Anda di halaman 1dari 11

LEMBAR KERJA MAHASISWA

Nama : Hari/tgl : 21 juni 2023


Kayla Salsabila 2214201075
Ida Rahmawati 2214201066
Dermani Jernih K. Hia 2214201088
Virlyana Irawan 2214201071
NIM : Semester : 2 (22b)

PRAKTIKUM : INFEKSI OPORTUNISTIK

1. Jelaskan definisi infeksi oportunistik

Infeksi oportunistik adalah infeksi akibat virus, bakteri, jamur, atau parasit yang terjadi pada
orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Infeksi oportunistik adalah infeksi yang disebabkan oleh organisme (seperti bakteri, jamur,
parasit, atau virus) yang memanfaatkan kesempatan yang biasanya tidak tersedia. Kesempatan
ini dapat berupa sistem imun yang melemah (misalnya akibat AIDS atau pemberian obat
imunosupresif, seperti pada perawatan kanker),perubahan mikrobioma (seperti gangguan pada
mikrobiota usus), atau kerusakan pada sistem integumen (seperti pada trauma tajam). Banyak di
antara organisme-organisme ini yang tidak menyebabkan penyakit pada inang sehat dengan
sistem imun yang baik, dan dalam beberapa kasus, mereka berperan sebagai komensal sampai
keseimbangan sistem imun terganggu. Suatu infeksi juga dapat disebut oportunistik jika suatu
patogen menyebabkan penyakit ringan pada orang sehat, tetapi menyebabkan penyakit yang
lebih serius saat kondisi tubuh inangnya memungkinkan.
2. Jelaskan jenis infeksi oportunistik yang mungkin terjadi pada pasien AIDS
Jenis-Jenis Infeksi Oportunistik :
1. Candidiasis
Candidiasis merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida albicans yang bisa muncul
di bagian tubuh mana pun. Orang dengan daya tahan tubuh yang sangat lemah sering mengalami
candidiasis, terutama di mulut dan vagina. Kandidiasis disebabkan oleh infeksi jamur yang
disebut Candida. Kandidiasis dapat mempengaruhi kulit, kuku, dan selaput lendir di seluruh
tubuh.
Kandidiasis hanya dianggap sebagai IO ketika menyebabkan infeksi parah atau terus-menerus di
mulut atau vagina, atau ketika berkembang di kerongkongan (saluran menelan) atau saluran
pernapasan bagian bawah, seperti trakea dan bronkus (saluran pernapasan), atau jaringan paru-
paru yang lebih dalam.
2. Cryptosporidiosis
Jenis infeksi oportunistik selanjutnya adalah cryptosporidiosis, yaitu infeksi pada saluran cerna
akibat parasit Criptosporidium yang membuat penderitanya mengalami diare berkepanjangan
sampai berdarah. Pada penderita HIV, penyakit ini menyebabkan gejala yang lebih parah.
Crypto adalah penyakit diare yang disebabkan oleh parasit kecil ,
Gejalanya meliputi kram perut dan diare yang parah, kronis, dan berair.

Penyebab Kriptosporidiosis
Beberapa kondisi yang dapat membuat seseorang terinfeksi kriptosporidiosis adalah:
 Meminum air yang terkontaminasi parasit Cryptosporidium
 Mengonsumsi makanan mentah dan terkontaminasi parasit Cryptosporidium
 Menjalin kontak dengan pasien atau hewan yang mengalami kriptosporidiosis
 Menyentuh mulut atau makan dengan tangan yang terkontaminasi, misalnya karena tidak
mencuci tangan setelah dari toilet atau mengganti popok

Faktor risiko kriptosporidiosis


Kriptosporidiosis bisa menulari siapa saja. Namun, penyakit ini lebih berisiko terjadi pada
individu yang memiliki faktor-faktor berikut:
 Memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya akibat menderita HIV/AIDS
 Berusia di bawah 10 tahun
 Sering berenang di kolam renang umum
 Meminum air yang tidak terjamin kebersihannya, misalnya saat bepergian ke wilayah
dengan sanitasi buruk atau saat minum langsung dari sungai ketika sedang berkemah
 Sering berinteraksi dengan hewan, misalnya karena bekerja sebagai pengasuh hewan
 Bekerja di tempat penitipan anak.

3. Herpes simpleks
Herpes simpleks merupakan infeksi yang dapat menyebabkan munculnya gelembung
kecil dan luka yang khas di sekitar mulut dan alat kelamin. Infeksi ini bisa menyerang siapa saja,
tetapi orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah lebih sering mengalaminya.
Infeksi virus ini menyebabkan infeksi kulit. Infeksi berlangsung seumur hidup, lalu
menyebabkan luka & lepuh yang menyakitkan/gatal yang datang dan pergi. Virus ini biasanya
tidak menyebabkan masalah yang parah. Tetapi bisa berbahaya pada bayi & orang dengan sistem
kekebalan tubuh yang lemah .
Ada 2 Jenis Herpes Simplex
1. Herpes simpleks 1 (HSV-1) :
umumnya dikenal sebagai herpes mulut. Virus ini menyebabkan luka dingin kemudian menyebar
melalui kontak dengan air liur (ludah).
2. Herpes simpleks 2 (HSV-2)
umumnya dikenal sebagai herpes genital. Herpes Genital adalah infeksi menular seksual (IMS).
Ini menyebabkan luka pada kulit yang bersentuhan dengan alat kelamin orang yang
terinfeksi.Terkadang infeksi herpes dapat mempengaruhi bagian lain dari tubuh , seperti mata
atau bagian lain dari kulit.
a. HSV-1

b. HSV-2

4. Toksoplasmosis
Toksoplasmosis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Pada
orang sehat, infeksi ini umumnya tidak berbahaya. Namun, pada orang dengan sistem kekebalan
tubuh yang lemah, toksoplasmosis dapat menyerang otak dan menyebabkan gangguan
penglihatan, gangguan pendengaran, bahkan kejang. Infeksi ini disebabkan oleh parasit
Toxoplasma gondii, Parasit dibawa oleh hewan berdarah panas termasuk kucing, hewan
pengerat, dan burung dan dikeluarkan melalui kotoran (tinja), Orang dapat mengembangkannya
dengan menghirup debu atau memakan makanan yang terkontaminasi parasit.
Toksoplasma juga dapat terjadi pada daging komersial, terutama daging merah dan babi, tetapi
jarang pada unggas.Infeksi dapat terjadi pada paru-paru, retina mata, jantung, pankreas, hati,
usus besar, testis, dan otak.Meskipun kucing dapat menularkan toksoplasmosis, kotak pasir dapat
diganti secara aman dengan mengenakan sarung tangan dan mencuci tangan dengan sabun dan
air setelahnya. Semua daging merah mentah yang belum dibekukan setidaknya selama 24 jam
harus dimasak sampai suhu internal minimal 150oF.
5. Tuberkulosis
Tuberkulosis (TB) disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini
dapat menyebar melalui percikan ludah ketika penderitanya batuk, bersin, atau bicara. Bila tidak
diobati hingga tuntas, penyakit ini berisiko menyebabkan kematian. TBC dapat menyebar
melalui udara ketika penderita TBC batuk, bersin, atau berbicara. Menghirup bakteri dapat
menyebabkan infeksi di paru-paru.Gejala TBC di paru-paru termasuk batuk, kelelahan,
penurunan berat badan, demam, dan keringat malam.

6. Kanker serviks invasif


Kanker serviks invasif termasuk dalam infeksi oportunistik yang berbahaya dan biasanya
menyerang wanita dengan infeksi menular seksual, salah satunya HIV. Kanker ini awalnya
terjadi di dalam leher rahim atau serviks yang kemudian menyebar ke luar rahim dan menyerang
bagian tubuh lainnya. Kanker serviks dapat dicegah dengan meminta penyedia layanan kesehatan
Anda melakukan pemeriksaan serviks secara teratur. Kemunculan kanker ini bisa dideteksi
secara dini dengan melakukan pemeriksaan Pap smear. Selain itu, kanker serviks invasif juga
dapat diobati dengan melakukan kemoterapi.

7. Pneumonia
Pneumonia yang umumnya terjadi pada penderita HIV adalah Pneumocystis pneumonia
(PCP). Kondisi ini merupakan infeksi oportunistik yang paling serius bagi penderita HIV, sebab
bisa menimbulkan infeksi paru-paru yang menyebabkan kematian. Meski begitu, PCP dapat
ditangani dengan pemberian antibiotik. PCP terjadi pada orang dengan sistem kekebalan yang
lemah. Tanda-tanda awal infeksi adalah kesulitan bernapas, demam tinggi, dan batuk kering.

Penyebab dan Gejala Pneumonia


Pneumonia dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, dan jamur. Beberapa virus yang umum
menyebabkan pneumonia adalah virus influenza, respiratory syncytial virus (RSV), dan SARS-
CoV-2. Sementara jenis bakteri yang umum menyebabkan pneumonia adalah Streptococcus
pneumonia.
Gejala pneumonia cukup bervariasi. Namun, umumnya pneumonia ditandai dengan batuk
berdahak, demam, menggigil, sesak napas, nyeri dada ketika bernapas atau batuk, mual dan
muntah, nafsu makan menghilang, serta tubuh yang mudah lelah.
8. HIV Wasting Syndrome
Infeksi oportunistik ini dapat menyebabkan penurunan BB total lebih dari 10% dari berat badan
normal penderita HIV.
Penyebab Wasting Syndrome

1. Rendahnya asupan makan


2. Penyerapan nutrisi yang buruk
3. Metabolisme yang berubah
4. Perubahan kadar hormon

3. Buat phayway dari penjelasan no 2


Candidiasis atau kandidiasis adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida albicans.
Kandidiasis umumnya menginfeksi bagian tubuh yang lembap, seperti mulut, organ intim, dan
saluran pencernaan.
Adapun beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya kandidiasis adalah sebagai berikut:
 
 Menderita penyakit diabetes yang tidak terkontrol, HIV/AIDS, atau kanker.
 Menjalani perawatan kemoterapi.

 Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid atau prednison.


 Faktor usia. Bayi dan orang lanjut usia yang memiliki daya tahan tubuh lemah lebih
berisiko terinfeksi kandidiasis.
 Mengonsumsi makanan tinggi gula yang memicu pertumbuhan jamur dalam tubuh.
 Tidak menjaga kebersihan mulut atau organ intim dengan baik.

Kandidiasis oral merupakan suatu infeksi opurtunistik pada mukosa oral yang disebabkan oleh
jamur dari jenis Candida albicans. Selain Candida albicans penyebab kandidiasis oral pula dapat
disebabkan oleh C. Tropicalis, C. Krusei, C. Parapsilosis, C. Guilliermondi. Terdapat beberapa
faktor yang membantu terjadinya kandidiasis oral diantaranya yaitu status imun pasien,
lingkungan mukosa oral, dan strain dari Candida albicans itu sendiri. Kandidiasis dibagi
berdasarkan presentasi klinisnya yaitu kandidiasis pseudomembranosa, kandidiasis atropik,
kandidiasis eritematosa, kandidiasis hiperplastik, dan keilitis angular.
Contoh penyakit Cardidiasis pada Oral

Anda mungkin juga menyukai