit
Target 100% dari penegakan diagnosis, tata laksana, PE, PSN,
monev, promkes
Penanggungjaw Pengelola. P2M
ab

3.3.13. Penderita Kusta yang Selesai Berobat (RFT)


Judul Penderita kusta yang selesai berobat
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Agar penderita kusta mendapatkan tatalaksana penanganan
sesuai satandar sehingga tidak terjadi penyebaran dan
resisitensi obat.
Definisi Penderita kusta yang selesai berobat adalah penderita kusta
Operasional yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu (RFT rate) di
satu wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu.
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita kusta yang ditangani sesuai standar di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penderita kusta yang ada di suatu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan P2 Kusta, SP2TP, Pelayanan Swasta
Target 100%
Langkah 1. Penemuan penderita:
Kegiatan Secara pasif bersifat sukarela dan secara aktif melalui
pemeriksaan kontak serumah dan tetangga/lingkungan,
pemeriksaan anak sekolah chase survei, rapid village
survei khusus, LEK, SAPEL, survey focus
2. Pengobtan penderita:
- pemberian pengobatan sesuai dengan rekomendasi
WHO: PB anak dan dewasa, MB anak dan dewasa
- Penanganan penderita reaksi;
- Rujukan penderita dengan kompliksai;
- Konfirmasi diagnosisi kasus sulit (petugas kabupaten)
- Pemantauan Kecukupan pengobatan (petugas
kabupaten)
3. Pembinaan pengobatan (case Holding):
Monitoring pengobatan dan melakukan pelacakan
penderita yang tidak mengambil obat.
4. Mencegah cacat dan perawatan dini, dengan pemeriksaan
POD (Prevention Of Disability). Setiap bulan pada semua
penderita, setiap 2 munggu pada penderita reaksi, serta
memberikan contoh cara merawat diri.
5. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan;
6. Melakukan penyuluhan bagi penderita, keluarga dan
masyarakat;
7. Manajemen logistik, meliputi: permintaan obat,
penyimpanan, dan pendistribusian;
8. Menilai hasil pelaksanaan pelayanan pengobatan kepada
penderita dengan melihat angka kesembuhan.
Penanggungjaw Pengelola. P2M
ab

3.3.14. Infeksi Menular Seksual yang diobati (klinik


Pelangi)
Judul Infeksi Menular Seksual (IMS) Yang Diobati
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Agar penderita IMS mendapatkan tatalaksana penanganan
sesuai setandar sehingga tidak terjadi penyebaran dan
resistensi obat
Definisi Infeksi Menular Seksual (IMS) yang diobati adalah penderita
Operasional IMS yang penanganannya sesuai standar di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu.
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita IMS yang ditangani sesui standar di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penderita IMS yang ada di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan P2 IMS, SP2TP, pelayanan swasta
Target 100%
Langkah Penegakan diagnosis, tatalaksana, perilaku seksual aman,
Kegiatan monev, promkes
Penanggungjaw Pengelola. P2M
ab

3.4. Upaya Kesehatan Lingkungan


3.4.1. Cakupan Pengawasan Rumah Sehat.
Judul Cakupan Rumah Sehat
Dimensi Mutu Kualitas
Tujuan Agar terciptanya Rumah-rumah yang memiliki higiene sesuai
standar
Definisi Cakupan rumah sehat adalah persentase jumlah rumah sehat
Operasional yang ada di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu satu
tahun.
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rumah sehat di suatu wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah rumah yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun.
Sumber data Buku catatan kegiatan di lapangan, buku kunjungan
lapangan, register kesling, laporan LB4
Target 75%
Langkah Buku catatan kegiatan lapangan
Kegiatan Buku kunjungan lapangan
Register kesehatan lingkungan
Register penyuluhan
Laporan LB4, LSD
Penanggungjaw Pengelola. Kesling
ab

3.4.2. Cakupan Pengawasan Sarana Air Bersih


Judul Cakupan Sarana Air Bersih
Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap air bersih
Definisi Cakupan pengawasan sarana air bersih adalah persentase
Operasional jumlah sarana air bersih yang diperiksa di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu satu tahun.
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah sarana air bersih yang diperiksa ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah sarana air yang bersih yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Sumber data Buku catatan kegiatan lapangan
Buku kunjungan lapangan
Register kesehatan lingkungan
Register penyuluhan
Laporan LB4, LSD
Target 80%
Langkah Pendataan, sosialisasi/advokasi, inspeksi sanitasi
Kegiatan
Penanggungjaw Pengelola. Kesling
ab

3.4.3. Cakupan Pengawasan Jamban


Judul Cakupan Jamban Keluarga
Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap jamban
keluarga
Definisi Cakupan pengawasan jamban adalah persentase jumlah
Operasional sarana jamban yang diperiksa di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu satu tahun.
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah sarana jamban yang diperiksa ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah sarana jamban yang ada di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun.
Sumber data Buku catatan kegiatan lapangan
Buku kunjungan lapangan
Register kesehatan lingkungan
Register penyuluhan
Laporan LB4, LSD
Target 80%
Langkah Pendataan, sosialisasi/advokasi, inspeksi sanitasi
Kegiatan
Penanggungjaw Pengelola. Kesling
ab

3.4.4. Cakupan Pengawasan SPAL


Judul Cakupan SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah)
Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap
pembuangan/pengelolaan limbah rumah tangga
Definisi Cakupan pengawasan SPAL adalah persentase jumlah SPAL
Operasional (jumlah rumah tangga) yang diperiksa di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu satu tahun.
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah SPAL rumah tangga yang diperiksa ada di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah sarana SPAL rumah tangga yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Sumber data Buku catatan kegiatan lapangan
Buku kunjungan lapangan
Register kesehatan lingkungan
Register penyuluhan
Target 80%
Langkah Pendataan, sosialisasi/advokasi, inspeksi sanitasi
Kegiatan
Penanggungjaw Pengelola. Kesling
ab

3.4.5. Cakupan Pengawasan Tempat - Tempat Umum


(TTU)
Judul Tempat Umum (TTU) Yang Diawasi
Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap TTU/TPM
Definisi Cakupan pengawasan sarana air bersih adalah persentase
Operasional jumlah TTU yang diperiksa di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu satu tahun.
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah TTU yang diperiksa ada di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah TTU yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun.
Sumber data Buku catatan kegiatan lapangan
Buku kunjungan lapangan
Register kesehatan lingkungan
Register penyuluhan
Laporan LB4, LSD
Target 75%
Langkah Pengawasan, bintek, sosialisasi/advokasi, Kemitraan.
Kegiatan
Penanggungjaw Pengelola. Kesling
ab

3.4.6. Cakupan Pengawasan Tempat Pengolahan


Makanan (TPM)
Judul Tempat Umum (TTU/TPM) Yang Diawasi
Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap TTU/TPM
Definisi Cakupan pengawasan sarana air bersih adalah persentase
Operasional jumlah TTM yang diperiksa di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu satu tahun.
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah TTM yang diperiksa ada di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah TTM yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun.
Sumber data Buku catatan kegiatan lapangan
Buku kunjungan lapangan
Register kesehatan lingkungan
Register penyuluhan
Laporan LB4, LSD
Target 75%
Langkah Pengawasan, bintek, sosialisasi/advokasi, Kemitraan.
Kegiatan
Penanggungjaw Pengelola. Kesling
ab

3.4.7. Cakupan Pengawasan Industri


Judul Tempat Umum (TTU) Yang Diawasi
Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap industri -
industri di sekitar wilayah kerja Puskesmas
Definisi Cakupan pengawasan Industri adalah persentase
Operasional pengawasan industri yang dialksanakan oleh petugas
Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu
satu tahun.
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Industri yang diperiksa oleh petugas Puskesmas yang
ada di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator Jumlah industri yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun.
Sumber data Buku catatan kegiatan lapangan
Buku kunjungan lapangan
Register kesehatan lingkungan
Register penyuluhan
Laporan LB4, LSD
Target 75%
Langkah Pengawasan, bintek, sosialisasi/advokasi, Kemitraan.
Kegiatan
Penanggungjaw Pengelola. Kesling
ab

3.4.8. Cakupan Kegiatan Klinik Lintas (Layanan


Informasi Sanitasi)
Judul Cakupan konseling penderita penyakit berbasis
lingkungan (PBL)
Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Agar diketahui dampak sanitasi terhadap penyakit yang
timbul.
Definisi Cakupan konseling klinik sanitasi adalah persentase jumlah
Operasional konseling yang di diberikan oleh petugas Puskesmas pada
penderita Penyakit Berbasis Lingkungan di Puskesmas pada
kurun waktu satu tahun.
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita penyakit berbasis lingkungan / klien yang
mendapat konseling oleh petugas Puskesmas di Puskesmas
pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah penderita penyakit berbasis lingkungan / klien di
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Sumber data Register penyakit berbasis lingkungan /klien di klinik
sanitasi
Buku bantu petugas
Register Puskesmas
Target 25%
Langkah Penyediaan sarana, ruang, fasilitas lainnya.
Kegiatan
Penanggungjaw Pengelola. Kesling
ab

3.5. Upaya Promosi Kesehatan


3.5.1. Promosi Kesehatan Dalam Gedung
3.5.1.1. Cakupan Komunikasi Interpersonal dan
Konseling (KIP/K)
Judul Komunikasi Interpersonal (KIP/K)
Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Menjalin komunikasi antar individu agar terbangun
pengertian yang sama
Definisi Cakupan komunikasi interpersonal dan konseling (KIP/K) di
Operasional Puskesmas adalah jumlah pengunjung yang mendapat KIP/K
di klinik Khusus atau klinik terpadu KIP/K tentang gizi, P2M,
sanitasi, PHBS, dan lain - lain sesuai kondisi/masalah
pengunjung sebanyak 5% pengunjung Puskesmas.
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pengunjung Puskesmas yang mendapat KIP/K dalam
kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah pengunjung Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Sumber data Catatan lengkap laporan promkes, klinik khisus terpadu KIP/K
Target 5% dari jumlah pengunjung.
Langkah Membuka poli khusus komunikasi mengenai promkes
Kegiatan
Penanggungjaw Pengelola. Promkes
ab

3.5.1.2. Cakupan Penyuluhan Kelompok Oleh Petugas


di Dalam Gedung Puskesmas
Judul Cakupan penyuluhan kelompok oleh petugas di
dalam gedung Puskesmas
Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Menjalin komunikasi individu agar terbangun pengertian yang
sama
Definisi Cakupan penyuluhan kelompok oleh petugas didalam gedung
Operasional Puskesmas adalah penyampaian informasi kesehatan kepada
sasaran pengunjung Puskesmas (5-30 orang) yang
dilaksanakan oleh petugas, dilaksanakan 96 kali dalam
setahun atau rata - rata 8 kali dalam setiap bulan.
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penyuluhan kelompok di dalam gedung Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Denominator 96 kali penyuluhan kelompok di dalam gedung Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Catatan lengkap (daftar hadir, materi, pembicara)
Register penyuluhan
Target 100%
Langkah Membentuk forum kelompok lansia dan kelompok remaja
Kegiatan
Penanggungjaw Pengelola. Promkes
ab

3.5.1.3. Cakupan Institusi Kesehatan ber-PHBS


Judul Institusi Kesehatan ber-PHBS
Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di
institusi kesehatan.
Mencegah terjadinya penularan penyakit di institusi
kesehatan
Mencitakan institusi kesehatan yang sehat.
Definisi Cakupan Institusi kesehatan ber-PHBS adalah persentase
Operasional institusi kesehatan yang ber-PHBS yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Frekwensi 1 tahun
Pengumpulan
data
Periode analisa
1 tahun
Numerator Jumlah institusi kesehatan ber-PHBS di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Denominator Jumlah seluruh institusi kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Sumber data Hasil pendataan PHBS
Target 100% (seluruh institusi kesehatan ber-PHBS)
Langkah Penyampain pesan PHBS di institusi kesehatan kepada
Kegiatan pasien dan pengunjung seperti melalui penyuluhan,
penyebarluasan informasi melalui media poster, stiker,
papan pengumuman, kunjungan rumah dsb.
Penyediaan sarana dan prasarana PHBS di institusi
kesehatan, seperti air bersih, jamban sehat, tempat
sampah, tempat cuci tangan dsb.
Pelaksaan pengawasan PHBS di institusi kesehatan.
Penanggungjaw Pengelola. Promkes
ab

3.5.2.3. Cakupan Pengkajian dan Pembinaan PHBS di


Institusi Tempat kerja
Judul Cakupan Pengkajian dan pembinaan PHBS di
Institusi Tempat kerja
Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Terbentuknya tempat - tempat umum yang ber-PHBS
Definisi Cakupan tempat - tempat umum ber-PHBS adalah persentase
Operasional tempat-tempat umum yang melaksanakan 8 indikator PHBS
tempat - tempat umum di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Frekwensi
Pengumpulan
data
Periode analisa 1 tahun
Numerator Jumlah tempat-tempat umum ber-PHBS di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Denominator Jumlah seluruh tempat - tempat umum yang ada di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Sumber data Hasil pendataan PHBS
Target 65% tempat -tempat umum ber-PHBS
Langkah Dengan melakukan pendataan dengan format PHBS TTU
Kegiatan kemudian di lakukan pengolahan data dan didapatkan hasil
yang baik
Penanggungjaw Pengelola. Promkes
ab
3.5.2.5. Cakupan Pemberdayaan Masyarakat melalui
Penyuluhan kelompok oleh petugas di
masyarakat
Judul Cakupan pemberdayaan masyarakat melalui
penyuluhan kelompok oleh petugas masyarakat.
Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Penyampain informasi kesehatan kepada masyarakat (5-
30orang) di tempat khusus/tempat pertemuan masyarakat,
dengan waktu 10-15 menit dengan materi sesuai issu
aktual/masalah kesehatan setempat dengan didukung alat
bantu/media penyuluhan.
Definisi Cakupan penyuluhan kelompok oleh petugas di masyarakat
Operasional adalah penyampaian informasi kesehatan kepada sasaran
/masyarakat (5-30 orang) yang dilaksanakan oleh petugas,
dilaksanakan 1kali dalam sebulan di setiap RW/Posyandu di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
(Jumlah RW/posyandu x 12 kali)
Frekwensi 1 kali sebulan
Pengumpulan
data
Periode analisa 1 kali sebulan
Numerator Jumlah penyuluhan kelompok di masyarakat RW/Posyandu
dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh Posyandu di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Sumber data Catatan
Register penyuluhan
Target 100%
Langkah Membentuk kelompok
Kegiatan
Penanggungjaw Pengelola. Promkes
ab

3.5.2.6. Cakupan Pembinaan UKBM dilihat melalui


persentase (%) Posyandu Purnama dan Mandiri
Judul Cakupan Pembinaan UKBM dilihat melalui
persentase (%) Posyandu Purnama dan Mandiri
Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Terbentuknya Posyandu yang bersetara Purnama dan mandiri
Definisi Cakupan pembinaan UKBM dilihat melalui persentase (%)
Operasional posyandu purnama dan mandiri adalah jumlah posyandu
purnama dan mandiri yang ada di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun.
Frekwensi 1 tahun/sekali
Pengumpulan
data
Periode analisa 1 tahun/sekali
Numerator Jumlah posyandu purnama dan mandiri di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh Posyandu di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Sumber data Catatan
Register penyuluhan
Target 65% Purnama dan mandiri
Langkah Sosialisasi program dana sehat
Kegiatan Pelatihan dana sehat
Pembinaan program dana sehat
Memperbanyak program tambahan di posyandu
Penanggungjaw Pengelola. Promkes
ab

3.5.2.7. Cakupan Pembinaan pemberdayaan


masyarakat dilihat melalui persentase (%)
Desa Siaga Aktif (Untuk Kabupaten)/RW Siaga
Aktif (Untuk Kota)
Judul Cakupan Pembinaan pemberdayaan masyarakat
dilihat melalui persentase (%) Desa Siaga Aktif
(Untuk Kabupaten)/RW Siaga Aktif (Untuk Kota)
Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Terbentuknya desa siaga aktif
Definisi Cakupan desa/kelurahan saga akti adalah persentase jumlah
Operasional desa siaga aktif di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Frekwensi 1 tahun
Pengumpulan
data
Periode analisa
1 tahun
Numerator Jumlah desa / kelurahan siaga aktif di wilayah kerja
peuskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Denominator Jumlah seluruh desa/kelurahan di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Catatan
Register penyuluhan
Pemetaan desa siaga
Target 60% desa/RW siaga
Langkah Diawali dengan melakukan pendataan survey mawas diri dan
Kegiatan di lakukan MMD
Penanggungjaw Pengelola. Promkes
ab

3.5.2.8. Cakupan Pemberdayaan Individu/Keluarga


Melalui Kunjungan Rumah
Judul Cakupan Pemberdayaan Individu/Keluarga Melalui
Kunjungan Rumah
Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Terbentuknya individu yang mandiri sd kemandirian 4
Definisi Cakupan kunjungan rumah adalah persentase kegiatan
Operasional KIP/Kyang dilakukan petugas Puskesmas terhadap
individu/keluarga yang dilakukan di rumahnya di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekwensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode analisa
1 bulan
Numerator Jumlah rumah yang dikunjungi oleh petugas Puskesmas di
wilayah kerja peuskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Denominator Jumlah seluruh sarana KIP/K di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Catatan
Register penyuluhan
Target 50% pengunjung klinik khusus/sasaran Puskesmas
Langkah Dengan mengidentifikasi KK rawan lalu dilakukan kunjungan
Kegiatan rutin 1 minggu untuk 4 KK sd status kemandirian 4
Penanggungjaw Pengelola. Promkes
ab

3.6. Upaya Pengobatan


3.6.1. Rawat Jalan:
3.6.1.1. Jumlah Rawat Jalan Umum
Judul Cakupan Rawat Jalan
Dimensi Mutu Kualitas dan Kompetensi
Tujuan Untuk mengetahui akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan tingkat pertama
Definisi Jumlah kunjungan rawat jalan adalah jumlah kunjungan
Operasional pasien baru dan lama rawat jalan Puskesmas yang berasal
dari dalam wilayah kerja Puskesmas dan jaringannya
(Puskesmas pembantu; Puskesmas ) maupun kunjungan luar
wilayah Puskesmas dam kurun waktu satu tahun.
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Kunjungan baru pasien rawat jalan Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun.
Denominator 15% dari jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun.
Sumber data SIMPUS, Laporan kunjungan, SIK UPT Kesmas, register rawat
jalan, dan kartu rekam medik pasien.
Target 100% sasaran (15% dari jumlah penduduk) di dalam wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Langkah Pendataan penduduk, sarana kesehatan, peningkatan SDM
Kegiatan
Penanggungjaw Pengelola. Pengobatan
ab

3.6.1.2. Jumlah Rawat Jalan Gigi


Judul Cakupan rawat jalan
Dimensi Mutu Kualitas dan Kompotensi
Tujuan Untuk mengetahui akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan tingkat pertama.
Definisi Jumlah kunjungan rawat jalan gigi adalah kunjungan pasien
Operasional rawat jalan klinik gigi Puskesmas yang berasal dari dalam dan
luar wilayah kerja UPTD dan jaringannya dalam kurun waktu
satu tahun.
Frekwensi setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kunjungan pasien rawat jalan Klinik gigi Puskesmas
yang berasal dari luar dan dalam wilayah kerja UPTD dan
jaringannya, dalam kurun waktu satu tahun.
Denominator 4% jumlah penduduk dalam wilayah lerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun.
Sumber data SIMPUS, Laporan Kunjungan, SIK UPT Kesmas
Target 100% sasaran (2% (2013), 3%(2014), 4%(2015) dari
kunjungan Puskesmas)
Langkah Pendataan penduduk, sarana kesehatan, peningkatan SDM
Kegiatan
Penanggungjaw Pengelola pengobatan
ab

3.6.1.3. Jumlah Kunjungan Persalinan di PONED


Judul Jumlah Pelayanan Persalinan Normal
Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Agar terselenggaranya persalinan normal yang dilakukan
oleh tenaga Dokter umum dan bidan.
Definisi Jumlah pelayanan persalinan normal adalah jumlah
Operasional persalinan normal yang dilakukan oleh tenaga dengan
kompotensi Dokter umum dan bidan trampil.
Frekwensi setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah persalinan normal yang dilakukan oleh tenaga dengan
kompotensi Dokter umum dan bidan trampil di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu.
Denominator Jumlah bumil di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang
sama
Sumber data Laporan JPK Kab/Kota, Asuransi kesehatan Komersial
Target 90%
Langkah identifikasi potensi wilayah, sosialisasi/advokasi, pelaksanaan
Kegiatan
Penanggungjaw Pengelola PONED
ab

3.6.1.4. Pemberian Pelayanan Medis Poliklinik


Rawat Jalan Tingkat Puskesmas
Judul Pemberian Pelayanan Medis Poliklinik Rawat Jalan
Tingkat Puskesmas
Dimensi Mutu Kompotensi
Tujuan Tersedianya pelayanan Poliklinik rawat jalan oleh tenaga
Dokter umum dan Dokter gigi
Definisi Pemberian pelayanan poliklinik rawat jalan tingkat UPTD
Operasional Puskesmas adalah pelayanan yang diberikan, oleh tenaga
medis,(Dokter umum, Dokter gigi) sesuai dengan standar
pelayanan kesehatan dasar.
Frekwensi setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kunjungan pasien rawat jalan di poli klinik umum,
gigiyang diberikan oleh tenaga medis (Dokter umum, Dokter
gigi) ditingkat UPT Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh kunjungan pasien rawat jalan di poliklinik
umum, gigi di tingkat UPT Puskesmas pada kurun waktu yang
sama.
Sumber data SIMPUS, Laporan Kunjungan,
Target Dokter umum : 100%
Dokter Gigi : 100%
Langkah Pembentukan Komite Medik, pengaturan jadwal tugas,
Kegiatan monev
Penanggungjaw Pengelola pengobatan
ab

3.6.1.5. Kepuasan Pelanggan


Judul Kepuasan Pelanggan
Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Agar tersedia pelayanan poliklinik rawat jalan yang mampu
memberikan kepuasan kepada pelanggan.
Definisi Bertemunya antara harapan/ekspektasi pelanggan dengan
Operasional kenyataan yang dialami/diterima oleh pelanggan dalam
proses pelayanan.
Frekwensi Setiap 6 bulan
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap 6 bulan
Numerator Jumlah kumulatif rata - rata penilaian kepuasan pasien rawat
jalan yang di survei
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang di survei
Sumber data Hasil survei, laporan kunjungan rawat jalan.
Target 80%
Langkah Pembentukan tim gugus kendali mutu, pembuatan kuisioner,
Kegiatan pengambilan sampel
Penanggungjaw Pengelola pengobatandan tim gugus kendali mutu
ab

4. Uraian Standar Pelayanan Minimal Upaya Kesehatan


Pengembangan
4.1. Upaya Kesehatan Sekolah
4.1.1. Cakupan Sekolah (SD/MI/Sederajat) yang
Melaksanakan Penjaringan Kesehatan
Judul Cakupan Pemeriksaan Siswa SD dan Setingkat
Oleh Tenaga Kesehatan/Guru UKS/Dokter Kecil
Dimensi Mutu Kualitas, Keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk
perilaku hidup sehat anak usia sekolah yang berada di
sekolah.
Definisi Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat
Operasional adalah cakupan siswa kelas 1 SD dan setingkat yang
diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga
terlatih (guru UKS/dokter kecil) melalui penjaringan
kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Frekwensi 1 kali setahun
Pengumpulan
data
Periode analisa 1 kali setahun
Numerator Jumlah sekolah SD/MI yang melakukan penjanringan
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Denominator Jumlah sekolah SD/MI di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Sumber data Format laporan rekapitulasi hasil penjaringan kesehatan
peserta didik tingkat puskesmas
Target 100%
Langkah Persiapan sarana dan prasarana perencanaan, pelaksanaan,
Kegiatan pencatatan dan pelaporan
Penanggungjaw Pengelola. UKS
ab

4.1.2. Pembentukan Dokter Kecil Tingkat SD


Judul Pembentukan Dokter Kecil Tingkat SD
Dimensi Mutu Kualitas dan kesinambungan
Tujuan Untuk meningkatkan kompetensi siswa dibidang kesehatan
sehingga mampu meningkatkan derajat kesehatan serta
membentuk perilaku hidup sehat anak usia sekolah yang
berada di sekolah
Definisi Dokter Kecil adalah kader kesehatan sekolah yang biasanya
Operasional berasal dari kelas 4 dan 5 SD dan setingkat yang telah
mendapatkan pelatihan dokter kecil
Frekwensi 1 kali setahun
Pengumpulan
data
Periode analisa 1 kali setahun
Numerator Jumlah sekolah SD/MI yang siswanya ndilatih dokter kecil di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah sekolah SD dan setingkat di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu yang sama
Sumber data Data Diknas, Laporan UKS
Target 100%
Langkah Pendataan SD, pembentukan tim pelatih, persiapan sarana
Kegiatan dan prasarana pelatihan, pengeturan jadwal dan materi
pelatihan
Penanggungjaw Pengelola. UKS
ab

4.1.3. Cakupan Pelayanan Kesehatan


Judul Cakupan Pemeriksaan Siswa SD dan Setingkat
Oleh Tenaga Kesehatan/Guru UKS/Dokter Kecil
Dimensi Mutu Kualitas, Keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk
perilaku hidup sehat anak remaja yang berada di sekolah.
Definisi Cakupan pemeriksaan kesehatan remaja adalah cakupan
Operasional siswa kelas 1 SLTP/sederajat dan siswa kelas 1 SMU/SMK
sederajat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga
kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS/kader kesehatan
remaja) di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Frekwensi 1 kali setahun
Pengumpulan
data
Periode analisa 1 kali setahun
Numerator Jumlah murid kelas 1 SLTP/sederajat dan murid Kelas 1
SMU/SMK sederajat yang diperiksa kesehatannya melalui
penjaringan kesehatan oleh tenaga kesehatan atau tenaga
terlatih (guru UKS/ kader kesehatan remaja) di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah murid SLTP/sederajat dan Murid SMU/SMK sederajat di
satu wilayah kerja pada waktu yang sama
Sumber data Data Diknas, Laporan UKS
Target 100%
Langkah Persiapan sarana dan prasarana perencanaan dan
Kegiatan pengaturan jadwal, pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan
Penanggungjaw Pengelola. UKS dan Subkor. KIA-KB
ab

4.1.4. Pelayanan Medical Check Up Siswa TK


Judul Pelayanan Medical Check Up Anak sekolah
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Deteksi dini penyakit - penyakit pada anak usia sekolah
Definisi Pelayanan medical check up murid TK adalah pemeriksaan
Operasional yang dilakukan pada murid TK untuk menentukan kondisi
kesehatan anak pada suatu periode tertentu untuk
memenuhi standar kesehatan yang ditetapkan.
Frekwensi 1 tahun
Pengumpulan
data
Periode analisa 1 tahun
Numerator Jumlah murid TK yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga
kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah murid TK di satu wilayah pada kurun waktu yang
sama
Sumber data Laporan UKS
Target
Langkah Persiapan sarana dan prasarana perencanaan, pelaksanaan,
Kegiatan pengaturan jadwal, pencatatan dan pelaporan
Penanggungjaw Pengelola. UKS
ab

4.2. Upaya Kesehatan Khusus


4.2.1. Upaya Kesehatan Lansia
4.2.1.1. Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
Judul Cakupan Pelayanan Kesehatan Lansia dan Pra
Lansia
Dimensi Mutu Kualitas, Keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk
perilaku hidup sehat pra usia lanjut dan lanjut usia
Definisi Cakupan pelayana kesehatan usia lanjut adalah persentase
Operasional pelayanan kesehatan yang diberikan kepada usia lanjut di
sarana pelayanan kesehatan puskesmas pada kurun waktu
satu tahun.
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah sasaran usia lanjut yang mendapatkan pelayanan
kesehatan di puskesmas selama kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah sasaran usia lanjut di wilayah kerja puskesmas selama
kurun watu satu tahun
Sumber data Form. (F1;F2;F3;F4;F5)
Target 70%
Langkah Pendataan, perencanaan kegiatan, pelayanan, Kordinasi LS
Kegiatan
Penanggung Pengelola. KIA
jawab

4.2.1.2. Cakupan Pembinaan Usia Lanjut Pada


Kelompok Usia Lanjut (Posbindu Lansia)
Judul Posbindu Lansia
Dimensi Mutu Kualitas, Keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk
perilaku hidup sehat pra usia lanjut dan lanjut usia
Definisi Cakupan pembinaan usia lanjut pada kelompok usia lanjut
Operasional adalah persentase kelompok usia lanjut di wilayah kerja
puskesmas pada kurun waktu satu tahun, yang mendapatkan
pembinaan kesehatanusia lanjut oleh petugas puskesmas.
Frekwensi setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kelompok usia lanjut yang mendapatkan pembinaan
kes. Usia lanjut di wilayah kerja puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Denominator Jumlah kelompok usia lanjut di wilayah kerja puskesmas pada
kurun waktu satu tahun
Sumber data Catatan hasil kegiatan kelompok usia lanjut
Target 100%
Langkah Sosialisasi, peningkatan SDM, pendataan lansia,
Kegiatan pembentukan Posbindu lansia, pelayanan lansia, monev
Penanggung Pengelola.KIA
jawab data

4.2.1.3. Puskesmas Santun Lansia


Judul UPT Puskesmas Santun Lansia
Dimensi Mutu Kualitas, Keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk
perilaku hidup sehat pra usia lanjut dan lanjut usia
Definisi UPT Puskesmas santun Lansia adalah UPT Puskesmas yang
Operasional melakukan pelayanan kepada USILA, yang mengutamakan
aspek promotif dan preventif disamping aspek Kuratif dan
rehabilitatif, di saru wilayah kerja pada kurun waktu yang
sama
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah lansia yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai
dengan konsep santun lansia di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh lansia yang dilayani di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data Data kunjungan (SIK), Hasil Survei/pengamatan
Target 100%
Langkah Sosialisasi, peningkatan SDM, pendataan lansia,
Kegiatan Pembentukan Posyandu Lansia, pelayanan lansia,
survei/pengamatan, monev
Penanggungjaw Pengelola. KIA
ab

5. Uraian Standar Pelayanan Minimal Upaya Administrasi


dan Manajemen Kesehatan
5.1. Perencanaan (P1)
5.1.1. Tersusunnya Dokumen Perencanaan UPTD
Judul Tersusunnya Dokumen Perencanaan UPTD
Dimensi Mutu Perencanaan tingkat UPTD
Tujuan Tergambarnya perencanaan seluruh kegiatan di UPTD
Yankes
Definisi Dokumen Perencanaan adalah suatu dokumen yang berisi
Operasional tentang seluruh perencanaan kegiatan di UPTD. Dokumen
perencanaan berdasarkan kegiatan ditahun sebelumnya.
Berisi tentang perencanaan dalam kegiatan, UKP,UKM,
termasuk didalamnya perencanaan keuangan terpadu
antara BOK, BOP,DAUdan dana lainnya.
Frekwensi 1 Dokumen per tahun
Pengumpulan
Data
Periode Analisa 2 bulan
Sumber Data Semua Laporan kegiatan baik UKP,UKM, Laporan keuangan
BOK, BOP,DAU
Target 100%
Langkah Kegiatan Mengumpulkan semua data
Penanggungjawab Kepala UPTD

5.1.2. Tersusunnya Rencana Kegiatan Anggaran /


Rencana Bisnis Anggaran
Judul Tersusunnya Rencana Kegiatan
Anggaran/Rencana Bisnis Anggaran
Dimensi Mutu Perencanaan Keuangan Operasional tingkat UPTD
Tujuan Tergambarnya perencanaan keuangan yang berasal dari
APBD
Definisi Dokumen perencanaan Keuangan yang berasal dari APBD
Operasional dan di pergunakan untuk biaya operasional tingkat UPTD
sidaharja. Penyusunan RKA didahului dengan pembuatan
Lembar kerja (LK) tentang kegiatan yang dilakukan dalam
setahun. Setelah pembuatan LK baru penyusunan RKA,
yang terdiri dari : Belanja Langsung Pegawai, Belanja
Barang dan jasa, dan Belanja Modal.
Frekwensi 1 Dokumen per tahun
Pengumpulan
Data
Periode Analisa 2 bulan
Sumber Data LK yang sudah di susun sebelumnya, berdasarkan RKA
tahun sebelumnya.
Target 1 dokumen
Langkah Kegiatan Mengumpulkan semua data
Penanggungjawab Kepala UPTD

5.1.3. Tersusunnya Rencana Kebutuhan Obat (RKO)


Judul Tersusunnya Rencana Kebutuhan Obat (RKO)
Dimensi Mutu Perencanaan Kebutuhan Obat setahun
Tujuan Tergambarnya perencanaan kebutuhan obat yang berasal
dari APBD.
Definisi Tersusunnya Rencana Kebutuhan Obat adalah penyusunan
Operasional rencana kebutuhan obat untuk satu tahun, berdasarkan
kebutuhan obat dari masing - masing pengelola rawat jalan
umum, rawat jalan gigi, rawat jalan KIA, Rawat inap. UGD
dan PONED
Frekwensi 1 Dokumen per tahun
Pengumpulan
Data
Periode Analisa 2 bulan
Sumber Data LPLPO
Target 1 Dokumen
Langkah Kegiatan Mengumpulkan semua kebutuhan dari pengelola rawat
jalan umum, gigi,KIA, rawat inap, UGD, PONED
Melaksanakan stock Opname Obat.
Penanggungjawab Pengelola Farmasi

5.2. Pergerakan, Pelaksanaan (P2)


5.2.1. Tersusunnya Dokumen Administrasi
Kepegawaian
Judul Tersusunnya Dokumen Administrasi Umum dan
Kepegawaian
Dimensi Mutu Tertib Administrasi Umum dan Kepegawaian
Tujuan Terdokumentasikannya administrasi umu dan kepegawaian
di UPTD
Definisi Dokumen Administrasi Umum dan kepegawaian adalah
Operasional dokumen kepegawaian yang terdiri dari daftar infentaris
barang, DUK, Surat Pelaksanaant tugas pegawai, DP3,
Daftar hadir pegawai.
Frekwensi 1 Dokumen per tahun
Pengumpulan
Data
Target 1Dokumen
Penanggungjawab Kasubag TU

5.2.2. Tersusunnya SOP UPTD


Judul Tersusunnya SOP UPTD
Dimensi Mutu Standar Pelayanan
Tujuan Tersusunnya Standar pelayanan di fasilitas kesehatan
Definisi SOP adalah standar pelayanan di fasilitas kesehatan yang
Operasional terdiri dari standar pelayanan kesehatan, SOP penunjang
pelayanan Kesehatan, SOP manajemen Administrasi, SOP
PPI, dan Keselamatan pasien.
Frekwensi 1 Dokumen
Pengumpulan
Data
Periode Analisa 1 Tahun
Sumber Data Buku pedoman pengobatan dasar di puskesmas, panduan
praktek klinis bagi dokter di fasilitas kesehatan primer,
peraturan PERMENPAN dan reformasi birokrasi RI No.
35/2015
Target 1 Dokumen
Penanggungjawab Kepala UPTD

5.2.3. Terlaksananya Loka Karya Mini Bulanan


Judul Terlaksananya Loka Karya Mini Bulanan
Dimensi Mutu Perencanaan dan Evaluasi Program/Kegiatan
Tujuan Meningkatkan Fungsi Puskesmas dan terlaksananya
kegiatan puskesmas sesuai dengan situasi masalah dan
potensi yang ada.
Definisi Loka Karya Mini bulanan adalah pertemuan di puskesmas
Operasional secara berkala, untuk membahas dan merumuskan upaya
pemecahan masalah lintas program
Frekwensi 12 Dokumen per tahun
Pengumpulan
Data
Periode Analisa 1 bulan
Sumber Data Pedoman Pelaksanaan manajemen puskesmas tahun 2012
Target 1 Dokumen
Penanggungjawab Kepala UPTD

5.2.4. Terlaksnanya Loka Karya Mini Triwulan


Judul Terlaksananya Loka Karya Mini Triwulan
Dimensi Mutu Koordinasi lintas Sektor
Tujuan Terselenggaranya Lokmin triwulan linats sektor dalam
rangka mengkaji hasil kegiatan kerjasama lintas sektor dan
tersusunnya rencana kerja triwulan berikutnya.
Definisi Loka Karya Mini triwulan adalah loka karya mini yang
Operasional dilaksanakan setiap tiga bulan dalam rangka pemantauan
pelaksanaan kerjasama lintas sektor.
Frekwensi 4 dokumen per tahun
Pengumpulan
Data
Periode Analisa 3 bulan
Sumber Data Pedoman Pelaksanaan manajemen puskesmas tahun 2012
Target 1 Dokumen
Langkah Kegiatan Pengumpulan data, penyusunan laporan
Penanggungjawab Kapala UPTD

5.3. Pengawasan , Pengendalian dan Penilaian (P3):


5.3.1. Tersusunnya Laporan Bulanan SP3
Judul Tersusunnya Laporan SP3
Dimensi Mutu Kualitas, Kesinambungan
Tujuan Agar hasil kegiatan terlaporkan tepat waktu secara
berjenjang
Definisi Laporan SP3 adalah laporan hasil kegiatan bulanan terdiri
Operasional dari LB1 penyakit, LB3 (KIA, KB, Gizi, dan P2P), LB4
kegiatan Puskesmas.
Frekwensi Setiap bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Setiap bulan
Sumber Data Buku Expedisi
Target 1 Dokumen
Langkah Kegiatan Pengumpulan data, Penyusunan Laporan
Penanggungjawab Kasubag TU

5.3.2. Tersusunnya Laporan Tahunan


Judul Tersusunnya Laporan Tahunan
Dimensi Mutu Kinerja Puskesmas
Tujuan Terdokumentasikan Hasi program/kegiatan Puskesmas
Definisi Laporan tahunan adalah laporan hasil kegiatan/program
Operasional dalam satu tahun
Frekwensi Setiap tahun
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Setiap bulan
Sumber Data Laporan bulanan
Target 1 Dokumen
Langkah Kegiatan Pengumpulan data, analisa masalah, Penyusunan Laporan
Penanggungjawab Kepala Puskesmas

5.3.3. Tersusunnya Laporan Keuangan Bulanan


Judul Tersusunnya Laporan keuangan bulanan
Dimensi Mutu Efektivitas
Tujuan Tergambarnya disiplin pengelolaan keuangan PKM
Definisi Laporan keuangan bulanan adalah laporan
Operasional pertanggungjawaban keuangan (BOK, BOP), laporan
realisasi pendapatan retribusi yang dibuat setiap bulan
Frekwensi 1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa 1 bulan
Sumber Data Laporan bendahara penerimaan, bendahara pengeluaran,
bendahara BOK.
Target 1 Dokumen
Langkah Kegiatan Pengumpulan data, Penyusunan Laporan
Penanggungjawab Kasubag TU
5.3.4. Tersusunnya Laporan Keuangan Tahunan
Judul Tersusunnya Laporan keuangan Tahuanan
Dimensi Mutu Efektifitas Keuangan
Tujuan Tergambarnya disiplin keuangan PKM
Definisi Laporan keuangan tahunan adalah laporan keuangan yang
Operasional terdiri dari laporan realisasi anggaran, neraca dan catatan
atas laporan keuangan
Frekwensi 1 tahun sekali
Pengumpulan
Data
Periode Analisa 1 tahun
Sumber Data Laporan keuangan bulanan
Target 1 Dokumen
Langkah Kegiatan Pengumpulan data, Penyusunan Laporan
Penanggungjawab Kepala bagian Tata Usaha/Keuangan

5.3.5. Terlaksananya Survey Kepuasan Pelanggan


Judul Terlaksananya Survey Kepuasan Pelanggan
Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Agar terselenggaranya pelayanan di puskesmas yang
mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan
Definisi Kepuasan pelanggan adalah pernyataan tentang persepsi
Operasional pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan/diterimanya
Frekwensi Setiap 6 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Setiap 6 bulan
Sumber Data survey
Target 2 Dokumen
Langkah Kegiatan Persiapan quisioner, pengambilan sampel, pelaksanaan
Penanggungjawab Kasubag TU

5.3.6. Tersusunnya Laporan Penyakit/Laporan


Penggunaan Obat (LP/LPO)
Judul Tersusunnya Laporan Penyakit/Laporan
Penggunaan Obat (LP/LPO)
Dimensi Mutu Kualitas dan Kuantitas
Tujuan Agar tersedianya Obat pelayanan kesehatan dasar sesuai
dengan kebutuhan 10 besar penyakit
Definisi LP/LPO adalah laporan penggunaan obat berdasarkan pada
Operasional 10 besar penyakit.
Frekwensi Setiap 2 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Setiap bulan
Sumber Data Laporan penggunaan obat harian
Target 1 Dokumen
Langkah Kegiatan Perencanaan obat, permintaan dan penerimaan obat,
monev
Penanggungjawab Pengelola. Farmasi

Anda mungkin juga menyukai