Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ALI NURWARDANI

NIM : 20200701230
Fenomana Melonggarnya Protokol Kesehatan di awal tahun 2022
Pada tahun 2020 awal banyak fenomena terjadi salah satunya fenomena covid 19 yang terjadi di seluruh
dunia bahkan sampai ke Indonesia. Fenomena ini ditangkap oleh setiap orang dengan saling berusaha
untuk menjaga Kesehatan salah satunya dengan penerapan Protokol Kesehatan seperti dikutip dari CNN
Indonesia
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20201110123516-25-568018/kilas-balik-pandemi-covid-19-
di-indonesia
“Jika menilik ke belakang, Coronavirus Disease 19 atau Covid-19 yang menjadi cikal bakal pandemi
ini pertama kali muncul di Wuhan, Tiongkok, pada Desember 2019. Penyebabnya adalah virus corona
jenis baru yang disebut SARS Cov-2. Virus ini menyerang saluran pernapasan dan menyebabkan
penyakit infeksi saluran pernapasan. Di Indonesia, kasus pertama Covid-19 terkonfirmasi pada 2 Maret
2020. Hanya dalam tempo 8 hari, yakni pada tanggal 10 April 2020, penyebarannya telah meluas di 34
provinsi di Indonesia. Sampai dengan Senin, 9 November 2020, atau 8 bulan setelah Covid-19 tersebut
masuk ke dalam negeri, jumlah kasus terpapar Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 440.569 kasus.”
Sampai pada akhirnya Indonesia mengeluarkan Aturan protokol Kesehatan dengan memilih penerapan
PSBB, LOCKDOWN, PROKES 3M dan Sekolah dirumahkan. Semua aktifitas menjadi tidak seperti
biasanya banyak aktivitas yang tertunda dan hal tersebut menjadikan kebiasan baru dikutip dari Dinas
Kesehatan Provinsi Bali
https://diskes.baliprov.go.id/adaptasi-kebiasaan-baru-di-masa-pandemi-covid-19/
Semua orang diminta berperilaku hidup sehat dan memperhatikan protokol kesehatan pencegahan
COVID-19 yang selama ini sering didengungkan.
Protokol pencegahan itu di antaranya:
1. Selalu menggunakan masker jika bepergian ke luar rumah.
2. Memahami etika batuk.
3. Tidak ke luar rumah jika tak memiliki kepentingan mendesak.
4. Rajin mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun atau menggunakan hand sanitizer
dengan kadar alkohol minimal 60%.
5. Tidak bertukar barang dengan orang lain di tempat kerja, misalnya membawa piring, gelas, dan
sendok sendiri.
6. Menjaga jarak dan menghindari kerumunan
Aturan dan Protokol Kesehatan pun telah dimuat dalam Surat Edaran Nomor 12 Tahun 2022 Tentang
Protokol Kesehatan Perjalanan Luar Negeri Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-
19). Surat edaran ini menjadi acuan masyarakat dalam mencari informasi untuk pelaturan dan protokol
Kesehatan yang baik dan benar untuk masyarakat,
Akan tetapi 2 tahaun telah berlalu, Indonesia telah mengalami pasang surut gelombang angka kenaikan
kasus lonjakan kenaikan virus Covid19 samapi kepada hari ini banyak dari masyarakat kita belum sadar
akan pentingnya menjaga protokol Kesehatan sehingga menyebabkan lonjankan Kembali seperti
dikutip dari Bisnis.com
Secara nasional kasus terkonfirmasi harian Covid-19 sebanyak 57.049 kasus, maka total kaus di RI
4.901.328. Jumlah itu melampaui puncak kasus Covid-19 varian Delta. Sementara dalam sepekan
terakhir atau sejak 8 Februari 2022, terjadi penambahan kasus 85.136 kasus. Secara kumulatif, jawa
barat melafirkan kasus terkonfirmasi sebanyak 855.684 kasus.
Lonjakan kasus ini tentu dibarengi dengan upaya pemerintah yang tidak henti memberlakukan PSBB
yang ketat sehingga selama 2 bulan terakhir dapat dirasakan penurunan yang sangat derastis, Tren
penurunan kausu ini menjadi isu bagi negara lain separi Malaysia untuk mencontoh penanggulanagan
dalam mengatasi kasus lonjakan virus. Dikutip dari Berita News
https://news.detik.com/berita/d-5710491/malaysia-heran-corona-ri-turun-drastis-cepat-kemenkes-
buka-suara
Politisi Malayasia pemimpin partai aksi Demokratik ( DAP ) Lim Kit Siang mempertanyakan mengapa
kasus Corona di Indonesia menurun derastis, lebih cepat dibandingkan tren kasus di negaranya.
Kementrian Kesehatan RI menyampaikan kuncinya adalah pengendalian mobilitas masyarakat.

Memang betul dapat kita rasakan bahwa Indonesia sendiri pengendalian Mobilitas nejadi hal yang
sangat ditekankan oleh pemerintah, akan tetapi bukannya itu pemerintah juga mendorong vaksinasi
masyarakat agar mau divaksinasi. Tentunya dengan adanya komitmen tenaga Kesehatan dalam
penanganan Corona berlangsung dengan menambah rumah sakit darurat untuk Covid-19. Sehingga tren
penurunan kasus Covid-19 ini sangat berlangsung cepat. Namun perlu ditingkatkan Kembali bahwa
tren penurunan ini bukan sebagai akir dari kewaspadaan karena buktinya dengan banyaknya
pelonggaran protokol Kesehatan ternyata masih ada masyarakat yang terkena virus Covid-19. Akan
tetapi tidak separah saat pertama kali Covid-19 Muncul.
Saat ini masyarakat tengah bahagia dengan pelonggaran protokol Kesehatan sehingga berdampak
kepada pembolehan Mudik Ramadhan tahun 2022. Hal ini menjadi berita yang sangat baik serta
menjadi kebahagian bagi masyarakat seperti dikutip dari (Apriathama, 2022)
https://artikel.rumah123.com/pelonggaran-ppkm-dilakukan-secara-bertahap-boleh-mudik-2022-ini-
penjelasannya-127116
Menurut juru bicara vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi
mengatakan kebijakan tersebut masih akan dievaluasi kembali. Hal ini tentunya akan menyesuaikan
dengan tren dan kondisi laju penularan COVID-19 yang ada.
“Nanti kita lihat perkembangannya. Karena masih terus kita evaluasi terus menerus dan menyesuaikan
kondisi tren yang ada.” tutur dr. Nadia dalam konferensi pers (8/2/22). Ia menambahkan juga untuk
ibadah-ibadah yang sebelumnya tidak bisa dilakukan secara berjamaah, kemungkinan di bulan
Ramadan hingga Idul Fitri bisa dilaksanakan kembali menyusul pelonggaran PPKM.”
Kesimpulanya
Fenomena melonggarnya protokol Kesehatan di awal tahun 2022 didasari oleh peningkatan kesadaran
masyarakt dalam mengatasi pandemic Covid19 salahstaunya dengan mengikuti protokol Kesehatan
seperti memakai masker, mejaga jarak serta mengurangi mobilitas kemudian kesadaran masyarakat
akan pentingnya menjaga Kesehatan dengan vaksinasi yang lengkap sesuai dengan arahan dari
kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Fenomena melonggarnya protokol Kesehatan ini bukan
tidak lain karena adanya Kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam sama-sama mengatasi
Pandemi Covid-19

Anda mungkin juga menyukai