Anda di halaman 1dari 46

KEBIJAKAN

PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19

dr Siti Nadia, M Epid


DIREKTUR P2PML/JUBIR VAKSIN KEMENKES

Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


Kementerian Kesehatan
Latar Belakang
Vaksinasi COVID-19
Pemerintah telah menetapkan pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)
sebagai bencana non-alam.

Pandemi COVID-19 memberikan tantangan besar dalam upaya peningkatan derajat


kesehatan masyarakat di Indonesia.

LATAR
BELAKANG Pandemi COVID-19 yang melanda dunia, juga memberikan dampak yang terlihat nyata
dalam berbagai sektor di antaranya sektor sosial, pariwisata, dan pendidikan.

Perlu segera dilakukan intervensi tidak hanya dari sisi penerapan protokol kesehatan
namun juga diperlukan intervensi lain yang efektif melalui upaya pemberian vaksinasi.
Situasi COVID-19 di Indonesia
Update hingga 15 Januari 2021 Pukul 16.00 WIB

Sebaran di 34 Provinsi 10 Provinsi Tertinggi

1. DKI Jakarta 6. Kaliamantan Timur


2. Jawa Barat 7. Riau
3. Jawa Tengah 8. Sumatera Barat
4. Jawa Timur 9. Banten
5. Sulawesi Selatan 10. Bali

Upcoming Deposits Jumlah Kasus


Kasus Konfirmasi 882,418 12.818

Kasus Sembuh 718,696 7.491


Jumlah Kasus Kasus Meninggal 25,484 238
Hasil Negatif 4,593,282 Kasus Aktif 138,238
Orang Diperiksa 5,475,700
Kasus Suspek 66,573
Spesimen Diperiksa 8,206,401
STRATEGI PENGENDALIAN

Test Memakai
masker
VAKSINASI
Pemerintah Masyarakat
(3T) (3M)
Treat Trace Menjaga Mencuci
jarak tangan
Kebijakan Vaksinasi
COVID-19
Instruksi Presiden Untuk Program Vaksinasi Covid-19

1 Vaksin Covid-19 diberikan


secara gratis dan
masyarakat tidak
2 Seluruh jajaran kabinet,
kementerian, lembaga, dan
pemerintah daerah agar
memprioritaskan program
dikenakan biaya sama vaksinasi pada tahun anggaran
sekali. 2021

3 Memprioritaskan dan
merelokasi anggaran lain terkait
ketersediaan dan vaksinasi
4 Presiden akan menjadi yang
pertama mendapat vaksin
Covid-19. Tujuannya untuk
secara gratis. memberikan kepercayaan
dan keyakinan kepada
masyarakat bahwa vaksin
yang digunakan aman.

5 meminta masyarakat untuk terus menjalankan disiplin 3M yaitu


memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan
Perpres No. 99
Tahun 2020
tentang
Pengadaan Vaksin
dan Pelaksanaan
Vaksinasi Dalam
Rangka
Penanggulangan
Pandemi COVID-19
Keputusan Menteri Kesehatan No.
HK.01.02./MENKES/12758/2021
tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk
Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19

1. Menetapkan jenis dan kriteria vaksin yang


dapat digunakan dalam pelaksanaan
vaksinasi COVID-19
2. Menetapkan bahwa vaksin hanya dapat
digunakan bila sudah mendapat EUA dari
BPOM
3. Perubahan terhadap jenis vaksin dapat
dilakukan berdasarkan rekomendasi ITAGI
dan pertimbangan KPCPEN
Permenkes No 84
Tahun 2020
tentang
Pelaksanaan
Vaksinasi Dalam
Rangka
Penanggulangan
Pandemi COVID-
19
Rekomendasi Vaksinasi COVID-19
Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI)
1. Vaksinasi Covid-19 di saat pandemi
merupakan upaya “Public Goods” yang
dilakukan Pemerintah sebagai urusan
wajib (Obligatory Public Health
Functions). Oleh karena itu seluruh biaya
vaksinasi harus ditanggung sepenuhnya
oleh pemerintah.
2. Untuk mempercepat penurunan pandemi
diperlukan cakupan imunisasi sebesar
70% agar ‘herd immunity’ segera tercapai
dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun.
3. Vaksinasi Covid-19 harus mencakup
kelompok usia lanjut (>60 tahun) yang
merupakan kelompok risiko tinggi
terinfeksi Covid-19 dengan mortalitas
yang juga tinggi.
4. Pelayanan vaksinasi dilaksanakan melalui
fasilitas Kesehatan pemerintah ataupun
swasta yang telahditunjuk dan memenuhi
standar
5. Memperkuat surveilans KIPI.
JUMLAH KEBUTUHAN VAKSIN
SKENARIO HERD IMMUNITY BERDASARKAN EFFICACYVAKSIN
• Sasaran vaksin diperluas untuk mencakup penduduk usia > 59 tahun dan komorbid (yangterkontrol)
• Penentuan Herd Immunity mempertimbangkan Efficacy Rate Vaksin.
Penduduk ≥ 18 tahun yang bisa divaksin (Juta Jiwa)

Jumlah Penduduk Total 269,6


Jumlah penduduk > 18 tahun 188,7
Eksklusi (Ibu Hamil, Terpapar Covid, Komorbid Tidak Terkontrol) 7,2
Jumlah Penduduk ≥ 18 tahun yang bisa divaksin 181,5

Herd Immunity Skenario 1 Herd Immunity Skenario 2


Keterangan/Skenario

Penduduk ≥ 18 tahun yang bisa divaksinasi 181.554.465 181.554.465


Efficacy Rate 80% 60%
Cakupan Untuk Mencapai HERD Immunity 75% 100%
Penduduk yang harus divaksin untuk HERD Immunity 136.165.849 181.554.465
Jumlah Kebutuhan Dosis Vaksin
320.390.230 426.800.000
dengan wastage rate 15%
Bartsch SM, O’Shea KJ, Ferguson MC, et al. Vaccine efficacy needed for a COVID-19 coronavirus vaccine to prevent or stop an epidemic as the sole intervention.
[published online July 15 2020]. Am. J. Prev. Med. doi: 10.1016/j.amepre.2020.06.011

Jumlah masyarakat yang akan mendapatkan vaksinasi adalah 181.55 juta orang dengan total kebutuhan vaksin 426.8 juta dosis, yang
seluruhnya ditanggung dengan pendanaan pemerintah
PENTAHAPAN KELOMPOK PRIORITAS
PENERIMA VAKSINASI

WAVE I : PERIODE VAKSINASI JAN - APR 2021 WAVE II : PERIODE VAKSINASI APR 2021 - MAR 2022

1 2 3 4

PETUGAS KESEHATAN PETUGAS PUBLIK MASYARAKAT MASYARAKAT LAINNYA


RENTAN

17,4 Jt
Vaksinasi dilakukan Masyarakat di daerah Dengan pendekatan
untuk tenaga kesehatan dengan resiko kluster sesuai dengan
dan tenaga penunjang di ketersediaan vaksin
fasyankes tersebar di 34 penularan tinggi
provinsi LANSIA*

1,4 Jt 21,5 Jt 63,9 jt 77,4 jt


Catatan:
1. Vaksinasi dilakukan pada tahap awal untuk tenaga Kesehatan dan dilajutkan dengan masyarakat usia 18-59 tahun
2. Umur 60 tahun* ke atas akan divaksinasi setelah mendapatkan informasi keamanan vaksin untuk kelompok umur tersebut (mis. tertuang
EUA/data hasil uji klinis tahap 3)
3. Vaksinasi dapat dilakukan juga terhadap komorbid tertentu (sesuai rekomendasi ahli)
RENCANA PENGIRIMAN VAKSIN
(SELURUH PROSES VAKSINASI AKAN SELESAI PADA Q1 2022)

Distribusi Vaksin
Sinovac Novavax* Covax/Gavi* AstraZeneca* Pfizer* Moderna* Jumlah Per Bulan
Jan 5,817,000 5,817,000
Q1 Feb 10,450,000 10,450,000
Mar 13,300,000 13,300,000
Apr 14,297,000 6,000,000 150,000 20,447,000
Q2 May 9,910,000 6,000,000 150,000 16,060,000
Jun 7,640,000 4,000,000 6,000,000 1,000,000 18,640,000
Jul 8,960,000 8,000,000 6,000,000 2,400,000 4,000,000 N/A 29,360,000
Q3 Aug 11,150,000 8,000,000 6,000,000 7,700,000 4,000,000 N/A 36,850,000
Sep 8,920,000 8,000,000 6,000,000 11,900,000 4,000,000 N/A 38,820,000
Oct 8,590,000 17,000,000 6,000,000 11,900,000 4,000,000 N/A 47,490,000
Q4 Nov 8,630,000 17,000,000 6,000,000 11,900,000 4,000,000 N/A 47,530,000
Dec 8,920,000 17,000,000 6,000,000 11,900,000 4,000,000 N/A 47,820,000
Jumlah 2021 116,584,000 79,000,000 54,000,000 59,000,000 24,000,000 332,584,000
Jan 8,920,000 17,000,000 8,000,000 6,296,000 4,000,000 N/A 44,216,000
Q1 Feb 17,000,000 8,000,000 N/A 25,000,000
Mar 17,000,000 8,000,000 N/A 25,000,000
Jumlah 2022 8,920,000 51,000,000 24,000,000 6,296,000 4,000,000 N/A 94,216,000
Total 125,504,000 130,000,000 78,000,000 65,296,000 28,000,000 N/A 426,800,000
Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Tempat
Pelayanan Vaksinasi COVID-19
dilaksanakan di Fasilitas Pelayanan
Waktu Pelaksanaan Kesehatan baik Pemerintah maupun
Vaksinasi COVID-19 swasta, berupa:
dilaksanakan dalam 1. Puskesmas, Puskesmas
beberapa tahapan Pembantu;
mempertimbangkan 2. klinik;
ketersediaan, waktu 3. rumah sakit; dan/atau
kedatangan dan profil 4. klinik Kantor Kesehatan
keamanan vaksin Pelabuhan

Dalam hal Fasilitas Pelayanan Kesehatan tidak dapat memenuhi kebutuhan dalam memberikan
Vaksinasi bagi seluruh sasaran dan/atau tidak memenuhi persyaratan, Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dapat membuka pos Vaksinasi COVID-19
PENDATAAN DAN PENETAPAN
FASYANKES PELAKSANA VAKSINASI COVID-19
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan milik KRITERIA
Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah Fasilitas pelayanan
Provinsi, Pemerintah
daerah
Kesehatan yang
1. memiliki tenaga kesehatan tidak dapat
Kabupaten/Kota atau
pelaksana vaksinasi COVID-19;
milik memenuhi
masyarakat/swasta 2. memiliki sarana rantai dingin sesuai
dengan jenis Vaksin COVID-19 yang
persyaratan poin 2
yang memenuhi
persyaratan: digunakan atau sesuai dengan dapat menjadi
1. Puskesmas, ketentuan peraturan perundang- tempat pelayanan
puskesmas undangan; dan vaksinasi COVID-19
pembantu; 3. memiliki izin operasional Fasilitas namun
2. Klinik;
3. Rumah sakit;
Pelayanan Kesehatan atau dikoordinasi oleh
dan/atau penetapan oleh Menteri sesuai puskesmas
4. Unit pelayanan dengan ketentuan peraturan setempat
kesehatan di perundang-undangan.
Kantor Kesehatan
Pelabuhan (KKP)
PENDATAAN DAN PENETAPAN
FASYANKES PELAKSANA VAKSINASI COVID-19

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan pendataan fasilitas


pelayanan kesehatan yang akan menjadi tempat pelaksanaan
pelayanan vaksinasi COVID-19 melalui upaya koordinasi dengan
seluruh fasilitas pelayanan kesehatan meliputi:
1. pendataan tenaga pelaksana,
2. pendataan jadwal pelayanan, dan
3. pendataan peralatan rantai dingin yang tersedia di setiap fasilitas
pelayanan kesehatan

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota kemudian melakukan penilaian


terhadap fasilitas pelayanan kesehatan dan melakukan penetapan melalui
SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta menginput data
tersebut ke dalam aplikasi Pcare Vaksinasi
PENDATAAN DAN PENETAPAN
FASYANKES PELAKSANA VAKSINASI COVID-19

• Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota kemudian 1. Puskesmas mengusulkan pos pelayanan vaksinasi
melakukan penilaian terhadap COVID-19 ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
fasilitas pelayanan kesehatan Pos pelayanan vaksinasi merupakan pos layanan
dan melakukan penetapan luar gedung (area/tempat di luar fasilitas
melalui SK Kepala Dinas pelayanan kesehatan).
Kesehatan Kabupaten/Kota 2. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menetapkan
serta menginput data tersebut daftar pos pelayanan vaksinasi melalui SK Kepala
ke dalam aplikasi Pcare Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta
Vaksinasi. menginput data tersebut ke dalam aplikasi Pcare
Vaksinasi.
• Bila fasilitas pelayanan 3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan puskesmas
kesehatan yang tersedia tidak harus memastikan ketersediaan tenaga pelaksana
dapat memenuhi kebutuhan serta sarana rantai dingin yang memadai untuk

12.927 dalam memberikan vaksinasi


bagi seluruh sasaran
dan/atau fasilitas pelayanan
melaksanakan pelayanan vaksinasi COVID-19 yang
aman dan berkualitas.
Faskes yang sudah 4. Pelaksanaan pelayanan vaksinasi di pos pelayanan
kesehatan tidak memenuhi vaksinasi harus memenuhi standar pelayanan
mendaftar di aplikasi P- persyaratan maka Dinas vaksinasi COVID-19. Masing-masing pos pelayanan
Care BPJS Kesehatan Kabupaten/Kota vaksinasi juga melaksanakan pencatatan dan
dan puskesmas dapat
per 10 Januari 2021 membuka pos pelayanan
pelaporan tersendiri, terpisah dari puskesmas
yang menjadi koordinatornya.
(10.030 Puskesmas & vaksinasi COVID-19
2.897 RS/Klinik/KKP)
KESIAPAN KAPASITAS DAN DISTRIBUSI
DALAM PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19
Fasilitas Pelayanan
Kapasitas Logistik Kesehatan
> 90% Puskesmas
memiliki Cold Chain
berfungsi dan sesuai
standar WHO
❑10.166
Aplikasi Sistim ❑Puskesmas
Informasi Vaksin COVID-19
Biotracking untuk mengetahui
Satu Data posisi/GPS realtime,
Temperatur sensor, track door
sensor, check point dan alur
P Care perjalanan
Berkompetensi
Bio detect , pengiriman vaksin
dilengkapi freeze alert untuk RS/Klinik Pemerintah
mengetahui kualitas mutu (Kementerian
vaksin /TNI/Polri/Pemda) dan
Sistim Distribusi Vaksin Swasta
Lebih dari 30.246 orang

RS/Klinik

Pos Vaksinasi lainnya


❑49 KKP beserta
Pengamanan TNI Polri wilayah kerja
Registrasi dan Verifikasi Sasaran

Data sasaran vaksinasi 1. Sasaran menerima notifikasi


via SMS Blast
program diperoleh
2. Konfirmasi atau registrasi
secara top-down ulang sasaran, termasuk
melalui Sistem Informasi memilih tempat dan jadwal
Satu Data Vaksinasi layanan

COVID-19 3. Tiket elektronik bagi sasaran


terverifikasi

Data sasaran beserta penjadwalan vaksinasi masing-masing sasaran dapat diakses


oleh petugas Puskesmas maupun Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya melalui
aplikasi Pcare
Untuk memastikan tingginya Indeks Pemakaian (IP) vaksin, maka puskesmas dan fasilitas
pelayanan Kesehatan lainnya dapat menghubungi sasaran sebelum hari pelayanan untuk
memastikan kembali kedatangannya
DAFTAR 34 PROVINSI DAN 91 KAB/KOTA YANG
MELAKSANAKAN VAKSINASI COVID-19
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH
NO PROVINSI NO PROVINSI NO PROVINSI NO PROVINSI
KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA
1 Aceh 10 Kepulauan Riau 17 Bali 26 Sulawesi Tengah
Kota Banda Aceh 2 Kota Batam Kota Palu
3 Kota Denpasar 3
Kab. Aceh Besar Kota Tanjung Pinang 3 Kab. Poso
Kab. Badung
2 Sumatera utara Kab. Bintan Kab. Donggala
Kab. Gianyar
Kota Medan 11 DKI Jakarta* 27 Sulawesi Selatan
3 18 Nusa Tenggara Barat
Kab. Deli Serdang Kota Jakarta Pusat Kota Makassar
Kota Mataram 2 3
Kota Binjai Kota Jakarta Timur Kab. Gowa
5 Kab. Lombok Barat
3 Sumatera Barat Kota Jakarta Selatan Kab. Maros
Kota Padang 2 Kota Jakarta Barat 19 Nusa Tenggara Timur 28 Sulawesi Tenggara
Kab. Pesisir Selatan Kota Jakarta Utara Kota Kupang 2 Kota Kendari 2
4 Riau 12 Jawa Barat* Kab. Kupang Kab. Konawe
Kota Pekanbaru Kota Bandung 20 Kalimantan Barat 29 Gorontalo
3 Kota Pontianak Kota Gorontalo
Kab. Kampar Kota Bekasi
3 3
Kab. Pelalawan Kota Bogor Kab. Kubu Raya Kab. Gorontalo
7
5 Jambi Kota Depok Kab. Mempawah Kab. Bone Bolango
Kota Jambi 2 Kab. Bandung Barat 21 Kalimantan Tengah 30 Sulawesi Barat
Kab. Bandung Kota Palangkaraya 2 Kab. Mamuju 2
Kab. Muaro Jambi
Kota Cimahi Kab. Pulang Pisau Kab. Majene
6 Sumatera Selatan
13 Jawa Tengah 22 Kalimantan Selatan 31 Maluku
Kota Palembang 2 2
Kota Semarang Kota Ambon
Kab. Ogan Komering Ilir 3 Kota Banjarmasin
Kab. Semarang 3 32 Maluku Utara
7 Bengkulu Kab. Banjar
Kota Surakarta* Kota Ternate 2
Kota Bengkulu Kota Banjar Baru
3 14 DI Yogyakarta* Kota Tidore Kepulauan
Kab. Seluma 23 Kalimantan Timur
Kota Yogyakarta 2 33 Papua Barat
Kab. Bengkulu Tengah Kota Samarinda 2
Kab. Sleman Kab. Manokwari
8 Lampung Kab. Kutai Kartanegara 3
15 Jawa Timur* Kota Sorong
Kota Bandar Lampung Kota Surabaya 24 Kalimantan Utara Kab. Manokwari Selatan
3 3
Kab. Lampung Selatan Kab. Gresik Kota Tarakan 2 34 Papua
Kota Metro Kab. Sidoarjo Kab. Bulungan Kota Jayapura
3
9 Bangka Belitung 16 Banten* 25 Sulawesi Utara Kab. Jayapura
Kab. Bangka 2 Kota Serang 2 Kota Manado 2 Kab. Mimika
Kota Pangkal Pinang Kota Tangerang Selatan Kota Tomohon Total 91
Registrasi Vaksinasi Covid-19
Sertifikat Vaksinasi Covid-19
STRATEGI KOMUNIKASI
VAKSINASI COVID-19

1. Berdasarkan data dan fakta


PENDEKATAN 2. Berorientasi hasil
STRATEGI KOMUNIKASI 3. Bermitra dengan kelompok/ group lokal yang potensial
4. Sharing informasi dengan publik dan masyarakat sebagai instrumen
COVID-19 yang efektif untuk mempengaruhi perilaku seseorang

Agar memastikan sasaran atau target vaksinasi:


1. Terinformasi manfaat vaksinasi dan bahayanya jika tidak mendapatkan
vaksinasi COVID-19 lengkap (misal : 2 dosis pemberian)
PENTINGNYA 2. Mengetahui ketersediaan akses pelayanan vaksinasi di wilayahnya (jumlah
STRATEGI KOMUNIKASI kunjungan dan jarak waktu mendapatkan imunisasi 2 dosis)
3. Mengetahui peran dan tanggung jawab dalam melindungi diri sendiri,
keluarga dan lingkungan (tetap menerapkan protokol kesehatan dsb)
4. Termotivasi untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19 tepat waktu dan
lengkap
KemasanCoronaVac

#HoldingBUMNFarmasi
Informasi Resmi Terkait
Vaksinasi

http://s.id/infovaksin
Prinsip Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19
q Pemberian vaksinasi COVID-19 dilakukan oleh dokter, perawat atau bidan yang memiliki
kompetensi

q Pelaksanaan pelayanan Vaksinasi COVID-19 tidak menganggu pelayanan imunisasi rutin


dan pelayanan kesehatan lainnya;

q Melakukan skrining/penapisan terhadap status kesehatan sasaran sebelum dilakukan


pemberian vaksinasi

q Menerapkan protokol kesehatan; serta

q Mengintegrasikan dengan kegiatan surveilans COVID-19 terutama dalam mendeteksi


kasus dan analisa dampak
Dosis dan Cara Pemberian Vaksin COVID-19

Vaksin COVID-19 diberikan melalui suntikan


intramuskular di bagian lengan kiri atas.
Dosis dan cara pemberian harus sesuai dengan
yang direkomendasikan untuk setiap jenis
vaksin COVID-19.
VAKSINASI TAHAP 1
PADA PETUGAS KESEHATAN
Rencana Pelaksanaan 2021
SDM Kesehatan Jumlah
Januari Februari
Dokter
- Dokter Umum 83,630 26,762 56,868
- Dokter Spesialis 41,117 13,157 27,960
- PPDS/residen 14,552 4,850 9,702
- intership 7,442 2,381 5,061
Perawat 440,186 140,860 299,326
Bidan 250,481 80,154 170,327
Tenaga kesehatan lainnya
(Farmasi, Gizi, Kesmas, dsb) 240,887 77,084 163,803
Asisten Tenaga Kesehatan 71,298 24,120 47,178
Tenaga penunjang 397,598 127,231 270,367
Koas 41,244 13,198 28,046
SDMK TNI/POLRI 27,658 16,956 10,702
Jumlah 1,616,093 505,300 1,089,340
Data dari faskes Pemerintah, Swasta termasuk TNI, Polri dan BUMN per tanggal 3 Januari 2021
Jumlah ini belum dikurangi kriteria eksklusi (pernah terkena COVID-19, sedang hamil dan sedang menyusui)

Sasaran SDM Kesehatan semula 1,6 juta menjadi 1,4 juta setelah filterisasi data penyintas Covid-19, hamil dan menyusui
(Konyering data Pusdatin dan Tim Sistim Informasi KPCPEN), 8 Januari 2021
ALUR PELAYANAN VAKSINASI COVID-19

Sasaran vaksinasi
COVID-19 datang
P Care

Meja 1 (Pendaftaran) Meja 2 (Skrining)


• Peserta menunjukkan e-ticket untuk verifikasi • Petugas kesehatan melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik sederhana untuk
melihat kondisi kesehatan dan mengidentifikasi kondisi penyerta (komorbid)
• Verifikasi data dilakukan dengan menggunakan aplikasi
• Skrining dilakukan dengan menggunakan aplikasi Pcare
Pcare • Sasaran yang ditunda pemberian vaksinnya akan dijadwalkan ulang oleh sistem

Meja 4 (Pencatatan dan Observasi) Meja 3 (Vaksinasi)


• Petugas mencatat hasil pelayanan vaksinasi ke dalam aplikasi PCare. • Petugas memberikan vaksinasi secara intra muskular sesuai
• Sasaran diobservasi selama 30 menit untuk memonitor kemungkinan KIPI prinsip penyuntikan aman
• Petugas memberikan penyuluhan tentang 3M dan vaksinasi COVID-19
• Petugas mencatat merek/jenis dan nomor batch serta barcode
• Peserta mendapatkan kartu vaksinasi
vaksin yang diberikan kepada sasaran
Pemberian vaksin Coronavac(Sinovac)
• Vaksinasi tidak diberikan penyintas Covid-19, wanita hamil, menyusui, usia < 18 tahun dan
beberapa kondisi morbid
• Penyakit auto imun, Sindrom hiper IgE, Pasien dgn infeksi akut, Penyakit Gagal Ginjal,
hipertensi, Gagal jantung, PJK, Penyakit GI (autoimun& imunosupresan), Hipertiroid,
Penyakit kanker, Pasien Hematologi Onkologi
Manajemen Limbah

q Semua ADS yang sudah digunakan harus dimasukan ke dalam safety box
q Jangan membuang sampah lainnya ke dalam safety box
q Setelah safety box terisi ¾ penuh, safety box harus diberi label, nama tempat pelayanan dan tanggal pelayanan, dan
ditempatkan pada tempat yang aman dengan kondisi tertutup dan jauh dari jangkauan anak-anak dan masyarakat
q Limbah lain (vial vaksin, kapas, masker medis, sarung tangan) dibuang ke dalam kantong plastik khusus limbah medis/
kantong plastik biasa yang diberi tanda limbah medis
Pengelolaan Limbah Medis
Infeksius Non Tajam
1. Dikubur di dalam Bak beton
Limbah sisa vaksin dikeluarkan dari dalam botol/ampul, kemudian didesinfeksi di dalam killing tank
2. Dibakar dengan Incinerator (tangki desinfeksi) untuk membunuh mikroorganisme yang terlibat dalam produksi. Kemudian, limbah
yang sudah didesinfeksi dialirkan ke Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) sesuai ketentuan yang berlaku

3. Melakukan perjanjian kerjasama (MoU) dengan pihak


ke-3 Botol atau ampul yang telah kosong dikumpulkan ke dalam tempat sampah (kantong plastik) berwarna kuning
selanjutnya diinsenerasi (dibakar dalam incinerator) atau menggunakan metode non insinerasi (al. autoclaving,
Pengelolaan Limbah Medis Infeksius Tajam microwave) dan dihancurkan

Apabila sumber daya dan sarana tersedia maka pengolahan limbah ini dapat diserahkan pada pihak ketiga dengan
perjanjian kerjasama (MoU) sesuai dengan kebijakan dan ketentuan yang berlaku di wilayah kabupaten/kota masing-
masing.
MONITORING DAN EVALUASI

PENCATATAN DAN PELAPORAN

PEMANTAUAN PRA, SAAT


DAN PASKA PELAKSANAAN

PEMANTAUAN DAN
PENANGGULANGAN KIPI
Pencatatan dan Pelaporan Elektronik
Hasil Pelayanan Vaksinasi COVID-19
Identitas lengkap sasaran (NIK,
nama, jenis kelamin, usia,
pekerjaan, alamat)
• Terpisah dari pencatatan dan
pelaporan imunisasi rutin Status BPJS

• dilakukan secara elektronik Nama vaksin


melalui aplikasi PCare

No Batch Vaksin

Tanggal pemberian vaksin


(Dosis 1-2)
Alur dan Proses Pencatatan dan Pelaporan
Hasil Pelayanan

Capaian cakupan :
rekapitulasi cakupan
Pencatatan dilakukan Laporan harian per harian dan
di setiap fasyankes fasyankes è real time keseluruhan è
dashboard, peta,
table, grafik, dll

1. Data tertuang dalam format standar


2. Rekapitulasi dapat diunduh dan di cetak untuk mendapatkan pengesahan/tanda
tangan dari pejabat yang berwenang (Kepala Puskesmas/Kepala Fasyankes)
Pencatatan dan Pelaporan Logistik

Monitoring logistik
menggunakan Bio
Tracking Biofarma dan
SMILE (Sistem
Monitoring Imunisasi
Logistik secara Elektronik)
Pemantauan Suhu
Suhu dalam penyimpanan vaksin
harus terjaga sesuai dengan yang 1. Pemantauan suhu sebaiknya dilakukan
direkomendasikan lebih sering, lebih dari 2 kali dalam
Perlu dilakukan pemantauan sehari.
MEKANISME 2. Catat hasil monitoring suhu pada grafik
suhu menggunakan alat pemantauan suhu.
pemantau suhu 3. Apabila menggunakan alat pemantau
dan perekam suhu terus menerus secara
Jenis Alat Pemantau Suhu
jarak jauh yang sudah terhubung dengan
1. Alat pemantau suhu (termometer, aplikasi SMILE, maka petugas dapat
termometer muller, dll); memantau suhu dari jarak jauh melalui
2. Alat pemantau dan perekam suhu terus aplikasi.
4. Alat transportasi vaksin UCC harus
menerus; dilengkapi dengan datalogger.
3. Alat pemantau dan perekam suhu dengan
teknologi Internet of Things (IoT) terus
menerus secara jarak jauh
PEMANTAUAN
DAN PENANGGULANGAN KIPI

KIPI yang meresahkan dan


menimbulkan perhatian
berlebihan masyarakat, harus
Fasyankes
ALUR PELAPORAN segera direspons, diinvestigasi
dan laporannya segera dikirim
langsung kepada Kementerian
Kesehatan cq. Sub Direktorat
Imunisasi/Komnas PP-KIPI atau
melalui WA grup Komda KIPI –
Jenjang Administrasi Kurun waktu diterimanya laporan Focal Point, email:
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota/Pokja 24 jam dari saat penemuan kasus komnasppkipi@gmail.com dan
data_imunisasi@yahoo.com ;
KIPI
website:
Dinas Kesehatan Provinsi/Komda PP-KIPI 24-72 jam dari saat penemuan
www.keamananvaksin.kemkes.
kasus
go.id.
Sub Direktorat Imunisasi/Komnas PP-KIPI 24 jam-7 hari dari saat penemuan
kasus
FORM KIPI

Formulir KIPI, KIPI


Serius & Investigasi
dapat diunduh di :
https://bit.ly/formkipi
atau di:
www.keamananvaksin.k Form KIPI Form KIPI Form
Non Serius Investigasi
emkes.go.id Serius

Cara Pencatatan dan Pelaporan KIPI dapat


dilakukan melalui:

Tatacara pelaporan E-mail: komnasppkipi@gmail.com Website:


keamananvaksin.kemkes.go.id
melalui web keamanan
vaksin dapat dilihat
pada Buku Pedoman:
https://bit.ly/juknisweb
kipi
PEMANTAUAN PRA, SAAT DAN PASKA PELAKSANAAN

Sebelum pelaksanaan Saat pelaksanaan Sesudah pelaksanaan

“COVID-19 1. Penilaian cepat


vaccine 1. Monitoring cakupan melalui survei
introduction cakupan daring
readiness 2. Monitoring 2. Monitoring vaksin dan
assessment kualitas logistik lain
tool” pelayanan 3. Evaluasi dampak
3. Pemantauan dan melalui surveilans
Penanggulangan COVID-19
KIPI 4. Post marketing vaccine
surveillance
PENDANAAN
Pendanaan pelaksanaan kegiatan vaksinasi COVID-19
bersumber dari APBN (Dekonsentrasi, DAK non
Pendanaan untuk
fisik/BOK), APBD dan sumber lain yang sah sesuai dengan
pemantauan dan
ketentuan peraturan perundang-undangan
penanggulangan Kejadian
Ikutan Pasca Vaksinasi COVID-
19 dibebankan pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja
Negara atau sumber
Kegiatan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yang dibiayai pendanaan lain yang sah
oleh APBN, APBD dan sumber lain yang sesuai ketentuan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan antara lain : peraturan perundang-
1. biaya operasional, undangan
2. biaya distribusi vaksin dan logistik lainnya,
3. biaya pengembangan dan penyebarluasan materi KIE, Pendanaan ini termasuk
4. biaya penyelenggaraan pertemuan advokasi, untuk perawatan dan
koordinasi dan sosialisasi, pengobatan Kejadian Ikutan
5. bimbingan teknis dan monitoring, dan Pasca Vaksinasi COVID-19
6. surveilans KIPI
Kesimpulan
• Pemberian vaksinasi COVID-19, disertai dengan
penerapan protokol kesehatan yang ketat, merupakan
upaya akselerasi dalam rangka penanggulangan pandemi
• Kegiatan vaksinasi COVID-19 meliputi tahapan
perencanaan, pelaksanaan serta monitoring dan evaluasi,
dimana keseluruhan tahapan ini akan didukung oleh sistem
informasi terintegrasi
• Perlu dilakukan komunikasi publik yang efektif untuk
meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap vaksinasi
COVID-19
CALL CENTRE
COVID-19 :
119 EXT 9

Kementerian kemenkes_ri
Kesehatan RI @KemenkesRI

Anda mungkin juga menyukai