PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Protein merupakan salah satu makromolekul yang sangat penting dalam kehidupan
ini terutama untuk pertumbuhan. Protein dalam tubuh akan mengalami proses
metabolisme sehingga dari proses metabolisme inilah protein dapat dimanfaatkan dalam
tubuh. Tubuh dapat memperoleh protein dari berbagai sumber makanan seperti ikan,
telur, kacang- kacangan, susu dan lain sebagainya. Makan makanan bergizi termasuk
protein sangat dianjurkan agar kebutuhan gizi dalam tubuh terpenuhi.
Malnutrisi adalah suatu keadaan di mana tubuh mengalami gangguan
dalam penggunaan zat gizi untuk pertumbuhan, perkembangan dan aktivitas. Malnutrisi
dapat disebabkan oleh kurangnya asupan makanan maupun adanya gangguan terhadap
absorbsi, pencernaan dan penggunaan zat gizi dalam tubuh. Selain itu, malnutrisi bisa
disebabkan apabila asupan kalori yang berlebih dari kebutuhan harian, dan
mengakibatkan penyimpangan energi dalam bentuk bertambahnya jaringan adiposa.
Masalah nutrisi yang terjadi pada anak antara lain malnutrisi kurang energi protein
(kwashiorkor).
Banyaknya kasus mengenai masalah kwashiorkor di Indonesia maka untuk lebih
jelasnya dalam makalah ini akan membahas mengenai masalah kwarsiorkor.
1.2. Tujuan
1
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Kwashiorkor
Kwashiorkor ialah gangguan yang disebabkan oleh kekurangan protein
(Indrawati,1994). Kwashiorkor ialah defisiensi protein yang disertai defisiensi nutrien
lainnya yang biasa dijumpai pada bayi masa disapih dan anak prasekolah (balita)
(Ngastiyah, 1995).
Kwashiorkor adalah satu bentuk malnutrisi yang disebabkan oleh defisiensi protein
yang berat bisa dengan konsumsi energi dan kalori tubuh yang tidak mencukupi
kebutuhan. Kwashiorkor atau busung lapar adalah salah satu bentuk sindroma dari
gangguan yang dikendalikan sebagai Malnutrisi Energi Protein (MEP), dengan beberapa
karakteristik seperti edema dan kegagalan pertumbuhan , depygmentasi, hyperkeratosis.
Jadi, kwashiorkor yaitu keadaan kekurangan protein yang parah dan pemasukan
kalori yang kurang.
3
4
makanan tertentu dan sudah berlansung turun temurun dapat menjadi hal yang
menyebabkan terjadinya kwashiorkor.
c. Faktor ekonomi
Kemiskinan keluarga / penghasilan yang rendah yang tidak dapat memenuhi
kebutuhan berakibat pada keseimbangan nutrisi anak tidak terpenuhi, saat dimana
ibunya pun tidak dapat mencukupi kebutuhan proteinnya.
d. Faktor infeksi dan penyakit lainnya
Telah lama diketahui bahwa adanya interaksi sinergis antara MEP dan infeksi.
Infeksi derajat apapun dapat memperburuk keadaan gizi. Dan sebaliknya MEP,
walaupun dalam derajat ringan akan menurunkan imunitas tubuh terhadap infeksi.
Seperti gejala malnutrisi protein disebabkan oleh gangguan penyerapan protein,
misalnya yang dijumpai pada keadaan diare kronis, kehilangan protein secara tidak
normal pada protein uria (nefrosis), infeksi saluran pencernaan, serta kegagalan
mensintesis protein akibat penyakit hati yang kronik.
Pencegahannya dapat berupa diet adekuat dengan jumlah-jumlah yang tepat dari
karbohidrat, lemak (minimal 10% dari total kalori), dan protein (12 % dari total kalori).
Sentiasa mengamalkan konsumsi diet yang seimbang dengan cukup karbohidrat, cukup
lemak dan protein bisa mencegah terjadinya kwashiorkor. Protein terutamanya harus
disediakan dalam makanan. Untuk mendapatkan sumber protein yang bernilai tinggi bisa
didapatkan dari protein hewan seperti susu, keju, daging, telur dan ikan. Bisa juga
mendapatkan protein dari protein nabati seperti kacang ijo dan kacang kedelei.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kwashiorkor yaitu keadaan kekurangan protein yang parah dan pemasukan kalori
yang kurang. Penyebab dari penyakit kwashiorkor yaitu factor social, factor ekonomi,
pola makan dan penyakit lama. Gejala dari kwashiorkor adalah edema pada seluruh tubuh
terutama kaki, mata terlihat sayup dan wajah yang sembam. Sedangkan cara
pencegahannya berupa diet adekuat dengan jumlah-jumlah yang tepat dari karbohidrat,
lemak (minimal 10% dari total kalori), dan protein (12 % dari total kalori).
3.2. Saran
Lebih memperhatikan pola makan dan istirahat agar terhindar dari penyakit kwashiorkor.
DAFTAR PUSTAKA