Anda di halaman 1dari 38

Tindakan Terbaik Dalam

Mencegah Covid-19
Dr. Heru Wijaya
Pentingnya vaksinasi untuk
mencegah penularan penyakit
menular

Herd Immunity
Lingkup
Vaksinasi COVID-19 untuk
Bahasan mengendalikan penularan COVID-
19

Prioritas, Pelaksanaan dan KIPI


Sikap
Masyarakat

Million dollar
Penemuan Deteksi
question: Obat SARS-Cov-2

Kapan Tantangan
Utama
pandemic
Covid-19
Berakhir?
Mutasi
Pemberian
SARS-Cov-
Vaksin
2?
• Produk biologis yang dapat
Vaksin menghasilkan imunitas
spesifik untuk penyakit
tertentu

• Pemberian vaksin ke dalam

Vaksinasi tubuh untuk menghasilkan


imunitas spesifik untuk
penyakit tertentu

• Proses yang menyebabkan

Imunisasi seseorang menjadi imun


sehingga tercegah dari
penyakit melalui vaksinasi

Istilah vaksinasi dan imunisasi sering dipakai


secara bergantian 
Pentingnya vaksinasi untuk
mencegah penularan
penyakit menular
Vaksinasi
 Meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif
terhadap suatu antigen (virus, kuman), dengan cara
memberikan antigen tsb, sehingga bila terpajan
dengan antigen yang sama, sudah mempunyai zat
kekebalan spesifik.
 Tujuannya untuk mencegah terjadinya penyakit
tertentu pada seseorang, masyarakat/populasi,
bahkan melenyapkan penyakit tertentu dari dunia.
Mencegah penularan
penyakit menular
Manfaat Eradikasi penyakit menular
Vaksinasi (Variola)
Mengendalikan penularan
penyakit (Polio, Morbili)
Mengapa orang dewasa memerlukan vaksinasi?

Penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin belum hilang

Vaksin sama pentingnya untuk kesehatan kita secara keseluruhan seperti


diet dan olahraga

Vaksin aman dan efektif

Karena pemberian imunisasi sewaktu kecil tidak memberikan jaminan


kekebalan yang tetap untuk seumur hidup

Vaksinasi bisa berarti perbedaan antara hidup dan mati

Pencegahan penyakit akan mencegah keluarga dan lingkungan sekitar


untuk ikut terjangkit penyakit
Jika cakupan imunisasi turun, tidak
mencapai target yang diharapkan dapat
terjadi kejadian luar biasa (outbreak).
Cakupan
Imunisasi Untuk mengatasi outbreak perlu upaya
yang cepat terpadu dan membutuhkan
Penting biaya besar karena mungkin perlu
dilakukan outbreak response
immunization.
Herd Immunity,
sebuah tantangan
Istilah Herd
Immunity
• Herd Immunity = Kekebalan
kelompok

• Herd Immunity adalah kekebalan


kelompok yang besar (misalnya
70%) sehingga sebagian kecil
(30%) yang belum punya
kekebalan juga terlindung.

• Herd Immunity dapat dicapai


melalui :
• Herd Immunity alami
• Herd Immunity buatan:
Vaksinasi
Herd Immunity
COVID-19

 Dicapai dengan vaksinasi COVID-19


 Menurut perhitungan untuk mencapai
Herd Immunity perlu dilakukan
vaksinasi COVID-19 pada sekitar 70%
kelompok sasaran
 Upaya 5M tetap harus dijalankan
Vaksinasi,
mengendalikan penularan
COVID-19
Menurunkan angka kesakitan dan
kematian akibat CoVid-19

Mencapai kekebalan kelompok/Herd


Tujuan Immunity untuk melindungi kesehatan
masyarakat
Vaksinasi Menjaga produktivitas dan
CoVid-19 meminimalkan dampak sosial dan
ekonomi

Melindungi dan memperkuat sistem


kesehatan secara menyeluruh
Tahapan pengembangan vaksin baru
Percepatan
pengembangan TIDAK
BERARTI
penurunan kualitas

Tahapan
pengembangan
vaksin era pandemi
COVID-19

Lurie et al., 2020


Sero konversi dan Sero protektif

Sero Protektif adalah


Sero Konversi adalah
level antibodi yang
peningkatan antibodi
mencapai tingkat yang
yang spesifik terhadap
memberikan
vaksin setelah imunisasi.
perlindungan.
Efikasi dan Efektivitas Vaksin

Efikasi vaksin adalah penurunan Efektivitas vaksin adalah


kemampuan vaksin
insiden penyakit pada kelompok
dalam mencegah
yang divaksinasi dibanding penyakit yang sesuai
dengan kelompok yang tidak pada populasi dunia
divaksinasi pada kondisi optimal nyata.
(uji klinik).
Kondisi manusia dan
penular,
ketaatan, jarak,
Kekebalan tubuh

Faktor yang
Mempengaruhi
Seseorang Terjangkit
Covid-19
Virus, Lingkungan,
Virulensi, terbuka, suhu,
jumlahnya ruangan
VAKSIN YANG TERCANTUM DALAM KMK No. 12758 TAHUN 2020 TENTANG
PENETAPAN JENIS VAKSIN UNTUK PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19

NRA/WHO (yg
No Nama Vaksin/ Developer terbitkan Rentang usia Keamanan Vaccine Efficacy
EUA)

1 CoronaVac (Sinovac) Badan POM 18-59 tahun bersifat ringan hingga sedang, yaitu efek samping lokal Uji Klinik Fase 3 (interim report/3 bulan)
berupa nyeri, indurasi (iritasi), kemerahan dan 1. Indonesia:
 Platform: Inactivated /IM ≥ 60 tahun pembengkakan. Selain itu terdapat efek samping sistemik 65.3% 2. Turki:
 Suhu penyimpanan: 2-8 C (sedang uji klinik) berupa myalgia (nyeri otot), fatigue, dan demam. 91.25%
3. Brazil:
3 – 17 tahun  Hasil VE 8 Jan 20 adalah 78%, sedangkan pada
(sedang uji klinik) 12 Jan 50,38%.

2 BioFarma (SinoPharm) Sama seperti Sama seperti Sama seperti Sinovac Uji Klinik Fase 3 (interim report/3 bulan)
Sinovac Sinovac 1. Indonesia: 79%
 Platform: Inactivated /IM
 Suhu penyimpanan: 2-8 C
3 Pfizer (BioNTech COVID-19  US FDA >16 tahun Nyeri pada lokasi injeksi, Kelelahan, sakit kepala, nyeri 95%
Vaccine)  UK MHRA, otot, Demam/ meriang, Pebengkakan dan merah pada
 Health lokasi injeksi, Muntah, Reaksi alergi parah
 Platform: mRNA/IM Canada,
 Suhu penyimpanan:  Saudi 1.5% relawan mengalami efek samping berat
-80 - FDA
60oC. Pada suhu 2-8 C dapat  HSA
disimpan selama 5 hari Singapu
ra
 Swissm
edic
 WHO
(EUL)
4 Astra Zeneca/ University of Oxford MHRA UK, 5-12 tahun nyeri, kemerahan, gatal, pembengkakan pada lokasi Kelompok 1 (dosis penuh – dosis penuh): 62.1%
Argentina, ≥ 18 tahun injeksi, kelelahan, demam, sakit kepala, muntah Kelompok 2 (setengah dosis – dosis penuh):
 Platform: non replicating viral India, dan 90.0%
vector/ IM Meksiko.
•12
Prioritas, Pelaksanaan dan KIPI
 Perlu Prioritas
 Indikasipada umumnya yang disusun oleh
banyak negara:
Indikasi 1. Petugas kesehatan
Garda depan pelayanan publik
Imunisasi 2.
3. Penyelenggaraan administrasi negara
COVID-19 4. Kelompok produktif
5. Kelompok dengan komorbiditas
6. Kelompok usia lanjut
7. Kelompok anak
Persiapan bagi orang yang akan divaksin
• Penapisan orang yang akan divaksin (Kejujuran)
• Riwayat vaksinasi sebelumnya
• Penapisan kontra indikasi dan perhatian khusus (Kejujuran)
• Komunikasi keamanan imunisasi
• Persiapan anafilaksis
• Posisi dan kenyamanan pasien
• Pengendalian nyeri dan infeksi
• Antisipasi KIPI
Kelompok yang Tidak Layak Divaksinasi

1. Kelompok penyakit kronis yang belum terkendali


2. Penyakit autoimun
3. Kelompok yang mendapat obat penurun kekebalan tubuh yang
dosisnya besar (misalnya kanker)
4. Penentuan layak atau tidak layak imunisasi COVID-19 oleh dokter
SIAPA YANG LAYAK, TIDAK LAYAK ATAU TUNDA VAKSINASI
LAYAK TIDAK LAYAK
 Reaksi anafilaksis  Bukan akibat
 Hipertensi tidak terkontrol (TD >140/90 mmHg)
vaksinasi Covid)
 Alergi obat, alergi makanan  HIV  CD4 <200
 Asma bronkial  Bukan asma akut  Sindrom Hiper IgE
 Rhinitis alergi  PGK non dialysis/ PGK dialysis
 Urtikaria  Transplantasi ginjal
 Dermatitis Atopi  SN dengan imunosupresan/ kortikosteroid
 HIV  Layak dengan catatan  Gagal jantung, PJK
 Reumatik Autoimun (Autoimun sistemik)
 PPOK
 TB  minimal 2 minggu setelah OAT DITUNDA 

Hipertiroid/ hipotiroid karena autoimun
 Kanker paru Kanker, kelainan hematologi (gangguan koagulasi),
 Interstitial lung disease  Pasien dengan infeksi akut  imunokompromais, terapi aktif kanker, pemakai obat
 Penyakit hati demam ≥37,5°C imunosupresan, penerima produk darah
 Diabetes melitus terkontrol  HbA1C  Setelah Vaksinasi Hep. B atau  Pasien hematologi onkologi  terapi aktif jangka
dibawah 58 mmol/ mol atau 7,5% vaksinasi lainnya  di tunda 1 Panjang (leukemia, ITP, dll)
 Obesitas bulan kemudian
 Pendonor darah  Bila baru mendapatkan vaksinasi
 Nodul tiroid Hep. B 0 bulan  diharuskan
mendahului vaksinasi Hep. B bulan
1 terlebih dahulu
 Pernah memiliki penyakit paru:
Asma, PPOK, TBC
 Penyintas Covid
INFORMASI PRODUK VAKSIN CORONAVAC (Sumber: BPOM)
• Efek samping yang mungkin terjadi setelah pemberian vaksin CoronaVac dapat berupa
reaksi lokal dan reaksi sistemik.
• Berdasarkan hasil uji klinik vaksin CoronaVac pada lebih dari 10.000 subjek manusia yang
dilakukan di Indonesia, China, Brazil dan Turki, efek samping vaksin CoronaVac sifatnya
ringan hingga sedang.
• Tidak ada efek samping serius yang dilaporkan terkait dengan pemberian vaksin
CoronaVac.

Reaksi Lokal yang dilaporkan selama studi Reaksi sistemik yang umum dilaporkan
klinik: selama studi klinik:
 nyeri di tempat injeksi
 Pembengkakan  nyeri otot
 Demam
 Eritema
 Gatal  rasa lelah (fatigue)
 Indurasi  mual, muntah, dan sakit kepala
 kemerahan
 menurunnya sensasi dan warna kulit yang
lebih pudar (discolouration).
 Semakin sukses suatu kampanye vaksinasi, semakin berkurang
penyakit ada dalam masyarakat/ publik
 Karena ancaman penyakit yang asli hilang dalam persepsi
publik, perhatian penduduk dapat fokus pada efek buruk
vaksin.
 Terdistorsinya persepsi tentang risiko vaksin dan ancaman
kesehatan yang jauh lebih besar oleh penyakit asli dapat
menyebabkan penurunan penerimaan vaksin.
Kematangan Program Imunisasi
Mengapa KIPI Harus Dipantau?

 Tidak ada vaksin yang 100% aman dan tanpa risiko


 Penting untuk mengetahui risiko dan bagaimana menangani
peristiwa semacam itu ketika terjadi
 Menginformasikan kepada orang dengan benar tentang KIPI
membantu menjaga kepercayaan publik terhadap program imunisasi
 Pemantauan KIPI juga membantu meningkatkan kualitas layanan
Menginformasikan dengan benar tentang
KIPI?
Rincian 27 kasus meninggal usai Sinovac adalah:
 10 orang karena terinfeksi COVID-19
 14 orang karena penyakit jantung dan pembuluh darah
 1 orang karena gangguan fungsi ginjal secara mendadak
 2 orang diabetes melitus, dan hipertensi yang tidak terkontrol.
Rincian 3 kasus meninggal usai AstraZeneca adalah:
 1 orang karena radang paru
 1 orang karena terinfeksi COVID-19
 1 orang dead on arrival (DOA), masih dilakukan pendalaman / autopsi lanjutan
untuk memastikan penyebab.

Ketua Komnas KIPI Prof Hindra Irawan Satari


Kejadian Ikutan vs Reaksi Simpang
Apakah KIPI sama dengan efek samping?

 Kejadian Ikutan Pasca Vaksinasi atau biasa disebut KIPI merupakan


kejadian medik yang diduga berhubungan dengan vaksinasi.
 Berupa reaksi vaksin, kesalahan prosedur, koinsiden, reaksi kecemasan,
atau hubungan kausal yang tidak dapat ditentukan.
 KIPI diklasifikasikan serius apabila kejadian medik akibat setiap dosis
vaksinasi yang diberikan menimbulkan kematian, kebutuhan untuk
rawat inap, dan gejala sisa yang menetap serta mengancam jiwa.
KIPI
Vaksin Covid-19: baru

 Vaksin yang digunakan dalam program vaksinasi COVID-19 ini masih termasuk
vaksin baru sehingga untuk menilai keamanannnya perlu dilakukan surveilan baik
aktif maupun pasif yang dirancang khusus
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
 KIPI yang tidak terkait dengan vaksin atau koinsiden harus diwaspadai.
 Penapisan status kesehatan sasaran yang akan divaksinasi harus dilakukan seoptimal
mungkin
Menjadi contoh bagi masyarakat untuk
menjalani imunisasi.

Berperan serta dalam melaksanakan


imunisasi.
Peran
Tokoh Memberi informasi yang benar sesuai dengan
petunjuk kementerian Kesehatan.
masyarakat
Bila ada informasi yang diragukan harap
merujuk ke pusat informasi yang berwenang
dan dapat dipercaya.
Kesimpulan
1. Untuk mempercepat penanggulangan COVID-19 di Indonesia selain
upaya protokol kesehatan juga diperlukan vaksinasi COVID-19.
2. Agar dapat memutus rantai penularan secara menyeluruh perlu
dilakukan vaksinasi pada sekitar 70% kelompok sasaran.
3. Vaksinasi COVID-19 dilakukan pada orang sehat atau yang
penyakitnya dalam keadaan terkendali.
4. Tokoh masyarakat menjadi panutan masyarakat dan perlu
berpartisipasi dalam menjalankan imunisasi COVID-19.
Terima Kasih
Sumber:
1. Samsuridjal Djauzi; Divisi Alergi & Imunologi Klinik, Departemen Ilmu Penyakit
Dalam, FKUI-RSCM; Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI
2. Sukamto Koesnoe; Satgas Imunisasi Dewasa PB PAPDI
3. Karjadi TH. Tata cara pemberian imunisasi. Pedoman imunisasi pada orang dewasa
2017

Anda mungkin juga menyukai