Anda di halaman 1dari 22

Diet Penyakit Hati

Menurut Atmarita (2005), terdapat 3 jenis diet khusus penyakit hati. Hal ini
didasarkan pada gejala dan keadaan penyakit pasien. Jenis diet penyakit hati
tersebut adalah Diet Hati I (DH I), Diet Hati II (DH II), dan Diet Hati III (DH
III).

Selain itu pada diet penyakit hati ini juga menyertakan Diet Garam Rendah I.
Diet Garam Rendah I (DGR I), diet garam rendah I diberikan kepada
pasien dengan edema, asites dan atau atau hipertensi berat. Pada
pengolahan makanannya tidak menambahkan garam dapur. Dihindari
bahan makanan yang tinggi kadar natriumnya. Kadar Natrium pada Diet
garam rendah I ini adalah 200-400 mg Na.
Diet Hati I (DH I), diet Hati I diberikan bila pasien dala keadaan akut
atau bila prekoma sudah dapat diatasi dan pasien sudah mulai mempunyai
nafsu makan. Melihat keadaan pasien, makanan diberikan dalam bentuk
cincang atau lunak. Pemberian protein dibatasi (30 g/hari) dan lemak
diberikan dalam bentuk mudah dicerna. Formula enteral dengan asam
amino rantai cabang (Branched Chain Amino Acid /BCAA) yaitu leusin,
isoleusin, dan valin dapat digunakan. Bila ada asites dan diuresis belum
sempurna, pemberian cairan maksimal 1 L/hari. Makanan ini rendah
energi, protein, kalsium, zat besi, dan tiamin; karena itu sebaiknya
diberikan selama beberapa hari saja. Menurut beratnya retensi garam atau
air, makanan diberikan sebagai Diet Hati I Garam rendah. Bila ada asites
hebat dan tanda-tanda diuresis belum membaik, diberikan Diet Garam
Rendah I. Untuk menambah kandungan energi, selain makanan per oral
juga diberikan makanan parenteral berupa cairan glukosa.
Diet Hati II (DH II), diet hati II diberikan sebagai makanan perpindahan
dari diet hati II kepada pasien dengan nafsu makannya cukup. Menurut
keadaan pasien, makanan diberikan dalam bentuk lunak / biasa. Protein
diberikan 1 g/Kg berat badan dan lemak sedang (20-25% dari kebutuhan
energi total) dalam bentuk yang mudah dicerna. Makanan ini cukup
mengandung energi, zat besi, vitamin A & C, tetapi kurang kalsium dan
tiamin. Menurut beratnya retensi garam atau air, makanan diberikan
sebagai diet hati II rendah garam. Bila asites hebat dan diuresis belum
baik, diet mengikuti pola Diet Rendah garam I.
Diet Hati III (DH III), diet Hati III diberikan sebagai makanan
perpindahan dari Diet Hati II atau kepada pasien hepatitis akut (Hepatitis
Infeksiosa/A dan Hepatitis Serum/B) dan sirosis hati yang nafsu
makannya telah baik, telah dapat menerima protein, lemak, mi9neral dan
vitamin tapi tinggi karbohidrat. Menurut beratnya tetensi garam atau air,
makanan diberikan sebagai Diet Hati III Garam Rendah I.
Tujuan Diet
Adapun tujuan Diet Hati secara umum antara lain:
1. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal tanpa memberatkan
fungsi hati, dengan cara:
2. Meningkatkan regenerasi jaringan hati dan mencegah kerusakan lebih
lanjut dan/atau meningkatkan fungsi jaringan hati yang tersisa.
3. Mencegah katabolisme protein.
4. Mencegah penurunan BB atau meningkatkan BB bila kurang.
5. Mencegah atau mengurangi asites, varises esophagus, dan hipertensi
portal.
6. Mencegah koma hepatik.
Syarat Diet
1. Energi tinggi untuk mencegah pemecahan protein, yang diberikan
bertahap sesuai kemampuan pasien, yaitu 40-45 kkal/Kg BB.
2. Lemak cukup, yaitu 20-25% dari kebutuhan energo total, dalam bentuk
yang mudah dicerna atau dalam bentuk emulsi. Bila pasien mengalami
steatorea, gunakan lemak dengan asam lemak rantai sedang. Pemberian
lemak sebanyak 45 Kg dapat mempertahankan fungsi imun dan proses
sintesis lemak.
3. Protein agak tinggi, yaitu 1.25-1.5 g/Kg BB agar terjadi anabolisme
protein. Asupan minimal protein 0.8-1g/Kg BB, protein nabati
memberikan keuntungan karena kandungan serat yang dapat
mempercepat pengeluaran amoniak melalui feses.
4. Vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan tingkat defisiensi. Bila
perlu, diberikan suplemen vitamin B kompleks, C, dan K serta mineral Zn
dan Fe bila ada anemia.
5. Natrium diberikan rendah, tergantung tingkat edema dan asites. Bila
pasien mendapat diuretika, garam natrium dapat diberikan lebih leluasa.
6. Cairan diberikan lebih dari biasa, kecuali bila ada kontraindikasi.
7. Bentuk makanan lunak bila ada keluhan mual dan muntah, atau makanan
biasa sesuai kemampuan saluran cerna.
Bahan Makanan yang Dibatasi:

Bahan makanan yang dibatasi untuk Diet Hati I, II, dan III adalaha dari sumber
lemak, yaitu semua makanan dan daging yang banyak mengandung lemak dan
santan serta bahan makanan yang menimbulkan gas seperti ubi, kacang merah,
kol, sawi, lobak, ketimun, durian, dan nangka.

Bahan Makanan yang tidak dianjurkan:
Bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk Diet Hati I, II, III adalah makanan
yang mengandung alkohol, teh atau kopi kental.
CONTOH MENU 3 HARI
Menu Hari I
Pagi
Bubur Tepung + Kinca
Selingan
Roti panggang coklat
Siang
Bubur nasi
Ikan panggang bumbu kecap
Macaroni kukus saus tomat
Bening bayam
Pepaya
Selingan
Pudding maizena
Pisang susu
Malam
Nasi Tim
Semur Ayam
Jeruk Manis
Menu Hari II
Pagi
Bubur kacang ijo
Selingan
Pudding maizena
Pepaya
Siang
Ayam suir kecap
Macaroni panggang
Cah bayam jagung
Jus apel
Selingan
Kraker selai nanas
Malam
Cah semur daging
Nasi Tim
Setup wortel
Menu Hari III
Pagi
Bubur Tepung + Kinca
Selingan
Roti saus karamel
Selingan
Pudding maizena
Pisang cokelat
Siang
Bubur nasi
Semur ayam kecap
Setup wortel
Jus Jeruk manis
Malam
Nasi Tim
Pepes Tahu
Cah Bayam Rebus
Maccaroni Schootel Ayam

Tips mencegah Hepatitis
1. Senantiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
2. Menghindari penularan melalui makanan & minuman yang
terkontaminasi,suntikan, tato, tusukan jarum yang terkontaminasi, kegiatan
seksual, dll.
3. Bila perlu menggunakan jarum yang disposable/sekali pakai
4. Pemeriksaan darah donor terhadap hepatitis virus.
5. Program vaksinasi hepatitis B


Manajemen Nutrisi
Diet Garam Rendah I (DGR I)
Diet garam rendah I diberikan kepada pasien dengan edema, asites dan atau atau
hipertensi berat. Pada pengolahan makanannya tidak menambahkan garam
dapur. Dihindari bahan makanan yang tinggi kadar natriumnya. Kadar Natrium
pada Diet garam rendah I ini adalah 200-400 mg Na.
Diet Hati I (DH I)
Diet Hati I diberikan bila pasien dala keadaan akut atau bila prekoma sudah
dapat diatasi dan pasien sudah mulai mempunyai nafsu makan. Melihat keadaan
pasien, makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak. Pemberian protein
dibatasi (30 g/hari) dan lemak diberikan dalam bentuk mudah dicerna. Formula
enteral dengan asam amino rantai cabang (Branched Chain Amino Acid
/BCAA) yaitu leusin, isoleusin, dan valin dapat digunakan. Bila ada asites dan
diuresis belum sempurna, pemberian cairan maksimal 1 L/hari.
Makanan ini rendah energi, protein, kalsium, zat besi, dan tiamin; karena itu
sebaiknya diberikan selama beberapa hari saja. Menurut beratnya retensi garam
atau air, makanan diberikan sebagai Diet Hati I Garam rendah. Bila ada asites
hebat dan tanda-tanda diuresis belum membaik, diberikan Diet Garam Rendah I.
Untuk menambah kandungan energi, selain makanan per oral juga diberikan
makanan parenteral berupa cairan glukosa.
Diet Hati II (DH II)
Diet hati II diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet hati II kepada
pasien dengan nafsu makannya cukup. Menurut keadaan pasien, makanan
diberikan dalam bentuk lunak / biasa. Protein diberikan 1 g/Kg berat badan dan
lemak sedang (20-25% dari kebutuhan energi total) dalam bentuk yang mudah
dicerna. Makanan ini cukup mengandung energi, zat besi, vitamin A & C, tetapi
kurang kalsium dan tiamin. Menurut beratnya retensi garam atau air, makanan
diberikan sebagai diet hati II rendah garam. Bila asites hebat dan diuresis belum
baik, diet mengikuti pola Diet Rendah garam I.
Diet Hati III (DH III)
Diet Hati III diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Hati II atau
kepada pasien hepatitis akut (Hepatitis Infeksiosa/A dan Hepatitis Serum/B) dan
sirosis hati yang nafsu makannya telah baik, telah dapat menerima protein,
lemak, mi9neral dan vitamin tapi tinggi karbohidrat. Menurut beratnya tetensi
garam atau air, makanan diberikan sebagai Diet Hati III Garam Rendah I
Jenis diet khusus penyakit hati
Hal ini didasarkan pada gejala dan keadaan penyakit pasien
Jenis diet penyakiy hati tersebut adalah
Diet hati I (DH I)
Det hati II (DH II)
Diet hati III (DH III)
Selain itu juga menyertakan diet garam rendah
Diet garam rendah I
Diet garam rendah diberikan kepada pasien dengan edema,asites atau hipertensi
berat. Pada pengolahan makanannya tidak menambahkan garam dapur.
Dihindari bahan makanan yang tinggi kadar natriumnya
Kadar natrium pada diet rendah garam I adalah 200-400 mg Na
Diet hati I
Diet hati I diberiakan bila pasien dalam keadaan akut. Melihat keadaan pasien
makanan diberikan dalam bentuk cincang/lunak, pemberian protein dibatasi
(30g/hari)dan lemak diberikan dalam bentuk mudah dicerna
Diet hati II
Diet hati II diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet hati I kepada pasien
dengan nafsu makannya cukup. Menurut keadaan pasien makanan diberikan
dalam bentuk lunak/biasa
Protei diberikan ig/kgBB
Lemak sedang 20-25% dari kebutuhan energi total dalam bentuk mudah
dicerna
Diet hati III
Diet hati III diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet hati II
Menurut kesanggupan pasien, makanan diberikan dalam bentuk lunak atau biasa.
Makanan ini cukup energi, protein, lemak, mineral dan vitamin tapi tinggi
karbohidrat
Bahan makanan yang dibatasi untuk diet hati I,II dan III adalah dari sumber
lemak,yaitu semua makanan dan daging yang banyak mengandung lemak dan
santan serta bahan makanan yang menimbulkan gas seperti ubi, kacang merah,
kol,sawi, lobak, ketimun,durian dan nangka.
Sedangkan bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk diet hati I,II,III adalah
makanan yang mengandung alkohol, teh atau kopi kental

B.3.1. Diet Hati I
Diet hati I diberikan bila pasien dalam keadaan akut atau bila prekoma suadah dapat diatasi dan
pasien sudah mulai mempunyai nafsu makan. Melihat keadaan pasien, makanan diberikand alam
bentuk cincang atau lunak. Pemberian proteian dibatasi (30 g/hari) dan lemak diberikan dalam
bentuk mudah dicerna. Formula enteral dengan asam amino rantai cabang (Branched Chain Amino
Acid / BCM) yaitu leusin, isoleusin, dan valin dapat digunakan. Bila ada asistes dan diuresis belum
sempurna, pemberian cairan maksimal 1 liter/hari.
Makanan ini rendah energi, protein,kalsium, zat besi dan kiamin : karena itu sebaliknya diberikan
selama beberapa hari saja. Menurut beratnya retensi garam atau air, makanan diberikan sebagai
Diet Hati 1 Garam Rendah. Bila ada asistes hebat dan tanda-tanda diuresis belum membaik,
diberikan Diet Garam Rendah 1. untuk menambah kandungan energi, selain makanan per oral juga
diberikan makanan parenteral berupa cairan glukosa.
Bahan Makanan Sehari
1. Makanan Padat
Bahan Makanan Berat (g) Urt
Beras
Telur ayam
Meizena
Daging
Sayuran
Buah
Margarin
Gula pasir 120
50
20
50
200
300
20
100 4 gls bubur
1 btr
4 sdm
1 ptg sdg
2 gls
3 ptg sdg pepaya
2 sdm
10 sdm

Diet Penyakit Hati dan Kandungan Empedu
Nilai Gizi
Energi
Protein
Lemak
Karbohodrat
Kalsium 1364 kkal
28 g
37 g
244 g
271 mg Besi
Vitamin A
Tiamin
Vitamin C 11,3 mg
12018 RE
0,5 mg
271 mg

Pembagian Bahan Makanan Sehari
Pagi Pukul 10.00
Beras
Telur ayam
Sayuran
Gula pasir 30 g = 1 gls bubur
50 g = 1 btr
50 g = gls
10 g = 1 sdm Maizena
Gula pasir
Pepaya 20 g = 4 sdm
40 g = 4 sdm
100 g = 1 ptg sdg
Pagi Pukul 16.00
Beras
Daging
Sayuran
Pepaya
Gula pasir
Margarin 45 g = 1 gls bubur
25 g = 1 ptg kcl
75 g = gls
100 g = 1 ptg sdg
10 g = 1 sdm
10 g = 1 sdm Gula pasir 30 g = 3 sdm

Pagi Siang Malam
Bubur ayam
Telur masak
Jus tomat Bubur nasi/tim
Gadon daging
Setup bayam
pepaya Bubur nasi/tim
Perkedel daging
Sup wortel + labu siam
pisang
Pukul 10.00 Pukul 16.00
Puding maizena + sirup
Air jeruk Sirup

2. Makanan Padat + Formula Enteral BCAA
(Branched Chain Amino Acid)
Bahan Makanan Berat Urt
Beras
Maizena
Daging
Sayuran
Buah
Margarin
Formula BCAA
Gula pasir 100
20
50
200
300
20
750 ml
25 4 glas bubur
4 sdm
1 ptg sdg
2 gls
3 ptg sdg pepaya
2 sdm
3 gls
2 sdm

Nilai Gizi
Energi
Protein
Lemak
Karbohidrat
Kalsium 1264 kkal
54 g
40 g
202 g
395 g Besi
Vitamin A
Tiamin
Vitamin C 12,3 mg
11468 RE
0,4 mg
320 mg

Pembagian Bahan Makanan Sehari
Pagi Pukul 10.00
Formula BCAA
Gula pasir 250 ml = 1 gls
10 g = 1 sdm Maizena
Gula pasir
Pepaya 20 g = 4 sdm
15 g = 1 sdm
100 g = 1 ptg sdg
Siang dan Malam Pukul 16.00 dan pukul 21.00
Beras
Daging
Sayuran
Margarin
Pepaya 50 g = 2 gls bubur
25 g = 1 ptg kcl
100 g = 1 gls
10 g = 1 sdm
100 g = 1 ptg sdg Formula BCAA 250 ml = 1 gls

Contoh Menu Sehari
Pagi Siang Malam
Formula BCAA Bubut nasi/tim
Gadon daging
Setup wortel + buncis
jeruk Bubur nasi/tim
Perkedel daging bakar
Sup sayuran
jeruk
Pukul 10.00 Pukul 16.00 Pukul 21.00
Puding maizena
Pepaya Formula Formula BCAA

B.3.2. Diet Hati II
Diet Hati II diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Hati I kepada pasien yang nafsu
makannya cukup. Menurut keadaan pasien, makanan diberikan dalam bantuk lunak atau biasa.
Protein diberikan 1 g/kgBB dan lemak sedang (20 25 % dari kebutuhan energi total) dalam bentuk
yang mudah dicerna.
Makanan ini cukup mengandung energi, zat beri, vitamin A dan C, tetapi kurang kalsium dan Tiamin.
Menurut beratnya referansi garam atau air, makanan diberikan sebagai Diet Hati II Garam Rendah.
Bila asiter hebat dan diuresis belum baik, diet mengikuti pola Diaet Garam Rendah I.
Bahan Makanan Sehari
Bahan Makanan Berat (g) Urt
Beras
Maizen
Daging
Telur ayam
Tempe
Sayuran
Buah
Minyak
Gula pasir 200
40
100
50
50
200
300
25
70 4 gls tim
8 sdm
2 ptg sdg
1 btr
2 ptg sdg
2 gls
3 ptg sdg pepaya
2 sdm
7 sdm



Nilai Gizi
Energi
Protein
Lemak
Karbohidrat
Kalsium 1973 kkal
53 g
55 g
318 g
295 g Besi
Vitamin A
Tiamin
Vitamin C
Natrium 18,8 mg
26671 RE
0,7 mg
271 mg
194 mg

Pembagian Bahan Makanan Sehari
Pagi Pukul 10.00
Beras
Telur ayam
Sayuran
Minyak
Gula pasir 50 g = 1 gls tim
50 g = 1 btr
50 g = gls
5 g = sdm
10 g = 1 sdm Maizena
Gula pasir
Pepaya 20 g = 4 sdm
30 g = 3 sdm
100 g = 1 ptg sdg
Siang Pukul 16.00
Beras
Daging
Tempe
Sayuran
Pepaya
Minyak 75 g = 1 gls tim
50 g = 2 ptg sdg
25 g = 1 ptg sdg
75 g = gls
100 g = 1 ptg sdg
10 g = 1 sdm Maizena
Gula pasir 20 g = 4 sdm
30 g = 3 sdm
Malam
Beras
Daging
Tempe
Sayuran
Pepaya
Minyak 75 g = 1 gls tim
50 g = 1 ptg sdg
25 g = 1 ptg sdg
75 g = gls
100 g = 1 ptg sdg
10 g = 1 sdm

Contoh Menu Sehari
Pagi Siang Malam
Bubur manado
Telur masak
Teh manis Nasi/tim
Semur bola-bola daging
Souffle tahu saos tomat
Tumis bayam
Selada buah Nasi/tim
Lele bakar kecap
Pepes tempe
Sayus lodeh
Pepaya
Pukul 10.00 Pukul 16.00
Ongol-ongol + kelapa muda
Jus apel Puding karemel
Sirup

B.3.3. Diet Hati III
Diet Hati III diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Hati II atau kepada pasien hepatitis
akut (Hepatitis A dan Hepatitis B) dan sirosis hati yang nafsu makannya telah baik, telah dapat
menerima protein, dan tidak menunjukkan gejala sirosisi hati aktif.
Menurut kesanggupan pasien, makanan diberikan dalam bentuk lunak atau biasa. Makanan ini
mengandung cukup energi, protein, lemak, mineral, dan vitamin tapi tinggi karbohidrat. Menurut
beratnya retensi garam atau air, makanan diberikan sebagai Diet Hati III Garam Rendah I.
Bahan Makanan Sehari
Bahan Makanan Berat (g) urt
Beras
Maizena
Daging
Telur ayam
Tempe
Kacang hijau
Sayuran
Buah
Minyak
Gula pasir
Susu 250
20
100
100
100
25
200
300
25
70
200 5 gls tim
4 sdm
2 ptg sdg
2 btr
4 ptg sdg
2 sdm
2 gls
3 ptg sdg pepaya
2 sdm
7 sdm
1 gls

Nilai Gizi
Energi
Protein
Lemak
Karbohidrat
Kalsium 2367 kkal
78 g
65 g
371 g
676 mg Besi
Vitamin a
Tiamin
Vitamin C
Natrium 28,9 mg
27002 RE
1,1 mg
274 mg
298 mg

Pembagian Bahan Makanan Sehari
Pagi Pukul 10.00
Beras
Telur ayam
Sayuran
Minyak
Gula pasir
Susu 50 g = 1 gls tim
50 g = 1 btr
50 g = gls
5 g = sdm
10 g = 1 sdm
200 g = 1 gls Kacang hijau
Gula pasir
Pepaya 25 g = 2 sdm
30 g = 3 sdm
100 g = 1 ptg sdg
Siang dan Malam Pukul 16.00
Beras
Daging
Telur ayam
Tempe
Sayuran
Pepaya
Minyak 100 g = 1 gls tim
50 g = 1 ptg sdg
25 g = btr
50 g = 2 ptg sdg
75 g = gls
100 g = 1 ptg sdg
10 g = 1 sdm Maizena
Gula pasir 20 g = 4 sdm
30 g = 3 sdm


B.4. Bahan Makanan yang Dianjurkan
Makanan Sumber Zat Tenaga/Kalori
1. Beras, kentang, makaroni, bihun, havermunt
2. Gula pasir, sirup, madu, selai
3. Minyak margarin,mentega, santan encer.
Makanan Sumber Protein
1. Daging sapi tanpa lemak, hati, ikan, ayam
2. Telur
3. Susu sapi, susu kental, skim, yogurt
4. Tahu, tempe, kacang ijo
Makanan Sumber Pengatur (Vitamin dan Mineral)
1. Semua sayuran kecuali yang menimbulkan gas seperti kol, sawi dan lobak.
2. Semua buah kecuali yang menimbulkan gas seperti rangka, suren, cipedak, apel.
Bumbu-bumbu
1. Garam dapur dalam jumlah terbatas
2. lada, kayu manis, bawang putih, bawang merah, kunyit, jahe, salam dan sereh.

B.5. Bahan Makanan yang Tidak Dianjurkan
Bahan mamakan dibawah ini harus dihindari antara lain :
1. Beras ketan, ubi, singkong, talas
2. Daging berlemak
3. Daging/ikan yang diawetkan (kornet, sosis, sarden, diasini, diasapin, pindang)
4. Kacang merah, pasta kacang tanah
5. Buah dan sayuran yang bergas
6. Buah dan sayuran asinan yang diawetkan
7. Keju
8. Bumbu-bumbu kuat seperti cabe, garam tinggi 9mesin, petis, tauco, kecap asin, soda kue, saus)
9. Tape
10. Es krim
11. alkohol, beer, wisky
12. Teh atau kopi kental
Contoh Menu Sehari
Pagi Siang Malam
Nati/tim
Telur ceplok air
Setup buncis
susu Nasi/tim
Ikan bakar + saos tomat
Tumis tahu
Sup bayam
apel Nasi/tim
Empel daging
Oseng-oseng tempe
Sup kacang polong + wortel
Pepaya
Pukul 10.00 Pukul 16.00
Bubur kacang hijau
Teh Kelepon
Teh

Cara Memesan Diet
Diet Hati I/II/III (DH I/II/III)

C. KIAT MECEGAH TIMBULNYA PENYAKIT HATI
Adapun kiat-kiat agar kita terhindar dari penyakit hati :
1. Mengatur diet yang benar agar berat badan ideal
2. Jangan merokok untuk mencegah timbulnya penyakit lain.
3. Berolahraga secara teratur
4. Memperbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran
5. Menghindari minuman beralkohol
6. Mengendalikan stres / emosi


BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Hati merupakan organ panting di dalam tubuh kita yaitu salah satunya berperan dalam metabolisme
protein, karbohidrat dan lemak serta masih banyak lagi fungsi lainnya.
Adapun penyakit hati yang sering kita jumpai antara lain Hepatitit dan Sirosis hati.
Hepatitis adalah pandangan hati yang disebabkan oleh toksin/infeksi virus. Sedangkan sirosis hati itu
sendiri disebabkan kerusakan hati yang menetap oleh hepatitis kronis, alkohol, penyumbatan
saluran empedu dan berbagai kelainan metabolisme lainnya.
Untuk mengatasi penyakit hati, pasien perlu mengatur pola dietnya. Adapun tujuan dalam diet
penyakit hati yaitu untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal tanpa memberatkan
fungsi hati. Dalam diet penyakit hati ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, sedangkan untuk
jenis diet itu sendiri dibagi menjadi 3 yaitu Diet Hati I, Diet Hati II, Diet Hati III. Dimana masing-
masing jenis memiliki indikasi pola diet tersendiri.

Anda mungkin juga menyukai