Anda di halaman 1dari 54

VAKSINA

SI COVID-
19
dr. Arsitya Nayana Citta
dr. Azzahra Afifah
dr. Gitayu Alivia Adelicha
dr. Lisa Puspita Sari

Pendamping:
dr. Sarah Prima Ayu PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA
UPT PUSKESMAS RAWAT INAP SIMPUR
KOTA BANDAR LAMPUNG
2021
TABLE OF
CONTENTS
01 02
PENDAHULU PEMBAHAS
AN AN

03
KESIMPULA
N
0
1
PENDAHULU
AN
LATAR
BELAKANG

Pemerintah telah Pandemi COVID-19


menetapkan pandemi memberikan tantangan
COVID- 19 sebagai besar dalam upaya
bencana non- alam peningkatan derajat
kesehatan masyarakat di
Indonesia
LATAR
BELAKANG

Pandemi COVID-19 yang Perlu segera dilakukan


melanda dunia, juga intervensi. Tidak hanya
memberikan dampak yang dari sisi penerapan
terlihat nyata dalam protokol kesehatan
berbagai sektor di namun juga intervensi
antaranya sektor ekonomi, lain yang efektif melalui
sosial, pariwisata, dan upaya pemberian
pendidikan vaksinasi
0
2
PEMBAHASA
N
PEMBAHAS
AN
DEFINI HERD
SI IMMUNITY

SASARAN TEMPA
VAKSINASI T
COVID- 19 PELAYAN
AN
TAHAPAN DOSIS DAN
PELAKSANA CARA
AN PEMBERI
AN
PEMBAHAS
KEAMANAN, AN KEHALALAN
MANFAAT,
VAKSIN
DAN EFIKASI

STANDA
KIPI R
PELAYAN
AN
VAKSINASI
VAKSIN
DAN
LOGISTIK REKOME
NDASI
PAPDI
DEFINI
SI
Produk biologis yang dapat
1 VAKSIN menghasilkan imunitas spesifik
untuk penyakit tertentu

Pemberian vaksin ke dalam tubuh


2 VAKSINASI untuk menghasilkan imunitas
spesifik untuk penyakit tertentu

Proses yang menyebabkan


3 IMUNISASI seseorang menjadi imun sehingga
tercegah dari penyakit melalui
vaksinasi
● Meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap
suatu antigen (virus, kuman)
dengan cara memberikan
antigen tsb sehingga bila
terpajan dengan antigen yang
VAKSINA sama, sudah mempunyai zat
kekebalan spesifik.
SI ● Tujuan: mencegah terjadinya
penyakit tertentu pada
seseorang, masyarakat/populasi,
bahkan melenyapkan penyakit
tertentu dari dunia.
MengAPA ORAng DeWASA MeMeRLukAn
vAkSinASi?
Penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin belum hilang

Vaksin sama pentingnya untuk kesehatan kita secara


keseluruhan seperti diet dan olahraga

Pemberian imunisasi sewaktu kecil tidak memberikan


jaminan kekebalan yang tetap untuk seumur hidup

Vaksinasi bisa berarti perbedaan antara hidup dan mati

Pencegahan penyakit akan mencegah keluarga dan


lingkungan sekitar untuk ikut terjangkit penyakit
ABOUT HERD
IMMUNITY

Herd Immunity Kekebalan kelompok yang Herd Immunity dapat


= Kekebalan besar (misalnya 70%) dicapai melalui:
kelompok sehingga 30% yang belum • Herd Immunity
punya kekebalan juga alami
terlindungi. • Herd Immunity buatan:
vaksinasi
HERD IMMUNITY
COVID-19
● Dicapai dengan vaksinasi COVID-19

● Menurut perhitungan untuk


mencapai Herd Immunity perlu
dilakukan vaksinasi COVID-19
pada sekitar 70% kelompok
sasaran

● Upaya 5M tetap harus


dijalankan
TUJUAN VAKSINASI
COVID-19

1 2
Menurunkan angka kesakitan Mencapai Herd Immunity
dan kematian akibat COVID- untuk melindungi kesehatan
19 masyarakat

3 4
Menjaga produktivitas dan Melindungi dan
meminimalkan dampak sosial memperkuat sistem
dan ekonomi kesehatan secara
menyeluruh
SASARAN VAKSINASI
COVID-19

Kelompok prioritas Kelompok penduduk <18 tahun


penerima vaksin adalah BILA terdapat data keamanan vaksin
penduduk yang berdomisili yang memadai dan persetujuan
di Indonesia yang berusia penggunaan pada masa darurat
≥ 18 tahun. (emergency use authorization) atau
penerbitan nomor izin edar (NIE)
dari BPOM.
TAHAPAN VAKSINASI SESUAI
PRIORITAS
Wave 1: Jan-Apr 2021 Wave 2: Apr 2021-Mar 2022
Masyarakat di
Nakes dan
tenaga daerah dengan MASYARAK
penunjang di
PETUG resiko
fasyankes di 34 AS penularan AT LAINNYA
provinsi PUBLIK tinggi 77,4 JT
17,4 JT
0 0 0 0
1 2 3 4
PETUGAS MASYARAK
Dengan
KESEHAT LANSI AT pendekatan
AN 1,4 JT A* RENTAN klaster sesuai
Catatan: 21,5 63,9 JT ketersediaan
vaksin
1. JT awal untuk nakes, dilanjutkan dengan masyarakat usia 18-59 tahun
Vaksinasi dilakukan pada tahap
2. Umur 60 tahun* ke atas
3. Vaksinasi bisa dilakukan terhadap komorbid tertentu (sesuai rekomendasi ahli)
TEMPAT PELAYANAN VAKSINASI
COVID-19
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan milik Pemerintah
Pusat, Pemerintah Provinsi,
Pemerintah
Kabupaten/Kota atau milik
masyarakat/swasta yang
memenuhi persyaratan

Puskesmas/ Klinik Rumah sakit Unit pelayanan kesehatan di Kantor


Pustu Kesehatan Pelabuhan (KKP)
KEHALALAN
VAKSIN
Komisi Fatwa MUI Pusat sudah menetapkan
vaksin COVID-19 produksi Sinovac
Lifescience Co yang sertifikasinya diajukan oleh
PT Biofarma sebagai produsen vaksin yang akan
memproduksi vaksin COVID-19, konsorsium dengan
Sinovac:

SUCI HALAL
KEAMANAN DAN MANFAAT
VAKSIN

Memberi perlindungan tubuh Vaksin yang diproduksi massal


agar tidak sakit COVID-19 sudah melewati proses yang
dengan menstimulasi kekebalan panjang dan harus memenuhi
spesifik dalam tubuh dengan syarat utama yakni: Aman,
pemberian vaksin Ampuh, Stabil dan Efisien dari
segi biaya.
KEAMANAN DAN MANFAAT
VAKSIN

Aspek keamanan vaksin Pemerintah hanya menyediakan


dipastikan melalui beberapa vaksin Covid-19 yang terbukti aman
tahapan uji klinis yang dan lolos uji klinis, serta sudah
benar dan menjunjung mendapatkan Emergency Use of
tinggi kaidah ilmu Authorization (EUA) dari
pengetahuan, sains dan BPOM.
standar-standar kesehatan
EFIKASI
● VAKSIN
Efikasi ditentukan sejumlah faktor:
latar belakang kelompok
sukarelawan untuk uji klinis dan
epidemiologi wilayah uji klinik
dilakukan.

● Vaksin dengan kemanjuran 65,3


persen dalam uji klinis, berarti
ada penurunan 65,3 persen
kasus penyakit pada kelompok
yang divaksinasi dibandingkan
dengan kelompok yang tidak
divaksinasi
KEJADIAN IKUTAN vS REAKSI
SIMPANG
KIPI VAKSINASI
COVID-19
1. Reaksi lokal: nyeri, kemerahan,
bengkak pada tempat suntikan dan
reaksi lokal lain yang berat, misalnya
selulitis.

2. Reaksi sistemik: demam, myalgia,


atralgia, badan lemah, dan sakit
kepala.

3. Reaksi lain: alergi misalnya


urtikaria, oedem, reaksi anafilaksis,
dan syncope (pingsan)
Ketentuan
Ruang
o Menggunakan ruang/tempat
yang cukup luas dengan
sirkulasi udara yang baik
STANDAR (dapat juga mendirikan tenda
di lapangan terbuka);
PELAYANA o Memastikan ruang/tempat
pelayanan vaksinasi bersih dengan
N membersihkan sebelum dan
VAKSINASI sesudah pelayanan dengan cairan
disinfektan;
COVID-19 o Tersedia fasilitas mencuci tangan
pakai sabun dan air mengalir
atau hand sanitizer;
o Atur meja pelayanan antar petugas

agar menjaga jarak aman 1 – 2


Ketentuan
Ruang tempat pelayanan vaksinasi
Ruang
o
hanya untuk melayani orang sehat,
apabila tidak memungkinkan
STANDAR ruangan terpisah maka harus
dilakukan dengan waktu/jadwal
PELAYANA yang terpisah;
o Sediakan tempat duduk bagi
N sasaran untuk menunggu sebelum
VAKSINASI vaksinasi yang terpisah dengan
tempat duduk untuk menunggu 30
COVID-19 menit sesudah vaksinasi dengan
jarak aman antar tempat duduk 1
– 2 meter. Jika memungkinkan
tempat untuk menunggu 30 menit
 di tempat terbuka.
ALUR PELAYANANAN VAKSINASI
COVID-19
A
PICTURE
IS WORTH
A
THOUSAND
WORDS
ALUR PELAYANANAN VAKSINASI
COVID-19
A
PICTURE
IS
WORTH A
THOUSAN
D WORDS
KUESIONER
SKRINING
KUESIONER
SKRINING
DOSIS DAN CARA PEMBERIAN
VAKSIN
A
PICTURE
IS WORTH
A
THOUSAND
WORDS
Vaksin COVID-19 diberikan
melalui suntikan intramuskular
di bagian lengan kiri atas
menggunakan alat suntik sekali
pakai (Auto Disable
Syringes/ADS)
• Setelah vaksin disuntikkan,
jarum ditarik keluar,
kemudian usap lokasi
suntikan dengan alcohol
swab baru. Jika terjadi
perdarahan, tetap tekan
alcohol swab pada lokasi
suntikan hingga darah
berhenti.

• Buang alat suntik habis pakai


ke dalam safety box tanpa
menutup kembali jarum (no
Beberapa hal yang perlu menjadi
perhatian:
• Pastikan petugas kesehatan
dalam kondisi sehat (tidak demam,
batuk, pilek, dan lain-lain)
• Membawa vaksin, ADS, Safety Box,
perlengkapan anafilaktik, dan
logistik vaksinasi lainnya,
seperlunya, dengan memperhatikan
jumlah sasaran yang telah terdata
• Petugas kesehatan menerapkan
protokol kesehatan selama
pelayanan berlangsung dengan
mengacu pada Petunjuk Teknis
Pelayanan Vaksinasi Pada Masa
● Individu usia 18 – 59 tahun yang
memenuhi kriteria dibawah ini pada
dasarnya TIDAK LAYAK untuk
divaksinasi Coronavac yaitu:
○ Reaksi alergi berupa anafilaksis dan

REKOMEND reaksi alergi berat akibat vaksin


COVID- 19 dosis pertama ataupun
ASI PAPDI akibat dari komponen yang sama
dengan yang terkandung dalam
(REVISI 18 ○
vaksin COVID-19.
Individu yang sedang mengalami
MARET 2021) infeksi akut. Jika infeksinya sudah
teratasi
maka dapat dilakukan vaksinasi COVID-
19. Pada infeksi TB, pengobatan
OAT
perlu minimal 2 minggu untuk
layak vaksinasi.
○ Individu dengan
● Untuk individu dengan usia >59
REKOMEND tahun, kelayakan vaksinasi
Coronavac ditentukan oleh kondisi
ASI PAPDI frailty (kerapuhan) dari individu
tersebut yang diperoleh dari
(REVISI 18 kuesioner RAPUH.
MARET 2021) ● Jika nilai yang diperoleh lebih dari 2,
maka individu tersebut belum layak
untuk
dilakukan vaksinasi COVID-19.
No. Penyakit Catatan
1. Penyakit autoimun Individu dengan penyakit autoimun layak untuk
mendapatkan vaksinasi jika penyakitnya sudah
dinyatakan stabil sesuai rekomendasi dokter
yang merawat.

2. Reaksi anafilaksis Jika tidak terdapat bukti reaksi anafilaksis

REKOMEND
(bukan akibat vaksinasi terhadap vaksin COVID-19 ataupun komponen

COVID-19) yang ada dalam vaksin COVID-19 sebelumnya,


maka individu tersebut dapat divaksinasi COVID-

ASI PAPDI
19. Vaksinasi dilakukan dengan pengamatan ketat
dan persiapan penanggulangan reaksi alergi berat.
Sebaiknya dilakukan di layanan kesehatan yang

(REVISI 18 mempunyai fasilitas lengkap.

MARET 2021) 3. Alergi obat Perlu diperhatikan pada pasien yang memiliki
riwayat alergi terhadap antibiotik neomicin,
polimiksin, streptomisin, dan gentamisin agar
menjadi perhatian terutama pada vaksin yang
mengandung komponen tersebut. Namun, vaksin
COVID-19 tidak mengandung komponen tersebut
sehingga dapat diberikan vaksinasi COVID-19.
4. Alergi makanan Alergi makanan tidak menjadi kontraindikasi
dilakukan vaksinasi COVID-19.

5. Asma Asma yang terkontrol dapat diberikan vaksinasi


COVID-19

REKOMEND 6. Rinitis alergi Rinitis tidak menjadi kontraindikasi untuk


dilakukan vaksinasi COVID-19.

ASI PAPDI 7. Urtikaria Jika tidak terdapat bukti timbulnya urtikaria akibat
vaksinasi COVID-19, maka vaksin layak

(REVISI 18
diberikan. Jika terdapat bukti urtikaria, maka
menjadi keputusan dokter secara klinis untuk
pemberian vaksinasi COVID-19. Pemberian

MARET 2021) antihistamin dianjurkan sebelum dilakukan


vaksinasi.

8. Dermatitis atopik Dermatitis atopik tidak menjadi kontraindikasi


untuk dilakukan vaksinasi COVID-19.
9. HIV Pasien HIV dengan kondisi klinis baik dan minum
obat ARV teratur dapat diberikan vaksin COVID- 19.

10. Penyakit Paru Obstruktif PPOK yang terkontrol dapat diberikan vaksinasi
Kronik (PPOK) COVID-19.
11. Interstitial Lung Disease Pasien ILD layak mendapatkan vaksinasi

REKOMEND
(ILD) COVID-19 jika dalam kondisi baik dan tidak
dalam kondisi akut.

ASI PAPDI
12. Penyakit hati  Vaksinasi kehilangan keefektifannya
sejalan dengan progresifisitas penyakit hati.
Oleh karena itu, penilaian kebutuhan

(REVISI 18 vaksinasi pada pasien dengan penyakit hati


kronis sebaiknya dinilai sejak awal, saat

MARET 2021) vaksinasi paling efektif/respons vaksinasi


optimal.
 Jika memungkinkan, vaksinasi diberikan
sebelum transplantasi hati.
 Inactivated vaccine (seperti Coronavac)
lebih dipilih pada pasien sirosis hati.
13. Transplantasi hati Pada individu yang sudah dilakukan
transplantasi hati dapat diberikan vaksinasi
COVID-19 minimal 3 bulan pasca transplan
dan sudah menggunakan obat-obatan
imunosupresan dosis minimal.

14. Hipertensi Selama tekanan darah <180/110 mmHg dan

REKOMEND atau tidak ada kondisi akut seperti krisis


hipertensi.

ASI PAPDI 15. Penyakit Ginjal


Kronik (PGK) non
Penyakit ginjal kronik non dialisis dan dialisis
dalam kondisi stabil secara klinis layak diberikan

(REVISI 18 dialisis vaksin COVID-19 karena risiko infeksi yang tinggi


dan risiko mortalitas serta morbiditas yang sangat

MARET 2021) tinggi pada populasi ini bila terinfeksi COVID-19.


Kriteria stabil meliputi pasien tidak sedang
16. Penyakit Ginjal Kronik mengalami komplikasi akut terkait penyakit ginjal
(PGK) dialisis (hemodialisis kronik, atau tidak dalam kondisi klinis lain dimana
dan dialisis peritoneal) dalam penilaian dokter yang merawat tidak layak
untuk menjalani vaksinasi.
17. Transplantasi ginjal Pasien resipien transplantasi ginjal yang
mendapatkan imunosupresan
dosis maintenance dan dalam kondisi stabil secara klinis
layak diberikan vaksin COVID-19 mengingat risiko
infeksi yang tinggi dan risiko mortalitas dan morbiditas

REKOMEND yang sangat tinggi pada populasi ini bila terinfeksi


COVID-19.

ASI PAPDI Catatan:


Pasien resipien transplantasi ginjal yang sedang

(REVISI 18
dalam kondisi rejeksi atau masih mengkonsumsi
imunosupresan dosis induksi dinilai belum
layak untuk menjalani vaksinasi COVID-19.
MARET 2021) 18. Gagal jantung Gagal jantung yang berada dalam kondisi stabil dan
tidak sedang akut dapat diberikan vaksinasi.
19. Penyakit jantung koroner Penyakit jantung koroner yang berada dalam
kondisi stabil dan tidak sedang akut dapat diberikan
vaksinasi.
20. Aritmia Aritmia yang dalam kondisi stabil dan tidak sedang
dalam keadaan akut/ maligna dapat diberikan
vaksinasi.
21. Gastrointestinal  Penyakit-penyakit gastrointestinal
selain Inflammatory Bowel Disease (IBD) akut
layak mendapatkan vaksinasi COVID- 19.
REKOMEND  Pada kondisi IBD yang akut misal BAB berdarah,
berat badan turun, demam, nafsu makan menurun

ASI PAPDI 
sebaiknya vaksinasi ditunda.
Pendataan dan skrining pasien dengan penyakit

(REVISI 18 autoimun di bidang gastrointestinal, seperti


penyakit IBD (Kolitis Ulseratif

MARET 2021) dan Crohn's Disease) dalam skrining terdapat


pertanyaan terkait gejala gastrointestinal seperti
diare kronik (perubahan pola BAB), BAB darah,
penurunan berat badan signifikan yang tidak
dikehendaki.
22. Diabetes Melitus Tipe 2 Kecuali dalam kondisi metabolik akut.
23. Obesitas Pasien dengan obesitas tanpa komorbid yang berat.

24. Hipertiroid dan Hipotiroid Dalam pengobatan jika secara klinis sudah stabil
(baik autoimun ataupun maka boleh diberikan vaksin COVID-19.

REKOMEND
non-autoimun)
25. Nodul tiroid Diperbolehkan diberikan vaksin COVID-19 jika
secara klinis tidak ada keluhan.

ASI PAPDI 26. Kanker darah, kanker


tumor padat, kelainan
Kelayakan dari individu dengan kondisi ini ditentukan
oleh dokter ahli di bidang terkait, konsulkan terlebih

(REVISI 18 darah seperti talasemia,


imunohematologi,
dahulu sebelum pemberian vaksin COVID-19.

MARET 2021)
hemofilia, gangguan
koagulasi dan kondisi
lainnya

27. Donor darah (Darah Penerima vaksin Sinovac dapat mendonorkan darah
lengkap/ Whole blood) setelah 3 hari pasca vaksinasi apabila tidak terdapat efek
samping vaksinasi.
28 Penyakit gangguan  Sangat direkomendasikan dilakukan
psikosomatis komunikasi, pemberian informasi dan
edukasi yang cukup lugas pada penerima
vaksin.
 Dilakukan identifikasi pada pasien dengan
masalah gangguan psikosomatik,
khususnya ganggguan ansietas dan

REKOMEND depresi perlu dilakukan edukasi yang


cukup dan tatalaksana medis.

ASI PAPDI
 Orang yang sedang mengalami stress
(ansietas/depresi) berat, dianjurkan
diperbaiki kondisi klinisnya sebelum

(REVISI 18 
menerima vaksinasi.
Perhatian khusus terhadap

MARET 2021)
terjadinya Immunization Stress-
Related
Response (ISRR) yang dapat terjadi
sebelum, saat dan sesudah imunisasi
pada orang yang berisiko:
1.
Usia 10-19 tahun
2.
Riwayat terjadi sinkop vaso-vagal
3.
Pengalaman negatif sebelumnya terhadap
pemberian suntikan.
4.
Terdapat ansietas sebelumnya.
● Penyintas COVID-19 jika sudah
sembuh minimal 3 bulan, maka
layak diberikan vaksin COVID-
REKOMEND ●
19.
Penggunaan obat-obatan rutin
tidak berhubungan dengan
ASI PAPDI pembentukan
antibodi pasca vaksinasi
(REVISI 18 Coronavac (misalnya statin,
antiplatelet, dll).
MARET 2021) ● Individu yang sudah
mendapatkan
vaksin COVID-19 saat ini tidak
direkomendasikan untuk menjadi
pendonor terapi plasma
konvalesen.
● Apabila terdapat keraguan, maka
konsultasikan dengan dokter
yang merawat.
0
3
KESIMPUL
AN
KESIMPULA
N
• Sejak kemunculan COVID-19
pada akhir tahun 2019, seluruh
dunia sedang berperang melawan
virus ini.

• COVID-19 tidak hanya


mengakibatkan mortalitas dan
morbiditas yang besar, melainkan
juga berdampak pada berbagai
sektor, misalnya pada sektor
ekonomi, pendidikan, pariwisata,
sosial, dan masih banyak lagi.
KESIMPULA
N
• Berbagai upaya dilakukan
untuk mengurangi dampak
COVID-19  pengembangan
vaksin yang sudah melalui
beberapa tahapan uji klinis dan
menjunjung tinggi kaidah ilmu
pengetahun, sains, dan standar
kesehatan. Program vaksinasi
COVID-19 ini diharapkan bisa
mengurangi transmisi COVID-
19, menurunkan angka kesakitan
dan kematian akibat COVID-19,
dan mencapai herd immunity.
KESIMPULA
N
• Pengetahuan mengenai COVID-
19 dan vaksinnya masih bersifat
terbatas sehingga akan terus
berubah seiring berjalannya
waktu.

• Pelaksanaan vaksinasi COVID-


19 harus tetap disertai dengan
penerapan protokol kesehatan
yang ketat (5M). Pemerintah
juga menggiatkan kegiatan 3T
(Test, Tracing, dan Treatment)
untuk penanggulangan COVID-
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai