Anda di halaman 1dari 18

Pentingkah Vaksinasi Covid-19

Apa, mengapa???

UPTD PUSKESMAS DUMINANGA

SRIWAHYUNI KADULLAH, S.KEP


KEPALA PUSKESMAS DUMINANGA
Penemuan Sikap
Obat Masyarakat
Million dollar
question:
Tantangan
Kapan Utama
pandemic
Covid-19 Mutasi SARS- Deteksi SARS-
Cov-2? Cov-2
Berakhir?
Pemberian
Vaksin
• Produk biologis yang dapat
Vaksin menghasilkan imunitas
spesifik untuk penyakit
tertentu

• Pemberian vaksin ke dalam

Vaksinasi tubuh untuk menghasilkan


imunitas spesifik untuk
penyakit tertentu

• Proses yang menyebabkan

Imunisasi seseorang menjadi imun


sehingga tercegah dari
penyakit melalui vaksinasi

Istilah vaksinasi dan imunisasi sering dipakai


secara bergantian 
Vaksinasi
 Meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu
antigen (virus, kuman), dengan cara memberikan antigen tsb,
sehingga bila terpajan dengan antigen yang sama, sudah
mempunyai zat kekebalan spesifik.
 Tujuannya untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada
seseorang, masyarakat/populasi, bahkan melenyapkan penyakit
tertentu dari dunia.

Manfaat Mencegah penularan penyakit menular

Vaksinasi Eradikasi penyakit menular (Variola)

Mengendalikan penularan penyakit


Mengapa orang dewasa & Remaja memerlukan vaksinasi?

Penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin belum hilang

Vaksin sama pentingnya untuk kesehatan kita secara keseluruhan seperti


diet dan olahraga

Vaksin aman dan efektif

Karena pemberian imunisasi sewaktu kecil tidak memberikan jaminan


kekebalan yang tetap untuk seumur hidup

Vaksinasi bisa berarti perbedaan antara hidup dan mati

Pencegahan penyakit akan mencegah keluarga dan lingkungan sekitar


untuk ikut terjangkit penyakit
 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah resmi mengeluarkan rekomendasi terkait
pemberian vaksin COVID-19 pada anak usia 12-17 tahun. Untuk memutus penularan
timbal balik antara orang dewasa dan anak selain dengan protokol kesehatan ketat, perlu
dilakukan percepatan vaksinasi terutama pada remaja dengan mobilitas tinggi.
Cakupan &
 Remaja lincah bergerak kesana kemari (terutama aktivitas sekolah), memegang benda
Sasaran apapun yg menarik perhatiannya. Rasa penasaran & jiwa bebas yang tinggi kerap
Vaksinasi membuat anak-anak sulit mengontrol diri. Bukan tidak mungkin, mereka lebih mudah
terpapar oleh virus. Terlebih lagi, akhir-akhir ini muncul varian baru Delta yg rentan
Penting menyerang kelompok usia remaja. Oleh sebab itu, melakukan vaksinasi remaja
merupakan cara terbaik untuk melindungi mereka.
 Jika cakupan vaksinasi turun, tidak mencapai target yang diharapkan dapat terjadi
kejadian luar biasa (outbreak). Untuk mengatasi outbreak perlu upaya yang cepat
terpadu dalam percepatan vaksinasi.
Herd Immunity,
sebuah tantangan??
Istilah Herd Immunity

• Herd Immunity = Kekebalan


kelompok
• Herd Immunity adalah kekebalan
kelompok yang besar (misalnya
70%) sehingga sebagian kecil
(30%) yang belum punya
kekebalan juga terlindungi.

• Herd Immunity dapat dicapai


melalui :
• Herd Immunity alami
• Herd Immunity buatan:
Vaksinasi
Herd Immunity
COVID-19

 Dicapai dengan vaksinasi COVID-19


 Menurut perhitungan untuk mencapai
Herd Immunity perlu dilakukan
vaksinasi COVID-19 pada sekitar 70%
kelompok sasaran
 Upaya 5M tetap harus dijalankan
Menurunkn angka kesakitan dan
kematian akibat CoVid-19

Mencapai kekebalan
Vaksinasi, kelompok/Herd Immunity untuk
mengendalikan melindungi kesehatan masyarakat

Penularan Menjaga produksitivitas dan


meminimalkan dampak sosial dan
COVID-19 ekonomi

Melindungi dan memperkuat


sistem kesehatan secara
menyeluruh
Setting Inang dan penular,
ketaatan, jarak
Kekebalan tubuh

Faktor yang
Mempengaruhi
Seseorang Terjangkit
Covid-19
Virus Lingkungan,
Virulensi, terbuka, suhu
jumlahnya ruangan
Vaksin apa yang akan dipakai
pada anak Remaja?

Ditentukan oleh WHO, Lembaga UNICEF &


Keputusan Menteri Kesehatan

Sinovac
 Dosis 0,5 ml IM
 Pemberian 2 x dengan jarak waktu 28 hari
Kelompok yang Tidak Layak Divaksinasi

1. Kelompok penyakit kronis yang belum terkendali


2. Penyakit autoimun
3. Kelompok yang mendapat obat penurun kekebalan tubuh yang
dosisnya besar (misalnya kanker)
4. Penentuan layak atau tidak layak imunisasi COVID-19 oleh dokter
SIAPA YANG LAYAK, TIDAK LAYAK ATAU TUNDA VAKSINASI
LAYAK TIDAK LAYAK
 Reaksi anafilaksis  Bukan akibat
 Hipertensi tidak terkontrol (TD >140/90 mmHg)
vaksinasi Covid)
 Alergi obat, alergi makanan  Penyintas Covid
 Asma bronkial  Bukan asma akut  Jawaban YA pada pertanyaan 1-13
 Rhinitis alergi  HIV  CD4 <200
 Urtikaria  Sindrom Hiper IgE
 Dermatitis Atopi  PGK non dialysis/ PGK dialysis
 HIV  Layak dengan catatan  Transplantasi ginjal
 SN dengan imunosupresan/ kortikosteroid
 TB  minimal 2 minggu setelah OAT
 Kanker paru DITUNDA 

Gagal jantung, PJK
 Interstitial lung disease Reumatik Autoimun (Autoimun sistemik)
 Penyakit hati  Pasien dengan infeksi akut   Penyakit gastrointestinal
 Diabetes melitus terkontrol  HbA1C demam ≥37,5°C  Hipertiroid/ hipotiroid karena autoimun
 Setelah Vaksinasi Hep. B atau  Kanker, kelainan hematologi (gangguan koagulasi),
dibawah 58 mmol/ mol atau 7,5%
 Obesitas vaksinasi lainnya  di tunda 1 imunokompromais, terapi aktif kanker, pemakai obat
 Pendonor darah bulan kemudian imunosupresan, penerima produk darah
 Nodul tiroid  Bila baru mendapatkan vaksinasi  Pasien hematologi onkologi  terapi aktif jangka
Hep. B 0 bulan  diharuskan Panjang (leukemia, ITP, dll)
mendahului vaksinasi Hep. B bulan
1 terlebih dahulu
 Jawaban YA pada salah satu
pertanyaan (pernah memiliki
penyakit paru: Asma, PPOK, TBC)
INFORMASI PRODUK VAKSIN CORONAVAC (Sumber: BPOM)
• Efek samping yang mungkin terjadi setelah pemberian vaksin CoronaVac dapat berupa
reaksi lokal dan reaksi sistemik.
• Berdasarkan hasil uji klinik vaksin CoronaVac pada lebih dari 10.000 subjek manusia yang
dilakukan di Indonesia, China, Brazil dan Turki, efek samping vaksin CoronaVac sifatnya
ringan hingga sedang.
• Tidak ada efek samping serius yang dilaporkan terkait dengan pemberian vaksin
CoronaVac.

Reaksi Lokal yang dilaporkan selama studi Reaksi sistemik yang umum dilaporkan
klinik: selama studi klinik:
 nyeri di tempat injeksi
 Pembengkakan  nyeri otot
 Demam
 Eritema
 Gatal  rasa lelah (fatigue)
 Indurasi  mual, muntah, dan sakit kepala
 kemerahan
 menurunnya sensasi dan warna kulit yang
lebih
pudar (discolouration).
 Semakin sukses suatu kampanye vaksinasi, semakin berkurang penyakit ada dalam
masyarakat/ publik
 Karena ancaman penyakit yang asli hilang dalam persepsi publik, perhatian penduduk

WHO/V&B/AVI
dapat fokus pada manfaat vaksin.
 Terdistorsinya persepsi tentang risiko vaksin dan ancaman kesehatan yang jauh lebih
besar oleh penyakit asli dapat menyebabkan penurunan penerimaan vaksin.
Untuk memastikan diterimanya penerimaan vaksin secara terus-menerus, penting untuk:
 Memantau insiden KIPI
 Secara ilmiah mengevaluasi kemungkinan asosiasi antara vaksin dengan KIPI
 tanggapi risiko yang baru teridentifikasi dari vaksin
 Mengkomunikasikan manfaat dan risiko kepada pasien sebelum dilakukan vaksinasi.
Peran anak
Sekolah/
Remaja
12-17Tahun
Kesimpulan
1. Untuk mempercepat penanggulangan COVID-19 di Indonesia selain
upaya protokol kesehatan juga diperlukan vaksinasi COVID-19.
2. Agar dapat memutus rantai penularan secara menyeluruh perlu
dilakukan vaksinasi pada sekitar 70% kelompok sasaran.
3. Vaksinasi COVID-19 dilakukan pada orang sehat atau yang
penyakitnya dalam keadaan terkendali.
4. Tenaga kesehatan menjadi panutan masyarakat dan perlu
berpartisipasi dalam menjalankan imunisasi COVID-19.
MAU SEHAT,
tidak sakit, tidak cacat,
Fisik kuat
Cerdas, kreatif
Berperilaku baik
(psiko-sosial)
YUKS DIVAKSIN
YAH

Ayo lindungi semua sahabat, adik, anak, ponakan, cucu,


ortu, tetangga kita  

Anda mungkin juga menyukai