Anda di halaman 1dari 37

BUKU SAKU

PELAKSANAAN VAKSINASI DALAM


RANGKA PENANGGULANGAN
PANDEMI CORONA VIRUS DISEASE
2019
LATAR BELAKANG

Pemerintah telah menetapkan pandemi


Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sebagai
bencana non-alam. Sejak diumumkannya
kasus konfirmasi pertama pada Maret 2020,
dalam rentang waktu satu bulan, seluruh
provinsi telah melaporkan kasus konfirmasi.
Penyebaran COVID-19 tidak hanya terjadi di
Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan kota padat
penduduk lainnya, namun telah menyebar
hingga ke pedesaan di daerah terpencil. Sampai
dengan tanggal 27 Desember 2020, sebanyak
706.837 kasus konfirmasi COVID-19 telah
dilaporkan di Indonesia dan tercatat sejumlah
20.994 orang meninggal.
Pandemi COVID-19 memberi tantangan
besar dalam upaya peningkatan derajat
kesehatan masyarakat Indonesia dan
berdampak terhadap sistem kesehatan
Indonesia yang terlihat dari penurunan kinerja
pada beberapa program kesehatan. Hal ini
disebabkan prioritasi pada penanggulangan
pandemi COVID-19 serta adanya kekhawatiran
masyarakat dan petugas terhadap penularan
COVID-19. Di beberapa wilayah, situasi
pandemi COVID19 bahkan berdampak pada

1
penutupan sementara dan/atau penundaan
layanan kesehatan khususnya di posyandu dan
puskesmas.
Pandemi COVID-19 juga memberi
dampak besar bagi perekonomian yaitu:
a. Membuat daya beli masyarakat, yang
merupakan penopang perekonomian
sebesar 60 persen, jatuh cukup dalam. Hal
ini dibuktikan dengan data dari BPS yang
mencatatkan bahwa konsumsi rumah
tangga turun dari 5,02 persen pada kuartal
I tahun 2019 menjadi 2,84 persen pada
kuartal 1 tahun 2020 ini;
b. Menimbulkan adanya ketidakpastian
yang berkepanjangan pada dunia usaha
sehingga investasi ikut melemah dan
berimplikasi pada terhentinya usaha
c. Seluruh dunia mengalami pelemahan
ekonomi sehingga menyebabkan harga
komoditas turun dan ekspor Indonesia ke
beberapa negara juga terhenti. Selain itu,
pandemi COVID-19 yang melanda dunia,
juga memberikan dampak yang terlihat
nyata dalam berbagai sektor di antaranya
sektor sosial, pariwisata, dan pendidikan.
Sementara itu, tingkat kerentanan
masyarakat semakin meningkat yang

2
disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat
terhadap penerapan protokol kesehatan seperti
memakai masker, mencuci tangan dan menjaga
jarak minimal 1 – 2 meter. Tanpa intervensi
kesehatan masyarakat yang cepat dan tepat,
diperkirakan sebanyak 2,5 juta kasus COVID-
19 akan memerlukan perawatan di rumah sakit
di Indonesia dengan angka kematian yang
diperkirakan mencapai 250.000 kematian.
Oleh karena itu, perlu segera dilakukan
intervensi tidak hanya dari sisi penerapan
protokol kesehatan namun juga diperlukan
intervensi lain yang efektif untuk memutuskan
mata rantai penularan penyakit, yaitu melalui
upaya vaksinasi. Upaya telah dilakukan oleh
berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk
mengembangkan vaksin yang ideal untuk
pencegahan infeksi SARS-CoV-2 dengan
berbagai platform yaitu vaksin inaktivasi
/inactivated virus vaccines, vaksin virus yang
dilemahkan (live attenuated), vaksin vektor
virus, vaksin asam nukleat, vaksin seperti virus
(virus-like vaccine), dan vaksin subunit protein.
Vaksinasi COVID-19 bertujuan untuk
mengurangi transmisi/penularan COVID-19,
menurunkan angka kesakitan dan kematian
akibat COVID-19, mencapai kekebalan

3
kelompok di masyarakat (herd immunity) dan
melindungi masyarakat dari COVID-19 agar
tetap produktif secara sosial dan ekonomi.
Kekebalan kelompok hanya dapat terbentuk
apabila cakupan vaksinasi tinggi dan merata di
seluruh wilayah. Upaya pencegahan melalui
pemberian program vaksinasi jika dinilai dari
sisi ekonomi, akan jauh lebih hemat biaya,
apabila dibandingkan dengan upaya
pengobatan.

DASAR HUKUM PELAKSAAN VAKSINASI

a. Peraturan Presiden Republik Indonesia


Nomor 14 Tahun 2021 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun
2020Tentang Pengadaan Vaksin dan
Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi Covid-19.
b. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 10 Tahun 2021 Tentang
Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka
Penanggulang Pandemi.

4
PERENCANAAN VAKSINASI COVID-19

Dalam upaya peningkatan cakupan


vaksinasi yang tinggi dan merata melalui
peningkatan akses terhadap layanan vaksinasi
yang berkualitas dan sesuai standar, termasuk
dalam rangka pelaksanaan pelayanan vaksinasi
COVID-19 dibutuhkan proses perencanaan
yang komprehensif.
Proses penyusunan perencanaan
pelaksanaan vaksinasi dilakukan oleh masing
masing jenjang administrasi. Dengan
perencanaan yang baik, kegiatan pelayanan
vaksinasi diharapkan dapat berjalan dengan
baik pula.

5
6
PENTAHAPAN KELOMPOK PRIORITAS
PENERIMA VAKSIN

Vaksinasi COVID-19 dilaksanakan dalam


4 tahapan mempertimbangkan ketersediaan,
waktu kedatangan dan profil keamanan vaksin.
Kelompok prioritas penerima vaksin adalah
penduduk yang berdomisili di Indonesia yang
berusia ≥ 18 tahun. Kelompok penduduk
berusia di bawah 18 tahun dapat diberikan
vaksinasi apabila telah tersedia data keamanan
vaksin yang memadai dan persetujuan
penggunaan pada masa darurat (emergency use
authorization) atau penerbitan nomor izin edar
(NIE) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan.

JADWAL
Tahapan Pelaksanaan Vaksinasi COVID 19
dilaksanakan sebagai berikut:
a. Tahap 1 dengan waktu pelaksanaan
Januari-April 2021 Sasaran vaksinasi
COVID-19 tahap 1 adalah tenaga kesehatan.
b. Tahap 2 dengan waktu pelaksanaan Januari
- April 2021 Sasaran vaksinasi COVID-19
tahap 2 adalah:
1. Petugas Pelayanan Publik yaitu
Tentara Nasional Indonesia/Kepolisian

7
Negara Republik Indonesia, aparat
hukum, ASN (7 %) .
2. Kelompok Lanjut Usia/Lansia (≥ 60
tahun).
Prioritas Vaksinasi bagi Lansia disebabkan
karena :
“Angka Kematian Lebih Tinggi di Usia
Lanjut”

c. Tahap 3 dengan waktu pelaksanaan April


2021- Maret 2022 Sasaran vaksinasiCOVID
-19 tahap 3 adalah Pemukiman Padat
Penduduk, Masyarakat miskin (Sosial,
Ekonomi).
d. Tahap 4 dengan waktu pelaksanaan April
2021- Maret 2022 Sasaran vaksinasi tahap
4 adalah masyarakat dan pelaku
Perekonomian lainnya dengan pendekatan
kluster /Kelompok sesuai dengan
ketersediaan Vaksin.

8
KETERSEDIAAN VAKSIN

9
PENDATAAN SASARAN

Pendataan sasaran penerima vaksin


didapatkan dari :
1. Komite Penanganan Covid 19 &
Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).
2. Pendaftaran online di web.
www.covid19.go.id Link
bengkulu.kemkes.go.id
3. Pendataan secara Manual

PENDATAAN DAN PENETAPAN FASILITAS


PELAYANAN KESEHATAN PELAKSANA
PELAYANAN VAKSINASI COVID-19

1. Tempat Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19


Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang
melaksanakan Vaksinasi COVID-19 adalah
sebagai berikut:
a. Puskesmas
b. Klinik
c. Rumah sakit
d. Unit pelayanan kesehatan di Kantor
Kesehatan Pelabuhan (KKP).

PRINSIPPELAKSANAAN VAKSINASI

10
COVID-19

Prinsip dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19


yaitu:
1. Pemberian vaksinasi COVID-19
dilakukan oleh dokter, perawat atau bidan
yang memiliki kompetensi.
2. Pelaksanaan pelayanan vaksinasi
COVID-19 tidak menganggu pelayanan
imunisasi rutin dan pelayanan kesehatan
lainnya;
3. Melakukan skrining/penapisan
terhadap status kesehatan sasaran sebelum
dilakukan pemberian vaksinasi;
4. Menerapkan protokol kesehatan;
5. Mengintegrasikan dengan kegiatan
surveilans COVID-19 terutama dalam
mendeteksi kasus dan analisa dampak.

6SASARAN
11
PENERIMA
VAKSIN COVID-19

12
Berdasarkan keterangan Pers Menko Bidang
Perekonomian usia rapat terbatas mengenai
Laporan Komite penanganan Covid-19 dan
pemulihan ekonomi Nasional.

13
14
15
SASARAN VAKSINASI SECARA KESELURUHAN

16
17
Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 sudah masuk
pada Tahap 2 dengan target kelompok Lanjut
Usia (usia 60 tahun keatas) dan Pekerja Publik.
Vaksinasi untuk target kelompok ini akan
dimulai di Jakarta dan ibu kota provinsi untuk
seluruh provinsi di Indonesia. Namun dalam
fase awal diprioritaskan dahulu untuk Jawa
dan Bali dimana lebih dari 65 persen kasus
Covid-19 nasional tercatat.
1. Melalui fasilitas kesehatan masyarakat baik
di Puskesmas maupun rumah sakit
pemerintah.
a. Peserta mendaftar dengan mengunjungi
situs resmi Kementerian Kesehatan yaitu
www.kemkes.go.id dan
sehatnegeriku.kemkes.go.id serta situs
resmi Komite Penanganan COVID-19 dan
Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN)
di www.covid19.go.id.
b. Di ketiga situs resmi tersebut akan
tersedia link atau tautan yang dapat
diklik oleh sasaran vaksinasi masyarakat
lanjut usia. Di dalamnya terdapat
sejumlah pertanyaan yang harus diisi.
c. Dalam mengisi data tersebut peserta
lanjut usia dapat meminta bantuan

18
anggota keluarga lain atau melalui
kepala RT atau RW setempat.
d. Setelah peserta mengisi data di website
tersebut maka seluruh data peserta akan
masuk ke Dinas Kesehatan provinsi
masing-masing. Selanjutnya Dinas
Kesehatan akan menentukan jadwal,
termasuk hari, waktu, serta lokasi
pelaksanaan vaksinasi, kepada
masyarakat lanjut usia.
2. Melalui program vaksinasi massal oleh
organisasi dan instansi
a. Organisasi atau instansi dapat
bekerjasama dengan Kementerian
Kesehatan atau Dinas Kesehatan untuk
melakukan vaksinasi massal untuk
peserta lanjut usia.
b. Organisasi dan instansi yang sudah
menjalin kerjasama akan menentukan
jadwal, termasuk hari, waktu, serta
lokasi pelaksanaan vaksinasi, kepada
masyarakat lanjut usia.

LINK PENDAFTARAN VAKSINASI LANSIA


” BENGKULU : bengkulu.kemkes.go.id”

19
PEMANTAUAN DAN PENANGGULANGAN
KEJADIAN IKUTAN PASCA VAKSINASI

PENGERTIAN Kejadian Ikutan Pasca Vaksinasi


atau biasa disebut KIPI merupakan kejadian
medik yang diduga berhubungan dengan
vaksinasi. Kejadian ini dapat berupa reaksi
vaksin, kesalahan prosedur, koinsiden, reaksi
kecemasan, atau hubungan kausal yang tidak
dapat ditentukan.
KIPI diklasifikasikan serius apabila kejadian
medik akibat setiap dosis vaksinasi yang
diberikan menimbulkan kematian, kebutuhan
untuk rawat inap, dan gejala sisa yang
menetap serta mengancam jiwa.
Klasifikasi serius KIPI tidak berhubungan
dengan tingkat keparahan (berat atau ringan)
dari reaksi KIPI yang terjadi.
Vaksin yang digunakan dalam program
vaksinasi COVID-19 ini masih termasuk vaksin
baru sehingga untuk menilai keamanannnya
perlu dilakukan surveilans pasif Kejadian
Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dan surveilans
aktif Kejadian Ikutan dengan Perhatian Khusus
(KIPK).

20
KIPI VAKSIN COVID-19 YANG MUNGKIN
TERJADI

Secara umum, vaksin tidak menimbulkan


reaksi pada tubuh, atau apabila terjadi, hanya
menimbulkan reaksi ringan. Vaksinasi memicu
kekebalan tubuh dengan menyebabkan sistem
kekebalan tubuh penerima bereaksi terhadap
antigen yang terkandung dalam vaksin.
Reaksi yang mungkin terjadi setelah vaksinasi
COVID-19 hampir sama dengan vaksin yang
lain. Beberapa gejala tersebut antara lain:
1. Reaksi lokal, seperti:
• Nyeri, kemerahan, bengkak pada
tempat suntikan.
• reaksi lokal lain yang berat, misalnya
selulitis (Abses).
2. Reaksi sistemik seperti:
• Demam
• nyeri otot seluruh tubuh (myalgia),
• nyeri sendi (atralgia),
• badan lemah,
• sakit kepala
3. Reaksi lain, seperti:
• reaksi alergi misalnya Biduran atau
gatal, Bengkak
• reaksi anafilaksis,
• syncope (pingsan).

21
REKOMENDASI

22
KEPUTUSAN

FATWA TENTANG HUKUM VAKSINASI COVID-


19 SAAT BERPUASA
Pertama : Ketentuan Umum Dalam fatwa ini,
yang dimaksud dengan:
1. Vaksinasi adalah proses pemberian
vaksin dengan cara disuntikkan atau
diteteskan ke dalam mulut untuk
meningkatkan produksi antibodi guna
menangkal penyakit tertentu.
2. Injeksi intramuskular adalah injeksi
yang dilakukan dengan cara menyuntikkan
obat atau vaksin melalui otot.
Kedua : Ketentuan Hukum
1. Vaksinasi Covid-19 yang dilakukan
dengan injeksi intramuscular tidak
membatalkan puasa.
2. Melakukan vaksinasi Covid-19 bagi
umat Islam yang berpuasa dengan injeksi
intramuscular hukumnya boleh sepanjang
tidak menyebabkan bahaya (dlarar).
Ketiga : Rekomendasi
1. Pemerintah dapat melakukan vaksinasi
Covid-19 pada saat bulan Ramadhan untuk
mencegah penularan wabah Covid-19

23
dengan memperhatikan kondisi umat Islam
yang sedang berpuasa.
2. Pemerintah dapat melakukan vaksinasi
Covid-19 terhadap umat Islam pada malam
hari bulan Ramadhan jika proses vaksinasi
pada siang hari saat berpuasa
dikhawatirkan menyebabkan bahaya akibat
lemahnya kondisi fisik.
3. Umat Islam wajib berpartisipasi dalam
program vaksinasi Covid-19 yang
dilaksanakan oleh Pemerintah untuk
mewujudkan kekebalan kelompok dan
terbebas dari wabah Covid-19.

24
PROSES PELAKSANAAN VAKSINASI BAGI LANSIA SAAT DI
FASYANKES

SASARAN
LANSIA

25
MENANG
MELAWAN COVID-19
MEMAKAI MASKER
MENGAPA HARUS
MEMAKAI MAS KER?
1 MELINDUNGI DIRI S ENDIRI. Ma s ke r
me nc e g a h ma s uknya ya ng
ke lua r s a a t kita b a tuk/b e rs in/b e rb ic a ra
s e hing g a kita tid a k te rtula r.
2 MELINDUNGI ORANG LAIN. Ma s ke r
me na ha n ya ng ke lua r s a a t kita b a tuk/b e rs in/b e rb ic a ra
s e hing g a tid a k me nu la rka n virus ke p a d a ora ng la in.

JENIS MAS KER


YANG DAPAT 26
DIGUNAKAN*

N95
JENIS MASKER
YANG DAPAT
DIGUNAKAN*

N95

Masker
Medis/
Bedah

Masker
Kain SNI

Masker
Kain

8 *) sesuai rekomendasi WHO

27
MENANG
MELAWAN COVID- 1 9
MENJ AG A J ARAK &
MENG HINDARI KERUMUNAN

MENGAPA MENJ AGA


J ARAK P ENTING?
ya n g ke lu a r s a a t kita b a tu k, jika
ta n p a m a s ke r b is a m e lu n c u r s a mp a i
2 m e te r. S a a t b e rb ic a ra ta n p a m a s ke r,
(u a p a ir) b is a m e lu n c u r s e ja u h 2
m e te r. Sa a t b e rs in ta n p a m a s ke r,
b is a me lu n c u r s e ja u h 6 m e te r.

De n g a n m e n ja g a ja ra k, kita b is a
m e n g u ra n g i ris iko te rtu la r/m e n u la ri.

28
29
Hal pe nting yang dapat Fakto r-faktor
dilakukan dalam us aha yang harus
untuk me njag a jarak dipe rtimbang kan
s e bag ai be rikut: ke tika te rpaks a harus
ke luar rumah adalah
1 s e bag ai be rikut:
MENGHINDARI Siapa? Makin b anya k
KERUMUNAN
b e rte mu ora ng , makin
b e ris iko te rtula r, a p a la g i
b e rte mu d e ng a n me re ka
ya ng tid a k me ma tuhi
p rotokol kes e ha ta n
Covid -19.

2 Di mana? Di te mp a t
MENGHINDARI umum, temp at p riva t,
PENGGUNAAN temp a t te rb uka , te mp a t
TRANSPORTASI
YANG TIDAK tertutup . Te mp a t umum
MEMENUHI ya ng te rtutup p a ling
STANDAR
PROTOKOL b e ris iko s eb a g a i te mp a t
KESEHATAN p e nula ra n.
Bag aimana? Menc ari
rua ng untuk menja ga
ja ra k. Ma kin ke cil ruang
untuk me njag a ja ra k,
3 ma kin b e ris iko s e b ag a i
MENGURANGI temp a t p enula ra n.
AKTIVITAS
DALAM
RUANGAN Be rapa lama? Makin
BER-AC YANG la ma , ma kin b eris iko,
TERTUTUP
DAN BANYAK terle b ih a p a b ila kita
ORANG DALAM b e rb ic a ra d a la m wa ktu
WAKTU LEBIH
DARI 2 JAM ya ng la ma .
11

30
31
32
PERAN PEMERINTAH, KECAMATAN, DESA &
KELURAHAN

Mendorong Peningkatan Cakupan Vaksinasi


Covid 19
 Penguatan Dukungan Kebijakan
Advokasi Kebijakan dan Dukungan: Kepala
Daerah ,Regulasi, Keterlibatan Lintas
sektor, Swasta, ormas, Akademisi, dan
Masyarakat.

 Pembentukn Opini melalui Media


Elektronik, cetak, media sosial, Media luar
ruang, dll.

 Gerakan di tatanan
Gerakan melibatkan massa selektif di
semua tatanan: Tempat umum, Pendidikan,
Keluarga, Tempat Kerja, Fasyankes.

 Literasi digital
Video Conference, Internet, Webinar,, media
online, dsb

33
TUGAS PEMERINTAH DI TINGKAT
KECAMATAN / KELURAHAN :
1. Menggerakkan Seluruh Perangkatan
Desa/Kelurahan Untuk Mensosialisasikan
Pelaksanaan Vaksinasi di Wilayah Kerjanya.
2. Menggerakkan Seluruh Masyarakat
untuk ikut berpartisipasi aktif dalam
Pelaksanaan Vaksinasi di Wilayah Kerjanya.
3. Membuat Himbauan kepada Semua
Masyarakat Melalui Kepala Desa/ Lurah
untuk mensukseskan pelaksanaan
vaksinasi covid 19.
4. Melakukan Monitoring dan
pemantauan wilayah setempat.

PERAN KADER KESEHATAN TINGKAT


DESA / KELURAHAN :
1. Melakukan Pendataan sasaran
penerima vaksin di Wilayah Masing-masing
atas perintah Kepala Desa/Lurah .
2. Menggerakkan Seluruh Masyarakat
untuk ikut berpartisipasi aktif dalam
Pelaksanaan Vaksinasi di Wilayah Kerjanya.
3. Melakukan monitoring bagi sasaran
yang belum mendapat vaksinasi/tunda
vaksin bagi masyarakat yang kondisinya
kurang sehat.

34
Catatan Kesehatan :

……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………

35

Anda mungkin juga menyukai