Anda di halaman 1dari 34

KEJADIAN PASCA IMUNISASI (KIPI)

adverse event following immunization


(AEFI)

Kusnandi Rusmil
Ketua Komite Derah
Pengkajian & Penanggulangan KIPI
Jawa Barat
(KOMDA-PP KIPI)
Pengertian Imunisasi

Proses menghasilkan imunisasi (kekebalan)


Secara aktif pada resipient terhadap penyakit-
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(PD3I) dengan cara pemberian bahan
imunobiologik (vaksin)


Usaha pencegahan kesehatan primer
Tujuan Imunisasi

Melindungi seseorang terhadap penyakit


tertentu (intermediate goal)


Menurunkan prevalensi penyakit
angka kesakitan dan kematian
Prinsip Imunisasi
Imunisasi diberikan kepada orang sehat
setelah imunisasi maka harus tetap sehat.
Penerima vaksin harus sehat
Tidak boleh sedang sakit
Bagi kelompok risiko tinggi, minta saran
kepada dokter

Tata laksana imunisasi harus mengikuti


baku pelaksanaan yang sudah dibuat
(S.O.P)
Safe injection (penyuntikan yang aman)
Prinsip Imunisasi
Vaksin harus potent kemampuan merangsang
sistem imun tubuh membuat antibodi yang cukup.
Vaksin untuk imunisasi harus aman tidak boleh
menimbulkan masalah tidak boleh mempunyai
kejadian ikutan yang membahayakan penerima vaksin.
Vaksin yang diberikan memenuhi persyaratan
pembuatan dan penyimpanan yang sudah dibakukan.
Pembuatan vaksin mengikuti persyaratan global dan
diawasi secara berkala dengan teratur oleh WHO
Penyimpanan vaksin yang baik dan ketat pengawasannya
Definisi KIPI
Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI)
Suatu kejadian (medik) sakit dan
kematian yang terjadi setelah menerima
imunisasi yang diduga disebabkan oleh
imunisasi
Terjadi dalam masa 1 bulan setelah
imunisasi (dapat lebih lama, 6 bulan (?);
Amerika : untuk kepentingan santunan
waktu tidak terbatas)
KIPI
Kejadian medik yang berhubungan
dengan imunisasi, baik berupa reaksi
simpang : reaksi vaksin, reaksi suntikan,
kesalahan program, koinsiden.

Dr. Julita KOMNAS PP KIPI


Vaksin : Produk biologis yang
mengandung antigen penyakit

Keseimbangan

Imunogenisitas & reaktogenisitas

Komplikasi vaksin <<< Infeksi alami
Jenis Vaksin
Vaksin Bakteri Vaksin Virus

Campak OPV
BCG
Vaksin Parotitis Yellow
SAJO
Hidup Rubela Fever
JA;S
Varisela
CAKS

Difteria Meningo Influenza


Vaksin Tetanus Pneumo IPV
Inaktif Pertusis Hib Rabies
Kolera Typhim Hepatitis B
Hepatitis A
Kandungan vaksin :
Zat aktif
Pelarut
Stabilizer
Antibiotik
Ajuvant
KLASIFIKASI KIPI
KLASIFIKASI LAPANGAN
(FIELD CLASSIFICATION, WHO 1999)

KLASIFIKASI KAUSALITAS
(CAUSALITY ASSESSMENT, WHO/UPDATE
NEWS)
KLASIFIKASI LAPANGAN
(WHO, 1999)

1. REAKSI VAKSIN
2. KESALAHAN PROGRAM
3. REAKSI SUNTIKAN
4. KEBETULAN
5. TIDAK DIKETAHUI

Klasifikasi lapangan ini dipakai pada pencatatan


& pelaporan KIPI
1. REAKSI VAKSIN
REAKSI VAKSIN YANG BIASA &
RINGAN (normal)

REAKSI VAKSIN LANGKA / JARANG


2. KIPI REAKSI SUNTIKAN
REAKSI SUNTIKAN LANGSUNG
RASA SAKIT, BENGKAK & KEMERAHAN

REAKSI SUNTIKAN TIDAK LANGSUNG


RASA TAKUT
NAFAS TERTAHAN
PERNAFASAN SANGAT CEPAT
PUSING, MUAL / MUNTAH
KEJANG
SINKOPE
3. KESALAHAN PROGRAM
KESALAHAN PROGRAM PERKIRAAN KIPI
Tidak steril Infeksi
Pemakaian ulang alat suntik/jarum Abses lokal di daerah suntikan
Sterilisasi yang tidak sempurna Sepsis, sindrom syok toksik,
Vaksin /pelarut terkontaminasi Infeksi penyakit yang ditularkan
Pemakaian sisa vaksin untuk lewat darah : hepatitis, HIV
beberapa sesi vaksinasi
Salah pakai pelarut vaksin Abses lokal karena kurang cocok
Pemakaian pelarut vaksin yang salah Efek negatif obat mis. Insulin
Memakai obat sebagai vaksin atau Kematian
pelarut vaksin Vaksin tidak efektif
Penyuntikan salah tempat
BCG subkutan Reaksi lokal/abses
DPT/DT/TT kurang dalam Reaksi lokal/abses
Suntikan di bokong Kerusakan N Sclaticus
Transportasi/penyimpanan vaksin tidak Reaksi lokal akibat vaksin beku
benar Vaksin tidak aktif (tidak potent)
Mengabaikan indikasi kontra Tidak terhindar dari reaksi yang berat
4. KEBUTUHAN (KOINSIDEN)
KEJADIAN YANG TIMBUL, TERJADI
SECARA KEBETULAN SETELAH
IMUNISASI

DITEMUKAN KEJADIAN YANG SAMA DI


SAAT BERSAMAAN PADA KELOMPOK
POPULASI SETEMPAT TETAPI TIDAK
DIIMUNISASIKAN

VAKSIN DISALAHKAN SEBAGAI


PENYEBABNYA
5. PENYEBAB TIDAK DIKETAHUI
KEJADIAN YANG DILAPORKAN BELUM
DAPAT DIKELOMPOKKAN KE DALAM
SALAH SATU PENYEBAB

DIBUTUHKAN KELENGKAPAN
INFORMASI LEBIH LANJUT
KIPI yang Harus Dilaporkan
24 jam pasca imunisasi

Reaksi anafilaktoid (reaksi


hipersensitivitas akut)
Anafilaksis
Persistent (> 3 jam) inconsolable
screaming
Hypotonic hyporesponsive episode
Toxic shock syndrome
KIPI yang Harus Dilaporkan
5 hari pasca imunisasi

Reaksi lokal hebat


Sepsis
Abses pada bekas suntikan
(infeksi/steril)
KIPI yang Harus Dilaporkan
15 hari pasca imunisasi

Kejang, termasuk kejang demam


DPT 0-2 hari,
Campak/MMR (6-12 hari)
Ensefalopati
DPT 0-2 hari,
Campak/MMR (6-12 hari)
KIPI yang Harus Dilaporkan
3 bulan pasca imunisasi

Lumpuh layu (vaccine associated


paralytic poliomyelitis=VAPP)
OPV 4-30 hari,
Kontak 4-75 hari
Neuritis brakhialis
Kontak 4-75 hari
Trombositopenia
Campak/MMR 15-35 hari
KIPI yang Harus Dilaporkan
1-12 bulan pasca imunisasi BCG

Limfadenitis BCG
Disseminated BCG-itis
Osteitis/Osteomielitis BCG
KIPI yang harus Dilaporkan pasca
imunsiasi (tanpa batas waktu)
Semua kematian
Semua resipien yang dirawat
Semua kejadian yang berat & tidak
biasa (diduga berhubungan dengan
imunisasi oleh petugas masyarakat )
KIPI yang harus di investigasi
1. KIPI yang disebabkan oleh program
error
perbaikan program
2. kejadian serius yang memerlukan
Perawatan
Menyebabkan kematian
3. Menimbulkan kekhawatiran
masyarakat
Alur Tatalaksana KIPI
Pencatatan & Pelaporan KIPI
Identitas
Jenis vaksin
Penanggung jawab
KIPI pada imunisasi terdahulu
Gejala klinis & pengobatan
Hari, tanggal, jam imunisasi
Hari, tanggal, jam KIPI
Saat timbul KIPI
Prognosis : gejala sisa
Kronologis (Cara penyelesaian KIPI)
Aspek / Delik hukum
Surveilans KIPI
Selama pelaksaan imunisasi monitoring keamanan
vaksin aktif mahal, kecuali vaksin baru sebagai
kewajiban (PMS) Pasif Berjalan dan terlaksana
dengan baik oleh KOMNAS & KOMDA PP KIPI

Imunisasi rutin pada calon jemaah haji diberikan


sejumlah besar dan hampir serentak pada musim
haji.
Survailans Keamanan Imunisasi
Mendeteksi, koreksi & pencegahan program
errors
Identifikasi KIPI yang tidak biasa
Membedakan ko-insiden & KIPI
Mempertahankan kepercayaan tterhadap
program imunisasi
Membuktikan adanya hipotesis KIPI dari vaksin
tertentu
Estimasi KIPI rate dalam masyarakat.
Vaksin KIPI MASA TIMBUL
CAMPAK Syok Anafilaktik * 4 Jam
Ensefalopati 7-14 hari
Trombositopenia 7-30 hari
Klinis campak (pada DI) 6 bulan
Demam 712 hari
Ruam Morbili 7-10 hari
Polio (OPV) Paralisis Polio 30 hari
Paralisis Polio (pada DI) 6 bulan

*Syok anafilaksis : kolaps kardiovaskuler, hiptensi, dapat disertai urtakartia


** DI = Definisi Imun
TABEL 3. Gejala KIPI menurut jenis
vaksin dan masa timbulnya
VAKSIN KIPI MASA TIMBUL
HBV Syok Anafilaksis * 4 Jam
BCG Abses lokal, subkutan
Limfadenopati regional
Limfadenopati diseminata
Lesi muskulosketetal

* Syok anafilaksis : kolaps kardiovaskuler, hipotensi dapat disertai urtakartia


Reaksi vaksin yang biasa dan ringan
Gelisah, lesu gejala
Vaksin Reaksi lokal Demam > 38 C
sistemik
BCG 90-995 % -
HIB 5-15 % 2-10 % -
Dewasa ~ 15 %
Hepatitis B 1-6 % -
Anak ~ 5 %
Campak / MMR ~ 10 % 5-15 % 5 % (ruam)
Polio Oral - <1 % <1%
Tetanus / DT/ Td ~ 10 % ~10 % ~ 25 %
Pertusis (DPwT) 10-50 % 10-50 % 25-55 %
Reaksi vaksin yang jarang, interval omset & perkiraan rate KIPI
Rate KIPI / 1
Vaksin Reaksi Vaksin Interval Onset
Juta
BCG Limfadeniitis Supuratif 2-6 Bulan 100-1000
Osteitis BCG 1-12 bulan 1-700
Infeksi BCG Disiminata 1-12 bulan 2

HiB Belum pernah ada laporan - -

Hepatitis B Anafilaksis 0-1 Jam 1-2

Campak / MMR Kejang demam 5-12 hari 333


Trombositoponia 15-35 hari 33
Reaksi Anafilaktoid ~10
Syok Anafilaksis 0-1 Jam 1-50
Ensefalopati <1
OPV Lumpuh layu berkaitan dengan vaksin (VAPP) 4-30 hari 1,4-3,4

Tetanus Neuritis Brakhial 2-28 jam 5-10


Anafilaksis 0-1 jam 0,4-10
Abses Steril 1-5 minggu 6-10
Tetanus difteria Sama denagn Tetanus

Pertusis Menangis terusa menerus selama > 3 Jam 0-24 jam 1.000-60.000
Kejang demam 0- 3 hari 570
Keadaan hipotonik hiporespontsif 0-24 jam 570
Anafilaksis 0-1 jam 20
Ensefalopati 0-3 hari 0-1
Tips Surveilans KIPI
Train : Pelatihan tentang KIPI yg umum dan cara
penanggulangannya.
Rapid : Kembangkan jalur vpelaporan yang cepat dari lapangan
sampai kepada orang yang bertanggung jawab untuk monitoring
KIPI (telp atau Fax).
Analisa data dengan cepat dan lakukan tindakan secepatnya.
Feed Back : umpan balik mingguan utk meyakinkan staf & masy.
Tidak ada problem.
Comite ahli utk review causality dari KIPI
Track Telusuri jumlah dosis setiap vaksin dan lot vaksin yg telah di
distribusikan serta tempat distribus
Antisipasi kekhawatiran dg menyiapkan tanya-jawab ttg KIPI.
Spokesperson tunjuk juru bicara utk setiap media.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai