KELOMPOK III
RAHMAD RAMADHANI
RAHMI MAULIDA
SALSABILA HAYATI
SUNDARI
VIRA NORWINA
YULIA HIKMAH
Makalah ini bertujuan untuk memberikan laporan kepada dosen atau mahasiswa yang
bersangkutan.
Tentunya, tidak ada gading yang tidak retak, makalah ini tentu masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kritik dan saran selalu kami harapkan agar menjadi pedoman di masa yang kan
datang. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Kata Pengantar
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Protein merupakan salah satu makromolekul yang sangat penting dalam kehidupan
ini terutama untuk pertumbuhan. Protein dalam tubuh akan mengalami proses
metabolisme sehingga dari proses metabolisme inilah protein dapat dimanfaatkan dalam
tubuh. Tubuh dapat memperoleh protein dari berbagai sumber makanan seperti ikan,
telur, kacang- kacangan, susu dan lain sebagainya. Makan makanan bergizi termasuk
protein sangat dianjurkan agar kebutuhan gizi dalam tubuh terpenuhi.
Malnutrisi adalah suatu keadaan di mana tubuh mengalami gangguan
dalam penggunaan zat gizi untuk pertumbuhan, perkembangan dan aktivitas. Malnutrisi
dapat disebabkan oleh kurangnya asupan makanan maupun adanya gangguan terhadap
absorbsi, pencernaan dan penggunaan zat gizi dalam tubuh. Selain itu, malnutrisi bisa
disebabkan apabila asupan kalori yang berlebih dari kebutuhan harian, dan
mengakibatkan penyimpangan energi dalam bentuk bertambahnya jaringan adiposa.
Masalah nutrisi yang terjadi pada anak antara lain malnutrisi kurang energi protein
(kwashiorkor).
Banyaknya kasus mengenai masalah kwashiorkor di Indonesia maka untuk lebih
jelasnya dalam makalah ini akan membahas mengenai masalah kwarsiorkor.
1.2. Tujuan
a. Untuk mengetahui apa itu kwashiorkor
b. Untuk mengetahui penyebab kwashiorkor
c. Untuk mengetahui bagaimana gejala kwashiorkor
d. Untuk mengetahui cara pencegahan kwashiorkor
BAB II
PEMBAHASAN
2. Penaganan
Kwashiorkor dapat ditangani dengan memberikan makan
yang mengandung lebih banyak protein dan lebih banyak kalori secara keseluruhan,
terutama bila perawatan dimulai sejak awal.
namun sebelum melakukan itu semua, perlu ditangani terlebih dahulu
masalah kesehatan yang mengancam nyawa, misalnya dehidrasi dengan
memberikan cairan, infeksi dengan memberikan antibiotik, pemberian vitamin a
dan lain-lain. Pertama diberikan lebih banyak kalori dalam bentuk karbohidrat,
gula, dan lemak.
setelah kalori ini menyediakan energi, selanjutnya diberikan makanan
tinggi protein. Makanan harus diperkenalkan dan kalori harus ditingkatkan secara
perlahan karena tubuh perlu menyesuaikan diri dengan asupan yang meningkat,
karena sebelumnya kekurangan nutrisi.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kwashiorkor yaitu keadaan kekurangan protein yang parah dan pemasukan kalori
yang kurang. Penyebab dari penyakit kwashiorkor yaitu factor social, factor ekonomi,
pola makan dan penyakit lama. Gejala dari kwashiorkor adalah edema pada seluruh tubuh
terutama kaki, mata terlihat sayup dan wajah yang sembam. Sedangkan cara
pencegahannya berupa diet adekuat dengan jumlah-jumlah yang tepat dari karbohidrat,
lemak (minimal 10% dari total kalori), dan protein (12 % dari total kalori).
DAFTAR PUSTAKA