Anda di halaman 1dari 32

Penatalaksanaan Diet Penyakit

HIV/AIDS

Yunita Nazarena,S.Gz,M.Si
POLTEKKES KEMENKES
PALEMBANG
2019
PENGERTIAN

 HIV (Human Immuno deficiency


Virus) yakni virus yang menyerang
system kekebalan manusia sehinga
membuat tubuh manusia gagal
melawan infeksi.
Cont… Pengertian
 AIDS (Acquired : Immunodefiency
Deficiency Syndrome) adl sekumpulan
gejala klinis akibat menurunnya
kekebalan tubuh seseorang karena
Human Imunodefiency Virus.
Etiologi & Morfologi
 Etiologi AIDS adalah HIV
 Secara morfologi virus ini terbagi 2 bagian :
1. Inti (core)
Berbentuk silindris tersusun atas 2 untaian RNA,
enzim reverce transcriptase, dan beberapa
protein .
2. Bagian selubung
Terdiri dari lipid dan glikoprotein (gp 41 dan gp
120). Gp 120 berhubungan dengan reseptor
lymfosit (T4).
Cara Penularan
 Transmisi seksual
 Transmisi non-seksual
1. Parenteral (Penggunaan jarum suntik)
2. Transfusi darah
3. Transplasental (Saat hamil dan menyusui)
GEJALA
Secara umum, gejala-gejala pada penderita AIDS yaitu:
1. Rasa lelah dan lesu
2. Berat badan menurun secara drastis
3. Demam dan sering berkeringat pada malam hari
4. Diare dan kurang nafsu makan
5. Bercak-bercak putih dilidah dan didalam mulut
6. Pembengkakan leher dan lipatan pada paha
7. Radang paru
8. Kanker kulit
MALNUTRITION DAN
INFEKSI HIV/AIDS
Gizi Buruk
(Weight loss, Atrofi Otot, Kele-
lahan, deficiensi zat Gizi mikro)

Meningkatnya Rusaknya
Kebutuhan Zat gizi HIV Sistem Immun
(Akibat malabsorpsi (Tidak mampu melawan
dan intake yg kurang) HIV dan infeksi lainnya)

Meningkatnya Resiko
Infeksi
(Infeksi GIT, TB, Flu dan memper-
cepat progres menjadi AIDS)
HUBUNGAN GIZI - HIV
 HIV : - Menyerang Sel-sel Imune bodies
- Sel-sel yang rusak

Radikal-bebas

menyerang Sel-sel baru

Terjadi Metabolic failure


KOMPETISI

 Zat-zat Gizi  membentuk Sel Imun baru


 perbaiki Metabolisme
 meningkatkan BB

 HIV  merusak / menghancurkan

 Siapa yang lebih cepat  MENANG


PENATALAKSANAAN GIZI
 Merupakan komponen penting pada
perawatan individu terinfeksi HIV
 Mencegah penurunan BB ODHA
karena kurang gizi
 Kurang gizi kronis & drastis  penurunan
resistensi terhadap infeksi lain
 Asuhan gizi dan T/ gizi sangat penting bila
mereka juga mengkonsumsi obat ARV
(Anti Retroviral)
TUJUAN ASUHAN GIZI

1)Mempertahankan kesehatan &


status gizi
2)Meningkatkan kekebalan tubuh
untuk melawan infeksi
3)Memperpanjang hidup
kualitas hidup lebih baik
PENURUNAN BERAT BADAN
YANG TIDAK DIHARAPKAN
 Penurunan berat badan sebesar 5 %
dari berat badan pertama terekam di
catatan medis atau Baseline Body
Weight (BBW) secara signifikan
berhubungan secara langsung pada
resiko infeksi oportunistik dan kematian.
Biokimia
 Hematological Assessment
Hemoglobin, hematocrit

 Indikator Lab. Lainnya


CD 4
Viral load (tes untuk mengukur jumlah
virus HIV dalam darah)
Elektrolit
Glukosa
Ureum / Kreatinin
Clinis/Fisik
 Tampak kurus
 Tampak kehilangan massa lemak
 Kemampuan mengunyah
 Sariawan
 Sulit menelan
 Mual dan muntah
 Konstipasi dan diare
 Kemampuan untuk makan sendiri
 Gejala lain yang berhubungan dengan kemampuan makan
Dietary History
 Asupan Gizi biasanya : recall 24 jam, bandingkan dengan
kebutuhan dan beri penilaian
 Pola dan kebiasaan Makan : food frequency
 Pantangan makan berkaitan dengan alergi, budaya,
kepercayaan
 Kesukaan/tidak suka terhadap suatu jenis makanan
 Pilihan makanan
Exercise
 Aktifiatas fisik yang bisa dilakukan, misalnya :
Bedsrest Hanya bisa berjalan 15 menit
Masih bekerja di kantor
Masih bersekolah
Olah raga rutin dll, yang berkaitan dengan aktifitas sehari – hari
 Nutrition Assessment : Mengetahui masalah
gizi ODHA secara individu
 Nutrition Education : Memberi pengetahuan
berkaitan kebutuhan gizi dan keamanan
makanan
 Nutrition Counseling : Membantu
memecahkan masalah terkait pemenuhan
kebutuhan gizi
Pemberian makanan, Food Suplement atau
makanan sebagai terapi
KEGIATAN PENATALAKSANAAN
GIZI DAN MAKANAN BAGI ODHA

1. Pemantauan status gizi & makanan


2. Intervensi gizi & makanan
3. Konseling gizi & makanan
1. Pemantauan status gizi dan
makanan

Tujuan : untuk mengetahui status gizi ODHA


apakah normal, kurang atau buruk.
Cara :
- Anamnesis diet
- Pengukuran antropometri
- Pemeriksaan laboratorium
2) INTERVENSI GIZI DAN
MAKANAN
Tujuan : Mempertahankan status gizi
.
 Harus dilakukan secara komprehensif meliputi
upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif
 Meningkatkan energi dan/atau protein yg
dibutuhkan sesuai kebutuhan (penting
mengobati penyakit yg ada).
3) KONSELING GIZI DAN
MAKANAN
 Tujuan : ODHA mendapat jaminan
kebutuhan gizi sesuai kondisi kesehatan &
kemampuan keluarga, pendamping ODHA &
Masyarakat.

 Konseling meliputi:
- Penyuluhan HIV/AIDS
- Pengaruh infeksi HIV pd status gizi
- Talaksana gizi, terapi gizi medis,
penyusunan diet, pemilihan bhn makanan,
aspek psikologis, efek samping ARV-I.O.
yg mempengaruhi nafsu makan, dll.
Cont…Konseling Gizi & Makanan
 Gizi & HIV/AIDS
 “Eating wisely”
 Berat Badan & Aktifitas
 Meningkatkan Intake Makanan
 Obat-obatan, Mitos & Magic
 Improving access to food
 Kelas untuk Keluarga
Gejala klinis & keterkaitan dgn
gangguan gizi
 Anoreksia & disfagia
- obat ARV  penurunan nafsu makan
- infeksi jamur pd mulut  sulit menelan

Hal ini memerlukan terapi diet lunak, mak tidak


merangsang, mak dalam suhu normal, minum mel
sedotan.

 Diare akut/malabsorpsi
- Hilangnya Zat gizi spt vitamin & mineral.

Perlu cairan, buah-buahan rendah serat, tinggi


kalium & magnesium, Hindari mak berlemak & juice
berlebihan
Cont….Gejala klinis & keterkaitan dgn
gangguan gizi
 Demam
- Kebutuhan protein meningkat
- Makanan lunak porsi kecil diberikan sering
- Tambahkan erg 13% setiap kenaikan suhu 1ºC
- Minum lebih dari 2 liter/ 8 gelas sehari

 Penurunan BB
- Dicari penyebabnya
- pastikan apa ada infeksi Opportunistik
- makanan TKTP porsi kecil sering, rendah serat
Syarat Diet
 Energi Tinggi
 Protein Tinggi (1,1 – 1,5 g/kgBB
 Lemak Cukup (10-25%)
 Vitamin & Mineral tinggi (1,5 x/150%) dr AKG
terutama vit.A, B12, C,E, Folat
 Serat cukup, gunakan serat yang mudah
cerna
 Berikan porsi kecil dan sering
 Hindari makanan yg merangsang pencernaan
baik secara mekanik, termik maupun kimia.
Jenis Diet & Indikasi Pemberian

 Diet AIDS I
Diberikan kepada pasien infeksi HIV akut
dg gejala panas tinggi, sariawan,
kesulitan menelan, sesak napas berat,
diare akut, kesadaran menurun atau
segera setelah pasien dapat diberik
makan
Bentuk : Cair
Cont…Jenis Diet & Indikasi Pemberian
 Diet AIDS II
Bentuk : Makanan saring

 Diet AIDS III


Bentuk : Lunak/Biasa
Kasus
 Bapak X, berusia 40 th, TB. Diare : 165 cm, BB : 60 kg. Saat
ini sedang diare, kesulitan makan karena ada jamur di sekitar
mulutnya. Kadar Hb 10 g/dl. Suhu 38ºC. TD : 150/90
mmHg. Hasil diagnosa medis : (+) HIV.
Pertanyaan :
a. Kaji kondisi px dengan NCP !
b. Hitung kebutuhan gizi
c. Buat rencana konsultasi & penyuluhan !

Anda mungkin juga menyukai