Anda di halaman 1dari 4

PAPER KLIP

Infeksi Oportunistik Pada ODHA,


Diet Nutrisi Pada Penderita HIV/AIDS, TBC dan STROKE
Tugas diselesaikan guna mendapatkan nilai Keperawatan Medikal Bedah 2

Disusun oleh :
Wilda Isnayni Anaqah
106118004

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


STIKES AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH CILACAP
2020
1. INFEKSI OPORTUNISTIK
HIV, yang merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus adalah Virus penyebab
AIDS HIV terdapat di dalam cairan tubuh seseorang yang telah terinfeksi seperti di dalam darah, air
mani atau cairan vagina Sebelum HIV berubah menjadi AIDS, penderitanya akan tampak sehat dalam
waktu kira-kira 5 sampai 10 tahun. Walaupun tampak sehat, mereka dapat menularkan HIV pada
orang lain melalui hubungan seks yang tidak aman, tranfusi darah atau pemakaian jarum suntik secara
bergantian.
Infeksi oportunistik adalah infeksi yang disebabkan oleh organisme yang biasanya tidak
menyebabkan penyakit pada orang dengan system kekebalan tubuh yang normal, tetapi dapat
menyerang orang dengan system kekebalan tubuh yang buruk. Mereka membutuhkan “kesempatan”
untuk menginfeksi seseorang . Dalam tubuh kamu terdapat banyak kuman – bakteri, protozoa,jamur
dan virus. Saat sistim kekebalan kamu bekerja dengan baik, sistim tersebut mampu mengendalikan
kuman-kuman ini. Tetapi bila sistim kekebalan dilemahkan oleh penyakit HIV atau oleh beberapa
jenis obat, kuman ini mungkin tidak terkuasai lagi dan dapat menyebabkan masalah kesehatan. Infeksi
yang mengambil manfaat dari lemahnya pertahanan
Adapun infeksi oportunistik :
a. Diare adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri E Coli pada umumnya diare pada kasus
ODHIV berangsur lama
b. Kandidiasis (thrush) adalah infeksijamur pada mulut, tenggorokan, atau vagina. Rentang
CD4: dapat terjadi bahkan dengan CD4 yang agak tinggi.
c. Virus sitomegalia (CMV) adalah infeksi virus yang menyebabkan penyakit mata yang dapat
menim bulkan kebutaan. Rentang CD4: dibawah 50.
d. Dua macam virus herpes simpleks dapat menyebabkan herpes pada mulut atau kelamin. Ini
adalah infeksi yang agak umum, tetapi jika kita terinfeksi HIV, perjangkitannya dapat jauh
lebih sering dan lebih berat. Penyakit ini dapat terjadi pada jumlah CD4 berapapun
e. Malaria adalah umum di beberapa daerah di Indonesia. Penyakit ini lebih umum dan lebih
berat pada orang terinfeksi HIV.
f. Mycobacterium avium complex (MAC atau MAI) adalah infeksi bakteri yang dapat
menyebabkan demam kambuhan, rasa sakit yang umum, masalah pada pencernaan, dan kehi-
langan berat badan yang parah. Rentang CD4: di bawah 75
g. Pneumonia Pneumocystis (PCP) adalah infeksi jamur yang dapat menyebabkan pneumonia
(radang paru) yang berbahaya. Rentang CD4: di bawah 200.
h. Toksoplasmosis (tokso) adalah infeksi otak oleh semacam protozoa. Rentang CD4: di bawah
100.
i. Tuberkulosis (TB) adalah infeksi bakteri yang menyerang paru, dan dapat menyebabkan
meningitis (radang selaput otak). Rentang CD4: Setiap orang dengan HIV yang dites positif
terpajan TB sebaiknya diobati.

j. Herpes simplex (kronis) dan herpes zoster. Herpex simplex merupakan infeksi yang dicirikan
oleh luka pada mulut atau bagian kelamin. Sementara itu, herpes zoster menyebabkan
lepuhan pada kulit, yang disertai rasa sakit.
k. Histoplasmosis, yaitu infeksi oleh spora jamur yang sering berasal dari kotoran burung atau
tanah. Kondisi medis ini dapat diobati melalui pemberian antibiotik.
l. Isosporiasis, yaitu infeksi parasit yang dapat berkembang saat penderitanya melakukan
kontak dengan aliran air, atau makanan yang sudah terkontaminasi.

Pada kebanyakan kasus ODHIV tidak menyadari bahwa dirinya mengalami infeksi oportunistik.
1. DIET NUTRISI PADA ODHA

Syarat-syarat diet penyakit HIV/AIDS adalah:


1. Makanan yang diberikan harus mengandung kalori tinggi. Pada perhitungan
kebutuhan energi, diperhatikan faktor stress, aktifitas fisik, dan kenaikan
suhu tubuh. Tambahkan energi sebanyak 13% untuk setiap kenaikan 10 C.
2. Protein tinggi yaitu sebesar 1,1-1,5 g/Kg BB untuk memelihara dan
mengganti jaringan sel tubuh yang rusak. Pemberian protein disesuaikan bila
ada kelainan ginjal dan hati.
3. Makanan yang disediakan harus mengandung lemak cukup yaitu 10-25%
dari kebutuhan energi total dan jenis lemak disesuaikan dengan toleransi
pasien.
4.Makanan mengandung vitamin dan mineral tinggi yaitu 1½ kali (150%)
Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan (AKG) terutama vitamin A, B12, C, E, folat,
kalsium, magnesium, seng, dan selenium. Bila perlu, dapat ditambahkan vitamin berupa
suplemen, tapi megadosis harus dihindari karena dapat menekan kekebalan tubuh.
5. Makanan harus cukup serat untuk mencegah komplikasi.
6. Cairan harus cukup, khususnya dengan gangguan fungsi menelan, pemberian
cairan harus hati-hati dan diberikan secara bertahap dengan konsistensi yang
sesuai.
7. Elektrolit harus diganti (natrium, kalium dan klorida) jika terjadi muntah dan
diare.
8. Bentuk makanan harus disesuaikan dengan keadaan penyakit.
9. Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering.
10. Hindari makanan yang merangsang pencernaan baik secara mekanik, termik,
maupun kimia (Almatsier, 2006).
Menghitung kebutuhan kalori pada pasien
• HIV/AIDS
A. 17 kalori x 0,5 kg berat badan, jika Anda sedang menjaga berat badan Anda
B. 20 kalori x 0,5 kg berat badan, jika Anda mempunyai infeksi
C. 25 kalori x 0,5 kg berat badan, jika Anda mengalami kehilangan berat badan

2. DIET NUTRISI PADA PENDERITA TBC

Kebutuhan Energi Total (KET)


= KEB x Faktor Aktivitas x Faktor Stres
= 1150 kkal x 1,2 x 1,3
= 1800 kkal/hari
Diet 1800 kkal/hari dengan komposisi Protein
1,5 g/kgBBI/hari = 94,5 g = 21% Karbohidrat
50% = 225g dan lemak 29% = 58

3. DIET NUTRISI PADA PENDERITA STROKE


Kebutuhan energi : 25kkal x BBI
DAFTAR PUSTAKA

Buku kesehatan dan hak seksual serta reproduksi remaja GWL. 2017
https://www.gwl-ina.or.id/buku-kesehatan-dan-hak-seksual-serta-reproduksi-remaja-gwl/

Onyancha B. An informetric investigation of the


relatedness of opportunistic infections to HIV/AIDS.
Information Processing and Management. 2005;
41(1):1573-88.
Yayasan Spiritia,The AIDS Infonet, 2007

Anda mungkin juga menyukai