Anda di halaman 1dari 36

Nurul Huda S

Epidemiologi
 Perkiraan jumlah HIV-AIDS atau ODHA
diperkirakan antara 90.000 – 130.000 orang
 Peningkatan kasus HIV karena Peningkatan
Kepedulian masyarakat terhadap HIV-AIDS

2
Papua th 2009
 HIV : 2469
 AIDS : 2276
 Mulai dr umur <1 th – 60 th , terbanyak pd
20-29 th & 30-39 th
 Heterosek
HIV ?????
 HIV merupakan singkatan dari ’human
immunodeficiency virus’. HIV merupakan
retrovirus yang menjangkiti sel-sel sistem
kekebalan tubuh manusia (terutama CD4 positive
T-sel dan macrophages– komponen-komponen
utama sistem kekebalan sel), dan menghancurkan
atau mengganggu fungsinya. Infeksi virus ini
mengakibatkan terjadinya penurunan sistem
kekebalan yang terus-menerus, yang akan
mengakibatkan defisiensi kekebalan tubuh.
Gejala HIV
 tidak ada gejala yang tampak segera setelah terjadi infeksi
awal.
 gangguan kelenjar yang menimbulkan efek seperti deman
(disertai panas tinggi, gatal-gatal, nyeri sendi, dan
pembengkakan pada limpa), yang dapat terjadi pada saat
seroconversion.
 Seroconversion adalah pembentukan antibodi akibat HIV
yang biasanya terjadi antara 6 minggu dan tiga bulan
setelah terjadinya infeksi.

MUDAH MENULAR

AIDS
AIDS MIRIP DIABETES MELLITUS
 Diabetes Mellitus  AIDS
 Tidak bisa  Tidak bisa
disembuhkan disembuhkan
 Bisa dikendalikan
 Bisa dikendalikan
(Gula darah)
(Virus HIV)
 Berobat seumur
hidup  Berobat seumur hidup
 Perlu penyuluhan  Perlu penyuluhan
 Sebabkan depresi  Sebabkan depresi
 Tidak menular  Menular

6
INFEKSI HIV MIRIP HEPATITIS B
 HEPATITIS B  HIV
 Ditularkan lewat darah  Ditularkan lewat
 Penularan ke tenaga darah
kesehatan 300:1000  Penularan ke tenaga
tusukan kesehatan 4:1000
 Hanya 15% menjadi tusukan
Sirosis hepatis
 100% menjadi AIDS
 Untuk tes HbsAg tidak
perlu “Informed  Untuk tes Perlu
consent” “Informed Consent”

7
AIDS : Aquired Immune Deficiency Sindrome

Aquired : didapat
Immune : kekebalan tubuh
Deficiency :menurun / berkurang
Syndrome : kumpulan gejala

Kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya


kekebalan /daya tahan tubuh yang didapat,karena
infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus)

8
PENYEBAB
VIRUS HIV
Termasuk
 Penyebab : GOL RETROVIRUS

 Cara Penularan :

1.Hubungan seksual (homoseksual/heteroseksual)


2.Parenteral (jarum suntik,darah,,produk drh)
3.Vertikal/Perinatal(penularan ibu ke bayi/
janin yang dikandung)

9
Penularan vertikal dari ibu yang terinfeksi

Pemberian ASI

Kontak seksual

Tranfusi darah

Pemakaian jarum suntik berganti ganti


10
GEJALA AIDS

BB  atau gagal tumbuh MAYOR


Diare terus menerus/ berulang > 1 bulan

Demam terus menerus / berulang > 1 bulan

Infeksi saluran nafas bagian bawah yang berat /menetap

Limfadenopati generalisata/ atau hepatosplenomegali


Kandidiasis oral
Infeksi bakteri atau virus yang berulang
Batuk kronik
MINOR
Dermatitis luas
Ensefalitis.
11
Kapan kita menduga HIV-AIDS
 Demam > 1 bulan
 Diare > 1 bulan
 Batuk > 1 bulan  diobati TBC Paru  2 bulan
tidak ada perbaikan klinis
 Berat Badan turun > 10% (1 bulan)
 Ada Infeksi Ikutan
 Jamur di mulut
 TBC Paru

12
Pengelompokan HIV-AIDS (WHO)
 Tahap I penyakit HIV tidak menunjukkan gejala apapun
dan tidak dikategorikan sebagai AIDS.
 Tahap II (meliputi manifestasi mucocutaneous minor dan
infeksi-infeksi saluran pernafasan bagian atas yang tak
sembuh- sembuh)
 Tahap III (meliputi diare kronis yang tidak jelas
penyebabnya yang berlangsung lebih dari satu bulan,
infeksi bakteri yang parah, dan TBC paru-paru), atau
 Tahap IV (meliputi Toksoplasmosis pada otak, Kandidiasis
pada saluran tenggorokan (oesophagus), saluran
pernafasan (trachea), batang saluran paru-paru (bronchi)
atau paru-paru dan Sarkoma Kaposi). Penyakit HIV
digunakan sebagai indikator AIDS.
DIETETIK:
- Antropometri lengkap
- Evaluasi penurunan BB
- Kalori ↑ 50% kebutuhan
-- Protein tinggi
- Suplemen vitamin dan mineral

PALIATIF
- Nyeri ringan: asetaminofen/ NSAID
- Nyeri sedang: asetaminofen/ NSAID + opioid ringan
- nyeri berat: asetaminofen/ NSAID + opioid berat

IMUNISASI …???
- Sama dengan anak yang sehat
- Hati hati vaksin hidup, tidak diberikan pada
Imunokompromise berat
PENYEBAB KETIDAKPATUHAN TERAPI
 Jumlah obat banyak
 Hubungan Dokter-Pasien kurang harmonis
 Masih aktif minum obat narkotika atau alkohol
 Keluarga kurang harmonis
 Gangguan mental  depresi
 Pendidikan pasien kurang
 Efek samping obat
 Waktu yang tak terbatas
BB : 51,5 kg
Sept 24th 2005 (BB) = 35 kg Feb 26th 2006

SEBELUM PENGOBATAN SESUDAH PENGOBATAN


TUJUAN DIET
TUJUAN KHUSUS:
 Mengatasi diare,
TUJUAN UMUM: intoleransi laktosa, mual,
 Memberikan intervensi muntah
tepat /dukungan gizi  Me↗ kemampuan u/
sesuai kondisi px membedakan rasa kenyang,
 Mencapai/mempertahan anoreksia, perub pengecap,
kan BB optimal sulit menelan
 Mencapai/mempertahankan
 Memenuhi kebut. energi
BB normal, mencegah pe↙
& zat gizi lain BB
 Mendorong prilaku  Memberi kebebasan px
sehat dlm diet, OR, memilih mkan adekuat
relaksasi sesuai kemamp
Syarat Diet
 Energi tinggi
 Protein tinggi 1,1-1,5 g/kgBB/hr  sesuaikan bila ada
kelainan ginjal & hati
 Lemak cukup 10-25% total energi
Bila ada malabsorbsi lemak beri MCT
 Vitamin & mineral tinggi (150% AKG): vit.A, B12, C, E,
folat, Ca, Mg, Se, Zn
Hindari suplemen megadosis krn menekan kekebalan
Syarat diet …
 Serat cukup  serat mudah cerna
 Cairan cukup  sesuai kondisi:
Cairan kental (thick fluid), semi kental (semi thick
fluid), dan cair (thin fluid)
 Elektrolit : Na, K, Ca (banyak hilang saat diare)
 Bentuk maknan  sesuai kondisi px
 Porsi kecil, sering
 Hindari makanan merangsang
Indikasi Pemberian
1. Infeksi HIV tanpa gejala
2. Infeksi HIV dgn gejala (panas lama, batuk, diare,
sulit menelan, pembesaran getah bening, sariawan)
3. Infeksi HIV dgn gangguan saraf
4. Infeksi HIV dgn TBC
5. Infeksi HIV dgn kanker & Wasting syndrome
Jenis Diet HIV
1. Diet AIDS I (DA I)
 Infeksi HIV akut dgn gejala (panas lama, batuk,
diare akut, sulit menelan, sesak nafas berat,
sariawan, kesadaran turun, saat pasien dpt diberi
mkn)
 Bentuk makanan: cair dan bubur susu, bisa
dikombinasi dgn sonde
2. Diet AIDS II (DA II)
 Perpindahan dari DA I, keadaan akut
terlampaui
 Bentuk maknan : saring tiap 3 jam, bisa
dikombinasi dgn makanan enteral / sonde
3. Diet AIDS III (DA III)
 Perpindahan dr DA II atau Infeksi HIV
tanpa gejala
 Bentuk makanan: lunak/biasa
 Porsi kecil, sering
 Tinggi energi, protein, vit & min
 Kombinasi dgn sonde agar tdk tjd
penurunan BB
Tanda dan gejala
 demam secara tiba-tiba,
 disertai sakit kepala berat,
 sakit pada sendi dan otot (myalgia dan
arthralgia) dan
 ruam;
 radang perut bisa juga muncul dengan
kombinasi sakit di perut, rasa mual,
muntah-muntah atau diare, pilek
ringan disertai batuk-batuk
Manifestasi penyakit
 Penderita tidak merasakan suatu gejala apapun.
 Dengue klasik, penderita mengalami demam
tinggi selama 4 - 7 hari, nyeri-nyeri pada tulang,
diikuti dengan munculnya bintik-bintik atau
bercak-bercak perdarahan di bawah kulit.
 Dengue Haemorrhagic Fever (Demam berdarah
dengue/DBD) gejalanya sama dengan dengue
klasik ditambah dengan perdarahan dari hidung
(epistaksis/mimisan), mulut, dubur dsb.
 Dengue Syok Sindrom, gejalanya sama dengan
DBD ditambah dengan syok / presyok. Bentuk ini
sering berujung pada kematian.
Pengobatan

 Terapi suportif :
 Diit tinggi kalori dan Protein
 Rehidrasi
 Terapi alternatif :
 Jus jambu
Jus Jambu…?
 Ada dua vitamin ekstra dalam ekstrak jambu biji
yang amat penting. Merujuk pada contoh kasus uji
coba, pasien DBD yang menerima kapsul ekstrak
jambu biji berdosis 3X2 setiap hari selama lima
hari, mendapat pasokan trombosit baru lebih
besar dari 100 ribu per ml pada hari terakhir. Itu
lantaran asam amino dalam jambu biji mampu
membentuk trombopoitin dari serin dan threonin,
yang berfungsi dalam proses maturasi
megakariosit menjadi trombosit.
Pemeriksaan yang dilakukan :
 Tes hematorkit untuk mengetahui
kekentalan darah (kenaikan Ht > 20%)
 tes trombosit (< 100.000/ml)
 tes hemoglobin,
 leukosit dan serologi dengue.
Pemeriksaan lain-lain :
 hati,
 ginjal,
 dan kadar gula
DIET TETP
TUJUAN:
 Memenuhi kebuthn energi yg me↗ unt
mencegah & mengurangi kerusakan jaringan
 Mencapai BB normal
SYARAT DIET
 Energi tinggi 40-45 kal/kgBB
 Protein tinggi : 2-2,5 g/kgBB
 Lemak cukup 10-25% tot energi
 KH cukup
 Vit & mineral sesuai kebutuhan
 Mudah cerna
Macam Diet

 TETP I (2600 Kkal, 100 g prot – 2 g/kgBB)


 TETP II (3000 kkal, 125 g prot –
2,5 g/kgBB)

Anda mungkin juga menyukai