Anda di halaman 1dari 28

BULAN IMUNISASI ANAK NASIONAL

(IMUNISASI TAMBAHAN CAMPAK-RUBELA DAN CATCH UP)

Disajikan Pada Pertemuan Defaulter Tracking

1
Pengertian dan
Tujuan
PENGERTIAN
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN 2022) adalah suatu kegiatan :
•pemberian satu dosis imunisasi tambahan Campak-Rubela secara masal tanpa
memandang status imunisasi sebelumnya sebagai upaya untuk memutuskan
transmisi penularan virus Campak dan Rubela yang dilaksanakan mulai bulan Maret
dan April 2022.

•Catch Up : Kegiatan pemberian imunisasi untuk melengkapi status imunisasi rutin


anak usia dibawah 5 tahun. Catch up bertujuan untuk melacak dan menjangkau bayi
baduta belum/tidak lengkap imunisasi sesuai dengan usia serta meningkatkan
cakupan imunisasi rutin lengkap.

Kegiatan ini dilaksanakan tanpa memerlukan informed


consent
TUJUAN
RENCANA PELAKSANAAN BULAN IMUNISASI ANAK
NASIONAL (BIAN) TAHUN 2022

Dilaksanakan dalam 2 fase :

Fase 1 : mulai bulan Mei tahun 2022


a.Sasaran usia 9 bulan - < 15 tahun untuk provinsi Aceh, Sumatera Utara,
Sumatera Barat, Riau dan Kep Riau
b.Sasaran usia 9 bulan – < 12 tahun untuk seluruh provinsi di Pulau
Sumatera (kecuali yang disebutkan di point a), di pulau Kalimantan,
Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua

Fase 2 : mulai bulan Agustus tahun 2022


•Sasaran anak usia 9 – 59 bln untuk provinsi di Pulau Jawa

Kecuali provinsi Bali dan DIY


SURAT EDARAN PELAKSANAAN BICR
SURAT EDARAN BIAN – MEI 2022
Waktu,
Tempat dan
Strategi
Pelaksanaan
WAKTU DAN TEMPAT

Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional Di fasilitas pelayanan kesehatan milik


dibagi dalam dua fase: pemerintah pusat, pemerintah daerah
1.Fase pertama  bulan Mei tahun 2022 bagi provinsi, pemerintah daerah
27 provinsi di luar Pulau Jawa kabupaten/kota atau milik
2.Fase kedua  bulan Agustus- September masyarakat/swasta yang memenuhi
tahun 2022 bagi 5 provinsi di pulau Jawa persyaratan serta pos pelayanan
vaksinasi (indoor maupun outdoor)

Bulan imunisasi anak nasional (BIAN)


dilaksanakan dalam waktu dua bulan penuh di
masing-masing daerah termasuk sweeping
STRATEGI PELAKSANAAN
1. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Puskesmas dapat mengembangkan
sistem pendaftaran berbasis elektronik sederhana (contoh menggunakan google
form) untuk:
– mempermudah pendataan sasaran dan post pelaksanaan imunisasi (Posyandu, sekolah dll)
– pengaturan layanan berbasis NIK untuk memastikan seluruh sasaran terdata.
2. Bekerja sama dengan kepala desa, ketua RT/RW, guru dan kepala
sekolah, kader PKK dan kader masyarakat lainnya untuk:
3. mengumpulkan data sasaran,
4. mengidentifikasi lokasi pos imunisasi baru,
5. menyebarkan media KIE yang berisi manfaat, lokasi dan waktu pelayanan dan
6. kegiatan penggerakan masyarakat lainnya.
3. Memanfaatkan layanan imunisasi yang telah tersedia seperti
posyandu, puskesmas pembantu (pustu) dan puskesmas
4. Membuka pos imunisasi baru baik dalam dan luar ruangan pada lokasi-
lokasi strategis
contoh: sekolah, tempat ibadah, stadion, drive thru, puskesmas keliling, dll
5. Seluruh tempat layanan imunisasi dapat memberikan imunisasi Campak Rubela
bagi semua sasaran
6. Melakukan promosi Bulan Imunisasi Anak Nasiona terintegrasi dengan
promosi imunisasi rutin dan vaksinasi COVID-19
Mikroplaning
DATA YANG DIBUTUHKAN DALAM
PENYUSUNAN MIKROPLANING
Jumlah RS rujukan untuk
penanganan KIPI
6 1
Data sasaran

Jumlah tenaga pelaksana


imunisasi, supervisor,
guru, kader dan tenaga 5 2 Peta wilayah kerja
medis untuk penanganan
KIPI

Jumlah tempat pelayanan 4 3 Inventarisasi peralatan


imunisasi rantai dingin
KAPAN DAN BAGAIMANA MIKROPLANING DISUSUN?

sekurang-kurangnya 6 bulan sebelum


pelaksanaan kegiatan dan ditinjau
ulang 8 minggu sebelum pelaksanaan

Disusun bersama oleh pengelola


program imunisasi, penanggung jawab
kegiatan Bulan Imunisasi Anak Nasional
beserta pengelola program lain yang
terkait
Hal-hal yang perlu didiskusikan dan disepakati Bersama penanggung jawab kegiatan
Bulan Imunisasi Anak Nasinal beserta pengelola program lain yang terkait yaitu:

1.Penetapan jumlah tempat pelayanan imunisasi yang akan dibuka dan dimana saja
lokasinya.
2.Jumlah tenaga pelaksana imunisasi dan supervisor yang tersedia, berapa jumlah
tenaga kesehatan pelaksana imunisasi dan supervisor yang masih dibutuhkan dan solusi
apa yang akan diambil apabila jumlah yang tersedia masih kurang.
3.Jumlah guru yang dibutuhkan (guru UKS dan wali kelas)
4.Jumlah tenaga kader yang tersedia, berapa jumlah tenaga kader yang dibutuhkan
dan solusi apa yang akan diambil apabila jumlah yang tersedia masih kurang.
5.Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan pelatihan bagi petugas kesehatan, kader
dan guru, sosialisasi kepada lintas program dan lintas sektor, komite sekolah serta
pertemuan koordinasi lainnya.
6. Rencana waktu pelaksanaan pelayanan imunisasi, terutama di daerah perkotaan,
termasuk tempat pelayanan imunisasi dapat dibuka pada sore hari untuk menjangkau
anak-anak yang ibu/orang tua nya bekerja yang tidak dapat membawa anaknya ke pos
pelayanan imunisasi pada siang hari.

7. Rencana khusus untuk menjangkau anak-anak yang tidak datang ke pelayanan


imunisasi karena sedang sakit atau bepergian. Rencana khusus untuk menjangkau
anak-anak terlantar dan anak usia sekolah yang tidak bersekolah berkoordinasi
dengan relawan dan dinas sosial.

8. Rencana khusus untuk menjangkau anak - anak berkebutuhan khusus

9. Estimasi kebutuhan vaksin dan logistik lainnya serta rencana pendistribusiannya

10. Rencana pengolahan limbah medis

11. Rencana penanganan dan penatalaksanaan kasus KIPI


KOMPONEN
MIKROPLANING

1. Perhitungan dan pendataan sasaran


2. Perhitungan kebutuhan vaksin dan logistik
3. Perhitungan tenaga pelaksana
4. Pemetaan dan penyusunan jadwal kegiatan
5. Rencana orientasi bagi petugas
Pembentukan/
Reaktivasi POKJA
PANITIA/KOMITE/KELOMPOK KERJA BERTUGAS UNTUK
MERENCANAKAN, MENGELOLA, DAN MEMANTAU SELURUH
1
KEGIATAN DALAM RANGKA PELAKSANAAN BULAN IMUNISASI
ANAK NASIONAL.

Tim ini beranggotakan perwakilan dari lintas program dan lintas sektor terkait serta organisasi
profesi dan organisasi masyarakat yang dibagi ke dalam lima bidang yaitu bidang perencanaan,
2 logistik, pelaksanaan, komunikasi serta monitoring dan evaluasi
POKJA ini dapat direaktivaksi dari POKJA yang sudah ada sebelumnya dengan memperluas
tugas- tugas sesuai dengan tujuan Bulan Imunisasi Anak Nasional
MELAKUKAN ANALISIS SITUASI
MELIPUTI SASARAN, TENAGA,
SARANA-PRASARANA YANG
DIBUTUHKAN DAN KONDISI
GEOGRAFIS

Menyusun rencana anggaran


pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak
Nasional

Menyusun rencana dan jadwal


kegiatan pelaksanaan Bulan
Imunisasi Anak Nasional
MENYUSUN
PERHITUNGAN
KEBUTUHAN
VAKSIN DAN
LOGISTIK
SERTA
RENCANA
DISTRIBUSINY
Melakukan koordinasi dan
A proses distribusi
pemantauan
(pengambilan atau pengiriman) vaksin
MELAKSANAKAN KEGIATAN
ADVOKASI DAN SOSIALISASI

Melaksanakan kegiatan orientasi


pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak
Nasional

Melakukan koordinasi dan kerja


sama dengan lintas program dan
lintas sektor
Mengimplementasikan dan
mengembangkan materi Komunikasi
Informasi dan Edukasi (KIE) Bulan Imunisasi
dengan mempertimbangkan muatan
lokal

Melakukan koordinasi dan kerja sama


dengan media dalam rangka publikasi
kegiatan Bulan Imunisasi Anak Nasional

Melakukan dokumentasi
kegiatan
• Menyusun jadwal rencana
monitoring dan evaluasi

• Melakukan pemantauan pra-


pelaksanaan,proses pelaksanaan
Bulan Imunisasi Anak Nasional,
dan pasca pelaksanaan

• Melakukan pemantauan terhadap


proses pencatatan dan pelaporan
secara berjenjang

• Mengumpulkan data, melakukan


analisa hasil kegiatan Bulan
Imunisasi Anak Nasional dan
membuat umpan balik
Monitoring
Pra-
Pelaksanaan
PERSIAPAN
BULAN
IMUNISASI
ANAK
NASIONAL
Monitoring pra-pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak
Nasional dilaksanakan mulai 8 minggu sebelum
pelaksanaan dimulai dan diulang 1 minggu sebelum
pelaksanaan. Kegiatan ini meliputi penilaian terhadap:
•Perencanaan, koordinasi dan pendanaan
•Rencana monitoring dan supervisi,
•Ketersediaan dan rencana distribusi vaksin, rantai
dingin dan logistik
•Advokasi, sosialisasi, komunikasi dan mobilisasi
Penilaian ini dilakukan menggunakan checklist
standar.
Monitoring ini idealnya dilaksanakan pada minimal
60% Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (bagi tingkat
Provinsi) dan 60% Puskesmas (bagi tingkat
Kabupaten/Kota)
KESIMPULAN
1. Persiapan dalam rangka pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak
Nasional harus dilaksanakan dengan seoptimal mungkin
dengan mengacu pada pedoman yang tersedia, agar
pelaksanaan dapat berjalan dengan baik
2. Persiapan yang dilakukan meliputi penyusunan mikroplaning
yang komprehensif, reaktivasi POKJA Eliminasi Campak
Rubela, Promosi Kesehatan dan monitoring pra-pelaksanaan
TERIMA
KASIH 34

Anda mungkin juga menyukai