Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KOTA BANDUNG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CIJAGRA LAMA
Jalan Buah Batu Nomor 275 Bandung Kode Pos 40264
Telp. (022) 87328342 Email : cijagralamapkm275@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH (BIAS) DI MASA PANDEMI
UPTD PUSKESMAS CIJAGRA LAMA

I. PENDAHULUAN
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya
Manusia dalam bidang kesehatan adalah upaya pembinaan anak usia
sekolah melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Seperti tertuang dalam
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 79 bahwa kesehatan sekolah
diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta
didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik belajar,
tumbuh dan berkembang secara harmonis dan setinggi-tingginya menjadi
Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Sehingga kegiatan UKS
dilaksanakan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar
melalui perilaku hidup bersih dan sehat, menciptakan lingkungan yang
sehat serta meningkatkan derajat kesehatan anak sekolah.
Salah satu strategi pemerintah untuk meningkat derajat kesehatan
anak sekolah yaitu dengan pemberian imunisasi pada anak sekolah.
Berdasarkan Pasal 7 Ayat (5) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12
Tahun 2017 tentang penyelenggaraan imunisasi, kegiatan imunisasi
lanjutan yang diberikan pada anak usia sekolah dasar yang teridiri atas
imnusasi terhadap penyakit campak, tetanus, dan difteri diberikan pada
Bulan Imunisasi Sekolah (BIAS), yang diintegrasikan dengan UKS. Pada
tahun 1997 Kementerian Kesehatan telah mencanangkan kegiatan Bulan
Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) melalui keputusan bersama 4 (empat)
menteri yaitu Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan Nasional, Menteri
Dalam Negeri dan Menteri Agama. Pada pelaksanaan BIAS, anak kelas 1
akan mendapatkan Campak dan DT sedangkan anak kelas 2 dan 5 akan
mendapat suntikan Td.

II. LATAR BELAKANG


Imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat paling efektif
dan efisien dalam mencegah beberapa penyakit berbahaya. Sejarah telah
mencatat besarnya peranan imunisasi dalam menyelamatkan masyarakat
dunia dari kesakitan, kecacatan bahkan kematian akibat penyakit-
penyakit seperti Cacar, Polio, Tuberkulosis, Hepatitis B yang dapat
berakibat pada kanker hati, Difteri, Campak, Rubela dan Sindrom
Kecacatan Bawaan Akibat Rubela (Congenital Rubella Syndrom/CRS),
Tetanus pada ibu hamil dan bayi baru lahir, Pneumonia (radang paru),
Meningitis (radang selaput otak), hingga Kanker Serviks yang disebabkan
oleh infeksi Human Papilloma Virus. Dalam imunisasi terdapat konsep
Herd Immunity atau Kekebalan Kelompok. Kekebalan Kelompok ini hanya
dapat terbentuk apabila cakupan imunisasi pada sasaran tinggi dan
merata di seluruh wilayah. Kebalnya sebagian besar sasaran ini secara
tidak langsung akan turut memberikan perlindungan bagi kelompok usia
lainnya, sehingga bila ada satu atau sejumlah kasus Penyakit-penyakit
yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) di masyarakat maka
penyakit tersebut tidak akan menyebar dengan cepat dan Kejadian Luar
Biasa (KLB) dapat dicegah. Konsep ini merupakan bukti bahwa program
imunisasi sangat efektif juga efisien karena hanya dengan menyasar
kelompok rentan maka seluruh masyarakat akan dapat terlindungi.
Coronavirus Disease 19 (COVID-19) merupakan penyakit yang
disebabkan oleh Novel Coronavirus (2019-nCoV) atau yang kini dinamakan
SARS-CoV-2 yang merupakan virus jenis baru yang belum pernah
diidentifkasi sebelumnya pada manusia. Tanda dan gejala umum infeksi
COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam,
batuk dan sesak napas hingga pada kasus yang berat menyebabkan
pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal dan bahkan kematian.
COVID-19 telah dinyatakan sebagai pandemi dunia oleh WHO. Secara
nasional telah ditetapkan Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana
Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia, dan telah ditetapkan
Bencana Non Alam Penyebaran COVID-19 sebagai Bencana Nasional.
Analisa situasi tahun 2019 menunjukan masih ada beberapa
kabupaten/kota di Indonesia yang memiliki cakupan IDL dan imunisasi
lanjutan rendah sehingga memiliki Risiko KLB PD3I. Jika pelayanan
imunisasi ditunda/dihentikan selama masa pandemic COVID-19, maka
kesempatan anak untuk mendapatkan perlindungan dari PD3I akan
berkurang. Hal ini tentu meningkatkan risiko terjadinya KLB PD3I, dan
KLB PD3I yang terjadi pada masa pandemi covid-19 akan menjadi beban
ganda bagi pemerintah, petugas kesehatan dan masyarakat. Dalam masa
pandemi COVID-19 ini, kegiatan BIAS tetap harus diupayakan dengan
memperhatikan protokol kesehatan untuk melindungi anak dari PD3I.
Kegiatan BIAS pada masa pandemi COVID-19 dilaksanakan sesuai
kebijakan pemerintah daerah dan satuan pendidikan, analisis situasi
epidemiologi penyebaran COVID- 19 dan epidemiologi PD3I. Pelaksanaan
BIAS disesuaikan dengan prinsip Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
(PPI) dan menjaga jarak aman 1-2 meter. Berdasarkan Petunjuk Teknis
Pelayanan Imunisasi pada Masa Pandemi COVID-19 yang dikeluarkan oleh
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, prinsip-prinsip yang menjadi
acuan dalam melaksanakan program imunisasi yaitu :
A. Imunisasi dasar dan lanjutan tetap diupayakan lengkap dan
dilaksanakan sesuai jadwal untuk melindungi anak dari PD3I;
B. Secara operasional, pelayanan imunisasi baik di posyandu, puskesmas,
puskesmas keliling maupun fasilitas kesehatan lainnya yang
memberikan layanan imunisasi mengikuti kebijakan pemerintah
daerah setempat;
C. Kegiatan surveilans PD3I harus dioptimalkan termasuk pelaporannya;
D. Menerapkan prinsip PPI dan menjaga jarak aman 1-2 meter.
Bagi daerah zona hijau yakni sekolah sudah dapat dibuka kegiatan
BIAS dapat dilaksanakan seperti biasa di sekolah dengan tetap
menerapkan protokol Kesehatan. Sementara bagi zona lainnya, kegiatan
BIAS dipertimbangkan dilaksanakan di sekolah, Puskesmas atau melalui
Pukesmas keliling. Oleh karena itu, perlu disusun kerangka acuan
kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) pada masa pandemi
COVID-19 di UPTD Puskesmas Cijagra Lama.

III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Tersedianya pedoman pelaksanaan kegiatan Bulan Imunisasi Anak
Sekolah (BIAS) pada masa pandemi COVID-19 sebagai acuan bagi
tenaga kesehatan di UPTD Puskesmas Cijagra Lama.
B. Tujuan Khusus
Tersedianya acuan pelaksanaan kegiatan Bulan Imunisasi Anak
Sekolah (BIAS) pada masa pandemi COVID-19.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 1. Koordinasi dengan lintas sektor
Pelaksanaan Bulan
terkait pendataan sasaran untuk
Imunisasi Anak
menentukan kebutuhan sarana dan
Sekolah (BIAS)
prasarana
2. Menyiapkan format laporan
3. Menyusun jadwal pelaksanaan
4. Persiapan logistik (Vaksin dan alat
suntik)
5. Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak
Sekolah (BIAS) di sekolah SD/MI di
wilayah kerja Puskesmas Cijagra
Lama
6. Evaluasi hasil kegiatan dan membuat
laporan kegiatan

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN:


No Kegiatan Pelaksana Lintas Program Lintas Sektor Ke
Pokok Kegiatan t
1 Pelaksanaan - Koordinasi Petugas Obat Guru Sekolah
Bulan dengan - Menyiapkan - Mengkordinir
Imunisasi Bias lintas sektor perlengkapan anak sekolah
(BIAS) untuk
yang akan
pendataan
diimunisasi
sasaran
untuk
menentukan
kebutuhan
dan sarana
- Menyiapkan
format
laporan
- Menyusun
jadwal
pelaksanaan
- Persiapan
logistic
(vaksin dan
alat suntik)
- Pelaksanaan
Bulan
Imunisasi
Anak (BIAS)
di sekolah
SD/MI di
wilayah kerja
UPTD
Puskesmas
Cijagra Lama
- Evaluasi hasil
kegiatan dan
membuat
laporan
kegiatan

A. Adapun tempat yang ditunjuk menjadi tempat pelayanan imunisasi


sebaiknya memiliki kriteria — kriteria di bawah ini:
1. Ruang/tempat pelayanan imunisasi yang cukup besar dengan
sirkulasi udara yang baik;
2. Pastikan tidak ada siswa/siswi yang sakit;
3. Ruang/tempat pelayanan bersih dengan membersihkan sebelum
dan sesudah pelayanan menggunakan cairan disinfektan;
4. Meyediakan handsanitizer untuk petugas Kesehatan,
tenaga kependidikan serta siswa/siswi sasaran yang akan
diimunisasi.
B. Ketentuan Waktu Pelayanan Imunisasi:
1. Tentukan jadwal hari atau jam pelayanan BIAS;
2. Dalam satu kali sesi BIAS di sekolah, waktu layanan tidak lama
dan batasi jumlah sasaran yang dilayani dalam satu kali sesi,
pelayanan (maksimal 30 siswa). Jika jumlah sasaran banyak bagi
menjadi beberapa kali sesi pelayanan BIAS untuk meminimalisir
risiko penyebaran infeksi;
3. Informasikan nomor telepon petugas kesehatan yang dapat
dihubungi.

VI. SASARAN
Sasaran dalam kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)
pada masa pandemi COVID-19 di Puskesmas Cijagra Lama adalah
anak SD/ MI di wilayah kerja Puskesmas.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Sasaran Jenis Imunisasi Waktu pelaksanaan
Kelas 1 Campak /MR September
DT November
Kelas 2 Td November
Kelas 5 Td November

VIII. MONITORING EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN


Monitoring dan evaluasi merupakan komponen yang penting
dalam penyelenggaraan imunisasi. Puskesmas harus tetap
melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan BIAS, baik pada
masa pandemi COVID-19, maupun setelah masa pandemi COVID-
19 dapat diatasi dengan baik. Tujuannya adalah untuk menilai
apakah rencana pelaksanaan yang dibuat sudah dilaksanakan
dengan baik dan memastikan pelaksanaan BIAS berjalan sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan. Selain itu, monitoring dan
evaluasi pelaksanaan BIAS pada masa pandemi COVID-19 juga
bermanfaat untuk menentukan tindak lanjut yang dapat diambil
dan dilakukan oleh petugas imunisasi setelah masa pandemi
COVID-19 dapat diatasi dengan baik.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan yang dilakukan meliputi hasil
imunisasi, vaksin dan logistik, rantai vaksin, dan Kejadian Ikutan
Pasca Imunisasi (KIPI). Selain menunjang pelayanan imunisasi,
pencatatan dan pelaporan juga menjadi dasar untuk membuat
perencanaan dan tindak lanjut kegiatan. pencatatan dan pelaporan
ini menjadi bagian dari kegiatan monitoring dan evaluasi.
Mekanisme pencatatan dan pelaporan pelaksanaan BIAS pada
masa pandemi COVID-19 sama dengan pencatatan dan pelaporan
pelaksanaan imunisasi rutin. Hasil pencatatan imunisasi yang
dilakukan dilaporkan kepada Dinas Kesehatan.

Bandung, 1 Agustus 2021

KEPALA UPTD
PUSKESMAS CIJAGRA LAMA

drg. Tavip Hariyadi,MM


NIP. 19640912 199301 1 001

Anda mungkin juga menyukai